Selasa, 30 Januari 2007

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser

Bandar Lampung, PKB Kab Tegal. Davi Ravi Amar, pelajar kelas 5 SDN 4 Metro Utara, Kota Metro, Provinsi Lampung akhirnya bisa menyerukan "Banser". Siapa Ravi? Dan kenapa berseru Banser? Berikut penuturan Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri, di Bandar Lampung, Selasa (11/4).

"Sabtu 9 April kemarin Satkorwil Banser Lampung menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif bekerja sama dengan Paguyuban Purwoasri Bersatu, di Masjid Ar Rahim dengan target 70 orang, namun ternyata antusias masyarakat tinggi sehingga hampir 150 orang tercatat menyembuhkan penyakitnya," kata Tatang.

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Anak Ini Akhirnya Bisa Berseru: Banser

Hal itu membuat Asinfokom Satkorwil Banser Lampung Gatot Arifianto selaku terapis penyembuhan harus berkeliling dari rumah ke rumah warga hingga larut malam. Saat mengunjungi rumah seorang warga yang ingin disembuhkan, tak berapa lama seorang cucunya datang bersama ayahnya, Margo Wahyono.

"Namanya Ravi, matanya min dua dan mengenakan kacamata. Saat awal dibuka kacamatanya, jarak tiga meter ia tidak bisa melihat tulisan Banser di jaket saya," kata Tatang lagi.

PKB Kab Tegal

Setelah disentuh pertama, Ravi mulai bisa melihat warna kuning dan merah yang menjadi latar belakang tulisan Banser berukuran sekitar 10 cm x 2 cm. Gatot yang juga aktivis Gusdurian sekaligus motivator, praktisi Hypnosis, Kultivasi Energi Ilahi, Neo Neuro-Lingusistic Programing dan Aji Tapak Sesontengan itu melanjutkan kembali menyentuh bagian kedua mata Ravi. Setelah disentuh sekitar empat kali, dalam tempo 20 menit, Ravi akhirnya bisa membaca dan berseru Banser.

Mengetahui Ravi bisa membaca tanpa bantuan alat, Margo berucap syukur selanjutnya menyimpan kacamata anak keduanya yang dilahirkan 2006 dari istrinya bensama Ratna Dewi Wijayanti ke dalam sakunya.

PKB Kab Tegal

"Kami senang kader-kader Banser terus berbuat bagi masyarakat. Ketika masyarakat menunggu penyembuhan hingga kami datangi ke rumah-rumah mereka hingga larut malam, itu bukti kecil bahwa Banser dicintai masyarakat," kata Tatang didampingi Asisten Kerjasama Muhammad Pribadi dan Asisten Perbekalan Maryanto.?

Memperingati 83 tahun hari lahir Gerakan Pemuda Ansor, Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung menggelar bakti sosial di sejumlah kabupaten/kota di Lampung.?

"Insyaallah Sabtu 15 April 2017 di Kelurahan Panggung Jaya, Kecamatan Rawa Jitu Utara, Kabupaten Mesuji disela kegiatan Diklatsar," kata Tatang. (Erli Badra/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta, AlaNu, Sejarah PKB Kab Tegal

Kamis, 25 Januari 2007

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri

Jakarta, PKB Kab Tegal

Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan, dirinya tak bermaksud mengundurkan diri dari jabatannya, terkait kasus katering Anna Corp, mengingat yang penting saat ini adalah meningkatkan pelayanan jamaah haji di masa datang.

"Saya tidak berpikir seperti itu, karena yang ingin saya lakukan adalah memperbaiki terlebih dulu," katanya kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jumat (5/1), setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima tim investigasi kasus katering Arafah-Mina (Armina).

Presiden Yudhoyono telah menandatangani sebuah Keputusan Presiden tentang pembentukan tim untuk mempelajari dan menginvesitigasi kasus lambannya pemberian makanan kepada para haji, terutama ketika mereka berada di Padang Arafah serta Mina.

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag Tak Bermaksud Mengundurkan Diri

Tim yang dipimpin mantan Menteri Agama Tolchah Hasan itu mencakup beberapa unsur, seperti wakil Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Ikatan Bersaudara Haji Indonesia.

Basyuni menegaskan, dirinyalah yang mengambil keputusan untuk mengganti penyedia makanan dari Muasasah kepada perusahaan katering Anna. "Tentu saya yang memutuskan dan menetapkan untuk memilih Anna Coporation," kata mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut.

Ia menjelaskan pada masa lalu pelayanan bagi jamaah Indonesia yang diakukan Muasasah, tidak baik, misalnya mutu makanan yang kurang memuaskan. Karena itu pemerintah memutuskan untuk mengganti penyedia makanan bagi hampir 200 ribu jemaah Indonesia.

PKB Kab Tegal

"Anna-lah yang paling memenuhi sasaran," kata Basyuni yang didampingi Tolchah Hasan.

PKB Kab Tegal

Ketika ditanya kemungkinan sabotase, Menteri mengatakan "Yang terang adalah persaingan antara Muassasah dengan Anna Corporation. Itu yang jelas," ujarnya.

Sementara itu, ketua tim investigasi Tolchah Hasan mengemukakan, tim ini akan berangkat ke Arab Saudi pada Senin (8/1).

Tim itu bertugas memberikan laporan apa adanya tanpa memberi pertimbangan siapa yang benar dan salah. "Kami tidak berhak menilai siapa yang salah dan sifat laporan kami adalah laporan," katanya.

Ia mengatakan, anggota tim merasa gembira karena anggota dijamin tidak akan mendapat tekanan atau beban dari siapapun juga, termasuk dari Presiden. (rif/ant)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Januari 2007

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa berhasil merebut dua juara sekaligus dalam festival pencak silat “Pusaka Pelestarian Budaya Bangsa” di Teater Bhineka Tunggal Ika, TMII, Jakarta Timur. Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari seluruh perguruan pencak silat di Indonesia, Rabu-Kamis (23-24/4).

Di area pertandingan, para pesilat NU Pagar Nusa didampingi pelatih mereka Sayid Ridho dan Nurus Sobah. Pesilat Pagar Nusa berhasil merebut dua dari lima kategori yang diperlombakan.

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

“Pesilat kita berhasil meraih juara 1 kategori ganda putri, Arinal Khusna dan Hafifah Apri Samtaka. Sementara kategori ganda putra, pesilat kita merebut juara 2, Yudha Pertama dan Andika Ardiyansyah,” kata pelatih Pagar Nusa Nurus Sobah, Kamis (24/4).

PKB Kab Tegal

Dewan juri menilai dari sejumlah ukuran dalam penetapan juara seperti aspek jurus, keindahan, dan keserasian dengan irama gendang pencak, imbuh Sobah. Ia juga berjanji akan terus tekun melatih dan membenahi anak didiknya.

PKB Kab Tegal

Festival digelar dalam rangka memperingati harlah ke-39 Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari seluruh perguruan di Indonesia, delapan perguruan menerjunkan para pesilatnya dalam festival ini. Mereka ialah perguruan pencak silat NU Pagar Nusa, Joko Tole, Pamur, Balya, Tapak Suci, Setia Hati, dan Jawara. (Boni Hernandes/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Cerita, Khutbah PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2007

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rozy Munir mengatakan, pada dasarnya, Departemen Perhubungan sudah lama mengetahui atas berbagai praktik kecurangan yang dilakukan para pengelola jasa transportasi di Indonesia. Namun, kondisi tersebut terus dibiarkan hingga akhirnya terjadi berbagai musibah dan banyak meminta korban jiwa.

“Dari dulu yang namanya kapal laut itu muatannya selalu melebihi batas. Jumlah penumpang dan barang juga selalu beda dengan daftar menifes. Dan itu diketahui oleh Departemen Perhubungan. Pertanyaannya, mengapa hal itu selalu terjadi,” gugat Rozy—begitu panggilan akrab mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, di Jakarta, Senin (26/2) kemarin.

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Para pengelola transportasi, menurutnya, hanya ingin mengeruk keuntungan berlipat dengan mengurangi biaya operasional dan pelayanan. Banyak alat transportasi di negeri ini yang sudah tak layak beroperasi untuk melayani masyarakat, namun tetap saja dipaksakan. Akibatnya, unsur keamanan dan keselamatan penumpang diabaikan.

Menurut alumus Universitas Hawai, Amerika Serikat itu, hal itu tidak hanya terjadi pada transportasi laut, melainkan juga darat dan udara. ”Karena persaingan, maskapai penerbangan menawarkan tarif atau harga yang murah dan menekan biaya operasional. Karena murah, pelayanan pun apa adanya. Belum lagi soal alat komunikasi yang dimiliki Indonesia yang masih jauh dari layak,” terangnya.

Kondisi paling parah, menurutnya, terjadi pada transportasi darat, terutama kereta api. PT Kereta Api Indonesia selama ini hanya memanfaatkan rel-rel kereta yang ada, tanpa melakukan perbaikan. Akibatnya, musibah anjloknya kereta api kerap terjadi dalam setiap tahun. Jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah, musibah serupa akan terus terjadi.

Putera KH Munasir Ali itu juga menyesalkan sikap pihak-pihak tertentu yang kerap menggunakan faktor buruknya cuaca sebagai alasan terjadinya kecelakaan transportasi. Padahal, menurutnya, kecelakaan yang terjadi belakangan ini penyebab utamanya lebih banyak adalah kesalahan manusia sendiri.

PKB Kab Tegal

Rozy menilai, berbagai musibah kecelakaan transportasi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan akumulasi dari banyak persoalan yang menumpuk dan tak terselesaikan. Ditambah lagi minimnya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi dunia transportasi. “Masalahnya sangat kompleks. Untuk tahu penyebabnya harus kita urai satu persatu, baik itu yang terjadi di darat, laut, maupun udara,” ungkapnya. (rif/amh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam, Ulama, Warta PKB Kab Tegal

Rabu, 27 Desember 2006

Sajak untuk Ibu

Oleh Mukhammad Lutfi



Ibu …

Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)
Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)

Sajak untuk Ibu

Engkau tak ubahnya murninya insan

Melayaniku ? tanpa pamrih

Mendidiku sepanjang hari

PKB Kab Tegal

Tanpa terucap sedikitpun keluh kesah

Ibu …

Jasa besarmu tak dapat kubayar

Dan tak mungkin bisa kubayar

PKB Kab Tegal

Aku hanya mampu mendoakanmu

Mengharap ridho di setiap langkahku

Ibu …

Terima kasih dan maaf

Dua kalimat itu akan terus aku ? ucapkan

Hingga ahir hayatku nanti

Ibu terima kasih dan maaf atas segalanya

Selamat Hari Ibu!

Malang, 21 Desember 2016

Penulis adalah aktivis PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Abdi Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Penulis bisa dihubungi melalui lutfimukhammad@gmail.com

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Kajian Islam, Cerita PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2006

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBINU) terus meningkatkan kapasitas para relawan di bidang kebencanaan, salah satunya penanganan pengungsi. Melaui sejumlah pelatihan, mereka diharapkan kian maksimal membantu kerja-kerja LPBINU.

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

LPBINU telah menggelar Pelatihan Standar Penanganan Pengungsi atau sphere project yang diikuti 10 orang relawan dari berbagai kalangan, di antaranya mahasiswa pencinta alam, suster, perawat, dokter, dan staf-staf LPBNU.

Kegiatan yang berlangsung Kamis (20/1) ini di kantor LPBINU, Gedung PBNU Lantai 7, Jakarta, Kamis (20/1) ini mendatangkan Sofyan, narasumber dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia).

PKB Kab Tegal

Menurut Sofyan, meski bersifat sukarela, sphere project sudah menjadi kesepakatna internasional. Saat ini banyak organisasi kemanusiaan di Indonesia yang sudah menggunakan standar ini. Selain terpenuhinya kebutuhan korban, yang mesti juga diperhatikan dalam penanganan pengungsi adalah standar yang sudah diterapkan.

“Misal dalam pengadaan air bersih. Setiap satu orang dalam sebuah pengungsian berhak mendapatkan 7,5 -15 liter air bersih. Air itu untuk kebutuhan dasar hidup 2-3 liter, 2-3 liter untuk kebersihan, dan sisanya untuk memasak. Hitungan itu tidak dilakukan secara tiba-tiba tetapi sudah disepakati bersama,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Terakhir, Sofyan menyampaikan yang terpenting dari penanganan bencana adalah solidaritas umat. “Jadi umat dalam memberikan bantuan tidak lagi berdasar dari kita punya apa, tapi meraka membutuhkan apa,” tutup Sofyan. (Adi Sucipto Rahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Pertandingan PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2006

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Rembang, PKB Kab Tegal. Proses pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dinilai sebagian pihak menyengsarakan warga. Seperti yang disampaikan Suhadi, Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Menurutnya, pembangunan yang menuai banyak protes dan kecaman dari berbagai pihak baik di media sosial maupun kalangan LSM itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

“Semua rakyat Indonesia itu tau jika sumber daya alam yang ada di Rembang itu melimpah tanpa harus di bangun pabrik semen hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rembang kaya akan sumber daya alam, lantas menambang tanpa memperhatikan ekosistem alam yang tak berimbang," ujarnya Jumat (20/6).

PKB Kab Tegal

Suhadi juga menyayangkan pernyataan Plt Bupati Rembang? Abdul Hafidz yang dianggap hanya menyoroti manfaat pembangunan pabrik semen di Rembang. "Seharusnya Plt Bupati melihat seberapa besar perjuangan warga setempat yang menentang berdirinya pabrik semen itu," katanya.

Semestinya, kata Suhadi, sebagai kepala? daerah Rembang PLT Bupati mempedulikan kondisi perempuan dari sejumlah desa yang rela berkemah dengan makanan seadanya di dekat lokasi dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia.

PKB Kab Tegal

Para demonstran yang didominasi kaum perempuan itu memuali aksi mereka sejak 16 Juni kemarin.? Mereka tinggal di bawah tenda terpal. Beberapa dari mereka ada yang secara bergantian pulang menengok keluarga dan ternak piaraan. Banyak masyarakat peduli lingkungan dari luar kota Rembang datang memberikan bantuan bahan pangan sebagai bentuk simpati terhadap upaya pelestarian pegunungan watu putih itu.

Bambang Wahyu Widodo, aktivis Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat atau Lespem Rembang, mengaku turut memberi suplai satu kuintal beras kepada warga. Dia berharap, warga yang telah menderita tidak dijadikan objek oleh mereka yang ingin mengeruk keuntungan pribadi, termasuk politisi. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)

Sumber Foto: www.mongabay.co.id

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal