Minggu, 14 Januari 2018

Silaturahmi Lebaran, GP Ansor Kracak Gelar Jalan Sehat

Banyumas, PKB Kab Tegal - Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda Ansor Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas menggelar acara silaturahmi lebaran. Mereka mengemas pertemuan ini dengan acara jalan sehat dengan titik acara di lapangan Desa Kracak, Ahad (2/7).

Tampak hadir anggota DPR dan DPRD Banyumas, Ketua GP Ansor Ajibarang Safingi, aparat desa setempat serta ribuan masyarakat yang hadir mengikuti acara tersebut.

Silaturahmi Lebaran, GP Ansor Kracak Gelar Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
Silaturahmi Lebaran, GP Ansor Kracak Gelar Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

Silaturahmi Lebaran, GP Ansor Kracak Gelar Jalan Sehat

Sarwono, salah satu panitia kegiatan mengatakan, selain untuk menjaga budaya silaturahmi pasca-Idul Fitri yang biasa dilakukan oleh warga NU, acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antaranggota Ansor dan Banser Desa Kracak. "Jalan sehat hanya media, intinya silaturahmi," katanya.

"Budaya silaturahmi itu jangan sampai pudar, apalagi hilang, makanya harus kita jaga dan merawatnya," lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Acara silaturahmi yang dibungkus dengan jalan sehat ini berjalan dengan meriah. Panitia berbagi hadiah untuk peserta jalan sehat. "Ada kulkas, mesin cuci, HP Android, payung, jam, tas, dan masih banyak lagi," kata ketua panita kegiatan Darmanto.

PKB Kab Tegal

"Semua doorprize ini berasal dari para donatur serta ada beberapa yang dari panitia," lanjut Darmanto ketika ditemui di sela-sela acara.

Ketua GP Ansor Ajibarang Safingi mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, silaturahmi dengan jalan ini sangat tepat karena jika hanya diadakan biasa saja mungkin peserta akan cepat bosan dan jenuh, serta respon dari masyarakat tidak seramai ini.

"Ini sangat baik, karena bisa mengenalkan Ansor dan Banser kepada masyarakat," jelas Safingi. (Kifayatul Akhyar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal PKB Kab Tegal

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan

Probolinggo, PKB Kab Tegal?

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada Kamis 2 Maret 2017 genap berusia 62 tahun. IPPNU memperingati hari lahir digelar dengan melakukan sejumlah rangkaian acara, diantaranya Workshop Kaderisasi, Seminar Literasi Digital di Pondok Pesantren Hati, Kraksaan, Probolinggo Jawa Timur, dan Tadabbur Alam atau rihlah ke gunung Bromo.

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harlah, IPPNU Gelar Workshop Kaderisasi sampai Shalawatan

Puncak peringatan harlah, IPPNU akan melakukan Istighotsah dan Bershalawat bertema "Munajat Cinta Pelajar Putri Nusantara" di gedung PBNU, Jakarta Pusat pada pada Sabtu 11 Maret 2017.

Ketua Umum IPPNU Puti Hasni, pada pembukaan Workshop Kaderisasi menyampaikan, kaderisasi adalah jantung organisasi. "Workshop Kaderisasi untuk kemaslahatan para kader dan para pelajar seluruh Nusantara. Rumusan dan kebijakan berkaitan dengan kaderisasi untuk IPPNU dan untuk seluruh pelajar seluruh indonesia pada umumnya."

Menurut Puti banyak sekali tantangan pelajar, khususnya IPPNU ke depan. Untuk itu, IPPNU harus lebih menyiapkan kader-kader untuk mengawal NKRI.

“Workshop Kaderisasi ini bertujuan mencari sistem yang terbaik untuk bisa masuk kepada seluruh pelajar di Indonesia agar IPPNU bisa berkontribusi untuk masa depan Indonesia ini," jelas Puti.

PKB Kab Tegal

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asdep Bidang Organisasi Kemasyarakatan Meidian menyampaikan, peran perubahan Indonesia berada di tangan para pelajar.

PKB Kab Tegal

Ia berharap agar IPPNU mampu memegang identitas budaya dan karakter bangsa dan memupuk rasa nasionalisme pemuda Indonesia. IPPNU harus pandai memfilter budaya dan informasi yang berkembang agar tidak terjerumus gerakan-gerakan radikal.

Bupati Probolinggo Puput Tantriana berpesan kepada IPPNU agar selalu hadir untuk masyarakat NU. Pengabdian, tidak hanya ? dilihat dari banyaknya anggota, tapi kehadiran IPPNU sebagai agen perubahan untuk NU dan Indonesia sangat diperlukan.

"Saya selaku orang tua, menitipkan kepada kader IPPNU untuk terus meningkatkan kualitas diri, jadilah tameng, dan jadilah agen perubahan di wilayah masing-masing, karena wajah masa depan NU ada ditangan kalian," katanya.

Workshop Kaderisasi dibuka dengan penabuhan rebana oleh Bupati Probolinggo di dampingi Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Wazir dan PCNU Kota Kraksaan KH. Ahmad Syafii. (Anty Husnawati/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Hikmah, Halaqoh PKB Kab Tegal

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Sore itu Gus Dur terlihat bercengerama dengan beberapa tamu penting yang menemuinya di kediamannya di Ciganjur Jakarta Selatan.

Meskipun tamu yang menemuinya adalah orang penting, Gus Dur tidak pernah membedakan secara pelayanan. Semua tamu dari berbagai latar belakang ditemui dan dijamunya secara terhormat.

Tidak lupa, Gus Dur selalu membumbui setiap obrolannya dengan menyajikan humor-humor segar untuk mencairkan suasana menjadi lebih akrab dan hangat.

Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)
Manusia dan Ingatan Panjang Unta (Sumber Gambar : Nu Online)

Manusia dan Ingatan Panjang Unta

Pada kesempatan tersebut Gus Dur bercerita tentang hewan unta. Hewan yang banyak hidup di tanah Arab ini menurut Gus Dur termasuk hewan yang panjang ingatan tapi mempunyai sikap pendendam.

“Panjang ingatan unta bisa sampai berapa lama Gus?” tanya salah seorang tamu polos.

PKB Kab Tegal

“Bisa sampai 10 tahun,” jawab Gus Dur.

“Luar biasa hewan ini. Mungkin pengaruh panjangnya perjalanan yang mereka sering lakukan di gurun,” tukas tamu lain menanggapi.

“Bisa jadi,” Gus Dur diplomatis.

Gus Dur melanjutkan ceritanya, bila ada seseorang yang memukul unta itu, maka dia akan membalasnya pada kesempatan lain.

PKB Kab Tegal

“Walaupun kejadiannya sudah 10 tahun,” sambung Gus Dur.

“Jadi kalau ada manusia yang tidak mau akur dan pendendam setelah 10 tahun berkonflik, maka ia bukan manusia, tapi unta,” seloroh Gus Dur disambut gerrr tawa para tamunya. (Fathoni)

Disarikan dari buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" karya KH Maman Imanulhaq (2010).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya, Halaqoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 13 Januari 2018

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Solo, PKB Kab Tegal. Ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari milik Keraton Kasunanan Surakarta, menandai dibukanya prosesi Sekaten 2014. Prosesi yang juga dikenal dengan Ungeling Gangsa Sekaten itu digelar di bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta, Selasa (7/1).

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)
Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)

Bunyi Gamelan Penanda Sekaten Dimulai

Sebelumnya gamelan tersebut dikirab beserta gending-gending di halaman Masjid Agung Solo. Kirab yang menempuh rute Keraton hingga Masjid Agung Solo diakhiri dengan acara tabuhan gamelan, yang menandai dimulainya rangkaian perayaan Sekaten.

“Gamelan ini menandakan dimulainya peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. dan yang dibunyikan itu Kyai Guntur Madu. Ini akan dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut sampai puncaknya, Selasa mendatang,” terang KGPH Puger di sela-sela acara.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, gending yang ditabuh ialah Rambu dan Rangkung yang wajib ditabuh pada di awal. Rambu dan Rangkung itu berasal dari bahasa arab, robuna dan rakhuna yang artinya perbuatan baik dan tidak baik. “Gamelan ini ada sejak Sultan Agung atau zaman Paku Buwana (PB) IV,” jelasnya.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Winarno Kusumo mengatakan gamelan akan dibunyikan selama tujuh hari dan hanya akan berhenti saat datang waktu salat.

PKB Kab Tegal

“Dalam hajatan kali ini tidak semata sekadar gothak gathik gathuk saja, tapi setiap prosesi dilandasi dengan ajaran dan falsafah hidup mendalam dari para leluhur yang tidak bertentangan dengan ajaran agama yang ada,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Kajian, News PKB Kab Tegal

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi

Jember, PKB Kab Tegal



PCNU Jember menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk menjadikan Jember sebagai embarkasi haji. Untuk kepentingan itu, tahun depan, landasan pacu bandara Notohadinegoro akan diperpanjang dari 1.200 meter menjadi 2.400 meter.?

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi

"Saya kira itu sangat bagus. Jember nanti jadi embarkasi antara," ucap Katib Syuriyah PCNU Jember, MN. Harisudin kepada PKB Kab Tegal di kantor NU Jember, Rabu (30/8) malam.

Sekadar diketahui, saat berada Jember selama dua hari beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengemukakan keinginannya untuk memperpanjang landasan pacu Bandara Notohadinegoro dan memperbesar kapasitas terminal kedatangan dan pemberangkatan. Bahkan ia menyatakan anggaran untuk itu sudah disiapkan, dan akan dimulai pembangunannya tahun 2018.

Keinginan Presiden Joko Widodo tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dengan mengunjungi Jember seminggu kemudian. Ia memastikan nanti bandara Notohadinegoro bisa didarati pesawat besar sekelas Airbus 320.

PKB Kab Tegal

?

Menurut MN. Harisudin, Jember memiliki syarat untuk dijadikan embarkasi antara. Syarat itu adalah letaknya cukup strategis, yaitu berada di tengah-tengah di antara Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang. Selain itu, potensi warga yang menunaikan haji di Jember dan empat kabupaten tersebut cukup besar.?

"Untuk 5 kabupaten ini, kloternya (kelompok terbang) mencapai 17. Sementara syarat embarkasi antara minimal adalah 14 kloter," jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

?

PKB Kab Tegal

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Hadits PKB Kab Tegal

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’

Mataram, PKB Kab Tegal. Deputi Pengembangan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang majemuk dan meneguhkan keragaman masyarakat yang ada.

“Karena elemen terbesar bangsa ini adalah pemuda. Cita-cita untuk meneguhkan kelanggengan NKRI harus dimulai dari komitmen pemuda,” kata Asrorun di Halaman Masjid Hubbul Wathon Mataram, Kamis (23/11).

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’ (Sumber Gambar : Nu Online)
‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’ (Sumber Gambar : Nu Online)

‘Kelanggangan NKRI Harus Dimulai dari Komitmen Pemuda’

Ia meminta agar masyarakat tidak larut di dalam perbedaan yang ada. Baginya, perbedaan-perbedaan yang ada tersebut seharusnya dijadikan sebagai kekuatan. Untuk mempertahankan NKRI, pemuda harus didorong untuk melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

“Jauhi narkotika. Narkotika akan melemahkan sendi-sendi bangsa dan negara. Yang paling disasar dalam peredaran narkotika adalah pemuda,” tuturnya.

Diantara hal-hal untuk mendorong pemuda agar melakukan kegiatan yang positif adalah dengan memenuhi hak dasarnya, memberikan akses pendidikan, kesehatan, sosial, dan kerja. 

“Semangatnya bukan kompetisi untuk saling menjatuhkan, tetapi semangatnya kolaborasi saling mendukung,” jelasnya. (Muchlishon Rochmat)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Penghayatan Agama Benar, Maka Mudah Main Teater

Jakarta, PKB Kab Tegal. Permata Kalung Barzanji sukses dipentaskan 50 santri dari 9 pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon. Naskah WS Rendra itu dipentaskan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Jumat malam (7/2) dan Sabtu malam (8/2).

Penghayatan Agama Benar, Maka Mudah Main Teater (Sumber Gambar : Nu Online)
Penghayatan Agama Benar, Maka Mudah Main Teater (Sumber Gambar : Nu Online)

Penghayatan Agama Benar, Maka Mudah Main Teater

Aprasiasi datang dari kalangan pegiat teater, misalnya Edi Haryono, dari Bengkel Teater Rendra. “Bagus,” katanya, ketika ditanya bagaimana para santri yang bergelut dengan kitab kuning, kemudian mau berkecimpung dalam teater.

Menurut Edi, orang Islam, terutama orang-orang pesantren betul-betul menekuni agama, sesuai dengan perintah-perintah Tuhan, menghayati ajaran-ajaran agama dengan benar. “Orang yang menghayati agama dengan benar akan mudah bermain teater,” katanya, selepas pementasan di Tim, Jumat malam (7/2).

PKB Kab Tegal

Karena, kata dia, teater itu bisa memainkan sesuatu yang dialami seseorang yang di dalam kehidupan sehari-hari tidak muncul. Dalam teater bisa menggambarkan kehidupan yang tidak ada dalam realitas. "Pengalaman spiritual bisa dituangkan dalam teater. Pengalaman spritualnya bisa tertangkap oleh penonton.”

Edi juga sempat mengkritik pementasan itu. Menurut dia, pemainnya masih menghayati dengan pengalaman yang masih umum. Padahal pengalaman orang itu ada yang umum dan yang khusus. Kalau mensyukuri sasuatu, sampaikan dengan cara yang tidak umum. Ada yang bersyukur itu dengan menitikkan air mata. Coba ditampilkan rasa syukurnya dengan cara lain.

PKB Kab Tegal

Abdullah Wong, pegiat teater Syahid, mengemukakan, bahwa teater adalah thoriqoh, jalan seseorang untuk menemukan dirinya. “Saya ingin bilang begini, kenapa bangsa ini semakin? bobrok,? karena tidak ada uswah, tidak ada teladan,” katanya selepas nonton di malam pertama.

Menurut penulis novel Mada ini, kehadiran pementasan Kalung Permata Barzanji ini sangat tepat. “Ketika kita mencari sosok pemimpin, diceritkaan Nabi Muhammad,” katanya.

KH Husein Muhammad juga mengapresiasi positif, pagelaran "Kalung Permata Barzanji". “Keren banget, memukau, menggetarkan penonton sampai layar diturunkan.”

Ia menilai para santri 9 Pesantren di Cirebon, dengan sangat fasih, mendendangkan madah-madah kenabian Muhammad, kritik-kritik sosial-politik yang menggugah dan menawarkan kearifan dan keindahan.

Seharusnya, kata kiai yang produktif menulis ini, karya kreatif seni budaya semacam ini, menjadi model dakwah ke depan, menggantikan dakwah orasi yang agitatif, kering makna dan provokatif. “Selamat dan sukses untuk perempuan-perempuan cerdas dalam pementasan ini, Ken Zuraida dan Ny. Masriah, serta para pelakon yang lain,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Nusantara, Hikmah PKB Kab Tegal