Selasa, 15 Agustus 2017

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong

Jember, PKB Kab Tegal - Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch. Eksan mengaku prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menuntaskan pendidikan dasar 9 tahun. Sebab, hal tersebtu berkelit kelindan dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan daya saing Indonesia di hadapan dunia internasional.

Penyataan tersebut diungkapkan Eksan saat menjadi narasumber seminar yang digelar mahasiswa peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) Posko 90 IAIN Jember di SDN Sumberpandan, Dusun Curah Kebo, Desa Sumberpandaan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (24/8).

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong

Keprihatinan yang diungkapkan Eskan bukan tanpa alasan. Ia merujuk pada data yang dibeber United Nations Childrens Fund (UNICEF). Di situ disebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu, jumlah putus sekolah di Indonesia mencapai 2,5 juta anak.

Jumlah tersebut terdiri dari anak SD 600 ribu, sementara anak SMP 1,9 juta. Anak-anak yang putus sekolah, disebabkan karena kekurangan biaya, bekerja membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ke pesantren dan/atau keterampilan, dan lain sebagainya. Padahal, pemerintah telah menetapkan wajar (wajib belajar) 9 tahun gratis.

PKB Kab Tegal

"Kondisi tersebut membuktikan bahwa semangat belajar anak rendah, dan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan dari orang tua juga sama-sama rendah. Karena itu, minat dan kesadaran masyarakat akan Wajar 9 tahun, perlu terus didorong," lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Ia menambahkan, Islam menaruh perhatian yang sangat besar terhadap betapa pentingnya pendidikan bagi manusia. Terbukti, begitu banyak rekomendasi dan dorongan agar manusia terus mencari ilmu.

"Tanpa ilmu, seorang mustahil menggapai kesuksesan. Sebab, dunia butuh ilmu, akhirat membutuhkan ilmu, dan kedua-keduanya juga membutuhkan ilmu," ucapnya.

Dikatakannya, ilmu adalah satu-satunya cara untuk merubah nasib dan meningkatkan derajat sosial ekonomi bangsa. Allah bahkan menggaransi bahwa kaum yang beriman dan berilmu, derajatnya akan dinaikan.

"Pengertian derajat sangat luas, ya derajat kemuliaan, derajat ekonomi, derajat sosial dan sebagainya," lanjutnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Tempat Ibadah dan TPQ Tak Bisa Terima Bantuan Jika Tak Berbadan Hukum

Jombang, PKB Kab Tegal. Ribuan tempat ibadah dan TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) di Jombang bakal "gigit jari " jika tidak memiliki Badan Hukum (BH) yang diterbitkan Kementrian Hukum dan HAM. Hal ini menyusul turunnya surat edaran Kemendagri nomor 900/4627/SJ tertanggal 18 Agustus 2015 yang mewajibkan setiap penerima bantuan sosial dan hibah wajib memiliki Badan Hukum.

"Dengan turunnya edaran Mendagri itu menegaskan, bahwa penerima dana hibah dari APBD itu adalah Badan, lembaga,  Ormas yang berbadan hukum Indonesia," terang Agus Purnomo Kabag Hukum Sekda Jombang, Kamis (3/9).

Tempat Ibadah dan TPQ Tak Bisa Terima Bantuan Jika Tak Berbadan Hukum (Sumber Gambar : Nu Online)
Tempat Ibadah dan TPQ Tak Bisa Terima Bantuan Jika Tak Berbadan Hukum (Sumber Gambar : Nu Online)

Tempat Ibadah dan TPQ Tak Bisa Terima Bantuan Jika Tak Berbadan Hukum

Agus menambahkan, SE Mendagri tertanggal 18 Agustus 2015 itu menegaskan UU 23/2014 tentang pemerintah daerah. Terutama pada pasal 298 ayat 5. "Kita berharap semua lembaga ormas atau yayasan yang mendapat Hibah dari pemerintah maka segera mengajukan badan hukum dan didaftarkan ke Kemenkum HAM," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Bagaimana dengan Masjid, Musholla dan TPQ yang selama ini mendapatkan bantuan dari APBD Jombang. Dikatakannya bahwa dengan berlakukanya UU 23/2014 dan turunya SE Mendagri, maka semua lembaga harus berbadan hukum. "Tapi kita juga akan konsultasi ke pusat, soal bantuan hibah untuk lembaga TPQ, masjid dan Musholla ini," tambah M Bisri kabag Kesra Sekda Jombang mengatakan.

Seperti diketahui, bantuan hibah dalam APBD 2015 Kabupaten Jombang untuk pemeliharaan rumah ibadah reguler dengan anggaran Rp 2 miliar. Kemudian dana hibah insentif guru TPQ sebesar Rp 4,385 miliar, serta dana hibah urusan keagamaan/peribadatan dan pembangunan tempat ibadah sebesar Rp 4,027 miliar melalui jasmas.

PKB Kab Tegal

Untuk bantuan reguler, tempat ibadah seperti masjid, musholla dan juga gereja yang besarannya antara Rp 2,5 hingga Rp 5 juta sedangkan untuk lembaga TPQ bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,5 juta dengan jumlah total sebanyak 1.754 lembaga.

Sekretaris MWC NU Kecamatan Tembelang, Jombang, M Rifai, SAg mengatakan, kebijakan penerima bantuan sosial dan hibah harus memiliki BH ini menurutnya memberatkan para Takmir. Karena mereka kebanyakan belum pernah megurus. "Ini harus  dijelaskan,  Takmir Masjid atau Musholla sebagai penerima hibah rata rata belum ada yang memiliki BH," bebernya usai rapat pengurus MWC NU bersama Pengurus Ranting di Mushollah Al Huda Tembelang. (Muslim Abdurrahman/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Kiai PKB Kab Tegal

‘Ngaji Live Streaming’ di Instagram @kiai_ku bersama KH Marzuki Mustamar

Malang, PKB Kab Tegal?

Saat ini perkembangan aplikasi media sosial mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tak pelak, hal ini membuat media sosial selalu menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Contoh kecil misalnya, penggunaan aplikasi Instagram yang meningkat hingga dua kali lipat. Tidak kurang dari 22 juta penduduk Indonesia saat ini menggunakan aplikasi tersebut secara aktif.?

‘Ngaji Live Streaming’ di Instagram @kiai_ku bersama KH Marzuki Mustamar (Sumber Gambar : Nu Online)
‘Ngaji Live Streaming’ di Instagram @kiai_ku bersama KH Marzuki Mustamar (Sumber Gambar : Nu Online)

‘Ngaji Live Streaming’ di Instagram @kiai_ku bersama KH Marzuki Mustamar

Sadar akan hal tersebut, Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang mulai mengembangkan ‘Ngaji Live Streaming’ yang bekerja sama dengan Admin Instagram Santri (AIS) Nusantara. Dengan kajian berbagai kitab kuning, live streaming akan diasuh langsung Wakil Rais Syurian PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.?

“Untuk awal, Ngaji Live Streaming ini akan disiarkan di akun Instagram @kiai_ku yang sudah menembus 58,3 k followers,” ujar koordinator dakwah bidang media sosial Ofic Sam, ujarnya beberapa waktu lalu.

Untuk jadwal ‘Ngaji Live Streaming’ sendiri adalah kajian kitab Mukhtarul Ahadits tiap ba’da Ashar, dan belajar Nahwu dengan kitab Alfiyah Ibnu Malik tiap ba’da Maghrib. “Karena jadwal Kiai Marzuki sangat padat, tentu jadwal juga menyesuaikan dan bisa berubah sewaktu-waktu,” tambah pria asli Malang ini.

PKB Kab Tegal

Ke depan khusus untuk pengguna facebook, ‘Ngaji Live Streaming’ juga bakal disiarkan langsung fanspage Media Santri NU. “Ini adalah ikhtiar sederhana kami sebagai santri untuk berbakti kepada kiai dan pesantren. Melalui teknologi kami yakin dakwah akan menjangkau lebih banyak jamaah,” pungkasnya. (Muhammad Faishol/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Minggu, 13 Agustus 2017

Mbah Wahab: Nggak Pakai Tawon!

Dalam sebuah perjalanan Yogya-Solo, bus yang ditumpangi KH Wahab Hasbullah berhenti di Klaten. Cuaca sangat panas, sehingga para penumpang merasakan suasana gerah.

Untung para penjual es segera datang. Mereka mengerumuni bus untuk menawarkan dagangannya. Es yang dijual sebetulnya bukan es seperti zaman sekarang, tapi hanya sejenis ‘cao’, sejenis minuman dari air sumur dengan diberi sirup pemanis dari gula Jawa.

Mbah Wahab: Nggak Pakai Tawon! (Sumber Gambar : Nu Online)
Mbah Wahab: Nggak Pakai Tawon! (Sumber Gambar : Nu Online)

Mbah Wahab: Nggak Pakai Tawon!

Sirup-sirup itu selalu terbuka dan dikerumuni tawon-tawon. Maka tak jarang, beberapa tawon ikut masuk ke dalamnya.

PKB Kab Tegal

Mbah Wahab yang sudah kehausan memesan segera ikut memesan es. Tanpa diteliti es tersebut langsung diminumnya.

Selang beberapa saat terasa ada yang aneh dalam lidahnya. Rupanya beberapa ekor tawon ikut masuk ke dalam mulutnya. Cepat-cepat dimuntahkannya, sambil kembali memesan pada penjual, “Malih nggih, mboten ngangge tawon!” (segelas lagi, nggak pakai tawon!).

PKB Kab Tegal

(Ajie Namuddin, disarikan dari buku Mbah Wahab Hasbullah Kiai Nasionalis Pendiri NU karya KH Saifuddin Zuhri)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Olahraga, Doa PKB Kab Tegal

Alumni Pesantren Annahdlah Diminta Perluas Jaringan

Makassar, PKB Kab Tegal. Pengurus Baru Ikatan Alumni Pondok Pesantren Annahdlah (Iapan) Makassar diimbau untuk lebih aktif dalam menjalankan organisasi. Perkembangan organisasi alumni ini pun mesti diiringi dengan lingkup jaringan yang kian lebar.

Alumni Pesantren Annahdlah Diminta Perluas Jaringan (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni Pesantren Annahdlah Diminta Perluas Jaringan (Sumber Gambar : Nu Online)

Alumni Pesantren Annahdlah Diminta Perluas Jaringan

Dorongan ini muncul dalam acara pelantikan pengurus Iapan masa khidmah 2014-2017 di Masjid Nurul Ihsan Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam (23/10).

“Iapan perlu memperluas jaringan tidak hanya lingkup internal pesantren, tetapi juga dilingkup eksternal pesantren, tetap memelihara ajaran atau tradisi-tradisi lama yang baik dan mengambil ajaran atau tradisi baru yang lebih baik,” tutur Pemimpin Umum Pesantren Annahdlah Dr. KH. Afifuddin Harisah.

PKB Kab Tegal

Ia juga mengingatkan, pengurus harus melaksanakan dua hal, yaitu syari’at dan ciri khas pesantren. Menurutnya, perilaku komunitas pesantren berbeda dari komunitas lainnya. Dalam hal tata krama, misalnya, pesantren memiliki tradisi mencium tangan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua atau orang yang telah mengajar kita.

PKB Kab Tegal

Wakil Katib Syuriah NU Makassar ini juga meminta alumni berperan aktif terhadap pembangunan pesantren yang sedang berlangsung dan direncanakan tiga lantai.

Hadir pada pelantikan tersebut Sekretaris Cabang NU Kota Makassar Drs. KH. Masykur Yusuf, M.Ag, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar, Pimpinan Umum Pondok Pesantren Annahdlah, serta ratusan santri-santriwati pesantren yang menyaksikan pelantikan tersebut.

“Kami sebagai pengurus yang baru memohon arahan dan bimbingan pihak pesantren dalam menjalankan program kerja ke depan dan menjadikan IAPAN sebagai wadah silaturrahim antar santri, pesantren dan alumni” kata Ketua Umum Iapan Firdaus Dahlan. (Muhammad Nur/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, IMNU PKB Kab Tegal

Jumat, 11 Agustus 2017

RSNU Jombang Diresmikan, Nama Pendiri NU Diabadikan

Jombang, PKB Kab Tegal. Setelah sempat tertunda, Rumah sakit NU Jombang, Sabtu (10/ 3) resmi dibuka. Rumah Sakit dengan Tipe C ini memberikan nama kamar-kamarnya dengan nama Pendiri NU, termasuk juga nama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Pemberian nama para pendiri NU, pada kamar dan beberapa ruangan merupakan kesepakatan antara direksi dan Pengurus Cabang NU. "Karena milik NU atas intruksi kiai semua kamar, ruangan kita beri nama pendiri NU," terang Bambang Hayunanto Direktur RSNU disela- sela peresmian kepada NU online.

RSNU Jombang Diresmikan, Nama Pendiri NU Diabadikan (Sumber Gambar : Nu Online)
RSNU Jombang Diresmikan, Nama Pendiri NU Diabadikan (Sumber Gambar : Nu Online)

RSNU Jombang Diresmikan, Nama Pendiri NU Diabadikan

Untuk kamar VVIP misalnya, tertempel nama besar Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari, sedangkan nama  KH Abd Wahab Hasbulloh, menempati kamar VIP yang terdiri dari 3 kamar sementara nama  KH Bisri Syansuri juga menjadi nama salah satu kamar kelas VÍP. "Untuk  nama Gus Dur dipakai pada ruangan pertemuan utama," tambah dokter Bambang mengatakan.

PKB Kab Tegal

Mantan Direktur RSUD Jombang, ini menambahkan, RS NU merupakan Rumah sakit kelas D  yang memiliki  36 yang terdiri dari, kamar VVIP ada  4  kamar, kamar VIP 6  kamar, kelas satu 6 kamar, kelas 3  ada 8 kamar. "Setelah diresmikan, insyaallah mulai Senin, kita langsung beroperasi," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Muslim Abdurrahman

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, IMNU PKB Kab Tegal

"Rektor UIM; Membangun Bangsa Harus Dimulai dari Moralitas"

Makassar, PKB Kab Tegal. Sadra International Institute bekerja sama Pusat Studi dan Pengabdian Islam (PSPI) Masjid Kampus Unhas mengadakan seminar nasional bertajuk Sains, Teknologi, dan Aksiologi Perspektif Islam, (31/10) Sabtu yang bertempat di Auditorium Prof Ahmad Amiruddin Universitas Hasanuddin Makassar.

Prof Basyir Syam mewakili Rektor Universitas Hasanuddin dalam sambutannya mengungkapkan bahwasanya Islam merupakan agama samawi dan Islam bukan hanya sekedar ajaran ketuhanan, melainkan mencakup seluruh sistem kehidupan manusia yakni sosial, budaya, sains, politik dan lain sebagainya.

Rektor UIM; Membangun Bangsa Harus Dimulai dari Moralitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Rektor UIM; Membangun Bangsa Harus Dimulai dari Moralitas (Sumber Gambar : Nu Online)

"Rektor UIM; Membangun Bangsa Harus Dimulai dari Moralitas"

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Dr Majdah M Zain dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar berbicara mengenai "Peran Universitas Islam Makassar dalam melahirkan Ilmuwan dan Sumber Daya Unggul".

PKB Kab Tegal

Dalam orasinya Majdah mengungkapkan tentang bahaya virus kapitalisme yang berimbas pada gaya hidup hedonisme mahasiswa kita, olehnya itu kita harus menghadirkan Islam dengan 2 (dua) acuan Al-Quran dan Sunnah sebagai sebuah software dalam beragama, berkehidupan dan berbangsa.

PKB Kab Tegal

Di sisi lain Indonesia sebagai bangsa yang besar ? dalam membangun peradabannya, harus berawal dari membangun moralitas, kita bisa melihat kemajuan peradaban Timur Tengah, Eropa, Amerika, Jepang dan saat ini Korea, semuanya membangun mental manusianya. Tentunya Islam memiliki nilai itu, tetapi umat Islam jauh dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

Ia mengatakan, Ilmu pengetahuan saja tidak cukup membangun bangsa. Hal ini bisa dilihat peradaban Jepang dengan budaya Bushido dan Korea Saemaul Undong. Keduanya berasal dari nilai tradisi mereka.?

“Tentunya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki tradisi sendiri, Indonesia jauh lebih kaya dan kenapa kita tidak mengamalkan, padahal semua nilai tradisi bangsa ini berasal dari nilai-nilai Islam itu sendiri,” jelas Majdah.

UIM sebagai salah satu perguruan tinggi Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab untuk melahirkan generasi yang unggul dengan cita-cita membentuk mahasiswanya dengan karakter qurani, sehingga UIM tidak hanya menghasilkan alumni berotak cerdas, tetapi memiliki akhlakul karimah.

Kemudian pada sesi selanjutnya yang akan menjadi pembicara yakni Prof Dr S Mofid Hoseini Kohsari (Iran) dan Prof Dr Juraid Abd Latief (Universitas Tadulako Palu) yang akan berbicara Kontribusi Pemikiran Islam terhadap Sains, Teknologi, dan Aksiologi, kemudian Dr Abdel Azis Abbacy (Aljazair) akan berbicara filsafat Islam, serta Prof Dr Mardan (Wakil Rektor I UIN Alauddin) akan berbicara tentang Peran Perguruan Tinggi Islam dalam melahirkan SDM yang Unggul. (Andy Muhammad Idris/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Makam, IMNU PKB Kab Tegal