Rabu, 24 Januari 2018

Tradisi NU Bukan Budaya Sinkretis

Jakarta, PKB Kab Tegal. Tradisi NU bukan budaya sinkretis. Tradisi itu jelas dibawa oleh para penyebar Islam di Indonesia. Demikian diungkapkan sejarawan Agus Sunyoto saat berada di beranda PKB Kab Tegal, Gedung PBNU Jakarta, Selasa (17/4) malam lalu.

Tradisi NU Bukan Budaya Sinkretis (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi NU Bukan Budaya Sinkretis (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi NU Bukan Budaya Sinkretis

Pengetahuan yang beredar di masyarakat selama ini keliru. Mereka berasumsi bahwa tradisi NU seperti upacara tahlilan, yasinan, dan kendurian, atau ziarah kubur, mengadopsi dari tradisi agama Hindu.

Bagi Agus Sunyoto, penulis buku ‘Suluk Abdul Jalil, Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar’ yang berjilid-jilid ini, anggapan mereka ini salah. Ia, mengungkapkan berbagai literatur yang mendukung pernyataannya.

PKB Kab Tegal

Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seninam dan Budayawan (Lesbumi) NU ini memaparkan, tradisi NU itu misalnya upacara tahlilan. Upacara tahlilan ini diperingati masyarakat untuk yang orang meninggal dunia. Peringatan itu dilakukan 3, 7, 15, 40, 100, dan 1000 hari. Semua peringatan ini, dibawa orang-orang Islam dari Champa.

PKB Kab Tegal

Ia melacak bahwa tradisi NU berawal dari Walisongo. Walisongo membawa tradisi demikian dari negeri Champa, tambahnya. Sunan Ampel, dengan nama kecil Raden Rahmat, lahir 1401 M di negeri Champa. Champa adalah satu negeri kecil yang terletak kini di Kamboja. Sunan Ampel dari Champa membawa tradisi tahlilan.

Sebelum Walisongo datang, kerajaan Majapahit menguasai wilayah Nusantara. Menurut penyusun Atlas Walisongo ini, tradisi Tahlilan belum ada di tengah masyarakat. Jadi pernyataan bahwa tahlilan itu berasal dari budaya Hindu, awur dan keliru.

Upacara tahlilan itu berasal dari orang Islam. Islam Nusantara terpengaruh oleh orang Islam Champa. Sementara, tradisi Islam Champa terpengaruh oleh Islam Persia. Upacara Kendurian misalnya, itu berasal dari Persia. Kata ‘Kenduri’ sendiri adalah bahasa Persia kok. Jadi, upacara kenduri bukan dari bahasa Hindu, tukasnya.

Agus menulis buku yang baru terbit 2011 lalu, “Walisongo, Rekonstruksi Sejarah Yang Disingkirkan”. Dalam pengantar buku itu, ia mengatakan bahwa dalam literatur sejarah Indonesia, ada usaha sistematis untuk menghilangkan Walisongo. Buku barunya ini cukup kuat dalam meluruskan sejarah tradisi Islam Nusantara dengan referensi-referensi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Menutup pembicaraannya dengan PKB Kab Tegal, Agus berpesan agar nahdliyin menggali lagi lembaran-lembaran sejarah dengan kritis. Karena, banyak sekali sejarah-sejarah yang ditulis oleh kaum orientalis untuk mengaburkan jejak Walisongo yang selama ini menjadi teladan umat Islam Nusantara, tambahnya.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah, Warta, PonPes PKB Kab Tegal

Santri Nuris Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas

Jember, PKB Kab Tegal. Kebakaran yang diakibatkan oleh bocornya gas berbahaya seperti LPG, tak perlu terlalu dirisaukan. Pasalnya, saat ini telah ditemukan alat pendeteksi kebocoran gas sehingga ledakan maupun kebakaran yang diakibatkannya bisa dihindari.

Adalah Muhammad Wiliam Mursyida, Fani Rosiful dan Alvin Widiardi yang berhasil menemukan alat canggih tersebut, dan diberi nama “D’tron Fire Flow Alarm”. Temuan ketiga siswa MA Unggulan Nuris, Antirogo, Jember, Jawa Timur itu? berhasil meraih juara harapan pertama? dalam lomba Instrumentation And Control Competition (ICONIC) 2016 di ITB Bandung, belum lama ini.

Santri Nuris Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Nuris Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Nuris Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas

Dalam lomba berskala nasional tersebut, MA Unggulan Nuris menjadi satu-satunya perwakilan pesantren yang mampu bersaing dengan ratusan delegasi sekolah umum di tanah air.

Menurut Wiliam, alat tersebut dilengkapi dengan sensor yang berfungsi menyensor gas berbahaya dalam ruangan. Juga ada alarm untuk mengirim tanda bahaya ketika sensor menemukan gas yang bocor.

PKB Kab Tegal

Tidak hanya itu, ketika alat tersebut menemukan gas berbahaya, maka? secara otomatis gas tersebut dikumpulkan dalam satu titik, lalu mendorongaya keluar ruangan sehingga kepadatan gas dalam ruangan berkurang. “Ketika gas? liar dalam ruangan bisa dibuang keluar, maka tak akan terjadi kebakaran,” ucapnya kepada PKB Kab Tegal di kompleks Pesantren Nuris, Senin (26/9).

Rekan Wiliam, Fani Rosiful mengaku penemuan alat tersebut terilhami oleh banyaknya kejadian ledakan atau kebakaran akibat bocornya gas yang tersambung ke kompor. Penggunaan kompor gas, katanya, selain irit juga minim polusi. Namun kenyataannya, ada bahaya lain yang mengancam, yaitu ledakan. “Maka kami berpikir, dan akhirnya terciptalah alat itu,” tukas pemuda asal Wuluhan itu.

Nama D’tron adalah kepanjangan dari the electronic. Pembuatan alat tersebut memakan waktu sekitar satu bulan dengan menghabiskan dana kurang dari Rp 1 juta. Sedangkan sebagian besar komponen D’tron Fire Flow Alarm diambil dari peralatan bekas elektronik yang tersimpan di laboratorium Nuris.

PKB Kab Tegal

“Kami berharap agar pemerintah dapat mematenkan prototype alat ini, dan bisa diproduksi secara massal untuk kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan kompor gas,” harapnya.

Wiliam, Fani dan Alvin adalah kelas XII MA Unggulan Nuris. Ketiganya tergabung? dalam satu tim, yang setiap sore berkumpul melakukan eksperimen dan mencoba melakukan inovasi ilmiah.

“Mereka juga dijamin lancar membaca kitab kuning. Khusus Wiliam, dia TOEFL-nya hampir 500,” terang Gus Robith Qashidi, Pengasuh Pondok Pesantren Nuris. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Syariah PKB Kab Tegal

JQH Mantapkan Persiapan Haul Pahlawan Nasional

Surabaya, PKB Kab Tegal. Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 Nopember akan diperingati besar-besaran di Surabaya. Acara dipusatkan di areal Monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Kali ini acara besar itu akan diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Jam’iyatul Qura’ wal Huffadz (JQH) Jawa Timur, bekerjasama dengan MUI, PWNU, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim.

Direncanakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa menteri dan gubernur di seluruh Indonesia akan turut hadir dalam perhelatan besar itu. “Semua undangan sudah kami sampaikan, dan dipastikan sudah sampai di tangan masing-masing yang kami undang,” kata KH Drs Abdullah Faqih, SH, Ketua Panitia Haul Pahlawan Nasional kepada PKB Kab Tegal di Surabaya, Selasa (6/11).

Ustadz Faqih menuturkan, dalam pelaksanaan nanti pihaknya akan melibatkan 1945 hafidz (penghafal Al-Quran putra) dan hafidzah (penghafal Al-Quran putri). Pengambilan jumlah itu disesuaikan dengan tahun terjadinya peristiwa hari bersejarah di Surabaya itu.

JQH Mantapkan Persiapan Haul Pahlawan Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
JQH Mantapkan Persiapan Haul Pahlawan Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

JQH Mantapkan Persiapan Haul Pahlawan Nasional

Para Qori’ adalah para anggota JQH di seluruh Jawa Timur. Faqih menyatakan, pihaknya tidak kesulitan mencari penghafal Al-Quran sebanyak itu di wilayah kerjanya, sebab tidak kurang dari 9.000 anggota JQH Jatim adalah seorang hafidz/hafidzah.

“Itu yang sudah terdaftar resmi hafal 30 juz, yang belum terdaftar masih banyak,” tutur alumnus Pondok Pesantren Langitan itu. Ia menuturkan, dalam rapat pleno persiapan yang dilakukan pada awal November lalu, sudah ada 3.900 orang yang mendaftar. “Ya nanti kita bagi, selebih dari 1945 orang, sisanya sebagai mustami’in saja,” imbuh Sekretaris JQH Jawa Timur itu.

Di tempat yang sama, H Ahid Sufiaji, Wakil Majelis Ilmi JQH Jatim menjelaskan, acara akan dimulai pukul 06.00 WIB pagi dengan khatmil Quran bil ghaib oleh 1945 orang penghafal Al-Quran di 114 majelis. Setiap majelis berada di dalam masjid, hanya 9 di antaranya adalah majelis besar yang berada di areal Monumen Tugu Pahlawan.

PKB Kab Tegal

Penggunaan angka 9 disesuaikan dengan angka keramat NU. Jam 11.00 WIB berarti Al-Quran telah dikhatamkan sebanyak 114 kali. Angka itu adalah angka seluruh jumlah ayat yang ada dalam Al-Quran.

Setelah itu akan dilakukan pelantikan pengurus baru PW JQH Jatim, disusul dengan pembacaan istighosah dan do’a bersama untuk para pahlawan. Baru setelah itu dilakukan sambutan-sambutan, termasuk di dalamnya amanat presiden dan ceramah umum yang akan disampaikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH A Hasyim Muzadi. Sedangkan doa penutup akan disampaikan oleh DR KH MA Sahal Mahfudh.?

PKB Kab Tegal

Anggota FKB DPRD Jatim itu menuturkan, tidak kurang dari 4.000 undangan telah diedarkan. Mereka adalah para penghafal Al-Quran, para pengurus Ormas Islam, partai politik, para kepala daerah tingkat II se-Jatim, gubernur se-Indonesia, veteran, seniman, budayawan, banom-banom dan lembaga NU, para calon gubernur, dan lain-lain.

“Pokoknya acara ini sekaligus sebagai ajang menjalin silaturahmi untuk mempererat persaudaraan bangsa,” tutur H Ahid, yang duduk di dewan penasehat kepanitiaan.

Ia menjelaskan, perayaan Hari Pahlawan kali ini sengaja dibuat besar-besaran, karena jasa para pahlawan yang meletakkan kemerdekaan negeri ini juga besar. Sebenarnya ide semacam itu sudah muncul 3 tahun lalu, namun baru kali ini bisa dilaksanakan. “Semoga kali ini tidak ada lagi gangguan di tengah jalan,” ujarnya berharap. (sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Jombang, PKB Kab Tegal

Pengurus pusat Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur tengah mengupayakan menambah cabang BMT NU di beberapa kecamatan di Jombang pada tahun 2016 ini. Salah satunya di Kecamatan Kesamben ditargetkan pada bulan Februari mendatang.

Rencana tersebut merupakan hasil rapat koordinasi antara Pengurus BMT-NU pusat dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kesamben, Muslimat, Fatayat dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Aula Kantor ? MWCNU setempat, Selasa (26/1/2016) malam.

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)
BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)

BMT NU Jombang Siap Buka Cabang di Beberapa Kecamatan

Dalam rapat tersebut, mereka menyepakati bahwa BMT-NU cabang Kesamben akan didirikan pada tanggal 21 Februari mendatang. Sedangkan persiapan teknis dan perekrutan pengelola cabang BMT ini sudah dibahas dan direncankan sejak tiga bulan yang lalu. “BMT Kesamben, telah dirintis sejak tiga bulan yg lalu. Dan saat ini sudah ada 60 penabung,” kata Muhammad Muchlis Irawan, Sekretaris BMT-NU pusat kepada PKB Kab Tegal, Rabu (27/1).

Sesuai dengan kebijakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang untuk mendirikan lembaga keuangan sebagai strategi kesejahteraan warga nahdliyin, juga sebagai upaya mengembangkan dan memperkuat kelembagaan NU. Selama dua periode dipimpin KH Isrofil Amar, memang ada target untuk mendirikan satu BMT di tingkat kabupaten dan tiga di MWCNU. “Yang sudah ada sekarang di Bareng, dan di Kesamben ini adalah pendirian yang ke dua,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Untuk pengurus BMT-NU cabang Kesamben, Muhlis sapaan akrabnya menetapkan setidaknya dikelola oleh 8 (delapan) kader NU yang memang berdomisili di ? Kesamben. “Nanti saat resmi dibuka, telah disiapkan empat org pengelola, satu orang penanggung jawab, satu oanrg teller dan dua orang marketing,” ulasnya.

Sementara Ahmad Samsul Rijal, Sekretaris PCNU saat dikonfirmasi mengaskan bahwa rencana pendirian BMT-NU Cabang Kesamben menjadi lompatan kedua PCNU untuk menguatkan kembali nilai dan semangat taawun dalam berjam’iyah, khususnya peran Jam’iyah Ijtimaiyyah di bidang ekonomi.

“Karenanya, mengembangkan BMT NU Jombang Cabang Kesamben merupakan upaya membangun kemanfaatan Jam’iyyah di bidang ekonomi melalui lembaga keuangan syariah yang secara konkrit bisa menjawab masalah ekonomi dari, oleh dan untuk Nahdliyyin di kecamatan Kesamben,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Nasional, Halaqoh PKB Kab Tegal

Meski Bayar, Warga Jember Antusias Buat Kartanu

Jember, PKB Kab Tegal. Warga Jember menyambut baik program pembuatan kartu tanda anggota NU (Kartanu) yang diselenggarakan Pengurus Cabang NU (PCNU) setempat. Syarat pembayaran Rp 8000 untuk ongkos kartu dan administrasi tak menyurutkan antusiasme mereka memiliki Kartanu.

Meski Bayar, Warga Jember Antusias Buat Kartanu (Sumber Gambar : Nu Online)
Meski Bayar, Warga Jember Antusias Buat Kartanu (Sumber Gambar : Nu Online)

Meski Bayar, Warga Jember Antusias Buat Kartanu

Untuk membuat kartu tanda pengenal ini mereka datang berduyun-duyun mendatangi kantor Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) kecamatan setempat guna mengikuti proses pemotretan dan pengisian identitas.

“Ini beda dengan kartu anggota partai. Kalau kartu anggota partai, sudah gratis masih tidak ada yang mau datang,” ujar Hasani, panitia pembuat Kartanu PCNU Jember di kantor MWCNU Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Kamis (5/9).

PKB Kab Tegal

Dia menambahkan, untuk sementara PCNU Jember menargetkan dapat menerbitkan 193.000 Kartanu. Jumlah ini sebenarnya sangat tidak sepadan dibandingkan dengan jumlah warga NU di Kabupten Jember yang tergolong mayoritas.

Karena itu, kata Hasani, pihaknya masih menunggu perkembangan untuk membuat Kartanu secara massal lagi. “Bisa jadi nanti kita fasilitasi buat Kartanu lagi, tergantung perkembangan,” tukasnya (Aryudi/Mahbib).

PKB Kab Tegal

Pembuatan Kartanu dibuka mulai 1 September hingga 23 Desember 2013. Sementara peluncurannya sudah dilakukan beberapa waktu lalu di kantor PCNU Jember. Demi kelancaran, panitia akan mendatangi semua MWCNU secara bergilir untuk mengadakan pemotretan dan menerima isian data diri warga.

“Alhamdulillah, sampeyan bisa lihat sendiri, warga sangat antusias ingin foto untuk Kartanu,” ungkapnya. (Aryudi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah PKB Kab Tegal

Selasa, 23 Januari 2018

Kader PMII UII Ikuti Olimpiade Psikologi Nasional

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dua kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Universitas Islam Indonesia (UII) Muhammad Najih dan Annisa Nur Hasanah mengikuti Olimpiade Psikologi Nasional yang diselenggarakan di Surabaya, sejak Kamis (17/10) lalu.

Kader PMII UII Ikuti Olimpiade Psikologi Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII UII Ikuti Olimpiade Psikologi Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII UII Ikuti Olimpiade Psikologi Nasional

Olimpiade Psikologi tingkat nasional diadakan di sepuluh universitas di Surabaya yang terdiri dari tujuh cabang lomba, dan diikuti oleh hampir seluruh universitas di seluruh Indonesia yang memiliki Program Studi Psikologi.

Cabang lomba yang ada dalam olimpiade tersebut diantaranya adalah psychodebate (debat psikologi) dan psychoscience (cerdas cermat psikologi)

PKB Kab Tegal

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII sendiri hanya mengirimkan delegasinya untuk mengikuti dua cabang lomba di atas. Ada sepuluh mahasiswa yang bertolak ke Surabaya sebagai wakil dari FPSB UII termasuk Muhammad Najih dan Annisa Nur Hasanah, kader dari PMII Komisariat Wahid Hasyim Universiatas Islam Indonesia.

PKB Kab Tegal

Muhammad Najih menjadi tim delegasi lomba psychodebate (debat psikologi) bersama dengan lima teman lainnya yiatu Diana Arum, Sulistyaningrum, Siti Kholidyah, Retno Manggaharti, dan Iswan Saputra. Najih selain tercatat sebagai sekretaris PMII UII, dirinya juga merupakan penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemdikbud.

Kemudian, Annisa Nur Hasanah adalah merupakan kader PMII UII yang menjadi delegasi FPSB UII dalam bidang Psychoscience (cerdas cermat psikologi) bersama empat orang lainnya yaitu, Kusprayogi, Ni Putu Dara Retno, dan Abdi Winarni.

Dalam olimpiade tersebut dua kader PMII UII dan delapan mahasiswa lain yang mewakili FPSB UII tersebut mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Tim debat yang sebelumnya tidak berharap untuk dapat lolos dari babak penyisihan grup, ternyata dapat meneruskan langkahnya sampai kepada perempat final yang kemudian terhentikan langkahnya setelah dikalahkan oleh Universitas Pelita Harapan Surabaya.

Berbeda dengan tim debat, perwakilan dari tim cerdas cermat ternyata harus terhenti terlebih dahulu dibabak penyisihan.

Meski demikian, seluruh mahasiswa yang menjadi wakil dari FPSB UII tersebut mempunyai kebanggaan tersendiri berupa pengalaman yang tidak tergantikan dan dapat membangun persahabatan yang hangat dengan teman-teman dari universitas lain meski mereka memiliki latar belakang keyakinan agama dan juga ras berbeda. (Red: Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu PKB Kab Tegal

Pesantren Tambakberas Siapkan Peringatan Seabad Madrasah

Jombang, PKB Kab Tegal

Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) yang lebih dikenal dengan Pesantren Tambakberas Jombang, Jawa Timur, tahun ini akan memperingati usia satu abad madrasah. Berbagai acara disiapkan sebagai momentum hari bersejarah tersebut.

Pesantren Tambakberas Siapkan Peringatan Seabad Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Tambakberas Siapkan Peringatan Seabad Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Tambakberas Siapkan Peringatan Seabad Madrasah

"Kalau usia pesantren memasuki 191 tahun," kata KH M Fadlullah Malik kepada media ini, Rabu (23/3). Sedangkan satu abad adalah peringatan bagi dikenalkannya sistem klasikal atau madrasah di PPBU sebagai perpaduan antara model lama khas pesantren dengan sistem baru hasil pengembaraan pengetahuan ke sejumlah kawasan baik di dalam maupun luar negeri,? khususnya di Tanah Haram, lanjutnya.

"Perlu diketahui bahwa Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas didirikan tahun 1825 oleh salah satu pasukan Pangeran Diponegoro yang membentengi Jawa yakni Abdussalam yang lebih populer dengan nama Mbah Saichah," katanya.

PKB Kab Tegal

Dan dalam perjalanannya, pesantren yang terletak di Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Jombang ini terus menjaga sistem weton, sorogan, dan bandongan. "Dan setelah sejumlah putra kiai dan santri menempuh pendidikan tinggi di dalam serta luar negeri, sistem tersebut mengalami adaptasi dengan dikenalkannya model klasikal madrasah," terangnya.

PKB Kab Tegal

Peristiwa mulai dikenalkannya model madrasah secara klasikal ini adalah tahun 1915, yang akhirnya menjadi momentum diselenggarakan acara satu abad madrasah tersebut.

"Kepanitiaan telah terbentuk dan melakukan sejumlah rapat untuk memastikan rangkaian yang akan digelar," kata Gus Fad, sapaan akrabnya. Ketua panitia kegiatan ini mengemukakan bahwa berbagai kegiatan telah melalui pertimbangan dan dipasrahkan kepada para koordinator bidang.

Secara lebih rinci, mantan anggota DPRD Jombang itu menjelaskan bahwa acara yang telah disiapkan adalah bedah buku, wayang wali, ushbu‘ul waahid, festival bonsai, seminar, gowes, pameran, dan kontes burung, lailatus shalawat, khatbilom Quran bildhaib, khitanan massal, serta pengajian umum.

"Untuk pembukaan sekaligus dimulainya rangkaian harlah satu abad madrasah adalah dengan kegiatan bedah buku," kata Gus Fad. Acara diselenggarakan di aula pesantren setempat hari Selasa, 26 April mendatang, jelasnya.

Dan usai bedah buku, kegiatan lain akan mengiringi hingga Sabtu, 4 Juni. "Sehingga kegiatan dalam rangkaian harlah satu abad ini lumayan panjang karena sejumlah kegiatan diselenggarakan di banyak tempat dan melibatkan peserta dari berbagai kalangan," ungkapnya.

Peringatan satu abad ini sebagai upaya mengingatkan para kiai, ustadz, santri dan juga alumni akan makna didirikannya madrasah di pesantren tersebut.? (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal