Minggu, 25 Oktober 2009

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat

Jombang, PKB Kab Tegal?

Jumlah calon jamaah haji (CJH) di Jombang, Jawa Timur diketahui sebanyak 1.286 jamaah, namun dari total jumlah ini tidak semua bisa berangkat, melainkan ada empat jamaah yang dinyatakan gagal berangkat.

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebab Sakit dan Meninggal Dunia, 4 Jamaah Haji di Jombang Gagal Berangkat

Kegagalan jamaah ini menurut Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Jombang, Emy Chulaimi disebabkan kondisi fisik sebagian CJH yang memang tidak memungkinkan untuk diberangkatkan. Kemudian sebagian jamaah yang lain ada yang meninggal dunia.

"Semuanya ada tiga kloter, di kloter 75 ini semula ada 442 jamaah tapi ada satu jemaah yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk berangkat, di kloter 76 ini satu jamaah haji meninggal dunia dan di kloter 77 dua jamaah haji yang kondisi kesehatannya juga tidak memungkinkan berangkat," katanya, Senin (21/8).

Alasan-alsan kegagalan tersebut, menurutnya sangat mendasar dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kemenag juga melalui Dinas Kesehatan setempat sudah memastikan kondisi kesehatan masing-masing calon jamaah haji sebelum pemberangkatan.

"Dasarnya kita dari Dinas Kesehatan langsung, ada suratnya juga dari pihak Dinas Kesehatan bagi jamaah yang dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji karena kondisi kesehatannya," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Dijelaskan, Kemenag Jombang jauh hari sebelumnya telah memberlakukan tahapan-tahapan yang harus diikuti setiap calon jamaah haji, temasuk tahapan pengecekan kesehatan. Tahapan ini langsung dikoordinir oleh tenaga profesional yaitu Dinas Kesehatan. Tahapan-tahapan ini juga merupakan salah satu regulsi yang mengatur dalam pelayanan haji.?

"Kita ini kan sesuai regulsi, jadi jamaah ini kan ada tahapan-tahapan, pertama terkait pengecekan kesehatan, nah ketika dilakukan cek kesehatan kemudian ditemukan ada kendala kondisi kesehatannya, dan dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji, itu kebijakan dasarnya," imbuhnya.

Sesuai jadwal pemberangkatan, ribuan calon jamaah haji ini akan diberangkatkan pada Rabu, 23 Agustus di Pendopo Jombang. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal IMNU PKB Kab Tegal

Minggu, 11 Oktober 2009

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU

Bangkalan, PKB Kab Tegal. Munculnya berbagai aliran keagamaan yang dinilai sesat tampaknya memperoleh perhatian serius dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi pada acara Halal bihalal yang digelar oleh PCNU Bangkalan, Kamis (1/10) lalu di Pondok pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan, mengajak agar semua kader NU terus waspada terhadap kehadiran-aliran-aliran baru tersebut.

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Hasyim Muzadi: Perlu Bangun Kembali Mental NU

Aliran itu disinyalir sebagai salah satu ekses keterbukaan informasi di tengah ketidaksiapan ummat Islam pada umumnya. Pengasuh Pondok Peasntren Al Hikam itu menyatakan, aliran itu bisa berkembang dan hidup karena dua hal. Ia terjadi melalui aliran dan gerakan politik.

“Dalam perspektif aliran mereka telah menerjamahkan Al-Qur’an dan hadist dari sudut pandang mereka tanpa memandang pendapat pihak lain,” kata Kiai Hasyim seperti dikutip kontributor PKB Kab Tegal Phandy Azzaury.

“Dari segi politik kita dapat melihat model-model kegiatan yang dilakukan oleh beberapa ormas dengan lebel agama yang banyak dikenal warga NU dan masyarakat umum lainnya,” tambahnya.

Selain penataan kembali keimanan umat, Ketua Umum PBNU juga mengajak agar jama’ah dan Jam’ iyah NU mampu membangun dan menanamkan kembali prilaku dan budaya NU di lingkungan NU sendiri. “Selama ini kita telah melihat dengan jelas tentang menurunnya kualitas ke-NU-an kita,” katanya.

PKB Kab Tegal

Ditambahkan, pembangunan kembali mental NU ini perlu dilakukan pada usia NU yang telah tua, yakni 83 tahun. “Kita juga telah mengalami pergantian generasi dengan tingkat pengetahuan yang kurang memadai. Kalau pada zamannya Pak Idham dan Buya Hamka elite NU dan Muhammadiyah bersatu itu karena sama-sama ngerti, kalau sekarang faktornya adalah karena mereka sama-sama tidak mengerti,” kata Kiai Hasyim bergurau.

Kedua, Kyai Hasyim juga melihat dalam usia 83 tahun ini NU hanya maju secara fisik, namun tidak demikian dengan mental.

“Betapa kita melihat kemunduran kita dalam keikhlasan, ukhuwah serta toleransi, maka tidaklah mengherankan jika sampai saat ini NU masih bernasab baik, akan tetapi tidak bernasib baik. Kalau kita bersatu satu hari saja mungkin NU ini akan menguasai republik ini," katanya.

Dalam acara yang bertemakan “Aktualisasi Peran dan Fungsi Nahdlatul Ulama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Demi Kemaslahan Umat" Ketua Umum PBNU menekankan pentingnya pembenahan aqidah dan syari’ah sebagai jawaban strategis dari serangan ajaran sesat dimaksud.

PKB Kab Tegal

Sementara itu ketua PCNU Bangkalan KH R Fachrillah Aschall (Ra Fachri) menyatakan, dirinya merasa tertantang untuk mengembalikan ruh NU ke Bangkalan. Dikatakan, secara hakekat NU lahir dari Bangkalan. Namun kenyataannya justru NU di wilayah Bangkalan tertinggal dari cabang lain seperti Sidoarjo, Malang, Mojokerto, maupun Pasuruan.

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Bangkalan KH Fuad Amin, Ketua ISNU Bangkalan Dr Hamed Nawawi, dan Wakil Ketua PWNU Jatim yang juga anggota DPD KH Nuruddin A Rachman. (pan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Habib PKB Kab Tegal

Kamis, 08 Oktober 2009

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus

Jakarta, PKB Kab Tegal. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan terdapat 382 juta orang di dunia hidup dengan Diabetes Melitus (DM) dan mengestimasikan jumlah meningkat mencapai 592 juta pada tahun 2035. Sedangkan di Indonesia terdapat 9.1 juta penduduk menderita DM dan menempati urutan ke lima dunia, dan hanya 30 persen mengetahui kondisinya.  

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus (Sumber Gambar : Nu Online)
LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus (Sumber Gambar : Nu Online)

LKNU Ajak Warga NU Cegah Penyakit Diabetes Melitus

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengajak warga NU dan tokoh-tokoh NU untuk melakukan pencegahan dini dan upaya pengendalian kenaikan angka penyakit DM. Hal itu dilakukan dalam diskusi publik bertemakan peran warga NU dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit DM di Gendung PBNU, Jakarta, Rabu (30/9).  

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan kepada warga NU untuk lebih peduli dengan masalah kesehatan. Selain karena untuk mencegah masuknya berbagai macam penyakit, kebersihan juga merupakan penerapan keimanan dalam berkehidupan. Diakuinya, jumlah warga NU besar akan tetapi potensi terserang penyakit juga lebih besar. 

PKB Kab Tegal

"Karenanya penting sekali untuk menjaga dan memperhatikan masalah kebersihan," ujarnya.

Begitu juga dengan sarana prasarana milik NU, lanjut Kang Said, seperti rumah sakit dan klinik belum banyak yang dimiliki warga NU dibandingkan dengan ormas lain. Ia berharap kondisi ini menjadi perhatian bersama, dukungan dan pengabdian dari berbagai pihak sangat dibutuhkan di NU. 

PKB Kab Tegal

"Rumah sakitnya saja kurang apalagi para tenaga medis dan dokternya," ungkapnya.

Ketua PP LKNU H Hisyam Said Budairi berharap melalui diskusi ini penyakit DM tidak hanya diketahui oleh tenaga kesehatan, namun juga para tokoh-tokoh agama dan masyarakat sehingga akan dapat memperjelas peran masyarakat terutama warga NU untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian kenaikan angka penyakit DM. 

"Kenyataan masih besarnya mereka yang tidak sadar dirinya menderita DM, menunjukkan pentingnya peran tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan dalam menyebarluaskan informasi pentingnya deteksi dini penyakit DM," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdit DM Kemenkes, Drg Dyah Erti Mustikawati mengatakan, terjadi peningkatan prevalensi pada penderita DM yaitu 1,1 persen pada 2007 menjadi 1,5 pada 2013 sedangkan hasil diagnosis dokter gejala DM pada 2013 sebesar 2,1 persen. 

"Untuk itulah sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit DM sehingga segera melakukan tindakan preventif," tandasnya.

Selain itu juga kata Dyah Erti, peran warga NU sangat diharapkan dalam berkontribusi menurunkan angka penyakit DM, dan bukan malah menambahi angka tersebut. Tentu salah satu caranya dengan menjaga kebersihan, menjaga pola makan yang baik, makan makanan yang sehat yang tidak memicu penyakit DM. 

"Intinya adalah lebih baik mencegah daripada terkena penyakit," pungkasnya. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Anti Hoax, Humor Islam PKB Kab Tegal

Rabu, 26 Agustus 2009

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas

Depok, PKB Kab Tegal. Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis menyebutkan, ada sahabat Nabi Muhammad yang masuk surga karena kecintaannya kepada surat Al-Ikhlas. Suatu saat ada sahabat yang selalu membaca surat pendek tersebut setiap kali menjadi imam salat. Lalu ada jamaah shalat yang bosan karena sahabat tersebut membaca surat itu. ?

“Terus ditanya Nabi Muhammad, ‘kenapa baca Qulhu (surat Al-Ikhlas) terus?’ Sahabat tersebut menjawab, ‘saya paling seneng yang ada di dalam Al-Qur’an itu surat Al-Ikhlas. ‘Karena Anda mencintai Al-Ikhlas, Allah mencintai Anda dan memasukkan anda ke surga’,” kata Kiai Cholil di Pesantren Cendekia Amanah Depok, Selasa (26/8).

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Sahabat Nabi Masuk Surga Karena Surat Al-Ikhlas

Di lain cerita, lanjut Kiai Cholil, ada juga sahabat yang mengaku tidak bisa membaca selain surat Al-Ikhlas. “Karena Anda mewajibkan baca Qulhu, maka Allah mewajibkan Anda untuk masuk surga,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia berpendapat kenapa orang-orang tua dulu seringkali baca surat Al-Ikhlas, terutama saat salat Tarawih. Karena meskipun surat pendek, tetapi manfaatnya sangat besar sekali.?



PKB Kab Tegal



Kenapa surat Al-Ikhlas dibaca tiga kali?

PKB Kab Tegal

Kiai Cholil menerangkan, alasan mengapa surat Al-Ikhlas dibaca tiga kali saat tahlil, yaitu karena surat tersebut adalah sepertiga dari Al-Qur’an. Menurut dia, Al-Qur’an itu terbagi menjadi tiga yaitu hukum, janji, dan sifat Allah.

“Asma sifat Allah ya Qulhu ini. Baca Qulhu sekali itu seperti baca sepertiga Al-Qur’an. Kalau baca tiga kali, sama dengan baca khatam Al-Qur’an,” ucapnya.

Ia mencotohkan, Ali bin Abi Thalib membaca surat Al-Ikhlas tiga kali sebagai mahar saat menikahi Fatimah binti Muhammad.?

“Sayyidina Ali bisa ngatamin Al-Qur’an dalam sekejap untuk Siti Fatimah sebagai maharnya, bisa. Apa? Baca Qulhu,” ceritanya. (Muchlison Rohmat/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Amalan PKB Kab Tegal

Minggu, 26 Juli 2009

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat?

Selain puasa dan shalat tarawih, Ramadhan juga identik dengan zakat. Pada bulan yang penuh berkah ini Allah SWT mewajibkan zakat kepada hamba-Nya. Ibnu ‘Abbas mengatakan, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang puasa dari kesia-siaan dan kekejian dan sebagai rejeki bagi orang miskin. Siapa yang membayarkannya sebelum shalat (Idhul Fitri) diterima zakatnya. Adapun yang membayarnya setelah shalat, maka status pemberiannya dianggap seperti sedekah biasa, (HR Ibnu Majah).

Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa orang berpuasa dan sekaligus momen untuk berbagi kepada orang miskin. Jangan sampai pada hari kebahagiaan itu, masih ditemukan orang miskin yang kelaparan dan meminta-minta. Maka dari itu, zakat mesti dibayarkan sebelum shalat ‘idhul fitrah. Dalam surat At-Taubah ayat 60 disebutkan, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat. Mereka adalah orang fakir, miskin, pengurus zakat, muallaf, orang yang memerdekan budak, orang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bolehkah Memberi Zakat kepada Pemalas Shalat?

Banyak yang bertanya, bagaimana jika orang yang berhak menerima zakat tersebut malas dan suka meninggalkan shalat? Apakah orang tersebut masih berhak menerima zakat? Pertanyaan serupa juga pernah diajukan kepada Imam An-Nawawi. Dalam kitabnya Fatawa An-Nawawi ia menjelaskan sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Artinya, “Bila seseorang sudah baligh dan tidak mengerjakan shalat, kemudian kondisi ini terus berlanjut sampai penyerahan zakat, maka tidak boleh memberikan zakat kepadanya. Ia termasuk kategori orang yang hartanya ditahan (dikontrol), karena masih bodoh (belum pandai memanfaatkan hartanya) dan tidak diperbolehkan memegang uang sendiri. Namun diperbolehkan memberikan zakat kepada walinya dan memegang pemberian zakat tersebut.

Lain halnya dengan orang baligh, berakal, dan sudah shalat, kemudian tiba-tiba tidak mengerjakan shalat dan qadhi tidak menahan hartanya, maka diperbolehkan membayar zakat kepada golongan ini. Ia juga berhak untuk memegang uangnya sendiri dan seluruh bentuk tasharruf-nya (tindakan ekonomi) sah.”

Menurut An-Nawawi, terdapat dua kategori orang yang tidak shalat. Pertama, orang yang tidak mengerjakan shalat karena akalnya belum terlalu matang (safih) dan belum mampu membelajakan hartanya seperti manusia dewasa pada umumnya; kedua orang yang meninggalkan shalat karena malas, namun akalnya sudah matang dan mampu membelanjakan hartanya secara mandiri dan tidak mubadzir.

Untuk tipikal pertama tidak dibolehkan memberikan zakat kepadanya, karena dia tidak mampu menggunakan harta secara baik. Kalaupun tetap berkeinginan untuk berzakat kepadanya, serahkan kepada walinya atau orang yang mengontrol hartanya. Statusnya disamakan dengan anak kecil dan orang gila. Sementara tipikal kedua diperbolehkan memberikan zakat kepadanya, sebab dia sudah mampu mandiri menggunakan harta.

Berdasarkan penjelasan ini, yang menjadi perhatian utama pada saat membayar zakat ialah sejauh mana mustahiq mampu dan mandiri menggunakan harta yang diberikan. Kalau bisa, pastikan bahwa zakat yang diberikan digunakan sebaik-baiknya dan tidak diboroskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Pendidikan, IMNU PKB Kab Tegal

Senin, 22 Juni 2009

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang

Tulungagung, PKB Kab Tegal

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tulunggung berakhir Ahad (7/8). Beberapa keputusan penting telah diambil dalam acara yang berlangsung sejak 5-7 Agustus tersebut.

“Alhamdulillah 17? draf? materi ke-Banser-an telah selesai dibahas dalam waktu dua hari ini. Untuk itu akan segera kami tindak lanjuti. Setelah lapor Ketua Umum GP Ansor. Akan segera kami cetak dan dibagikan kepada seluruh pimpinan wilayah dan cabang? Banser seluruh Nusantara,” ujar Kepala Satkornas Banser Alfa Isneini, usai menutup acara Rakernas Banser Ahad pagi.

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakernas Banser Tuntas, Hasil Keputusan Akan Disebar ke Wilayah dan Cabang

Menurut Alfa, untuk memudahkan pembahasan 17 materi tersebut, telah dibagi 4 komisi, yakni komisi A, B, C dan D. Berkat kejelian dan kepandaian ketua-ketua komisi maka meski sempat alot, akhirnya draf yang diajukan rampung dibahas.

PKB Kab Tegal

“Beberapa materi memang sudah dibahas dalam konbes (konferensi besar) di Cirebon. Namun perlu penajaman dan uraian tuntas terkait dengan peraturan organisai (PO) Banser,” tandasnya.

Khususnya dalam materi yang mengatur tentang PO satuan khusus. Seperti? Bagana (Banser Tanggap Bencana), Balakar (Banser Relawan Pemadam Kebakaran), Husada (Banser Kesehatan), Baritim (Banser? Kemaritiman) Corp Provost Banser, Protokoler, Balantas (Banser Relawan Lalu Lintas). “Alhamdulillah semua selesai? diputuskan,” katanya. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, RMI NU PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Juni 2009

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla

Lamongan, PKB Kab Tegal. Sebanyak 1.438 mahasiswa baru mengikuti rangkaian Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Universitas Islam Lamongan. Mereka menggelar jalan santai yang melintasi dalam kota Lamongan, alun-alun, dan kembali ke kampus.

Bupati Lamongan Fadeli yang melepas jalan santai ini mengatakan, Kampus Unisla merupakan kebanggan tersendiri bagi warga Lamongan. Untuk itu kami membuka Beasiswa Pemkab bagi mahaiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, agar bisa melanjutkan studinya, dan kami siap membiayai sampai lulus.

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla (Sumber Gambar : Nu Online)
Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla (Sumber Gambar : Nu Online)

Ospek Damai 1.438 Mahasiswa Unisla

Sementara Rektor kampus hijau Unisla Bambang Muljono mengingatkan, “Ini merupakan rangkaian seremonial yang harus diikuti mahasiswa baru, sebagai tahapan awal mahasiswa untuk mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi.”

PKB Kab Tegal

Mahasiswa baru Fakultas Peternakan Unisla Naufal Efendi menyatakan rasa senangnya, Ahad (21/9). “Saya senang sekali ikut Ospek ini. Selain mendapat tambahan ilmu dan pengalaman, saya juga dipercaya menjadi perwakilan mahasiswa untuk memimpin Ikrar Mahasiswa.” (Asyhari/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pemurnian Aqidah, AlaNu PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal