Senin, 26 Juni 2017

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil

Sidoarjo, PKB Kab Tegal. Tim ahli gizi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur, Rina Yuniati menyebutkan bahwa karbohidrat yang dicerna secara perlahan, akan melepaskan glukosa secara bertahap ke dalam aliran darah, sehingga dikatakan memiliki Glycemix Index yang rendah. Glycemix Index (GI) merupakan tingkat pangan dalam skala 0-100 menurut efeknya terhadap kadar gula darah.

"Makanan yang nilai Glycemix Indexnya tinggi akan menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Pemilihan bahan makanan dengan Glycemix Index yang rendah dapat membantu kestabilan kadar gula darah, memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga membantu menjaga dan mengendalikan berat badan serta memperbaiki resistensi insulin pada penderita diabetes," terang Rina, Rabu (13/1).

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil (Sumber Gambar : Nu Online)
Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil (Sumber Gambar : Nu Online)

Jika Zat Ini Rendah, Kadar Gula Darah Akan Stabil

Karbohidrat berdasarkan nilai Glycemix Index sangatlah penting sebagai acuan dalam menentukan jumlah dan jenis makanan. Sumber karbohidrat tepat untuk menjaga kesehatan dan berat badan. Semakin cepat karbohidrat diserap tubuh, maka nilai Glycemix Indexnya semakin tinggi.

PKB Kab Tegal

Menurut Rina, penyerapan yang sangat cepat serta merta akan cepat menimbulkan rasa lapar, sehingga orang cenderung untuk mengkonsumsi pangan secara berlebihan. Proses dan cara pengolahan bahan makanan dapat mempengaruhi nilai Glycemix Index makanan tersebut.

PKB Kab Tegal

Semakin halus suatu bahan makanan, Glycemix Index nya dapat semakin tinggi, karena menyebabkan makanan tersebut menjadi lebih mudah dicerna dalam tubuh sehingga glukosa lebih cepat dikirim ke darah.

"Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai Glycemix Index pada makanan diantaranya kematangan dan waktu penyimpanan (semakin matang sejenis buah, semakin tinggi nilai Glycemix Indexnya), pengolahan (jus buah memiliki nilai Glycemix lebih tinggi dari pada buah utuh), metode pemasakan (seberapa lama makanan tersebut dimasak)," tuturnya.

Rina menjelaskan, keberagaman yang perlu diperhatikan tentang Glycemix Index, nilai Glycemix Index menginformasikan tipe karbohidrat dalam makanan tetapi tidak memperhitungkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

"Ukuran porsi harus diperhatikan dalam mengendalikan kadar gula darah dan untuk mengendalikan berat badan. Pilihlah kombinasi makanan yang masing-masing memiliki nilai Glycemix Index rendah, sehingga tidak meningkatkan nilai Glycemix Index makanan yang kita konsumsi," imbuh dokter yang bertugas di Rumah Sakit NU itu.

Banyak makanan bergizi tinggi memiliki nilai Glycemix Index yang lebih tinggi dibandingkan makanan yang mengandung nutrisi lebih rendah. "Hati-hati dengan cara pengolahan makanan, jenis makanan Glycemix Index rendah yang diolah semakin lama ataupun dengan cara pengolahan yang salah dapat menaikkan nilai Glycemix Index sehingga menjadi makanan dengan Glycemix Index tinggi," tutupnya. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pertandingan, IMNU PKB Kab Tegal

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah

Demak, PKB Kab Tegal. Pondok Pesantren Putri Nurul Burhany Mranggen Demak melantik pengurus pondok Pesantren masa khidmah 2014/2015. Pelantikan diikuti seluruh santri dan dewan asatidz. Sebagai kepala terpilih; Aida Qonitatul Muna menggatikan Nur Aeni.

Pengasuh pesantren Nurul Burhany, KH. Helmi Wafa Mahsuni dalam pengarahannya menjelaskan, semua santri baik yang menjadi pengurus maupun yang tidak menjadi pengurus mempunyai dua kewajiban.

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkhidmah Pembeda Pesantren dan Sekolah

Menurut dia, kewjiban pertama adalah belajar atau mengaji dan  kewajiban untuk berkhidmah atau mengabdi, baik khidmah kepada kiai maupun khidmah kepada santri.

PKB Kab Tegal

Khidmah inilah yang membedakan antara pendidikan di pesantren dan pendidikan di luar pesantren. Disini santri dididik untuk ikhlas mengabdi, walaupun tanpa gaji ataupun imbalan apapun.

KH. Helmi Wafa Mahsuni memprosentase waktu bagi santri sebagai berikut; untuk kalangan pengurus 50% untuk belajar atau mengaji dan 50% untuk berkhidmah, sedangkan untuk kalangan santri, 75% untuk belajar dan 25% untuk berkhidmah.

PKB Kab Tegal

Selanjutnya pengasuh berharap, dengan dibiasakannya santri khidmah di pondok pesantren, setelah nanti pulang di kampung halaman masing-masing, santri dapat berkhidmah kepada masyarakat.

Khidmah bisa dilakukan melalui berbagai organisasi yang ada di lingkungan masing-masing, baik melalui jama’ah tahlilan, Fatayat NU, IPPNU dan lain sebagainya, “tentunya harus didasari dengan rasa ikhlas,” tegasnya. (Abdus Shomad/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Minggu, 25 Juni 2017

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU

Bali, PKB Kab Tegal. Di balik besarnya jamiyyah Nahdlatul Ulama, terdapat pula banyak masalah. Termasuk masalah besar. Warga maupun pengurus NU sudah membahas semua masalah organisasinya itu dalam Muktamar maupun Muasyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU. Juga dalam musyawarah di tiap tingkatan kepengurusan NU, serta dalam forum-forum non stuktural.

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Dorong Fiqih Organisasi, Gus Mus Identifikasi 3 Masalah Pokok di NU

Dalam forum-forum besar organisasi itu, yang selesai dibahas baru masalah-masalah besar umat dan kenegaraan. Seperti problem fiqhiyah, soal keharaman membayar pajak apabila dikorupsi, hingga soal ideologi negara. Namun pembahasan masalah internal NU sendiri ? belum tuntas. Masih banyak sisa masalah yang mengganggu pergerakan NU, bahkan telah membuat NU terhambat untuk menjalankan khidmahnya.

Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri mengidentifikasi, setidaknya ada tiga masalah pokok dalam jamiyyah NU. Pertama, NU belum menjadi organisasi yang sebenar-benar organisasi. Yakni NU belum punya sistem kerja yang efektif sebagai sebuah organisasi.

PKB Kab Tegal

Kedua, kata dia, pengurus NU belum standar. Ada pengurus NU yang tidak mengerti NU, ada pula yang tidak membuat baik NU. Ketiga dan merupakan akibat dari pertama dan kedua, warga NU tidak tahu apa gunanya ber-NU.

PKB Kab Tegal

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menguraikan, pengelolaan organisasi NU belum efektif. Buktinya, keputusan yang diambil PBNU, tak mesti berjalan sampai bawah. Bahkan beberapa kali terjadi kebijakan PBNU ditolak oleh struktur di bawahnya. Pernah pula PBNU tidak diakui keabsahannya, bahkan digugat. Ada pula model mufaroqoh, yakni menyatakan tidak lagi menjadikan PBNU sebagai panyautan. Semacam sholat berjamaah lalu menyatakan tidak lagi mengikuti imam.

"Ini artinya, NU perlu ditata agar rapi organisasinya," ujarnya dalam Halaqah Nasional Fiqih Organisasi yang digelar oleh Majma Buhuts An-Nahdliyah (MBN) di Hotel Lor In kawasan Pecatu Indah Resort, Bali, Sabtu (11/12). Halaqah ? diikuti lima puluhan anggota MBN dan para kiai se-Pulau Bali.

Berikutnya, lanjut dia, perlu ada aturan main yang baku mengenai siapa saja yang boleh menjadi pengurus NU. Harus ada standar kompetensi dan moralnya. Di Muktamar Ke-33 NU di Jombang Agustus lalu, telah ada pasal perubahan di PD/PRT NU, bahwa calon ketua NU harus punya sertifikat pengkaderan. Kata Gus Mus, itu perlu dilengkapi dengan standar akhlak dan kompetensi, serta pedoman perilaku sebagai pengurus NU.

"Aturan syarat menjadi pengurus dan pedoman perilaku pengurus NU juga diatur di dalam Fiqih Organisasi itu," jelasnya.

Soal problem warga NU, Gus Mus ? memaparkan, di masa kepemimpinan KH Abdul Wahab Chasbullah, beliau bersama KH Wahid Hasyim dan KH Mahfud Shidiq mengatur dalam dua kategori, anggota Setia NU dan Warga NU. Anggota setia adalah anggota yang secara sadar berniat mengabdi kepada umat melalui NU, dan sanggup menjalankan kewajiban keanggotaan. Yaitu iuran setiap bulan dan setiap tahun, mengikuti kegiatan NU, dan taat pada aturan organisasi.

Gus mus meminta buku fiqih organisasi harus segera dibuat. Dicetak. Nanti setiap ada calon pemimpin, terlebih pemimpin NU, ditanya dulu, Anda sudah baca buku Fiqih Organisasi apa belum? Sudah mengerti dan memahami isinya atau tidak? Calon ketua ranting saja sudah harus khatam fiqih organisasi.

Pentingnya ideologi

Dalam halaqah ini, peserta aktif menyampaikan usulan maupun gagasan. Dimoderatori oleh KH Dian Nafi Surakarta, Halaqah berlangsung dinamis. Masing-masing peserta diberi waktu maksimal 5 menit untuk berbicara, ada seorang panitia yang bertugas mengawasi jarum waktu.

Salah satu peserta, Gus Zahrul Azhar Asumta menyampaikan, NU itu secara tradisi mirip Katolik, tapi secara organisasi mirip Protestan. Yakni melestarikan budaya lokal, tetapi sistem komandonya tidak efektif. Mestinya, kata dia, NU total seperti Katholik. Yakni selain menjaga tradisi, juga fatwanya ditaati sampai ke tingkat paling bawah.

"Paus sebagai pemimpin umat Katholik, itu powerfull. Segala ucapannya ditaati. Organisasi Katholik sangat efektif. Syarat menjadi pemimpin Katholik juga berat. Tidak sembarang orang," ujar pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang yang akrab dipanggil Gus Hans ini.

Peserta lain, wakil Rais Syuriyah PWNU Bali, KH Fathurrahim mengatakan, yang paling pokok dari Fiqih Organisasi adalah membangun ideologi di tubuh NU. Pengurus maupun warga NU harus diupayakan ? memiliki ideologi yang kuat.

Menurut keturunan KH Sholeh Darat Semarang ini, tidak cukup santri atau orang pesantren dijadikan anggota setia atau pengurus NU. Harus dididik ideologi dahulu. Sebab jika tanpa ideologi, jangankan mau diajak berjuang di NU, masuk menjadi anggota NU saja orang tidak mau.

"Apabila memiliki ideologi kuat, jangankan harta dan tenaga, nyawa pun diberikan untuk NU. Ini yang harus dirumuskan dalam Fiqih Organisasi," papar pengasuh Pesantren di Jembrana, Bali ini. (Ichwan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Nahdlatul Ulama, Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 24 Juni 2017

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah

Bondowoso, PKB Kab Tegal



Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bondowoso mengadakan doa bersama atau istighotsah untuk menyambut Ujian Nasional (UN) 2016 yang bakal berlangsung April mendatang.

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang UN, IPNU-IPPNU Bondowoso Motivasi Pelajar lewat Istighotsah

Kegiatan yang menjadi rangkaian peringatan hari lahir ke-62 IPNU dan hari lahir ke-61 IPPNU tersebut diikuti sekitar 250 siswa SMA/MA/SMK dari berbagai sekolah di Kabupaten Bondowoso. Istighotsah diselenggarakan di Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso, Jalan Letnan Sutarman,  (sebelah barat alun-alun Raden Bagus Asra Kironggo) Kecamatan Kota Bondowoso Kabupaten Bondowoso Jawa Timur Sabtu (26/3) pagi.

Ketua Pimpinan Cabang IPNU Bondowoso Ahmad Juhadi mengatakan, "Alhamdulillah, kami setiap tahun sudah menyelenggaran istighotsah bersama untuk Sukses Ujian Nasional (UN).” Juhadi berharap pelajar NU menjalani UN tahun ini dengan mudah dan lancar.

Rais Syuriyah PCNU Bondowoso KH Asyari Fasya dalam taushiyahnya bersyukur pimpinan IPNU dan IPPNU memberi motivasi serta doa kepada anak didik yang akan melaksanakan ujian nasional ini.

"Ini salah satu di antaranya amal bakti yang terbaik rekan IPNU-IPPNU, karena bagaimanapun kita tidak diam begitu saja sehubungan dengan kepentingan-kepentingan saudara-saudara kita," katanya. Sebab, ibuhnya, Rasulullah pernah mengatakan barangsiapa yang tidak ikut memperhatikan kepentingan saudara-saudaranya tidak di anggap sebagai umatnya.

PKB Kab Tegal

Selain itu ia juga mengingatkan, selain untuk mendapat selembar ijazah, para pelajar juga mesti mencari kemanfaatan dan keberkahan dari proses belajarnya, dan karena itulah doa kepada Allah dibutuhkan. (Ade Nurwahyudi).

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal News, Daerah PKB Kab Tegal

Beberapa Masalah Keagamaan Kontemporer akan Dibahas dalam Rakernas LBM

Jakarta, PKB Kab Tegal. Beberapa masalah keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’yyah) yang berkembang di masyarakat akan dibahas dalam rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (LBM-NU) di Jakarta, 5-7 September 2007 mendatang.

Masalah penting yang akan dibahas dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’yyah antara lain seputar multilevel marketing (MLM), visualisasi penulisan ayat suci Al-Qur’an, suami-isti yang tinggal serumah setelah terjadi talak, tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal, dan aborsi yang dilakukan akibat korban perkosaan.

Kamis, 22 Juni 2017

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan

Keterbatasan lahan adalah masalah krusial di Jakarta. Salah satu penyebabnya adalah semakin banyaknya pembangunan perkantoran dan rumah penduduk untuk menampung para perantau yang tengah berburu rupiah di kota metropolitan ini. Akibat keterbatasan lahan ini, masyarakat di Jakarta mengalami kesulitan untuk mengadakan pesta pernikahan ataupun acara-acara lain yang membutuhkan lokasi yang besar untuk menampung tamu undangan.

Bagi orang kaya tentu hal ini tidak menjadi masalah. Mereka bisa menyewa gedung ataupun hotel untuk melangsungkan acara pernikahan anaknya. Berapapun biayanya akan dikeluarkan demi kelancaran pesta kedua mempelai.

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Penggunaan Jalan Umum untuk Pesta Pernikahan

Akan tetapi, keterbatasan lokasi ini sangat bermasalah bagi orang kecil. Mereka tidak punya cukup biaya untuk menyewa gedung. Sehingga jalan umum yang berada pas di di depan rumahnya terkadang menjadi solusi alternatif untuk tempat duduk tamu undangan. Hal ini tentu membawa kemudaratan bagi masyarakat umum. Mereka tidak bisa melewati jalan tersebut seperti hari biasanya.

Dalam banyak literatur fikih disebutkan bahwa jalan umum tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau apapun yang bisa menganggu ketenangan orang lain.

PKB Kab Tegal

Namun dalam beberapa kasus, menggunakan jalan umum diperbolehkan dengan beberapa syarat. Persayaran ini dijelaskan oleh Sulaiman bin Umar bin Mansur al-‘Ujaili al-Azhari, yang populer dengan nama Jamal, dalam kitabnya Hasyiyah Jamal ‘Ala Syarhi Minhaj menjelaskan,

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “Namun, dimaafkan beberapa kemudharatan yang dianggap lumrah oleh masyarakat, seperti penggalian tanah yang berdekatan dengan jalan umum atau meletakkan batu pembangunan, selama masih menyisakan sebagian jalan untuk dilalui orang lain. Begitu juga dengan memarkir kendaraan di pinggir jalan untuk sekedar menaikan dan menurunkan penumpang.”

Menggunakan fasilitas umum, seperti jalan umum, untuk kegiatan dan aktifitas tertentu diperbolehkan selama disisakan sebagian jalan yang bisa dilewati orang lain atau bisa juga dengan memberikan jalur alternatif kepada orang yang akan melewati jalan tersebut.

Namun perlu diperhatikan, jika itu hanya satu-satunya jalan yang bisa ditempuh, mau tak mau penyelenggara acara harus memberikan sedikit jalan buat orang lain. Jangan sampai kepentingan pribadi kita merusak kebutuhan banyak orang. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Pesantren PKB Kab Tegal

Petani Dominasi Calhaj Brebes

Brebes, PKB Kab Tegal 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, semangat kalangan petani untuk melaksanakan rukun Islam kelima paling tinggi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tercatat yang bekerja sebagai petani ada 190 orang (22,11%).

Petani Dominasi Calhaj Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Petani Dominasi Calhaj Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Petani Dominasi Calhaj Brebes

Hal itu diterangkan Sekretaris Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1434 H/2013 M H Moh Aqso, usai pemberangkatan kloter 14 Calhaj Brebes di halaman Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes Jumat (13/9).

Kalangan pegawai negeri menempati urutan kedua yaitu 188 orang (21,88%) dan pegawai swasta 172 orang (20,02%). “Pegawai Negeri mulai ada peningkatan yang mayoritas dari kalangan PNS guru, barangkali ini dari meningkatnya tunjangan sertifikasi guru,” terang Aqso. 

PKB Kab Tegal

Pada tahun ini, sekitar 859 jamaah calon haji (Calhaj) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berangkat ke Saudi Arabia dari halaman Islamic Center Brebes. Mereka dibagi dalam tiga tahap, yakni kelompok terbang (kloter) 12,13, dan 14 menuju embarkasi Adi Soemarmo Solo. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Aswaja, Syariah, Jadwal Kajian PKB Kab Tegal