Minggu, 21 Mei 2017

Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina

Banyuwangi, PKB Kab Tegal. Hujan yang mengguyur Banyuwangi sejak sore hari tak menyurutkan ratusan warga Nahdliyin untuk berkumpul di kantor PCNU Banyuwangi yang berada dibilangan Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi. Mereka berdoa bersama ditujukan kepada rakyat Palestina yang saat ini terus mendapatkan penindasan dari Zionis Israel.

"Ini sebagai bentuk solidaritas kami sebagai umat muslim di Indonesia. Selain itu, ini juga merupakan instruksi dari PBNU," ungkap Ketua Panitia Haikal Kafili seusai acara, Kamis (27/7).

Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)
Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)

Nahdliyin Banyuwangi Kirim Doa untuk Palestina

Acara yang dimulai seusai sholat Isya tersebut, di awali dengan istighosah dan pembacaan sejuta sholawat nariyah yang dipimpin oleh Gus Hasan Abdillah. Lalu, disusul dengan pembacaan doa Hizib Nashar.

"Sebagai umat Islam, kami memiliki keyakinan, bahwa doa yang diawali dengan pembacaan sholawat akan lebig mudah dikabulkan oleh Allah. Semoga dengan ini, bisa mengabulkan doa kami, untuk kedamaian di Palestina," imbuh Haikal.

PKB Kab Tegal

Selain doa, acara tersebut juga diisi dengan orasi kebudayaan tentang historisitas konflik Palestina - Israel serta polemik kepentingan yang saat ini terjadi. "Konflik di Palestina ini, tidak semata konflik agama. Tapi, ini adalah konflik kemanusiaan. Karena, apa yang dilakukan oleh Israel, sudah melanggar Declaration of Human Right (Deklarasi Hak Asasi Manusia)," tegas KH Yusuf Nuris selaku orator.

Konflik tersebut, lanjut Gus Yus --sapaan akrab KH Yusuf Nuris-- memiki akar sejarah yang panjang. Hal ini, dapat ditarik jauh hingga ke masa Nabi Ibrahim yang kemudian melahirkan tiga agama besar, Yahudi, Nasrani dan Islam.

"Orang-orang Yahudi, terutama yang merupakan Bani Israel sempat terlunta-lunta dalam waktu berabad lamanya setelah wafatnya Nabi Musa. Mereka berkeyakinan, Tuhan menjanjikan sebuah tanah untuk mereka tinggali, yaitu di bukit Zion yang saat ini berada di Palestina," ungkap Gus Yus.

Seusai Perang Dunia Pertama, ambisi Bani Israel untuk kembali ke tanah yang dijanjikan itu (Bukit Zion), mulai mereka perjuangkan.?

"Setelah Khalifah Ustmaniyah di Turki hancur, Yahudi Israel ini, mulai mendirikan gerakan zionis untuk mendirikan negara sendiri. Mereka mendapat bantuan dari Inggris yang menjadi pemenang saat itu. Keinginan itu, menjadi masalah karena pada saat itu, di daerah bukit Zion tersebut, telah ada negara yang bernama Palestina," terang pengasuh PP. Mambaul Ulum tersebut.

PKB Kab Tegal

Dari situlah akhirnya Israel dengan bantuan sekutu-sekutunya, terus melakukan invasi di Palestina. Mereka secara perlahan melakukan penjajahan dengan memperluas kekuasaan Israel. Hingga saat ini, kehidupan di daerah Gaza, Palestina menjadi daerah yang terus disulut konflik.

"Ini adalah bentuk penjajahan yang dilakukan Israel pada Palestina. Sebagaimana yang ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia menolak segala macam bentuk penjajahan di muka bumi. Maka, dari itu, Indonesia hingga saat ini, tidak melakukan hubungan diplomatik billateral sebagai bentuk penolakan pada Israel," papar Gus Yus.

Dalam kegiatan tersebut, juga dihasilkan beberapa rekomendasi. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk menuntut PBB menyelesaikan konflik di Palestina. Selain itu, mereka menghimbau untuk membacakan qunut nazilah pada saat sholat lima waktu dan sholat Jumat. (M. Sholeh Kurniawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Tokoh, Doa PKB Kab Tegal

Minggu, 14 Mei 2017

Biaya Haji Turun, Prioritas untuk Jamaah Perdana dan Lansia

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Sebuah keputusan penting ditetapkan pada Rapat Kerja antara Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rabu (22/4) malam. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini resmi ditetapkan sebesar Rp. 33.962.500, dengan asumsi nilai tukar USD 1 setara Rp. 12.500.

Biaya Haji Turun, Prioritas untuk Jamaah Perdana dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)
Biaya Haji Turun, Prioritas untuk Jamaah Perdana dan Lansia (Sumber Gambar : Nu Online)

Biaya Haji Turun, Prioritas untuk Jamaah Perdana dan Lansia

Nominal itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan BPIH tahun 2014 yang menilai USD 3.219 per jamaah. Jadi, BPIH tahun ini mengalami penurunan hingga USD 502. “Tahun ini BPIH senilai USD 2.717,” ujar anggota Komisi VIII DPR RI H Hasan Aminuddin, Kamis (23/4).

Keberangkatan para jamaah haji memang dijadwalkan sekitar 5 bulan lagi. Namun, karena BPIH sudah ditetapkan, Hasan menyarankan pelunasan BPIH dilakukan Keputusan Presiden (Keppres) RI turun. “Sudah bisa dimulai memproses pelunasan sejak saat ini,” katanya.

PKB Kab Tegal

Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo ini menegaskan bahwa Komisi VIII DPR RI terus mendorong pemerintah untuk menetapkan BPIH secara proporsional. Selain itu, BPIH yang dibayar jamaah harus menutup beragam kebutuhan selama pelaksanaan ibadah haji.

“Meski sekarang BPIH turun, pelayanan tetap harus diutamakan. Komisi VIII menitikberatkan pada kepentingan masyarakat calon jamaah,” jelas mantan Bupati Probolinggo ini.

PKB Kab Tegal

Hal lain yang disepakati adalah pembatasan setiap warga Negara untuk berangkat haji. “Haji cukup satu kali. Mulai tahun depan, yang diprioritaskan adalah calon jamaah yang belum pernah menunaikan ibadah haji serta calon jamaah lansia,” tegasnya.

Terkait keberangkatan tahun ini, Hasan juga memastikan pesawat Garuda sebagai maskapai haji akan berangkat langsung ke Madinah. “Pulang juga langsung dari Madinah,” katanya.

Pemerintah juga menetapkan 6 pemondokan di Mekkah. Terdiri dari Raudlah, Jarwal, Mahbas Jin, Misfalah, Syisyah dan Aziziyah. Sementara pemondokan di Madinah ditempatkan di kawasan Markaziyah. “Tahun ini pemondokan lebih ramping dan akan memudahkan para jamaah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Sabtu, 13 Mei 2017

PBNU Dukung Upaya Pembatasan Konversi Lahan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mendukung adanya peraturan yang membatasi alih fungsi lahan produktif yang selama ini digunakan untuk tanaman pangan menjadi perumahan.

Alih fungsi lahan yang belakangan ini tidak terkontrol bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan bahan pangan di masa mendatang, sehingga dari sekarang upaya alih fungsi tersebut harus dicegah.

PBNU Dukung Upaya Pembatasan Konversi Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Dukung Upaya Pembatasan Konversi Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Dukung Upaya Pembatasan Konversi Lahan

“Ini termasuk dalam upaya menjaga hajad hidup orang banyak,” katanya dalam acara diskusi ? Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU yang membahas impor holtikultura di gedung PBNU, Kamis (31/1). Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian Suswono dan Menteri PDT Helmy Faishal.

PKB Kab Tegal

Ketua PBNU Maksum Mahfudz terkait dengan kebijakan importasi pangan berpendapat bahwa masalah ini tidak seharusnya dilihat berdimensi tunggal. “Beda harga bukan semata isu finansial karena dalam perbedaan tersebut, terdapat ada pengaruh subsidi, proteksi, kebijakan tata niaga, kebijakan fiskal dan moneter, kebijakan hukum, dan lainnya.”

PKB Kab Tegal

Bagi PBNU, urusan importasi pangan bukan hanya sekedar urusan finansial dan insidental karena berkaitan dengan kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara.?

“Urusan pengan bukan sekedar urusan ekonomi, apalagi finansial. Bagi PBNU, dalam sebutir pangan, terdapat urusan politik dan sosial, urusan kedaulatan, urusan hak asasi, urusan keadilan dan bahkan urusan spiritualitas.”

Karena itu, PBNU memandatkan bahwa urusan pangan harus sepenuhnya dibangun atas sendi spiritual kehormatan bangsa, siddiq, amanah, adalah, ta’awun-istiqomah: kejujuran, keamanahan, keadilan, kebersamaan dan konsistensi.

“Sendi kebangsaan yang dirumuskan NU sebagai Mabadi khaira ummah ini sangat terukur, dan seharusnya menjadi nilai universal dalam perjalanan pemerintahan, kapanpun”

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Aswaja PKB Kab Tegal

Kamis, 11 Mei 2017

Majelis Dzikir Wahana untuk Memecah Kebuntuan Komunikasi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon Hery (MDHW) Haryanto Azumi mengatakan, MDHW akan mematangkan organisasi dan mengembangkan jaringannya hingga ke daerah-daerah. Ia mengatakan hal itu ketika ditemui selepas deklarasi majelis yang diinisiasi Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (14/7) yang dihadiri 700 kiai.

Untuk tujuan itu, MDHW akan melibatkan banyak pihak untuk membesarkan majelis itu. “Karena kita sedang membangun infrastruktur organisasi nasional,” katanya, “akan melibatkan para habaib, para kiai untuk bergabung bersama-sama dalam . Ini kombinasinya para habaib, masyaikh, kiai-kiai kita,” jelasnya.

Majelis Dzikir Wahana untuk Memecah Kebuntuan Komunikasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Majelis Dzikir Wahana untuk Memecah Kebuntuan Komunikasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Majelis Dzikir Wahana untuk Memecah Kebuntuan Komunikasi

Menurut dia, majelis tersebut didesain tidak tersentral pada figurnya, tapi pada visi dan misi yang ingin menjadi jembatan untuk mengatasi kebuntuan komunikasi, kebuntuan silaturahim yang hari ini terjadi. Banyak problem saat ini bukan terjadi karena subtansi masalah, tapi karena problem komunikasi.

PKB Kab Tegal

“Kita mencoba membantu mengatasi dari situ, mengatasi problem-problem dengan silaturahim. Dzikir itu kan bahasa spiritual, bahasa hati, bahasa bagaimana orang masuk ke dalam upaya meyelesaikan problem itu dari dalam dirinya sendiri, dan resistensi tidak ada,” katanya. ?

Dengan berdzikir, lanjutnya, dari partai mana pun, dari kelompok mana pun, mereka pasti suka. “Di situ kita masuk,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Ketika ditanya bagaimana problem komunikasi diselesaikan dengan cara dzikir, Hery menjelaskan, dzikir itu adalah wahana. “Kalau kita ketemu, yang kita omongkan kan macam-macam, bisa politik, ekonomi, bisa macam-macam. Intinya, kalau orang ketemu, pasti akan komunikasi. Nah, jangankan untuk ketemu, menyelesaikan masalah, cara komunikasinya pun, orang sekarang tidak bisa,” katanya.

Deklarasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan ratusan kiai. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Pertandingan, Khutbah PKB Kab Tegal

Senin, 08 Mei 2017

Omset BMT NU Jatim Tembus Rp127 M, Ini Rahasianya

Pamekasan, PKB Kab Tegal - Februari tahun 2016 lalu, omset BMT NU Jawa Timur (Jatim) mencapai Rp75 miliar. Setahun kemudian, omsetnya sudah menembus Rp127 miliar.

Perkembangan tersebut cukup mencengangkan. Sebab, dalam setahun terakhir, omset BMT NU Jatim bertambah Rp52 miliar.

Omset BMT NU Jatim Tembus Rp127 M, Ini Rahasianya (Sumber Gambar : Nu Online)
Omset BMT NU Jatim Tembus Rp127 M, Ini Rahasianya (Sumber Gambar : Nu Online)

Omset BMT NU Jatim Tembus Rp127 M, Ini Rahasianya

Fakta tersebut diungkapkan Direktur BMT NU Jatim Mashudi saat menjadi pemateri dalam "Rapat Kerja dan Temu Wicara Penguasaha Muda NU" yang dilaksanakan Pimpinan Cabang GP Ansor Pamekasan di SMP 2 Maarif, Desa Baddurih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Ahad (5/3).

PKB Kab Tegal

"Tahun 2004, kami merintis BMT NU. Modal awal Rp400 ribu. Sekarang alhamdulillah sudah Rp127 miliar," ujar Mashudi saat ditemui PKB Kab Tegal usai acara.

Mashudi menyebut rahasia sukses BMT NU Jatim. Menurutnya, "Kita kelola dengan manajemen yang baik, kita fokus, kita gunakan jejaring nahdliyin dan kalangan profesional, alhamdulillah kini BMT NU Jatim sudah punya 32 kantor cabang. Di Pamekasan sendiri, terdapat 7 kantor cabang." (Hairul Anam/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Minggu, 07 Mei 2017

Jadi Pengurus Harus Bangga Mewarisi Organisasi NU

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Sepuluh Kepengurusan Nahdlatul Ulama tingkatan Ranting atau desa dikukuhkan oleh Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H. Taufiqurrohim, Ahad (6/11). Pengukuhan tersebut bebarengan dengan kegiatan Pengajian Triwulan PAC Muslimat NU Kecamatan Pagelaran yang bertempat di Majelis Taklim Ainul Yaqin Patoman Pagelaran.

Sepuluh Ranting NU yang dikukuhkan tersebut yaitu Ranting NU Desa Pagelaran, Pasir Ukir, Bumi Ratu, Bumirejo, Patoman, Sidodadi, Padangrejo, Pujiharjo, Sukawangi dan Lugusari.

Jadi Pengurus Harus Bangga Mewarisi Organisasi NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Pengurus Harus Bangga Mewarisi Organisasi NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Pengurus Harus Bangga Mewarisi Organisasi NU

Hadir pada kegiatan yang dihadiri oleh ribuan Warga NU dan Muslimat ini Mustasyar PCNU Kabupaten Pringsewu H. Sujadi, Pembina Muslimat NU Pringsewu H. Nurrohmah Sujadi, Ketua PC Muslimat NU Hj. Ani Fitriani, Ketua PC Fatayat NU Umi Laila dan Seluruh Pengurus NU dan Muslimat Kecamatan Pagelaran.

Pada kesempatan tersebut Mustasyar PCNU Kabupaten Pringsewu H. Sujadi menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus yang dilantik sekaligus berharap para pengurus yang dilantik untuk dapat terus berkhidmah bagi ummat. 

PKB Kab Tegal

"Jadi pengurus NU itu tidak digaji. Jadi pengurus NU itu siap berkorban. Jadi pengurus NU harus ikhlas. Jika ini selalu dimiliki pengurus NU dalam berjuang yakinlah akan diberi kebarokahan dalam kehidupan, dikaruniai keturunan soleh solehah, rezeki yang halal dan khusnul khotimah," katanya diamini oleh seluruh yang hadir.

Menjadi pengurus NU juga harus bangga karena mewarisi organisasi ulama yang berperan besar dalam mewujudkan NKRI. "Kita berikrar untuk meneruskan perjuangan para ulama yang telah mendirikan NU dan indonesia. Terus lakukan Ibadah Amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah warisan Ulama. Pengajian, wiridan, manakiban dan sejenisnya adalah kunci kesuksesan Indonesia Merdeka," tegasnya.

Abah Sujadi, begitu ia biasa disapa mengatakan bahwa amaliyah tersebutlah yang menjadi musabab para Ulama dan pejuang berkumpul dan bergerak untuk bangsa Indonesia dengan mendirikan Organisasi untuk mewujudkan kemerdekaan RI yang muaranya berupa pembacaan Proklamasi pada 17 Agustus 1945.

PKB Kab Tegal

Diakhir sambutannya Abah Sujadi menyampaikan pesan Pengasuh Pondok Pesantren Kalibeber Wonosobo KH. Muntaha dimana Ia pernah menjadi santri disana. "Dipakai berjuang badan kita akan rusak. Tidak dipakai berjuang badan kita juga akan rusak. Terus pilih yang mana?," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah PKB Kab Tegal

Hasyim Kembali Ingatkan: Waspadai Aliran Baru

Madiun, PKB Kab Tegal. Jajaran pengurus Nahdlatul Ulama NU dari pengurus besar, wilayah, cabang, wakil cabang, hingga ranting harus mewaspadai gangguan yang ditujukan kepada NU. Gangguan itu terutama berasal dari aliran-aliran keislaman baru yang tidak mempunyai landasan kuat.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dalam “Pertemuan Pengurus Ranting NU Rayon VIII” se-Karesidenan Madiun di Asrama Haji, Ring Road, Ahad (22/7).

Hasyim menegaskan, warga nahdliyin harus mampu menempatkan diri dalam menentukan sikap terhadap persoalan yang dihadapi, tidak persoalan dengan kepala panas, melainkan kepala dingin, bijak, penuh kearifan serta menghindari cara-cara kekerasan.

Hasyim Kembali Ingatkan: Waspadai Aliran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Kembali Ingatkan: Waspadai Aliran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Kembali Ingatkan: Waspadai Aliran Baru

“Gangguan yang menimpa NU saat ini berasal dari aliran yang tidak sama dan bersifat transnasional politik. Jika gangguan itu masuk dan dibiarkan dapat memecah belah kalangan NU sendiri maupun menimbulkan konflik dengan pihak lain. Maka itu, jajaran NU harus diberikan pengertian dan selanjutnya disampaikan kepada warga nahdliyin,” ujarnya serius.

Menurutnya para pendiri NU sudah memberikan pelajaran berharga dalam mengambil sikap penuh kearifan atau tidak mendahulukan emosi.

PKB Kab Tegal

“Sikap-sikap itu patut diteladani oleh semua, saya minta jangan memakai cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan perselisihan pendapat dengan aliran lain yang menganggap beberapa ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah NU sebagai bid’ah,” tandasnya lagi.

Dia juga mengatakan berbagai aliran Islam menentang Aswaja NU tidak sesuai ajaran nabi, tidak hanya itu saja, mereka juga ‘merebut’ musholla hingga masjid-masjid NU agar warga nahdliyin meninggalkan Aswaja yang telah diajarkan.

“Untuk menyikapi hal itu, mari berbenah dan menata diri. Kami (PBNU) juga sudah menerbitkan buku soal Aswaja,” jelas Hasyim Muzadi.

PKB Kab Tegal

Menyinggung gangguan transnasional politik, pengasuh pesantren Alhikam Malang itu menyatakan datang dari kalangan partai politik (parpol) membawa bendera, nama atau berasal dari NU.

“Mereka itu hanya mau datang ke NU, saat lagi ada masalah saja. Tapi, begitu mendapat yang enak-enak, justru lupa dengan NU,” ungkapnya, yang disambut sekitar 1.400 pengurus ranting NU yang memadati hall Asrama Haji, Kota Madiun.

Soal menghadapi gangguan itu, KH Hasyim Muzadi mendukung langkah-langkah PWNU Jatim membentuk Kelompok Anak Ranting (KAR). “Langkah itu bagus dan harus digarap serius, maksud lain untuk menangkal gangguan yang ada dapat dengan cepat dilaporkan kepada pengurus diatasnya untuk segera disikapi,” paparnya.

Turut hadir dalam pertemuan pengurus ranting itu Rois Syuriah PW NU Jatim KH Masduqi, Wakil Rois Syuriah KH Miftahul Akhyar, Ketua Tanfid PW NU Jatim KH Ali Maschan Moesa, Wakil Bupati Madiun H Muhtarom dan Bupati Ponorogo H Muhadi Suyono.

Pertemuan dengan ranting-ranting NU dilakukan, agar pengurus NU ditingkat paling bawah mengerti, mengetahui dan memahami gangguan yang tengah dihadapi NU dewasa ini.(gpa/man)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, RMI NU, Makam PKB Kab Tegal