Jumat, 09 Agustus 2013

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Jakarta, PKB Kab Tegal - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa masalah agama dan negara itu sudah selesai secara politis setelah negara ini menetapkan empat pilar, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45.

“Gaduh lagi itu setelah adanya kelompok-kelompok radikal. Apa itu radikalisme agama ataupun radikalisme sekuler,” kata Kiai Ma’ruf saat menjadi pembicara kunci pada Refleksi Kebangsaan 71 tahun Muslimat NU di Hotel Crown Plaza, Jakarta Pusat, Senin (27/3).

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam PBNU Jelaskan Sebab Indonesia Jadi Gaduh

Ia mengatakan, radikalisme agama terutama dari kalangan Islam, itu karena masuknya pengaruh global dan pengaruh internal-internal yang telah mereduksi makna jihad.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, jihad itu bukan hanya dimaknai perang, tetapi juga bisa dimaknai perbaikan. Jihad bermakna perang, qital, itu kalau dalam suasana perang, tapi jihad juga bisa bermakna ishlah, perdamaian, perbaikan, kalau dalam situasi damai.

“Di sini (Indonesia) jihad dalam arti bukan qitalan (perang), tapi ishlahan, perbaikan dalam semua hal,” jelas Kiai yang juga diamanahi Ketua Umum MUI.

PKB Kab Tegal

Penyimpangan tersebut, menurutnya, tidak hanya pada pemaknaan jihad, tetapi juga karena menerapkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perang ke dalam suasana damai.

? “Ini saya kira distorsi pemaknaan jihad atau (distorsi) pemahaman agama,” kata Kiai Ma’ruf.

Acara Refleksi Kebangsaan yang bertemakan Pancasila, Agama, dan Negara ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu KH Solahudin Wahid, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Yudi Latif. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Kajian, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 16 Juli 2013

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu

Bogor, PKB Kab Tegal

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Masduki Baidlowi menegaskan, MUI tidak sepakat dengan digelarnya acara Reuni Aksi Bela Islam 212. MUI berpandangan, jika kegiatan tersebut berpotensi mengganggu ketertiban umum, maka hal itu tidak perlu untuk dilaksanakan. 

“Maka MUI menganggap itu tidak perlu,” katanya kepada PKB Kab Tegal di Bogor, Rabu (29/11) malam. 

Dia meminta masyarakat untuk melihat konteks daripada Aksi Bela Islam 212. Menurut Masduki, Aksi Bela Islam 212 yang terjadi tahun lalu adalah sebuah peristiwa yang unik karena aksi tersebut menjadi titik temu dari berbagai kelompok Islam. 

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)
Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)

Reuni Aksi Bela Islam 212, MUI: Itu Tidak Perlu

Dulu aksi ini ditujukan untuk mendesak agar segera mengadili kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama. Ia menegaskan agar tidak menghubungkan aksi ini untuk agenda-agenda politik yang lainnya.

“Agendanya sudah selesai. Tidak usah lagi dihubungkan dengan hal-hal lain seperti dihubungkan dengan MUI dan yang lainnya,” terangnya.

MUI tidak ikut-ikutan dalam aksi seperti itu. Bagi MUI, persoalan yang melatarbelakangi aksi tersebut tahun lalu itu sudah selesai sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi.

PKB Kab Tegal

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu mengakui, setiap orang memiliki hak untuk menghadiri acara tersebut. Namun, ia menilai, aksi tersebut kurang baik karena akan menimbulkan persepsi yang lain-lain bagi masyarakat mengingat sebentar lagi pemilihan kepada daerah akan digelar tahun depan.

PKB Kab Tegal

“MUI tidak bisa melarang karena itu adalah hak masing-masing orang. Namun sebaiknya jangan,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, Santri PKB Kab Tegal

Rabu, 10 Juli 2013

Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat

Saint Petersburg, PKB Kab Tegal. Presiden Vladimir Putin, Senin (26/11), menuding pemerintahan Amerika Serikat (AS) berada di balik pemboikotan para pemantau Barat terhadap pemilu Rusia, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk mendiskreditkan jalannya pemungutan suara.



Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Putin Tuding AS atas Pemboikotan para Pemantau Barat

Kepada wartawan, Putin mengungkapkan bahwa keputusan para pemantau OSCE itu "dibuat atas rekomendasi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Kami akan memperhitungkan ini dalam hubungan antarnegara."

"Tujuan itu adalah untuk mendiskreditkan pemilu, tetapi mereka tidak akan mencapai tujuan mereka," katanya seperti dilansir sumber AFP.

PKB Kab Tegal

"Pemilu akan diselenggarakan sesuai dengan kerangka undang-undang yang ada," terangnya.

Pernyataan itu diucapkannya pada pekan terakhir kampanye sebelum pemilihan anggota parlemen, Minggu, yang dinilainya di Rusia sebagai satu referendum atas prestasi Putin selama menjabat sebagai presiden.

PKB Kab Tegal

Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan mengirim para pemantaunya untuk mengawasi pemungutan suara karena ada keterlambatan dalam memberikan undangan dan dokumen perjalanan.

Majelis tinggi parlemen, Senin, menyatakan, 2 Maret 2008 sebagai tanggal pemilihan presiden di mana Putin tidak dapat ikut bertarung untuk periode berikutnya. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Kiai PKB Kab Tegal

Selasa, 09 Juli 2013

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia

Jakarta, PKB Kab Tegal . Ajaran Islam yang sejati sebagaimana pemahaman Ahlussunah wal Jamaah

berintikan rahmat dan bertujuan memperbaiki moral masyarakat. Namun, karena sering muncul pemberitaan kaum ekstremis melancarkan kekerasan,? kalangan non-muslim menganggap bahwa tindakan-tindakan keliru dari sebagian umat Islam itu benar-benar merupakan ajaran Islam, dan menyalahkan Islam sebagai agama.

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus: Ada Empat Strategi Atasi Islamophobia

Rais Am PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri menyampaikan hal itu kala diminta menjadi narasumber dalam Diskusi Panel bertema Indonesias Role In Addressing Global Islamist Extremism? yang diselenggarakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Kamis (28/5).

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menguraikan, pemahaman yang dangkal terhadap Islam membuat parah keadaan ini. Sebagian Kelompok garis keras membuat pembenaran atas tindakan-tindakan mereka seolah-olah tindakan-tindakan itu merupakan perintah agama, padahal pemahaman mereka keliru.

?

PKB Kab Tegal

“Gara-gara kelompok ekstremis, agama Islam dirugikan. Digeneralisir seolah radikal adalah dari ajaran agama Islam. Orang luar jadi Islamophobia,” tegasnya

PKB Kab Tegal

Lantas Bagaimana Solusinya?

Pengasuh Pondok Pesantren Leteh Rembang ini menuturkan, ada empat dasar stategi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu pertama, menenekankan pengertian perjuangan mengatasi ekstremisme agama adalah bagian dari perjuangan mewujudkan tata dunia yang damai dan adil.

Kedua, gagasan ekstrimesme Islam yang bersumber dari pemahaman agama yang dangkal harus dihadapi dengan penyebarluasan ajaran para ulama Aswaja yang mendalam ilmunya.

Ketiga, konsolidasi dan mobilisasi para ulama (Aswaja) seluruh dunia untuk membimbing umat agar pemahaman tentang Islam yang berintikan rahmat menjadi konsensus yang kuat di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Keempat, kerja sama erat di antara kelompok muslim moderat dengan kelompok yang obyektif di luarnya untuk menetralisir pandangan-pandangan ekstremis Islam dan Islamophobia yang berkembang dalam masyarakat.

“Empat hal itu harus dilakukan segera oleh ulama dan umaro,” ujar Gus Mus.

Panelis lain dalam acara tersebut adalah Dekan Fakultas Sains Islam Universitas Al Azhar Mesir Prof Dr Abdel-Moneem Fouad, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof? Dr Azyumardi Azra, dan guru besar studi Islam University of Venna? Prof Dr Rudiger Lohlker. (Ichwan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Nahdlatul, Khutbah PKB Kab Tegal

Selasa, 02 Juli 2013

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Lasem, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang Fatayat NU Lasem menggelar Konferensi Cabang yang diselenggarakan di Gedung LP Ma’arif NU Lasem Jl. Sunan Bonang Km 1 o. 87, Ahad, 16 Juni 2013. 

Acara dihadiri delegasi dari seluruh Pimpinan Ranting se-Lasem.  Hadir dalam pembukaan Ketua Wakil Bupati Rembang H Abdul Hafidz, PCNU Lasem, PW Fatayat NU Jateng Khizanaturromah, PC Muslimat NU Lasem, PC IPNU-IPPNU Lasem, MWC NU Lasem, Organisasi Wanita Rembang, Istri Ketua DPRD Rembang, para sesepuh Cabang Lasem dan para tamu undangan lainya.

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Dalam pembukaan tersebut Ketua Fatayat NU Lasem Hj Durrorun Nafisah menyampaikan telah banyak kegiatan yang dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinan, terutama yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan, meliputi penguatan kemandirian  ekonomi dengan meningkatkan kewirausahaan perempuan, modernisasi pengelolaan keuangan organisasi dalam bentuk koperasi bersama dan lainnya.

PKB Kab Tegal

“Kami berharap landasan yang telah kita buat bersama dapat lebih ditingkatkan agar peran Fatayat semakin dalam dirasakan oleh masyarakat, makin mandiri, sejahtera, kompetitif, dengan tidak meninggalkan nilai-nilai akhlak mulia dan aswaja. Apakah gunanya sebuah kesuksesan, jika hanya meresahkan mesyarakat dan kurang dirasakan manfaatnya,” katanya.

PKB Kab Tegal

PW Fatayat NU Jateng menyampaikan terdapat dua tugas penting yang harus dijalankan, pertama, Fatayat NU merupakan kader yang akan meneruskan perjuangan NU, kedua Fatayat NU merupakan organisasi agama, sebagai  gerakan perempuan yang bisa mengentaskan masalah perempuan di Indonesia khususnya di Lasem, diantaranya diskriminasi dalam pelayanan publik, masalah reproduksi/kesehatan dan lain sebagainya. Kader Muda Fatayat mempunyai kewajiban mengentaskan masalah-masalah tersebut.

“Dalam Fatayat kita mencari saudara bukan mencari musuh,” katanya.

PCNU Juga menyampaikan bahwa tradisi NU seperti tahlil, manaqib, shalawat akan terus berkembang bilamana Fatayat NU juga menjalankannya, dan intinya orang NU harus kenal NU.

Wakil Bupait Rembang. Abdul Hafidz yang sekaligus membuka acara memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran yang telah telah dijalankan Fatayat NU Lasem,

“Ambillah peran yang bisa mensinergikan program Fatayat,” katanya.

Selain itu PC Fatayat NU juga memberikan apresiasi khusus kepada seluruh PAC Fatayat NU se-cabang Lasem bagi yang mempunyai prestasi, diantaranya prestasi administrasi terbaik, rekrutmen anggota terbaik dan partisipan terbaik.

Dalam konferensi kali ini, Hj, Durrotun Nafisah terpilih menjadi ketua untuk yang kedua kalinya. Karena tidak ada calon lain, maka pemilihan ketua dilakukan secara aklamasi.

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Akhmad Sayuti

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Pendidikan, Meme Islam PKB Kab Tegal

Selasa, 25 Juni 2013

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap ksatria dalam menghadapi interpelasi DPR pada Selasa, 5 Juni mendatang. Presiden harus datang dan menjawab langsung pertanyaan DPR terkait dukungan pemerintah Indonesia terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) nomer 1747 tentang program nuklir Iran.

“Presiden harus datang sendiri secara pribadi dan tidak diwakilkan, sebagai tanda ksatria dan gentle (berani). Banyak rakyat yang saat ini merasakan carut-marutnya keadaan, ingin melihat pemimpin yang tegar dan penuh tangung jawab,” kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Ahad (3/6)

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Presiden Ksatria Hadapi Interpelasi DPR Soal Nuklir Iran

Menurut Hasyim, apabila Presiden mewakilkan dirinya dalam sidang paripurna tersebut, maka akan banyak hal yang tidak terjawab. Pasalnya, dalam tempo 60 hari setelah Resolusi itu dikeluarkan dan Iran tidak mau taat, maka negeri pimpinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad itu bakal menerima sanksi yang lebih berat.

“Apakah Indonesia akan setuju lagi untuk memberi “hukuman” tehadap Iran demi hubungan mesra dengan George W. Bush (Presiden Amerika Serikat) atau Israel?” gugat Hasyim yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace.

Hasyim mempertanyakan sikap Presiden yang tak bersedia menemui Menteri Luar Negeri Iran yang datang langsung dari Afrika Selatan. “Diterimanya Menlu Iran oleh Menko Polhukam Widodo AS, mengapa tidak ada mandat dialog? Apakah ada pembicaraan goodwill antara Presiden Iran dan Presiden RI sewaktu di Jakarta? Itu semua pasti tidak bisa dijelaskan secara memuaskan oleh Menlu,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Terkait pertanggungjawaban Pemerintah terhadap DPR dalam hal dukungan Resolusi 1747 terhadap Iran, Hasyim mengungkapkan, hanya Presiden yang bisa menjelaskan. Menurutnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda hanya mampu menjelaskan secara teknis dukungan Pemerintah di DK PBB dan perintah dari Presiden di Jakarta.

Di samping itu, lanjutnya, pertemuan Ketua Ketua DPR RI Agung Laksono dengan Ketua DPR Iran Gholam Ali Haddad Adel, di Teheran, pun perlu penjelasan langsung dari Presiden dalam kata pengantar di Sidang Paripurna DPR RI.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Agung Laksono mengatakan bahwa Presiden dipastikan tidak akan hadir ke DPR untuk menjawab interpelasi parlemen soal dukungan pemerintah terhadap Resolusi 1747 itu.

"Saya memang belum membaca suratnya, tetapi beliau (Presiden) sudah pasti tidak bisa hadir, seperti yang disampaikan Mensesneg Hatta Radjasa," kata Agung, di Kendari, Ahad (3/6).

Di sela-sela kampanye pemilihan walikota Kendari, ia mengatakan Mensesneg mengemukakan Presiden hanya menugaskan Menko Polhukam Widodo AS untuk mewakili pemerintah dalam sidang interpelasi DPR. (rif)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Kamis, 20 Juni 2013

Ketua PWNU Jatim: Stadion Sidoarjolah yang di Dalam Warga NU

Sidoarjo, PKB Kab Tegal

Acara Istighotsah Kubro yang dihelat PWNU Jawa Timur dalam rangka memperingati hari lahir ke-94 Nahdlatul Ulama akhirnya bisa terealisasi dan diikuti oleh ratusan ribu umat. Hal ini, diakui oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah.

Menurutnya, bukan lagi warga NU di dalam stadion Gelora Delta Sidoarjo, tetapi stadion Gelora Delta Sidoarjolah di dalam tengah-tengah warga NU.

Ketua PWNU Jatim: Stadion Sidoarjolah yang di Dalam Warga NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PWNU Jatim: Stadion Sidoarjolah yang di Dalam Warga NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PWNU Jatim: Stadion Sidoarjolah yang di Dalam Warga NU

"Tentunya ini di samping doa para kiai, serta semangat dan ghirah ubudiyah umat, kegiatan ini tidak lepas bantuan awak media baik, cetak, elektronik dan medsos yang sangat positif. Atas nama PWNU, kami mengucapkan terima kasih banyak," kata Kiai Mutawakil kepada awak media, Ahad (9/4).

PKB Kab Tegal

Kiai Mutawakil berharap, mudah-mudahan di balik doa para kiai tadi, harapan akan keselamatan, kesejahteraan, kemakmuran, kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia di hadapan bangsa-bangsa lain dikabulkan Allah.

"Dan semoga doa kiai tadi, segala bencana yang menimpa bangsa ini segera mendapatkan pintu keluar. Selain itu, semoga para pemimpin bangsa ini bisa mengambil kebijaksanaan yang pro rakyat yang mengarah kepada kesejahteraan," harapnya. (Moh Kholidun/Mahbib)

PKB Kab Tegal



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai PKB Kab Tegal