Rabu, 28 Desember 2016

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng

Semarang, PKB Kab Tegal. Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah, Drs. H. Ahmadi, M.Ag., membahas perkembangan pendidikan madrasah dan sekolah dengan jajaran Pengurus Wilayah Lemabaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (PW LP Ma’arif NU) Jawa Tengah, Jumat, (23/1) lalu.?

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

Kanwil Kemenag Bahas Perkembangan Pendidikan Bareng Ma’arif NU Jateng

Ahmadi menuturkan, kini semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya di madrasah. Oleh karena itu, lanjutnya, lembaga-lembaga yang terlibat dalam pengelolaan sekolah atau madrasah ? harus saling sinergi dan satu koordinasi mewujudkan visi memajukan madrasah.

“Ma’arif NU Jateng sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu madrasah bisa selalu berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag,” pintanya.

PKB Kab Tegal

Setelah mendengar paparan program-program dan kegiatan, serta perkembangan terkini sekolah di lingkungan Ma’arif dari Ketua PW LP Ma’arif NU Jateng H. Agus Sofwan Hadi, SH., Ahmadi sangat mengapresiasi, karena bisa langsung bersentuhan dengan kepala-kepala madrasah di daerah. Dia berharap suatu saat perlu adakan dialog atau forum khusus untuk membahas persoalan pendidikan madrasah di Jateng.

PKB Kab Tegal

Turut serta dalam rombongan, Sekretaris ? Drs. Sahidin, M.Si, Koordinator Bidang Madrasah Tsanawiyah Dr. H. Noor Abadi M.Pd ? dan Drs. Junaidi M.Pd, ? Bidang Madrasah Aliyah, Antin Latifah, M.Ag, ? Bidang Dikdasmen, Ilyas Johari, MM, serta Bidang Kerjasama Usaha, Muslihudin MM.

Dalam pertemuan itu, dibahas juga berbagai isu hangat ? pendidikan seperti ? Kurikulum 2013, sertifikasi, dan lain-lain. Selain ? bersilaturrahmi dengan ? Kakemenag, rombongan PW LP Ma’arif NU Jateng juga menemui Kabid Mapenda yang juga penasihat LP Ma’arif NU Jateng Drs. H. Jamun Effendi. (Muslihudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah

Subang,PKB Kab Tegal

Kepala Cabang Bank Mandiri Subang, Dindin Dimasnara mengapresiasi kebijakan ekonomi Nahdlatul Ulama yang bekerjasama dengan mereka melalui penerbitan Kartu Tanda Anggota NU

(Kartanu).

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemilik Kartanu di Subang Optimis Bertambah

“Ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dibangun antara Bank Mandiri dengan Nahdlatul Ulama. Mudah-mudahan buah dari kerja sama ini ada barokahnya,” ujarnya usai refleksi Hari Santri Nasional di Wisma Karya Subang, Jawa Barat pada Sabtu (22/10).

Dikatakan, pihaknya akan terus memberikan kontribusi positif kepada Nahdlatul Ulama yang memiliki basis massa dan memiliki historis yang panjang di negara ini. “Selain bersifat sebagai kartu pengenal, Kartanu ini akan bisa bermanfaat untuk berbagai transaksi,” katanya.

PKB Kab Tegal

Warga NU di Subang yang telah memiliki Kartanu baru berkisar kurang lebih 200 orang. Periode nanti pihaknya optimis akan semakin bertambah. “Beberapa waktu lalu kita koordinasi dengan pengurus NU di Subang, bahwa saat ini masih dalam proses entry data Kartanu di berbagai

PKB Kab Tegal

kecamatan di Kabupaten Subang. Mudah-mudahan ke depan akan semakin bertambah,” katanya.

Pihaknya yakin, Nahdlatul Ulama yang memiliki basis massa di tingkat grashroot ini akan menjadi motor penggerak perekonomian di masyarakat. “Sehingga kami (Bank Mandiri) siap menjadi partner dalam pengembangan perekonomian di masyarakat ini,” tuturnya.

Sementara, Ketua PCNU Kabupaten Subang KH Musyfiq Amrullah menegaskan, Hari Santri menjadi wahana untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. “Jangan lupa, awal mula pendirian NU itu dilakukan dengan bagaimana membangkitkan taraf perekonomian masyarakat (Nahdlatut Tujar). Tentu ke depan Nahdliyin siap dalam prospek peningkatan ekonomi masyarakat ini,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Syariah PKB Kab Tegal

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah

Jombang, PKB Kab Tegal. Kementerian Agama RI tahun ini akan meluncurkan empat model madrasah aliyah. Dari empat model tersebut sebagian sudah beroperasi di berbagai daerah di tanah air.

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kementerian Agama Lunjurkan Empat Model Madrasah Aliyah

"Pertama MAN Insan Cendikia saat ini ada 9, kemudian Madrasah Keagamaan, Madrasah Kejuruan dan terakhir Madrasah Keterampilan"Terang Dr. Basnang Said, Kasi Kurikulum Madrasah dan Evaluasi Kemenag RI dalam kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Guru Madrasah Di MAN Denanyar, Jombang, Sabtu (1/8)

Dikatakan Basnang, tipologi Madrasah Aliyah Keagamaan akan meniru model pesantren, yakni para peserta didik diwajibkan untuk menginap dan mengikuti pengajian kitab kuning dan berbagai macam kegiatan yang sudah disusun dalam kurikulum.

PKB Kab Tegal

"Kalau madrasah kejuruan para siswa dididik dan dilatih supaya punya keterampilan khusus agar mereka siap ketika masuk dunia kerja," tambah Ketua LP Maarif NU Sulawesi Barat ini.

Tipologi madrasah aliyah yang terakhir, kata dia, adalah Madrasah Aliyah Reguler namun di dalamnya para siswa akan di berikan berbagai macam keterampilan atau life skill seperti tataboga, otomotif, menjahit, dan sebagainya.

PKB Kab Tegal

Selain itu, sambungnya, keterampilan atau life skill tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya alam lokal, misalnya madrasah yang ada di pesisir, maka life skill yang ditonjolkan adalah keterampilan dalam mengelola sumber daya laut.(Aiz Luthfi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Makam, Syariah PKB Kab Tegal

Jumat, 23 Desember 2016

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan tetang pentingnya Nahdliyin mengetahui tujuan didirikannya Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU didirikan para ulama lebih dari semata untuk tujuan dakwah dan tarbiyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Tapi NU juga beridiri untuk listishlâhi (membangun dan memperbaiki) Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta Pelatihan dan Konsolidasi Media Online di Lingkungan PBNU yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) di Jakarta, Sabtu (24/10).

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)
Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)

Katib Aam: NU Didirikan Bukan Sekadar untuk Dakwah

Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini lalu menceritakan tentang keluarnya NU dari partai Masyumi menjelang Pemilu 1955. Baginya, sikap NU untuk keluar dari partai afiliasi kelompok-kelompok Islam tersebut merupakan keputusan cerdas yang melampaui urusan NU sebagai golongan.

PKB Kab Tegal

Sebab, katanya, bila NU tetap bergabung di Masyumi kemungkinan besar partai ini memperoleh suara separuh lebih warga Indonesia dan mendominasi keputusan sidang konstituante. Hal ini tidak positif untuk perkembangan Indonesia, karena Masyumi yang didominasi kalangan muslim modernis kala itu mengusung gagasan sektarian berdirinya negara Islam.

“Jika negara Islam berdiri, maka NKRI pasti bubar. Apalagi saat itu Papua belum berhasil direbut,” ujarnya. Menurut Gus Yahya, kiai-kiai NU mengambil keputusan visioner itu dengan logika syariat dan fiqih yang sangat kompleks dan kerap berusaha dipatahkan kelompok lain hanya dengan jargon sederhana “kembali ke al-Qur’an dan Hadits”.

PKB Kab Tegal

Dengan demikian, lanjutnya, NU terdiri dari dua gagasan yang tak bisa saling dilepaskan, yakni? keaswajaan dan keindonesiaan. Hanya saja, untuk menyiarkan kedua hal tersebut NU butuh kendaraan konkret, seperti media dan lain-lain.

Ia mendorong para peserta pelatihan tersebut aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Aswaja dan keindonesiaan untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih beradab. Hadir dalam kesempatan itu ketua Pengurus Pusat LTNNU Juri Ardiantoro, serta para utusan dari lembaga dan badan otonom NU. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Anti Hoax, Lomba PKB Kab Tegal

Rabu, 21 Desember 2016

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kehadiran travel umrah dan haji menjadi titik terang bagi masyarakat yang ingin melaksanakan perjalanan ibadah haji ataupun umrah. Pasalnya keberadaan travel haji dan umrah dapat membantu memudahkan masyarakat yang merencanakan pelaksanaan ibadah mereka di tanah suci, dari soal biaya, jadwal, dan tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Untuk memperkuat manajemen terutama dari sisi pemasaran, biro atau travel haji dan umrah sangat terbantu oleh adanya agensi. Hal tersebut juga berlaku pada manajemen ASBIHU Tour and Travel.

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Berminat Menjadi Perwakilan ASBIHU? Ini Syaratnya

Tetapi, ada beberapa hal yang membedakan ASBIHU dengan biro haji dan umrah lainnya. Di antaranya, PT Al Abshar Asbihutama Sejahtera memposisikan setiap agen sebagai rekan kerja. Oleh karenanya ASBIHU menamakan agen-agennya dengan istilah perwakilan.?

Istilah tersebut sekaligus menggambarkan bahwa agen-agen bukan sebagai anak buah atau bawahan, tetapi memiliki peran yang setara dengan ASBIHU di tingkat pusat.

Wujud lainnya adalah dengan pemberian insentif yang berharga dari ASBIHU kepada setiap perwakilannya di seluruh Indonesia. Selain mendapatkan biaya khusus perjalanan ibadah umrah, perwakilan juga berkesempatan membawa dan mempimpin jamaah mereka.

PKB Kab Tegal

Untuk memperkuat kinerja setiap perwakilan, manajemen ASBIHU juga secara rutin dan intensif mengadakan pelatihan serta pertemuan. Pada pertemuan tersebut, perwakilan selain bersilaturahim, juga diberikan pengetahuan serta tips-tips mengembangkan ASBIHU.

Hal ini jelas menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menjadi perwakilan ASBIHU. Syarat menjadi perwakilan ASBIHU terhitung mudah. Masyarakat cukup mendaftarkan diri dan menyerahkan foto kopi bukti identitas diri.

Nah, bagi Anda yang tertarik menjadi perwakilan ASBIHU, tunggu apa lagi? Segera hubungi PT Al-Abshar Asbihutama Sejahtera, dengan datang langsung ke alamatnya di Jl. Jend. Basuki Rahmat No.12, RT.12/RW.1, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Calon perwakilan juga dapat menghubungi nomor telepon 021-8590-0265 dan 0812-1881-2972. (Kendi Setiawan/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal AlaNu, Kiai, Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 14 Desember 2016

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan

Banyumas, PKB Kab Tegal



Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Ifan Haryanto, dikukuhkan Satuan Kordinasi Cabang Barisan Serbaguna (Satkorcab Banser) Banyumas menjadi anggota kehormatan. Acara pengukuhan tersebut digelar bersamaan dengan pengukuhan Satkorcab Banser se-Banyumas.

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Banyumas Kukuhkan Ifan Haryanto Jadi Anggota Kehormatan

Ifan mengaku terharu dan bangga atas penganugerahan tersebut. Baginya, itu adalah sebuah kehormatan bisa menjadi anggota kehormatan Banser Banyumas.

Menurut dia, Banser adalah salah satu elemen bangsa yang paling konsisten dalam menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia (NKRI). “Banser merupakan salahsatu komponen kepemudaan NU yang konsisten membumikan ajaran Aswaja, merawat tradisi, dan menjaga keutuhan NKRI,” kata alumni Universitas Birmingham itu kepada PKB Kab Tegal, Senin (28/8).

Oleh sebab itu, laki-laki kelahiran Banyumas itu berharap, ke depan Banser akan selalu bisa istiqamah dalam merawat persatuan dan kesatuan Indonesia. “Banser Banyumas akan selalu istiqomah menjadi garda terdepan pengawal Pancasila dan menjaga NKRI,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Banyumas Andri Widianto menganggap, tiga tokoh tersebut memiliki kiprah dan peran masing-masing dalam kontribusinya terhadap Banser Banyumas. Sebenarnya, ada empat orang yang seharusnya dikukuhkan menjadi anggota kehormatan.

“Namun Suherman yang merupakan pengusaha NU tidak hadir dalam acara tadi,” ucapnya. “Ini juga sebagai bentuk penghargaan dan penerimaan ketiganya untuk bergabung dan aktif dalam membesarkan organisasi ini (Banser),” lanjutnya.

Acara pengukuhan tersebut dimulai dengan Apel Kebangsaan dan Kesetiaan Terhadap NKRI yang dihadiri 2500 anggota Banser se-Banyumas.

PKB Kab Tegal

Hadir dalam kesempatan tersebut Aslog Satkornas Banser Faizin Marya, Satkorwil Banser Jawa tengah yang diwakili Mukhtar Makmun, Ketua GP Ansor Banyumas Khasis, dan Komandan Satkorcab Banser Andry Widiyanto. Hadir juga Syuriah, Ketua PCNU serta Lembaga dan Badan Otonom NU Banyumas, Anggota DPR RI Siti Mukaromah, segenap pimpinan Polres Banyumas serta jajaran Korem 071 Wijaya Kusuma. (Muchlison Rohmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Desember 2016

Diba’an

Dibaan adalah tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad yang dilakukan oleh masyarakat NU. Pembacaaan shalawat dilakukan bersama secara bergantian. 

Ada bagian dibaca biasa, namun pada bagian-bagian lain lebih banyak menggunakan lagu. Istilah  diba’an mengacu pada kitab berisi syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy. 

Diba’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Diba’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Diba’an

Kitab tersebut secara populer dikenal dengan nama kitab Maulid Diba’. Pembacaan syair-syair pujian ini biasanya dilakukan pada bulan maulud (Rabiul Awal) sebagai rangkaian peringatan maulid Nabi. 

Di sejumlah desa di Jawa, pembacaan syair maulid dilakukan setiap minggu secara bergilir dari rumah ke rumah. Seperti halnya pembacaan kitab al-Barzanji, al-Burdah, dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, pembacaan Diba’ atau biasa disebut diba’an juga dilakukan saat hajatan kelahiran anak, pernikahan, khitanan, tingkeban, ketika menghadapi kesulitan dan musibah, atau untuk memenuhi nazar. 

PKB Kab Tegal

Kitab Diba’ adalah salah satu dari sekian banyak kitab klasik yang tidak masuk di dalam pengajaran pesantren, namun akrab dan populer digunakan oleh masyarakat pesantren.

Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy lahir pada hari ke-4 bulan Muharram tahun 866 H dan wafat hari Jumat 12 Rajab tahun 944 H. 

PKB Kab Tegal

Dia adalah seorang ulama hadits terkemuka dan mencapai tingkatan hafidz dalam ilmu hadits, yaitu seorang yang menghafal 100.000 hadits lengkap dengan sanadnya. Selain ahli ilmu hadis, Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy juga seorang muarrikh atau ahli sejarah. Beberapa di antara sekian banyak kitab karangannya ialah Taisirul Wusul ila Jaami`il Usul min Haditsir Rasul, Qurratul Uyun fi Akhbaril Yaman al-Maimun, Bughyatul Mustafid fi akhbar madinat Zabid, dan lain-lain.

Tradisi membaca syair pujian dari kitab Maulid Diba’ ini (selain al-Barzanji dan al-Burdah) adalah salah satu tradisi yang menjadi sasaran kritik kaum puritan. Kaum puritan menolak peringatan maulid apalagi disertai dengan ritual-ritual pembacaan puji-pujian. Mereka menganggap peringatan maulid yang dilakukan dengan cara membaca kitab-kitab tersebut  adalah perbuatan bid’ah.  

Selain dianggap tidak dicontohkan oleh Nabi, kaum puritan juga menganggap isi atau apa yang dibaca dalam tradisi diba’an adalah kisah-kisah palsu dan pujian berlebihan sehingga merupakan syirik.

Di tengah acara diba’an atau berzanjen ada ritual berdiri atau yang populer disebut dengan istilah “srakalan” atau “marhabanan” yakni ketika pembacaan kitab sampai pada kalimat  "Asyaraqal badru ‘alaina". Pada saat ini semua hadirin berdiri. 

Perkara berdiri pada saat seperti ini pernah dibahas dalam Muktamar NU, yakni pada Muktamar NU ke V tahun 1930 di Pekalongan. Batsul masail pada muktamar ini memutuskan bahwa berdiri ketika berzanjen/diba’an hukumnya sunnah, termasuk ‘uruf syar’i.

Kitab Diba’ ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah: Al-Qawl al-Badi’ fi tarjamah al-Maulid ad-Dibai, merupakan terjemahan ke dalam bahasa Jawa oleh Ahmad Fauzan bin Muhammad al-Rabani, diterbitkan oleh al-Munawar Semarang. Qathr al-Marba’wa Nayl al-Arb, tarjamah Maulid ad-Diba’wa maulid al-‘Azab, merupakan terjemahan bahasa Jawa oleh H. Ahmad Subki Masyhari diterbitkan Hasyim Putra, Semarang. 

Ada juga Yaqulu ad-Da’i tarjamah Al-Maulid ad-Diba’i, terjemahan bahasa Jawa oleh KH Misbah bin Zain al-Musthafam penerbit Al-Ihsan, Surabaya. Al-Maulid ad-Diba’i; Diba’an Arab Latin beserta Terjemahannya, terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Badlowi Syamsuri, Penerbit Apollo Surabaya; Tarjamah Maulid  ad-Dibay oleh H. Abdullah Shonhaji, Penerbit Al-Munawar. (Sumber: Ensiklopedia NU)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Pemurnian Aqidah, Kyai PKB Kab Tegal