Selasa, 29 Agustus 2017

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia

Jember, PKB Kab Tegal. Dalam rangka memperingati harlah Muslimat ke-71 NU sekaligus peringatan Isra Miraj, PC Muslimat NU Jember, Jawa Timur memberikan santunan berupa sembako kepada 70 anak yatim dan 30 wanita lanjut usia (lansia).?

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Jember Berikan Santunan kepada Anak Yatim dan Lansia

Pemberian santunan tersebut dilakukan di sela-sela acara peringatan Isra Miraj di halaman rumah Ketua Ranting Muslimat NU, Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember, Nyai Nur Fadhilah Ahmad, Kamis (27/4).?

Dalam sambutannya, Ketua PC Muslimat NU Jember, Nyai Hj Emi Kusminarni menegaskan bahwa sembako tersebut dikumpulkan dari para donatur, baik di internal pengurus Muslimat NU, warga bahkan juga dari seorang wanita muallaf.?

Ia juga mengajak para kader NU, khususnya pengurus ? Muslimat NU di semua tingkatan untuk selalu memberi contoh, baik dalam soal ibadah, akhlak maupun kepedulian sosial. "Kalau namanya Muslimat NU, harus lebih dari yang lain, agar bisa dijadikan contoh," katanya.

Ia menambahkan, pengurus Muslimat NU akan selalu menjadi sorotan masyarakat, sehingga perlu hati-hati dalam bertutur kata dan bertingkah laku. Dikatakannya, sejak lama warga NU dikenal dengan tingkah lakunya yang sopan, elegan dan suka kerukunan dengan siapapun dan penganut agama apapun.?

PKB Kab Tegal

"Jadi ciri-ciri toleransi dan moderat warga NU itu sejak awal memang dicontohkan oleh para ulama kita," ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Ashri Jember, KH Ayub Saiful Rijal dalam ceramahnya mengapresiasi kepedulian Muslimat NU Jember terhadap anak yatim dan kaum lansia.?

PKB Kab Tegal

Menurutnya, apa yang dilakukan Muslimat NU tersebut patut dihargai dan ditiru oleh lembaga lain. Saat ini, katanya, di tengah kehidupan yang serba pragmatis, begitu banyak orang yang membutuhkan perhatian dan kepedulian sesama.?

Namun sayangnya, pada saat yang sama, kepedulian sosial seakan kian memudar, bahkan cenderung hilang dari tengah-tengah kehidupan masyarakat modern. Sebab, sebagian orang sudah berpikir nafsi-nafsi. Sementara di sisi lain, orang-orang yang papa kian nestapa.?

"Karena itu, saya berharap agar Muslimat NU menjadi pelopor aksi sosial untuk peduli kepada sesama," ujarnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat PKB Kab Tegal

Senin, 28 Agustus 2017

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA

Gresik, PKB Kab Tegal. Ikatan Keluarga Alumni SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik (Ikanusa) memiliki cara tersendiri untuk menarik minat kuliah pelajar. Selain berbagi kiat sukses, jaringan alumni ini juga memperkenalkan perguruan tinggi kepada siswa tingkat SMA melalui sebuah pameran.

Dengan memberdayakan alumni yang tersebar di beberapa perguruan tinggi, Ikanusa berhasil menghimpun 27 PTN (Perguruan Tinggi Negeri), 10 PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan), 10 PTS (Perguruan Tinggi Swasta), dan 1 PTLN (Perguruan Tinggi Luar Negri) dalam rangkaian acara “Nusa Expo” di Aula Idham Kholid SMA NU 1 Gresik, Kamis (29/01).

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA (Sumber Gambar : Nu Online)
“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA (Sumber Gambar : Nu Online)

“Nusa Expo” Pompa Minat Kuliah Pelajar SMA

Acara yang diawali dengan presentasi cara sukses menembus perguruan tinggi favorit ini mendapat sambutan posiitf dari para siswa SMA. “Kami sangat mengapresiasi acara Nusa? Expo. Dengan diselenggarakannya acara ini kami dapat mengetahui strategi menembus perguruan tinggi favorit,” ujar Annisa, salah satu peserta Nusa Expo.

PKB Kab Tegal

Ketua Panitia Nusa Expo Wahyu Firmansyah menyatakan, usaha ini dilakukan agar para siswa mendapat wawasan, pemahaman, serta pengetahuan seputar dunia kampus. Selain itu acara ini diharapkan dapat lebih memotivasi para siswa untuk lebih gigih mencapai target yang ingin diraih.

PKB Kab Tegal

Sekretaris Panitia Nusa Expo Iqomatul Haq Angelasi menambahkan, ke depan Nusa Expo diharapkan dapat memperluas jaringan kampus yang berpartisipasi dalam setiap agendanya. Beberapa tahun terakhir SMA NU 1 Gresik berhasil? menjadi sekolah dengan siswa terbanyak di perguruan tinggi negeri, baik dalam maupun luar negeri. Sejauh ini tercatat ada alumni SMA NU 1 Gresik yang menempuh pendidian di China, Taiwan, Malaysia, dan baru-baru ini di Singapura dan Jepang.

Terselenggaranya Nusa Expo tersebut ditargetkan mampu mendongkrak semangat persaingan dalam memperebutkan perguruan tinggi favorit. Harapan ke depan para siswa SMA NU 1 Gresik mampu menembus dan memperluas jaringan perguruan tinggi negeri dan favorit baik dalam maupun luar negeri. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Tokoh, Sholawat PKB Kab Tegal

Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh

Brebes, PKB Kab Tegal. Dalam dunia pendidikan, Anak diibaratkan sebagai kertas putih yang belum ternoda. Dalam perjalanan waktunya, bisa ditulis dengan tinta emas atau tinta kegelapan, tergantung yang menulisnya. Sang Penulis itu pada hakekatnya seorang pendidik, entah itu dirumah, disekolah atau pun dilingkungan sekitarnya.



Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Muharam, IGRA Gelar Festival Anak Sholeh

Mereka akan mengisi catatan hidup anak dengan berbagai macam warna pendidikan hingga terpatri sampai dewasa. Sebagai upaya menorehkan prestasi dengan tinta emas pada diri pribadi anak, maka perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang positif.

“Festival Anak Sholeh ini, adalah ujud nyata membentuk karakter anak sholeh,” ujar Kepala Seksi Mapenda Kandepag Kabupaten Brebes H Chulasoh saat membuka Festival Anak Sholeh Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudlatul Athfal (PD IGRA) Kabupaten Brebes di Islamic Centre Brebes, Ahad (20/12).

PKB Kab Tegal

Ketua panitia penyelenggara Khusnul Khotimah, menjelaskan, Festival mengambil tema mencetak generasi islami yang anggun dalam moral dan unggul dalam prestasi. Even ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru 1431 Hijriyah dan Hari Amal Bakti Depag 2009.

Sebanyak 12 Cabang IGRA se-Kabupaten Brebes turut andil dalam Festifal Anak sholeh ini. Adapun yang diperlombakan dalam kegiatan ini adalah Lomba Mewarnai Gambar, Membaca Tartil Al-Quran, Puitisasi Tartil Al-Quran, serta Gerak dan Lagu.

PKB Kab Tegal

Setelah melalui seleksi yang cukup ketat, akhirnya diperoleh kejuaraan. Untuk Lomba Mewarnai gambar Juara 1 M Adham dari kontingen Bantarkawung, juara 2 Amanda dari Tanjung dan juara 3 Azka dari Paguyangan. Lomba Gerak dan Lagu dimenangkan Kontingen Banjarharjo dengan nilai 189, juara 2 Brebes (188) dan juara 3 Bantarkawung (182).

Sedang untuk Lomba Tartil Putra, juara pertama dimenangkan kontingen Losari, juara 2 Banhjarharjo dan juara 3 diraih utusan Brebes. Sedangan untuk Baca Tarti putri, juara pertama di raih Banjarjo, juara 2 Bulakamba dan Juara 3 Paguyangan. Sementara untuk lomba puitisasi Al-Quran untuk kelompok putra juara 1 diraih Banjarharjo, juara 2 Bantarkawung dan juara 3 Losari. Sedang untuk kelompok putri juara pertama di raih Losari, juara 2 Bulakamba dan juara 3 Brebes.

Ketua IGRA Kabupaten Brebes Rohayati menjelaskan, para juara berhak memboyong tropi, piagam dan uang pembinaan. Kegiatan tahunan ini, akan terus dipertahankan dengan harapan bisa mencetak generasi anak sholeh. (was)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Minggu, 27 Agustus 2017

Setan dan Hikmah Penciptaannya

Jarang sekali para filosof menggunjing tentang setan. Kecuali membicarakan “Good and Evil”, baik dan buruk. Keburukan mustahil dikaitkan dengan Tuhan, karena Tuhan adalah Dzat Yang Maha Sempurna dan Maha Segalanya secara absolut. Tidak ada gugatan atas hal tersebut. Tuhan ada sebelum adanya segala sesuatu itu ada.

Setan pada muasalnya adalah penghuni surga, kesombonganlah yang membuat ia terlempar. Namun, tidak bisa dipungkiri, bahwa setan adalah pelengkap dari kesempurnaan ciptaan Tuhan dan mengandung hikmah bagi kehidupan.

Setan dan Hikmah Penciptaannya (Sumber Gambar : Nu Online)
Setan dan Hikmah Penciptaannya (Sumber Gambar : Nu Online)

Setan dan Hikmah Penciptaannya

  

Memfilosofikan setan sama saja dengan membicarakan keburukan. Pendapat itu pasti yang akan keluar dari pikiran kita, setan identik dengan laku buruk, dan pemahaman tersebut sudah tidak bisa ditawar lagi, seperti halnya seseorang yang ingin melakukan aktivitas, mengaji atau apapun.

Sebelum menyebut nama Tuhannya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ia lebih dulu meminta perlindungan dari godaan setan yang terkutuk. Artinya, keterkutukan setan sudah menjadi harga mati.

PKB Kab Tegal

Karena itu, wajar saja jika setan menjadi bulan-bulanan manusia ketika manusia membuat kesalahan. Sampai-sampai ada anekdot, setan sakit hati selalu disalahkan, padahal setan belum melakukan aksi godaannya. Faktor itulah yang membuat setan mengadakan Rapat Kerja Nasional Setan dengan tema apakah perlu setan pensiun dini? Kinerjanya sudah tidak seperti dulu, manusia sudah mengambil alih sendiri tanpa harus ada godaan. 

Dalam Rapat Kerja Nasional Setan tersebut setan menggugat, sebaiknya kita sudahi saja menggoda manusia, seburuk-buruknya golongan setan tidak pernah membuat video porno, tidak pernah mengaku Tuhan, dan tidak pernah menTuhankan yang lain selain Allah.

Di pihak lain menyerukan, jangan pensiun, kita sudah membuat komitmen sampai akhir hayat menggoda manusia, jangan sampai kita menyesal nantinya. Kestabilan dunia tanpa setan tidak akan seimbang.

Ya, memang demikian, terlahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan kejaksaan, fungsinya untuk “menangkap setan”. Kalau setan pensiun, banyak sekali pengangguran, lembaga-lembaga hukum tersebut tidak lagi memiliki fungsi. 

PKB Kab Tegal

Setan juga yang memacu diri kita menjadi kreatif dan bekerja sungguh-sungguh supaya menjadi lebih baik. Berdirinya lembaga-lembaga kemanusiaan, lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan sebagainya. Itu sebagai usaha kreatif manusia agar tidak terperdaya oleh bujuk rayu setan yang menipu.

Untuk melihat bahwa setan mengandung potensi hikmah dalam kehidupan manusia, sekadar anekdot: alkisah, pada bulan Ramadhan sebagai bulan suci, setan juga ingin bertaubat, dan ia datang menghadap Syekhul Azhar, untuk didoakan kepada Allah agar taubatnya diterima. Sepuluh hari pertama Ramadhan doa Sang Syekh belum dapat jawaban dari Allah. Demikian juga sepuluh kedua. 

Pada sepuluh ketiga Sang Syekh berpikir, bagaimana kalau taubat setan nanti diterima Allah, tentu tidak ada lagi kejahatan dipermukaan bumi ini, dan tentu tidak diperlukan lagi lembaga-lembaga pendidikan agama dan tempat-tempat peribadatan. 

Akhirnya pikir Sang Syekh, Al-Azhar akan ditutup dan bubar, dan saya kata Sang Syekh, tentu tidak punya jabatan dalam pekerjaan apa-apa lagi. Sekarang Sang Syekh yang datang menghadap setan dan berkata, “Kamu tidak perlu taubat dan teruskan saja pekerjaanmu menggoda manusia.” Sungguh benar, Tuhan menciptakan segala sesuatu tidak main-main, mesti ada hikmahnya, fa’tabiru ya ulul al-bab.

Dengan demikian, kontrol diri merupakan hal terpenting sebagai pengendali, sebab godaan akan datang dari berbagai penjuru. Setan adalah eksistensi lain dari ciptaan Tuhan yang selalu mendukung potensi buruk kita. Oleh karena itu, pada akhirnya kita lah yang menyetir kehidupan kita, keburukan mustahil datang dari Yang Maha Baik.

 

Bahkan semua ciptaan-Nya adalah baik. Baik dan buruk ada secara potensial pada diri manusia, tergantung bagaimana manusia dalam memandang kehidupan, apakah bersandar kepada Yang Maha Baik atau hanya menuruti hawa nafsu setan, apakah optimis atau pesimis, dan apakah positif atau negatif. Kita lah penentunya, kenali dirimu sendiri. Lakukanlah perjalanan ke dalam diri, sebelum kita “mengkambinghitamkan” setan.

Aswab Mahasin, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Kebumen, Jawa Tengah.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan, AlaNu PKB Kab Tegal

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby

Bondowoso, PKB Kab Tegal. Dakwah selalu diidentikkan dengan penyampaian ajaran Islam lewat kata-kata di forum-forum pengajian atau di tempat-tempat ibadah.

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby (Sumber Gambar : Nu Online)
Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby (Sumber Gambar : Nu Online)

Mencetak Santri Pebisnis ala Pesantren Al Qurthuby

Padahal Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah lewat berbagai media yang hasilnya juga tak kalah efektif dibandingkan dengan kata-kata, yakni "bilhal" atau perbuatan, khususnya perdagangan.

Jalan itu yang dipilih oleh KH Muhammad Yasin alias Gus Yasin, salah seorang pengasuh di Pesantren Al Qurthuby, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jatim.

PKB Kab Tegal

"Dakwah secara umum sudah banyak dilakukan oleh para tokoh, tapi dakwah lewat perdagangan ini yang masih terbilang jarang disentuh bahkan diabaikan. Padahal Nabi dulu juga berdagang dan itu bagian dari dakwah beliau," katanya.

Lewat bisnis, Gus Yasin yang kini dipilih menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jatim ini, mengajarkan bagaimana berperilaku jujur secara langsung, bukan hanya kata-kata. Kejujuran adalah landasan utama yang diajarkan oleh Rasulullah dalam menjalankan bisnis.

PKB Kab Tegal

"Rasulullah juga mengajarkan bagaimana memanaj bisnis dengan baik. Inilah yang kami ajarkan juga dalam bisnis di kalangan santri," kata alumni Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang ini.

Lelaki asal Jawa Tengah yang aktif berbisnis mulai dari buku, karpet, pakaian sejak di pesantren itu mengemukakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia yang disebarkan oleh para wali itu juga menggunakan media bisnis.

"Ini yang selama ini sangat jarang disentuh oleh dunia pesantren, sehingga ilmu santri ketika keluar dari pesantren banyak yang tidak dimanfaatkan maksimal. Coba, berapa santri yang keluar dari pesantren kemudian menjadi kiai? Paling hanya yang anaknya kiai saja atau menjadi menantunya kiai," ucapnya, tertawa.

Ia mengemukakan lewat kiprahnya ini, termasuk di HIPSI diharapkan kalangan santri lebih berdaya, sehingga tidak ada kesan lagi bahwa seorang santri hanya bertugas mengimami shalat atau memimpin doa.

Agar menjadi contoh yang baik, selain mengajarkan kepada santri untuk memiliki jiwa entrepreneur, ia sendiri juga aktif berbisnis di berbagai bidang, terutama agrobisnis.

Para santri Al Qurthuby yang umumnya berasal dari keluarga tidak mampu, tidak dibiarkan terlena dengan subsidi biaya dari pesantren. Mereka digugah mengenai berbagai potensinya untuk menjadi pengusaha, sebagaimana juga dilakukan oleh Rasulullah.

Santri di Pesantren Al Qurthuby yang didirikan oleh almarhum KH Moch Qurtubi Zein ini diajarkan bisnis sesuai minatnya masing-masing. Ada yang di pertanian, peternakan, atau pertokoan yang di lokasi pondok didirikan toko swalayan untuk tempat praktik sekaligus.

"Alhamdulillah, orang tua santri di sini sangat senang anak-anaknya diajari berusaha sehingga selulus dari pondok tidak bingung mencari pekerjaan. Mereka kami ajari berbisnis dengan landasan berbuat baik kepada sesama, terutama lewat zakat dan sedekah. Kami tanamkan juga jiwa kedermawanan," katanya.

Ia menceritakan bahwa almarhum KH Qurtubi sendiri semasa hidupnya juga dikenal sebagai kiai yang memiliki banyak usaha, terutama di bidang pertanian.

Pesantren yang berdiri pada 2006 itu kini memiliki 300-an santri yang 200 di antaranya menetap di lokasi pondok. Saat ini pondok yang juga memiliki usaha klinik kesehatan tersebut dilengkapi lembaga pendidikan PAUD hingga SMA.

Seiring kiprahnya di HIPSI, Gus Yasin berharap agar para santri dibangunkan kemampuannya untuk berdakwah lewat bisnis. HIPSI sendiri memiliki program mencetak sejuta santri pengusaha di Indonesia.

"Lewat HIPSI kami ingin mengubah pola pikir tentang santri yang selama ini hanya diidentikkan dengan pintar mengaji, tukang mengimami shalat dan lainnya. Santri harus berdaya secara ekonomi," paparnya.

Ia mengemukakan bahwa lewat wirausaha, umat diajak berihtiar untuk menyeimbangkan diri antara dunia dan akhirat. Kalau hanya urusan akhirat terus, dikatakannya kurang baik juga dan sebaliknya, kalau urusan dunia terus maka akan menjadi "panas".

Gus Yasin, mengemukakan bahwa HIPSI yang didirikan di Pesantren Al-Yasini, Pasuruan, ini juga sudah dideklarasikan di sejumlah daerah, seperti Jateng, Kalimantan dan Palembang. Sejumlah provinsi lain juga akan menyusul untuk pendiriannya.

"Saat deklarasi di Al-Yasini ada sekitar 40 santri yang kami cuci otaknya agar memiliki jiwa wirausaha. Kami datangkan mentor-mentor yang berpengalaman, dari Jakarta dan Surabaya untuk membimbing para santri itu," katanya.

Di Bondowoso sendiri, pihaknya sudah mengumpulkan 300-an santri dari berbagai pesantren yang dididik memiliki jiwa wirausaha. Diharapkan mereka setelah lulus dari pesantren, tidak lagi bingung mencari kerja, melainkan justru bisa membuka lapangan pekerjaan.

Menurut dia, HIPSI yang berada di bawah "Rabithah Maahid Islamiah" (RMI) atau organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri.

"Selain itu juga menjadi institusi pendidikan nonformal berkualitas yang bukan menciptakan calon pencari kerja, tapi kader pesantren yang mampu menciptakan peluang pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin serta menciptakan pengusaha baru kreatif dan inovatif," katanya.

Misi lainnya adalah menyinergikan kekuatan ekonomi santri di seluruh Indonesia serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

Sementara itu pendiri komunitas Internet Cerdas Indonesia (ICI) Rahmat Saputra yang banyak mendidik masyarakat memanfaatkan internet untuk bisnis mengemukakan bahwa para santri memiliki potensi untuk berjiwa entrepreneur. Apalagi saat di pesantren mereka sudah dididik untuk selalu mandiri.

Karenanya, alumni pesantren Salafiyah Assyafiiyah, Asembagus, Situbondo, ini mengapresiasi langkah Gus Yasin dan HIPSI. Diharapkan gerakan ini menjadi titik awal kebangkitan umat Islam di masa mendatang. 

Reaktur: Mukafi Niam

Sumber: Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Nahdlatul, Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 26 Agustus 2017

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang

Sumedang, PKB Kab Tegal. H Fairuzillah mengatakan, dengan terpilihnya ia sebagai Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Bina Haji dan Umrah (ASBIHU) NU Provinsi Jawa Barat periode 2016-2021 merupakan tantangan dan amanah.?

“Insyaallah saya akan menjalankan dengan baik, dengan amanah, dan penuh keterbukaan,” kata ustadz muda yang lebih dikenal dengan sebutan Ustadz Fairuz kepada PKB Kab Tegal sesaat setelah acara pelantikan Pengurus Wilayah ASBIHU Jawa Barat di SMK An-nur Sumedang, Jawa Barat, Rabu (28/12) lalu.

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang (Sumber Gambar : Nu Online)
Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang (Sumber Gambar : Nu Online)

Pimpin ASBIHU Jabar, Fairuz Siap Hadapi Tantangan dan Peluang

Ia meneruskan lewat ASBIHU, ia bercita-cita membangun NU dari tingkat bawah sampai atas. “Saya akan membuat jaringan dari MWCNU hingga PCNU. Karena tanpa dukungan mereka, saya dan ASBIHU Jawa Barat tidak akan ada-apa apanya,” ujarnya.?

Menurutnya peluang umrah di Jawa Barat relatif besar, sebab hampir 90 persen warga Jawa Barat adalah muslim. Dan dengan panjangnya antrian jamaah ibadah haji, perjalanan ibadah umrah bisa menjadi solusi.

Fairuz juga memantapkan langkah untuk menjadikan ASBIHU Jawa Barat tidak sekadar perkumpulan yang setelah dibentuk dan dilantik pengurusnya, tidak melakukan apa-apa.

PKB Kab Tegal

“ASBIHU ini bukan sekadar organiasi yang sudah terbentuk lalu diam saja. Tetapi ada usaha peningkatan ekonomi juga selain tentu saja layanan ibadah umrah kepada masyarakat,” tegas Fairuz.

PKB Kab Tegal

Berikut susunan lengkap Pengurus Wilayah Asosiasi Bina Haji dan Umrah (ASBIHU) NU Provinsi Jawa Barat periode 2016-2021.

Dewan Penasehat

Ketua : KH. Rd. Abdul Basith

Anggota : 1. KH. Choirul Anam, MDZ?

? ? ? ? ? 2. DRS. HA. Hanafiah, MM ?

Dewan Pembina

Ketua : KH. Hadi Hidayat, SQ?

Anggota : 1. KH. Tatang Sihabuddin

? ? ? ? ? ? ? ? ? 2. Drs. KH. Niamillah Aqiel Siroj

? ? ? ? ? 3. Drs.H. Zaenal Alimin, MM

?

Dewan Pengurus

Ketua : H. Fairuzillah, SE

Wakil Ketua : H. Dedih Hidayat Taufiq?

Wakil Ketua : H. Anang Nasihin, MA

Wakil Ketua : H. Fauzan ?

Sekretaris : Acep Sumarna, S.Ag

Wakil Sekretaris : Rd.H. Hilal Faridz Turmudzi, S.PdI, MM

Wakil Sekretaris : Hilman Dzulfikar, S.Pd.I

Wakil Sekretaris : Ali Khosim, M.Ag

Bendahara : H. Noor Juman

Wakil Bendahara : H. Nor Salim

(Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan PKB Kab Tegal

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015

Boyolali, PKB Kab Tegal. Kongres IPNU XVIII dan IPPNU XVII kali ini dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Drs H Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (5/12) pagi. Kongres yang berlangsung di asrama haji Donohudan kabupaten Boyolali ini mengusung tema Pelajar Islam Berbudaya untuk Toleransi dan Persatuan Bangsa.

Mewakili Presiden RI Joko Widodo yang kebetulan berhalangan untuk hadir membuka kongres, Lukman memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada IPNU dan IPPNU.

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015

“Karena kedua organisasi pelajar ini adalah organisasi yang telah matang. Sejak berdirinya, pada tahun 1954 IPNU-IPPNU bukanlah organisasi yang tidak lagi muda. Sementara dalam konteks Indonesia dan dunia kita jarang menemui organisasi pelajar seusia IPNU-IPPNU. Karenanya, kami sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada kedua organisasi pelajar ini,” ungkap Lukman di hadapan sedikitnya 5000 peserta kongres.

PKB Kab Tegal

Ia berpesan, pengurus yang sekarang mendapat amanah dan kepercayaan untuk menjalankan sekaligus memegang roda kepengurusan IPNU-IPPNU sesungguhnya memilki tanggung jawab yang tidak ringan. Sebab, ini tidak hanya sekadar warisan para pendahulu kita yang notabene adalah para ulama. Karenanya, siapa pun yang nanti akan terpilih semoga bisa amanah dan bertanggung jawab dalam menjalankan kepengurusan IPNU-IPPNU.

Menurut Menag, dua kata kunci dalam IPNU-IPPNU adalah NU dan pelajar. Jika kita menelusuri khittah Nahdlatul Ulama, hakikat dari dua hal tersebut ada pada sikap dan perilaku. Baik keagamaan maupun kemasyarakatan sesunguhnya kita dituntut supaya menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai luhur, yakni tasamuh, tawasuth, tawazun, dan i’tidal.

PKB Kab Tegal

“Itulah yang dalam konteks kekinian menjadi semakin relevan, karena di tengah kontestasi globalisasi, revolusi teknologi informasi sungguh luar biasa, karenanya kita harus mampu menjawab tantangan global,” pungkas Lukman.

Pembukaan Kongres oleh Menteri Agama ditandai dengan pemukulan gong. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Habib, Syariah PKB Kab Tegal