Selasa, 03 Oktober 2017

Kisah Menimbun Barang Dagangan dalam Kitab Ihya Ulumiddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Kisah Menimbun Barang Dagangan dalam Kitab Ihya Ulumiddin (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Menimbun Barang Dagangan dalam Kitab Ihya Ulumiddin (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Menimbun Barang Dagangan dalam Kitab Ihya Ulumiddin

Senin, 02 Oktober 2017

Lama Kosong, IPNU-IPPNU Gading Terbentuk

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Setelah lama kosong karena keterbatasan kader yang berkualitas, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, resmi terbentuk.

“Selama ini IPNU-IPPNU di Kecamatan Gading memang kosong dan baru terbentuk. Hal ini dikarenakan kami baru menyadari akan banyaknya kader-kader yang ada di desa kami yang bisa dimaksimalkan. Jadi kami berkumpul dan bermusyawarah untuk membentuk PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gading,” kata Ketua PAC IPNU Kecamatan Gading Abd Rohim, Sabtu (26/11).

Lama Kosong, IPNU-IPPNU Gading Terbentuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Lama Kosong, IPNU-IPPNU Gading Terbentuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Lama Kosong, IPNU-IPPNU Gading Terbentuk

Dalam kepengurusan baru tersebut, Ketua IPNU Kecamatan Gading dipercayakan kepada Abd Rohim dan Ketua PC IPPNU Kecamatan Gading dijabat oleh Robiatul Adawiyah. Selanjutnya mereka akan memimpin para pelajar NU di Kecamatan Gading.

PKB Kab Tegal

Sebagai bentuk syukur atas terbentuknya kepengurusan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gading, diselenggarakan shalawatan dan pengajian umun dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dan tasyakuran di halaman MA Miftahul Hasan Kecamatan Gading, Jumat (25/11) malam.

PKB Kab Tegal

“Di samping untuk tasyakuran sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kader-kader militan ke depannya untuk mengisi kepengurusan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gading,” jelas Rohim.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta? dari unsur pengurus IPNU dan IPPNU di Kecamatan Gading sekaligus santri Pondok Pesantren Miftahul Hasan Kecamatan Gading. Hadir pula jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Gading.

“Dengan terbentuknya kepengurusan ini ke depan kami berharap dapat membentuk kader-kader IPNU-IPPNU yang militan dan cinta sosial serta memiliki kepedulian kepada masyarakat,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 01 Oktober 2017

Ketua LP Maarif NU Jateng, H ChabibThoha Berpulang

Semarang,PKB Kab Tegal. Inna lillahi wainna ilaihi rajiun. Kabar duka meliputi warga Nahdliyyin kota Semarang, provinsi Jawa Tengah karena H. ChabibThoha meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Kamis pukul 7.30 (24/6). Aktivis sekaligus akademisi ini lahir pada 19 Juni 1954 adalah Ketua LP Ma’arif Jateng.

Ketua LP Maarif NU Jateng, H ChabibThoha Berpulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua LP Maarif NU Jateng, H ChabibThoha Berpulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua LP Maarif NU Jateng, H ChabibThoha Berpulang

"Khidmah dan kiprah bagi Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia tak perlu diragukan", ungkap Ketua Wilayah NU Jateng KH Abu Hafshin.

Dalam upacara pelepasan jenazah, KH Abu menyampaikan semoga H. Chabib diberikan ampunan dan maghfirah oleh Allah. Semoga putera-puterinya mampu melanjutkan perjuangan yang telah dirintis. Beliau hadir bersama pengurus harian NU Jateng.

PKB Kab Tegal

KH Ali Mufidz juga menyatakan bahwa peran besar H. Chabibdalam pengelolaan Masjid Agung Jawa Tengah. Dalam dunia birokrasi sempat menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Sekretaris Umum MUI Jateng, Alumni PMII komisariat Walisongo hingga Ketua Wilayah Lembaga Pendidikan Maarif Jawa Tengah.

"Betapa gigih membimbing dan berkomitmen pada organisasi", papar H. Muhibbin Noor selaku rektor Universitas Islam Negeri Walisongo.

PKB Kab Tegal

Dalam dunia akademis sempat menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo sehingga pada para guru besar, dosen, dan segenap civitas UIN Walisongo, H. Ahmad (Mustasyar NU Jateng), H. Anashom (Ketua NU kota Semarang), dan KH. Hadhor Ihsan, melakukan penghormatan terakhir kepadanya. ?

Setelah disholatkan jenazah diantar ke pondok pesantren Al-Amin Kambangan, Lebaksiu, Tegal untuk dimakamkan. Rombongan keluarga beserta jenazah berangkat dari Semarang pukul 13.00. Almarhum meninggalkan dua orang anak Hasan Habibie dan H. Ahmad Najiyurrahman dan seorang putri Hj. Ulya Darojah.

Abdul Hamid salah seorang aktivis muda NU menyatakan dedikasi dan pengabdiannya pada umat menjadi contoh para kader dan pemimpin di bawahnya. Ketegasan dan ketegaran memegang prinsip layak ditauladani. Kewibawaannya menjadi bekal memimpin dan mendampingi adik-adiknya sepergerakan dan perjuangan.

“Engkau telah menjadi pemimpin, aktivis, guru dan senior yang baik bagi kami. Kita-kita yang hari ini masih belajar dan terus belajar semoga dapat meneladani keyakinan, prinsip dan idealismemu dalam berjuang,” ungkapnya. (M. Zulfa/Abdullah Alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

Begini Langkah Kongkret Ansor Waykanan Isi Kemerdekaan

Waykanan, PKB Kab Tegal. Sejak diproklamirkan merdeka pada Jumat 17 Agustus 1945 hingga Senin 17 Agustus 2015 ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah merdeka, bebas dari kolonialisme selama 70 tahun. Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan pemuda dari berbagai daerah turut mewarnai dan mengisi pembangunan bangsa ini. Bagaimana dengan pemuda Nahldatul Ulama (NU) Gerakan Pemuda Ansor?

Begini Langkah Kongkret Ansor Waykanan Isi Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Langkah Kongkret Ansor Waykanan Isi Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Langkah Kongkret Ansor Waykanan Isi Kemerdekaan

"Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung telah berpartisipasi mengisi kemerdekaan dengan konkret dengan beberapa contoh kelihatan dan bisa disebutkan," ujar Disisi Saidi Fatah, alumni SMAN 1 Blambangan Umpu Waykanan, di Waykanan, Senin (17/8).

Di bidang pendidikan, Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Waykanan yang dipimpin Bupati Bustami Zainudin telah menyelenggarakan Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN). "Program tersebut kemarin diselenggarakan secara cuma-cuma dan membantu mengantarkan tujuh pelajar Waykanan masuk perguruan tinggi," ujar Disisi yang merupakan Ketua Alumni Sanlat BPUN Waykanan 2015 itu pula.

PKB Kab Tegal

Kegiatan lain terkait pendidikan dilakukan Gerakan Pemuda Ansor di Waykanan menurut Disisi cukup beragam, seperti lomba baca puisi hingga lomba menulis opini bagi pelajar SMA sederajat, baik di Waykanan maupun di Lampung.

PKB Kab Tegal

"Ansor juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang bahaya human traficking, berbagi buku untuk perpustakaan daerah dan masih banyak lagi," paparnya.

Di bidang lingkungan hidup dan ekonomi, Gerakan Pemuda Ansor Waykanan juga kreatif dan arif, yakni mengolah limbah bekas seperti botol minuman berenergi untuk mempunyai nilai ekonomis.

"Anak-anak BPUN Waykanan pernah berpartisipasi menjual madu yang dikemas dalam botol limbah telah disterilkan tersebut. Selain mendorong semangat wirausaha, upaya itu juga berdampak positif bagi lingkungan hidup, saya melihatnya sebagai upaya kreatif dan arif," kata Disisi lagi.

Ia menambahkan, ikhtiar-ikhtiar dilakukan GP Ansor di Waykanan merupakan gerakan berani dan karya yang nyata.

"Saya berharap GP Ansor Waykanan, selalu berani memberikan yang terbaik dan menjadi wadah bagus buat para generasi muda. Waykanan memerlukan gerakan-gerakan seperti dilakukan Gerakan Pemuda Ansor. Saya tidak ragu menyatakan apa? yang telah dilakukan? Gerakan Pemuda Ansor di Waykanan merupakan upaya pembangunan bangsa dan berdampak posotif terutama bagi generasi muda," ujar Disisi. (Teddy Heriyanto/Anam)

Foto: Disisi Saidi Fatah Ketua Alumni Sanlat BPUN Waykanan 2015

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

Sabtu, 30 September 2017

Keprihatinan Sayidina Utsman saat Umat Tinggalkan Khutbah Nabi

Kudus, PKB Kab Tegal. Pernah suatu ketika Sayidina Utsman bin Affan merasa malu kepada Nabi Muhammad. Perasaan malu itu justru membuat Sayyidina Utsman memborong seluruh barang dagangan yang dilelang pedagang dari Syam. Kisah ini disampaikan oleh KH Sya’roni Achmadi pada Pengajian Tafsir Al-Qur’an di Masjid Al-Aqsho Menara, Kudus, Kamis (15/6).

Keprihatinan Sayidina Utsman saat Umat Tinggalkan Khutbah Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Keprihatinan Sayidina Utsman saat Umat Tinggalkan Khutbah Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Keprihatinan Sayidina Utsman saat Umat Tinggalkan Khutbah Nabi

“Ceritanya, dulu ketika waktu sholat Jumat dimulai rombongan pedagang dari Syam datang. Itu menyebabkan mayoritas umat Islam lari dan memilih ikut lelang dagangan daripada khutbah Nabi Muhammad SAW,” tutur Kiai Sya’roni mengawali cerita.

Akibatnya, jamaah atau sahabat yang ikut khotbah dan sholat jumat tinggal 12 orang. Seketika itu Sayyidina Utsman merasa malu karena umat lebih memilih dagangan daripada khutbah Nabi.

“Dalam kondisi seperti itu, Sayyidina Utsman langsung ikut lelang dan menawar dengan harga tertinggi,” lanjut Kiai Sya’roni.

PKB Kab Tegal

KH Sya’roni menjelaskan setiap harga yang ditawarkan pedagang dan disetujui sahabat lain ditawar lebih oleh Sayyidina Utsman. Misalkan harga kain 10 juta Sayyidina Utsman berani membeli 11 juta.

“Kemudian sampai pada harga tertinggi akhirnya Sayyidina Utsman menang lelang. Seluruh barang dagangan terbeli oleh Sayyidina Utsman,” katanya.

Selanjutnya, semua sahabat yang kalah lelang itu meminta agar Sayyidina Utsman mau menjual beberapa kepada para sahabat yang tidak mendapat barang dagangan. Permintaan itu dituruti dengan syarat mau membeli sepuluh kali lipat dari harga belinya.

PKB Kab Tegal

Sahabat-sahabat yang meminta itu semua tidak berani membelinya. Lalu Sayyidina Utsman bilang jika mau dijual sendiri. Namun, yang terjadi Sayyidina Utsman justru memanggil para fakir miskin dan membagikan barang yang dibeli itu kepada mereka.

“Kok malah ngundang fakir miskin? Oo, dijual kepada Gusti Allah,” ujar Mbah Sya’roni seolah-olah menirukan kata sahabat.

Setelah membagikan itu Sayyidina Utsman berkata kepada sahabat yang tadi ikut lelang. “Memalukan, hanya karena barang dagangan kalian sampai tega meninggalkan khotbah Nabi Muhammad,” kata Mbah Sya’roni menirukan dalam bahasa Jawa.

Pasca kejadian itu setiap waktu sholat jumat tiba para sahabat tidak ada yang berani meninggalkan Khotbah Nabi Muhammad lagi. Kisah ini disampaikan sebagai penjelasan hadits Ana khodimul khaya’ wa Utsman babuha. Artinya Saya (Nabi Muhammad) adalah gudangnya perasaan malu dan Utsman adalah pintunya.

Kisah ini sekaligus menjadi dasar ijtihad madzhab Imam Syafi’i dalam qoul qodim bahwa batas minimal jumlah jamaah sholat jumat adalah 12 orang. Begitu juga menurut madzhab Malikiyah. Namun hukum itu oleh Imam Syafi’I dalam qoul jadid berubah menjadi 40 orang minimal.

“Keterangan Qoul Qodim maksudnya adalah ucapan Imam Syafi’i sebelum memasuki daerah Mesir. Sedangkan Qoul Jadid adalah setelah Imam Syafi’I masuk daerah Mesir. Masing-masing beda hukumnya,” terang Mbah Sya’roni. (M. Farid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, Tegal, Aswaja PKB Kab Tegal

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi

Bandung, PKB Kab Tegal. ?Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, demokrasi di Indonesia terus berkembang. Sayangnya, perkembangan yang ada tak menguntungkan bagi partai-partai berlabel Islam.

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengamat: NU Kalah Politik Kalah Ekonomi

"Gairah orang beragama berjalan baik, tapi ?partai Islam suaranya merosot semua," katanya pada halaqah kebangsaan yang digelar di Pondok pesantren Darul Maarif, Bandung, Jawa Barat Sabtu (14/5).

Kemerosotan itu, kata Yudi disebabkan perkembangan demokrasi yang mengandalkan uang dan kekuatan. "Dalam demokrasi yang mengandalkan uang, kekuatan parpol Islam akan makin terpuruk," katanya.

PKB Kab Tegal

?NU salah satu pihak yang dirugikan dengan perkembangan demokrasi dengan kekuatan uang tersebut. "Orang NU akan kalah dua kali sekaligus. Kalah politik dan kalah ekonomi. Siap saja, orang NU jadi gembel," katanya.

Parahnya, katanya, pihak yang sangat ?berkuasa di Indonesia sekarang ini adalah partai politik. Mereka bisa mengatur segala-segalanya di Indonesia. "Padahal saham ormas lebih banyak dari partai politik. Bahkan jauh sebel?um Indonesia merdeka," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Halaqah nasional kebangsaan ini dihadiri oleh ratusan ulama dan cendekiawan pondok pesantren. Selain membahas masalah kebangsaan, halaqah ini juga membahas masalah keumatan dan keagamaan.

Sejumlah tokoh nasional yang menjadi narasumber antara lain KH Hasyim Muzadi, Menteri Pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh, Mahfud MD, Abuya Mukhtar, Yudi Latif, KH Masdar Farid Mas’udi, Rokhmin Dahuri, Rizal Ramli, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Ketua PBNU KH Slamet Effendi Yusuf, KH Malik Madani, Prof Dr Gumilar RS, dan Jimly Ashiddiqie. (Ahmad Millah/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Kamis, 28 September 2017

Tari Zipin Raya Meriahkan Harlah IPNU IPPNU

Kendal, PKB Kab Tegal. Sukses dan kemeriahan Harlah IPNU ke-57 dan IPPNU ke-58 di Kendal  yang digelar di pendopo Kabupaten Kendal, Ahad (18/3) semakin lengkap dengan pentas seni tarian Zipin Raya yang diperagakan oleh  anggota IPNU IPPNU dari komisariat IPNU IPPNU   MA NU Kangkung.

Tarian yang dinamakan Zipin Raya disamping menjadi selingan acara juga mampu menjadi kejutan bagi peserta. Pasalnya kegiatan-kegiatan selama ini banyak diselingi dengan rebana, qosidah modern dan lain-lain. Tari Zipin yang merupakan tradisi adat melayu tersebut tak pelak mampu menyedot perhatian peserta yang mayaoritas pelajar.

Tari Zipin Raya Meriahkan Harlah IPNU IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Tari Zipin Raya Meriahkan Harlah IPNU IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Tari Zipin Raya Meriahkan Harlah IPNU IPPNU

Selain menampilkan tari Zipin Raya Komisariat IPNU IPPNU MA NU Kangkung juga menampilkan paduan suara  mars IPNU IPPNU dalam Harlah IPNU IPNU tahun ini.

PKB Kab Tegal

Menurut Ahmad Khoiron, kepala MA NU  Kangkung penampilan anak didiknya merupakan upaya lebih mengenalkan MA NU Kangkung kepada masyarakat. Diakui Khoiron, Madrasahnya masih tergolong muda karena berdiri baru beberapa tahun terakhir ini

PKB Kab Tegal

Diharapkan dengan sering tampil di event-event kegiatan IPNU IPPNU, MA NU Kangkung akan lebih cepat dikenal oleh masyarakat luas sehingga akan berdampak positif terhadap penerimaan siswa baru tahun depan,harapnya.

Selain dihibur oleh tari Zipin Raya dan paduan suara dari MA NU Kangkung, peserta Harlah IPNU IPPNU  juga disuguhi penampilan grup rebana dari IPNU IPPNU Ranting Karangayu, kecamatan Cepiring.

 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Fahroji

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Santri, Daerah PKB Kab Tegal