Senin, 24 Juli 2017

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama

Lahore, PKB Kab Tegal



Seorang ulama Islam terkemuka di Pakistan diperiksa terkait pembunuhan perempuan pesohor media sosial Pakistan, Qandeel Baloch, kata kepolisian, Senin. 

Pemuka agama tersebut dihujani kecaman karena muncul dalam sejumlah swafoto bersama Qandeel Baloch, lapor Reuters

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesohor Sosmed di Pakistan Diduga Dibunuh Setelah Swafoto dengan Ulama

Baloch (26 tahun), yang disebut-sebut sebagai Kim Kardashian-nya Pakistan, memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat Muslim konservatif melalui foto-fotonya yang seronok. 

Pembunuhan terhadapnya pada Jumat (15/7) mengejutkan negeri itu dan memunculkan kembali perdebatan soal pembunuhan "demi kehormatan". 

PKB Kab Tegal

Saudara laki-laki Baloch, Muhammad Waseem, mengatakan kepada media bahwa ia membuat teler saudara perempuannya itu dengan obat dan kemudian mencekik Baloch hingga tewas karena Baloch dianggap telah menodai kehormatan keluarganya melalui berbagai hal yang ia unggah ke media sosial, termasuk serangkaian swafoto bersama ulama Abdul Qavi bulan lalu. 

Ada satu video yang muncul dan memperlihatkan Baloch sedang duduk di pangkuan Qavi. 

Polisi mengatakan bahwa Qavi, yang diberhentikan dari sebuah lembaga Muslim setelah foto-foto itu beredar, juga menjadi bagian dari penyelidikan guna mengungkap kasus pembunuhan Baloch. Pembunuhan terjadi di kota Multan. 

Qavi membantah terlibat dalam pembunuhan Baloch namun mengatakan kepada Reuters pada Senin bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepada polisi jika dipanggil untuk dimintai keterangan. 

Qavi mengatakan kepada media, Sabtu (16/7), tewasnya Baloch harus dijadikan contoh bagi pihak-pihak lain yang mencoba memburuk-burukkan alim ulama, walaupun ia juga menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan Baloch. 

PKB Kab Tegal

Baloch menganggap dirinya sendiri sebagai seorang feminis masa modern. 

Ia tidak merasa malu mendorong batasan soal penerimaan terhadap perempuan serta mengubah "pola pikir kolot" masyarakat Pakistan.

Foto-foto serta video yang diunggah Baloch membuat marah kalangan konservatif agama, yang menganggap perempuan tersebut sebagai aib bagi nilai-nilai budaya Islam dan Pakistan. Pihak-pihak lain menganggap Baloch sebagai "tokoh feminis". 

Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap Muhammad Aslam, saudara laki-laki Baloch yang merupakan anggota muda angkatan darat, kata kepala kepolisian Kota Multan, Azhar Ikram.

Di Pakistan, setiap tahunnya lebih dari 500 orang --sebagian besar adalah perempuan-- tewas dalam pembunuhan bermotif "demi kehormatan". Mereka biasanya dibunuh oleh anggota keluarga karena dianggap "memalukan". 

Pemerintah telah menyesalkan terjadinya pembunuhan seperti itu namun tidak berbuat banyak untuk menghentikannya. 

Banyak pihak di Pakistan telah meminta agar hukum memasukkan pasal soal pembunuhan-demi-kehormatan guna menutup celah bagi para anggoa keluarga untuk memaafkan mereka yang bertanggung jawab dalam pembunuhan bermotif kehormatan. 

Setelah kematian putrinya, ayah Baloch yang bernama Muhammad Azeem, mengadukan kedua putranya ke kepolisian. Azeem menuduh Aslam mendorong Waseem untuk membunuh Baloch. 

Baloch membangun karirnya sebagai model dengan memanfaatkan media sosial untuk mencapai ketenaran. Perempuan nahas itu adalah pencari nafkah bagi keluarganya. 

"Dia (Baloch) membantu kami semua, termasuk anak laki-laki saya yang membunuhnya."

Setelah banyak mendapat protes terkait swafotonya bersama Qavi, Baloch pernah menggelar jumpa pers dan memohon kementerian dalam negeri untuk membantu melindungi keamanan dirinya namun tidak ada pihak yang memberi bantuan. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Humor Islam, Pendidikan PKB Kab Tegal

Minggu, 23 Juli 2017

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong

Rembang, PKB Kab Tegal - Anggota Banser Satkorcab Rembang, Jawa Tengah turut mensukseskan kegiatan yang menampilkan barongsai dan leang leong yang digelar di kabupaten tersebut pada Ahad (11/9). Pada kegiatan yang diikuti peserta dari 40 kota se-Indonesia tersebut, Banser bersedia menjaga keamanan.

Wakasatkorcab Banser Rembang Jasmani kepada menyatakan, jika turut serta dala kegiatan seperti itu, ia selalu merindukan seseorang, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Rembang Rindu Gus Dur Saat Leang-leong

Menurut dia, perayaan yang bisa digelar secara terbuka oleh orang Tionghoa setiap 8 tahun sekali tersebut, sedikit banyak berkat peranan Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden RI.

PKB Kab Tegal

"Kalau melihat perayaan yang meriah seperti ini membuat kita teringat dan rindu sosok Gus Dur,” ungkagnya.

PKB Kab Tegal

Perayaan yang diikuti lebih seribu orang tersebut wisata di Kabupaten Rembang di akhir pekan di bulan September ini. Warga dari berbagai kota, di antaranya Madura, Bali dan termasuk Sumatera dan Kalimantan, turut berdatangan. (Ahmad Asmui/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar

Jakarta, PKB Kab Tegal - Pertandingan final Liga Santri Nusantara Regional Sumatera IV yang meliputi Sumatera Barat dan Bengkulu akan berlangsung di Stadion Semarak Bengkulu pada 5 Oktober 2016. Pada laga final Regional Sumatera IV ini, tim Pesantren Darul Ulum sebagai pemanang zona Padang bertemu dengan tim Pesantren Hidayatullah sebagai pemenang zona Bengkulu.

Sebelumnya kesebelasan Pesantren Hidayatullah berhasil menyingkirkan kesebelasan Pesantren Darun Naja dalam babak penyisihan di Stadion Semarak Bengkulu dengan skor 1-0, Sabtu (24/9).

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Kesebelasan ini Perebutkan Tiket 32 Seri Nasional Zona Sumbar

Sedangkan kesebelasan Pesantren Darul Ulum berhasil lolos ke babak final setelah melakoni pertandingan semi kompetisi pada pertandingan pertama tim Darul Ulum melawan tim kesebelasan Pesantren Tanjung Barulak dengan skor 2-0.

PKB Kab Tegal

Pada pertandingan kedua kesebelasan Darul Ulum melawan tim Darul Maruf dengan skor 0-0 dengan menang agregat 1 poin.

Pertandingan yang berlangsung di lapangan Elang Dirgantara AURI Padang Selasa (27/09) itu berjalan cukup ketat. Kedua tim tampil saling menekan. Namun sampai babak turun minum tidak ada gol terjadi.

Pada babak babak kedua kesebelasan Pesantren Darul Maruf hampir memenangi permainan. Pada menit ke-66 peluang gol terjadi setelah hendrik, pemain depan Darul Maruf lepas dari pengawalan pemain belakang Darul Ulum dengan posisi yang bebas berhadapan dengan kipper. Namun tendangan kerasnya masih dapat ditangkap dengan baik.

PKB Kab Tegal

Saat peluit panjang dibunyikam bertanda kesebelasan Pesantren Darul Ulum dinyatakan sebagai pemenang. Pendukung fanatiknya langsung memenuhi lapangan dengan meluapkan kegembiraan.

Penanggung jawab Zona Padang Pebby Dato Bangso segera menenangkan massa dengan menginformasikan prosesi penutupan. Juara Zona padang mendapat uang pembinaan sebesar 1.500.000.

"Uang pembinaan ini untuk persiapan melakukan pertandingan final region melawan pemenang Zona Bengkulu," kata Pebby.

Menurut Koordinator Region Sumatera IV Herliando, kesebelasan Pesantren Hidayatullah Bengkulu dan kesebelasan Pesantren Darul Ulum Padang akan bertanding untuk memperebutkan juara Region VI Sumatera Barat.

"Yang dinyatakan sebagai pemenag, akan diutus mengikuti seri LSN nasional," kata Herli. Herli memberikan bocoran bahwa Liga Santri Nusantara seri 32 nasional rencananya akan berlangsung di DI Yogyakarta. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme

? Lampung Tengah, PKB Kab Tegal. Warga Nahdlatul Ulama di seluruh kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Provinsi harus hati-hati dan mengantisipasi sejak dini adanya gerakan dan paham yang mengarah pada radikalisme di pelosok-pelosok kampung.

Demikian disampaikan Badil Aqif Aroni, Sekretaris MWCNU Bumi Nabung, Lampung Tengah di sekretariat gedung MWCNU, Jalan KH Hasyim Asyari, Kampung Bumi Nabung Ilir Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Rabu (3/8).

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Bumi Nabung Terus Upayakan Pencegahan Radikalisme

"MWCNU Bumi Nabung terdiri dari tujuh ranting NU, yakni; Sri Kencono, Bumi Nabung Ilir, Bumi Nabung Utara, Bumi Nabung Selatan, Bumi Nabung Timur, Bumi Nabung Baru, Sri Kencono Baru,” ujar alumni Pesantren Raudlotus Solihin Purwosari Padang Ratu, Lampung Tengah ini.

"Masjid-masjid dan mushola-mushola NU harus dijaga, dan terus dimakmurkan dengan amaliyah-amaliyah Nahdliyin, salah satunya dengan kegiatan Lailatul Ijtima. Inilah yang menjadi salah satu PR besar MWCNU Bumi Nabung masa khidmat 2016-2021 yang telah di lantik beberapa hari lalu,” imbuh Badil. (Ahmad Syarif Kurniawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Sejarah, Warta PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Risalah Sarang

? Para ulama khas Nahdlatul Ulama mengadakan silaturahim di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah pada Kamis (16/3). Silaturahim tersebut membuah hasil dengan nama "Risalah Sarang". Berikut isinya:?

? ? ? ?





Risalah Sarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Risalah Sarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Risalah Sarang

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (?: ?)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)?

PKB Kab Tegal





? ? ? ? ? ?



PKB Kab Tegal

? (? ?:?)

“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta” (QS. Al-Anbiya`: 107)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (?: ?)

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al-Hasyr: 7)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (?: ?) ?

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Al –Hujurat: 6)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(?: ?)

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahalanya yang besar.?

(An Nisa: 114)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad) sebagai orang yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan (HR. Muslim).





? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Baihaqi)





? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)

?? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?)





Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga keluarga besar, semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaithan pun melakukan perannya, mereka kocar-kacir tak karuan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan. (Rais Akbar Jamiyah Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)





Bismillahirrahmanirrahim

1. Nahdlatul Ulama senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI serta keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan dari keberadaan NKRI itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam dan bangsa Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan negara dengan menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam menanggapi berbagai masalah. Toleransi, demokrasi dan terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi keselamatan dan harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia ini saja, tetapi juga sebagai inspirasi bagi dunia menuju solusi masalah-masalah peradaban yang dihadapi dewasa ini.

2. Lemahnya penegakan hukum dan kesenjangan ekonomi merupakan sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat selain masalah-masalah sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara umum. Pemerintah diimbau agar menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang lemah (affirmatif) seperti reformasi agraria, pajak progresif, pengembangan strategi pembangunan ekonomi yang lebih menjamin pemerataan serta pembangunan hukum ke arah penegakkan hukum yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga prinsip praduga tak bersalah dalam berbagai kasus yang muncul. Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan unsur-unsur lainnya harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat bagi seluruh rakyat (tasharraful imam manutun bi maslahatirroiyyah).

3. Perkembangan teknologi informasi, termasuk internet dan media-media sosial, serta peningkatan penggunaannya oleh masyarakat membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana silaturahmi nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya penyebaran fitnah dan seruan seruan kebencian, propaganda radikalisme, pornografi, dan halhal lain yang dapat merusak moral dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampak-dampak negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya. Pada saat yang sama para pemimpin masyarakat dihimbau untuk terus membina dan mendidik masyarakat agar mampu menyikapi informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif tersebut.

4. Para pemimpin negara, pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab adil dan amanah dengan menomorsatukan kemaslahatan masyarakat dan NKRI.

5. Para ulama dalam majlis ini mengusulkan diselenggarakannya forum silaturrahmi di antara seluruh elemen-elemen bangsa untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi diantara sesama saudara sebangsa. Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.





? ? ? ? ?

Sarang, 16 Maret 2017

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Khutbah PKB Kab Tegal

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan

Solo, PKB Kab Tegal. Pagi itu, Ahad (2/2), cuaca tampak cerah, sedikit berbeda dengan hari biasanya yang akrab dengan hujan. Gelaran Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, pun semakin meriah. Tua, muda, ? besar kecil semua asyik dengan segala aktivitas masing-masing.

Mentari perlahan naik, jalanan protokol Kota Solo itu semakin ramai pengunjung.? Tiba-tiba di salah sudut jalan, tepatnya di depan kompleks Rumah Dinas Walikota Solo, di Loji Gandrung, sebagian aktivitas pengunjung terhenti ketika suara tabuhan membahana diiringi bunyi gemerincing. Alunan musik itu bertambah semarak dengan munculnya barongsai yang meliuk-liuk indah bak seekor naga tengah terbang menari.

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Merayakan Kebersamaan dalam Perbedaan

Tak pelak, atraksi barongsai menjadi tontonan para pengunjung. Mereka berkerumun untuk menyaksikan lebih dekat salah satu budaya dari Tionghoa tersebut. Sementara itu, di dekat kerumunan atraksi, beberapa orang membentangkan sejumlah spanduk. “Merayakan Kebersamaan Dalam Perbedaan”, “Solo Damai; Hargai Perbedaan, Perkokoh Kebhinekaan”, dan lain sebagainya.

PKB Kab Tegal

Rupanya rangkaian atraksi dan bentangan spanduk tersebut merupakan kegiatan aksi yang dilakukan Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Solo bersama sejumlah elemen lain. “Acara ini merupakan gabungan peringatan Harlah NU dan perayaan Imlek,” kata Ketua PC GP Ansor Solo Muhammad Anwar saat ditemui PKB Kab Tegal seusai acara.

PKB Kab Tegal

Untuk itu, pihaknya menggandeng komunitas Forplas. Forplas ini merupakan forum pemuda lintas iman se-Solo. “Harapannya, ya kita ingin menciptakan perdamaian dan membangun kebersamaan,” terang Anwar yang juga menjabat sebagai ketua Forplas.

Ditambahkan olehnya, pada momentum ini panitia juga membagikan kue keranjang, yang identik dengan perayaan imlek, kepada para pengunjung. “Kalau tahun kemarin, sekaligus juga kita kampanye antinarkoba, dengan membagi stiker bertuliskan: kue keranjang lebih enak daripada narkoba,” ungkap Anwar.

“Ya, semoga dengan cara-cara kecil semacam ini, juga dapat mempererat persaudaraan dan menjadi kegiatan positif bagi generasi muda,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah PKB Kab Tegal

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang

Brebes, PKB Kab Tegal. Para ikhwan tarekat Tijaniyah memperingati Idul Khotmi lil Qutbil Maktum Syeikh Ahmad Tijani RA yang ke-222 di Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah pada tanggal 12 sampai 14 Desember. Perayaan serupa pernah digelar dengan sukses di tempat tersebut pada tahun 1984 dan 2008.

Muqaddam Tijaniyah KH Syekh Soleh Basalamah menjelaskan, Idul Khotmi lil Qutbil Maktum Syeikh Ahmad At-Tijani adalah tradisi tahunan yang biasa diadakan sebagai perayaan murid Tijaniyah. Tradisi tersebut dilaksanakan dalam rangka hari pengangkatan Syekh Tijani sebagai wali khatm atau al-quthb al-maktum.

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Tarekat Tijaniyah Gelar “Idul Khotmi” Ke-222 di Jatibarang

Kegiatan yang diadakan setiap tanggal 18 Shafar tersebut, kata dia, merupakan puncak ijtima’ kaum Tijaniyah seluruh Indonesia. Dilaksanakan bersifat nasional berdasar restu sesepuh muqaddam tingkat nasional. Sementara tempatnya bergiliran di tempat-tempat yang ada di Indonesia.

PKB Kab Tegal

Tradisi ini untuk pertama kalinya secara berturut-turut diadakan di Desa Betoyo, Kecamatan Mayar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada tahun 1979, 1980, 1981 M. Selanjutnya dilaksanakan secara bergiliran di kota-kota Jawa Tengah Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Bali.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua Panitia Idul Khotmi, Afifullah, kegiatan tersebut dihadiri lebih kurang 20 ribu orang perwakilan dari seluruh penjuru Nusantara. “Bahkan peserta dari luar negeri juga sudah berdatangan antara lain dari Prancis, Inggris, India, Maroko, Saudi Arabia, Tunisia, Al Zajair, Malaysia dan Brunei Darussalam,” ungkapnya di sela kegiatan Jumat (12/12).

Selama tiga hari, kata dia, peserta bakal mengikuti agenda utama berupa Halalah (dzikir rutin Tarekat Tijaniyah pada Jumat sore? di Masjid Mujahidin Jatibarang Kidul, Mushola Baitussaadah di Jatibarang Lord, dan di Zawiyah Kemiriamba.

Pada Sabtu (13/12) ada halaqah (seminar) Muqodam di gedung Serbaguna Al Ittihad, seminar penanggulangan ISIS bagi pengikut Attijaniyah di Pesantren Darrusalam Jatibarang Kidul. Terus khalwat (dzikir), Manaqib Qubro dan istighosah di Masjid Al Ittihad di Jatibarang Lor. Juga digelar Parade Rebana 23 grup dan atraksi Ikatan Motor Banser Indonesia (IMBI).

Puncak kegiatan berupa pengajian akbar pada Ahad di Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, dengan pembicara dari PBNU KH Mustafa Aqil Siroj, Rois Am JATMAN Habib Lutfie bin Ali Yahya, Sayid Tohir At Tijani dari Maroko dan Dr Redigenun Muqodam dari Al Zajair.

1200 rumah warga untuk menginap

Menurut Afif, untuk mensukseskan kegiatan tersebut, panitia menyediaksn 1200 rumah warga sebagai home stay (tempat tinggal sementara) para bagi ikhwan (peserta) luar daerah. Rumah tersebut disediakan untuk penginapan sekaligus menyediakan konsumsi gratis bagi ikhwan. “Warga sangat antusias walau hanya diberi subsidi Rp 10 ribu per ikhwan,” terangnya. (12/12).

Dari 1200 rumah tersebut, lanjutnya, berada di seluruh wilayah Kecamatan Jatibarang, sehingga tidak memberatkan panitia dalam hal transportasi. Sedangkan untuk para Muqadam dan Masayih di Hotel Anggraeni Jatibarang.

Afif menambahkan, warga sendiri mengaku sangat senang ditempati para tamu dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka menganggap hal itu bisa mendatangkan barokah dikemudian hari. “Mereka yang ditempati, mayoritas sangat bangga bahkan sebagian banyak yang minta rumahnya dijadikan home stay karena dipercaya bakal mendapat barokah dari Allah SWT,” tutur Afif. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Syariah, Habib, Daerah PKB Kab Tegal