Kamis, 18 Januari 2007

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

Jakarta, PKB Kab Tegal. Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa berhasil merebut dua juara sekaligus dalam festival pencak silat “Pusaka Pelestarian Budaya Bangsa” di Teater Bhineka Tunggal Ika, TMII, Jakarta Timur. Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari seluruh perguruan pencak silat di Indonesia, Rabu-Kamis (23-24/4).

Di area pertandingan, para pesilat NU Pagar Nusa didampingi pelatih mereka Sayid Ridho dan Nurus Sobah. Pesilat Pagar Nusa berhasil merebut dua dari lima kategori yang diperlombakan.

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesilat Pagar Nusa Rebut Dua Juara di Kejurnas IPSI

“Pesilat kita berhasil meraih juara 1 kategori ganda putri, Arinal Khusna dan Hafifah Apri Samtaka. Sementara kategori ganda putra, pesilat kita merebut juara 2, Yudha Pertama dan Andika Ardiyansyah,” kata pelatih Pagar Nusa Nurus Sobah, Kamis (24/4).

PKB Kab Tegal

Dewan juri menilai dari sejumlah ukuran dalam penetapan juara seperti aspek jurus, keindahan, dan keserasian dengan irama gendang pencak, imbuh Sobah. Ia juga berjanji akan terus tekun melatih dan membenahi anak didiknya.

PKB Kab Tegal

Festival digelar dalam rangka memperingati harlah ke-39 Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari seluruh perguruan di Indonesia, delapan perguruan menerjunkan para pesilatnya dalam festival ini. Mereka ialah perguruan pencak silat NU Pagar Nusa, Joko Tole, Pamur, Balya, Tapak Suci, Setia Hati, dan Jawara. (Boni Hernandes/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Cerita, Khutbah PKB Kab Tegal

Jumat, 05 Januari 2007

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rozy Munir mengatakan, pada dasarnya, Departemen Perhubungan sudah lama mengetahui atas berbagai praktik kecurangan yang dilakukan para pengelola jasa transportasi di Indonesia. Namun, kondisi tersebut terus dibiarkan hingga akhirnya terjadi berbagai musibah dan banyak meminta korban jiwa.

“Dari dulu yang namanya kapal laut itu muatannya selalu melebihi batas. Jumlah penumpang dan barang juga selalu beda dengan daftar menifes. Dan itu diketahui oleh Departemen Perhubungan. Pertanyaannya, mengapa hal itu selalu terjadi,” gugat Rozy—begitu panggilan akrab mantan Menteri BUMN di era pemerintahan Abdurrahman Wahid, di Jakarta, Senin (26/2) kemarin.

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Dephub Sudah Tahu Terjadi Banyak Kecurangan di Dunia Transportasi

Para pengelola transportasi, menurutnya, hanya ingin mengeruk keuntungan berlipat dengan mengurangi biaya operasional dan pelayanan. Banyak alat transportasi di negeri ini yang sudah tak layak beroperasi untuk melayani masyarakat, namun tetap saja dipaksakan. Akibatnya, unsur keamanan dan keselamatan penumpang diabaikan.

Menurut alumus Universitas Hawai, Amerika Serikat itu, hal itu tidak hanya terjadi pada transportasi laut, melainkan juga darat dan udara. ”Karena persaingan, maskapai penerbangan menawarkan tarif atau harga yang murah dan menekan biaya operasional. Karena murah, pelayanan pun apa adanya. Belum lagi soal alat komunikasi yang dimiliki Indonesia yang masih jauh dari layak,” terangnya.

Kondisi paling parah, menurutnya, terjadi pada transportasi darat, terutama kereta api. PT Kereta Api Indonesia selama ini hanya memanfaatkan rel-rel kereta yang ada, tanpa melakukan perbaikan. Akibatnya, musibah anjloknya kereta api kerap terjadi dalam setiap tahun. Jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah, musibah serupa akan terus terjadi.

Putera KH Munasir Ali itu juga menyesalkan sikap pihak-pihak tertentu yang kerap menggunakan faktor buruknya cuaca sebagai alasan terjadinya kecelakaan transportasi. Padahal, menurutnya, kecelakaan yang terjadi belakangan ini penyebab utamanya lebih banyak adalah kesalahan manusia sendiri.

PKB Kab Tegal

Rozy menilai, berbagai musibah kecelakaan transportasi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan akumulasi dari banyak persoalan yang menumpuk dan tak terselesaikan. Ditambah lagi minimnya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi dunia transportasi. “Masalahnya sangat kompleks. Untuk tahu penyebabnya harus kita urai satu persatu, baik itu yang terjadi di darat, laut, maupun udara,” ungkapnya. (rif/amh)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Makam, Ulama, Warta PKB Kab Tegal

Rabu, 27 Desember 2006

Sajak untuk Ibu

Oleh Mukhammad Lutfi



Ibu …

Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)
Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)

Sajak untuk Ibu

Engkau tak ubahnya murninya insan

Melayaniku ? tanpa pamrih

Mendidiku sepanjang hari

PKB Kab Tegal

Tanpa terucap sedikitpun keluh kesah

Ibu …

Jasa besarmu tak dapat kubayar

Dan tak mungkin bisa kubayar

PKB Kab Tegal

Aku hanya mampu mendoakanmu

Mengharap ridho di setiap langkahku

Ibu …

Terima kasih dan maaf

Dua kalimat itu akan terus aku ? ucapkan

Hingga ahir hayatku nanti

Ibu terima kasih dan maaf atas segalanya

Selamat Hari Ibu!

Malang, 21 Desember 2016

Penulis adalah aktivis PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Abdi Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Penulis bisa dihubungi melalui lutfimukhammad@gmail.com

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Kajian Islam, Cerita PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2006

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBINU) terus meningkatkan kapasitas para relawan di bidang kebencanaan, salah satunya penanganan pengungsi. Melaui sejumlah pelatihan, mereka diharapkan kian maksimal membantu kerja-kerja LPBINU.

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

LPBINU telah menggelar Pelatihan Standar Penanganan Pengungsi atau sphere project yang diikuti 10 orang relawan dari berbagai kalangan, di antaranya mahasiswa pencinta alam, suster, perawat, dokter, dan staf-staf LPBNU.

Kegiatan yang berlangsung Kamis (20/1) ini di kantor LPBINU, Gedung PBNU Lantai 7, Jakarta, Kamis (20/1) ini mendatangkan Sofyan, narasumber dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia).

PKB Kab Tegal

Menurut Sofyan, meski bersifat sukarela, sphere project sudah menjadi kesepakatna internasional. Saat ini banyak organisasi kemanusiaan di Indonesia yang sudah menggunakan standar ini. Selain terpenuhinya kebutuhan korban, yang mesti juga diperhatikan dalam penanganan pengungsi adalah standar yang sudah diterapkan.

“Misal dalam pengadaan air bersih. Setiap satu orang dalam sebuah pengungsian berhak mendapatkan 7,5 -15 liter air bersih. Air itu untuk kebutuhan dasar hidup 2-3 liter, 2-3 liter untuk kebersihan, dan sisanya untuk memasak. Hitungan itu tidak dilakukan secara tiba-tiba tetapi sudah disepakati bersama,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Terakhir, Sofyan menyampaikan yang terpenting dari penanganan bencana adalah solidaritas umat. “Jadi umat dalam memberikan bantuan tidak lagi berdasar dari kita punya apa, tapi meraka membutuhkan apa,” tutup Sofyan. (Adi Sucipto Rahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Pertandingan PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2006

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Rembang, PKB Kab Tegal. Proses pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dinilai sebagian pihak menyengsarakan warga. Seperti yang disampaikan Suhadi, Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Menurutnya, pembangunan yang menuai banyak protes dan kecaman dari berbagai pihak baik di media sosial maupun kalangan LSM itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

“Semua rakyat Indonesia itu tau jika sumber daya alam yang ada di Rembang itu melimpah tanpa harus di bangun pabrik semen hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rembang kaya akan sumber daya alam, lantas menambang tanpa memperhatikan ekosistem alam yang tak berimbang," ujarnya Jumat (20/6).

PKB Kab Tegal

Suhadi juga menyayangkan pernyataan Plt Bupati Rembang? Abdul Hafidz yang dianggap hanya menyoroti manfaat pembangunan pabrik semen di Rembang. "Seharusnya Plt Bupati melihat seberapa besar perjuangan warga setempat yang menentang berdirinya pabrik semen itu," katanya.

Semestinya, kata Suhadi, sebagai kepala? daerah Rembang PLT Bupati mempedulikan kondisi perempuan dari sejumlah desa yang rela berkemah dengan makanan seadanya di dekat lokasi dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia.

PKB Kab Tegal

Para demonstran yang didominasi kaum perempuan itu memuali aksi mereka sejak 16 Juni kemarin.? Mereka tinggal di bawah tenda terpal. Beberapa dari mereka ada yang secara bergantian pulang menengok keluarga dan ternak piaraan. Banyak masyarakat peduli lingkungan dari luar kota Rembang datang memberikan bantuan bahan pangan sebagai bentuk simpati terhadap upaya pelestarian pegunungan watu putih itu.

Bambang Wahyu Widodo, aktivis Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat atau Lespem Rembang, mengaku turut memberi suplai satu kuintal beras kepada warga. Dia berharap, warga yang telah menderita tidak dijadikan objek oleh mereka yang ingin mengeruk keuntungan pribadi, termasuk politisi. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)

Sumber Foto: www.mongabay.co.id

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Jumat, 24 November 2006

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus

Jombang, PKB Kab Tegal. Tantangan yang dihadapi generasi muda kian keras dan mengkhawatirkan. Diperlukan persiapan ekstra sebelum mereka berkiprah di masyarakat atau berbaur dengan komunitas baru.

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus

KH Zaimuddin As’ad Wijaya SU, Sabtu (27/7) kemarin mengingatkan sejumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri Darul Ulum (MAN DU) Rejoso Peterongan Jombang bahwa generasi muda menghadapi tantangan yang tidak ringan, khususnya dalam hal akidah.

Saat memastikan diri untuk melanjutkan studi ke sejumlah kampus di kota-kota terkenal, maka yang akan dihadapi adalah banyaknya ideologi Islam transnasional.?

PKB Kab Tegal

Salah seorang Majlis Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) ini mengingatkan bahwa di sejumlah kampus ternama itu sudah jamak ditemukan aliran yang akan mengenalkan Islam secara puritan.?

“Mereka akan mempersoalkan amaliah yang sebelumnya telah terbiasa dilakukan di lingkungan pesantren dan sekolah,” katanya saat membuka kegiatan Nuzulul Qu’an di Islamic Center PPDU.?

PKB Kab Tegal

Gus Zu’em, sapaan akrabnya juga mengingatkan bahwa tidak sedikit kalangan yang akan “meminang” mahasiswa baru menjadi pengantin dan diajak untuk melakukan tinbdakan terorisme dengan pendekatan agama.

“Karena itulah pemahaman keislaman ala aswaja hendaknya menjadi pengetahuan dasar bagi para siswa khususnya alumnus pesantren Darul Ulum,” ungkapnya pada acara yang dihadiri para guru, karyawan dan siswa-siswi MAN DU ini.

Ustadz Yusuf Suharto sebagai narasumber pertama memberikan gambaran sekilas tentang sejarah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Alumnus Ma’had Ali ini menandaskan bahwa pilihan untuk berada di barisan Aswaja adalah tepat karena telah sesuai dengan pendapat mayoritas ulama yang bisa dipertanggungjawabkan integritasnya.

“Aswaja lebih menekankan kepada akidah dengan melakukan kritik terhadap aliran qadariyah dan jabariyah yang cenderung berseberangan,” tandas Direktur Aswaja Center PCNU Jombang ini.

Namun ketika Aswaja dibawa ke Indonesia, telah melakukan sejumlah modivikasi dengan memperhatikan dan menghargai kearifan lokal berupa budaya dan hal lain yang telah melekat di bumi Nusantara.?

Narasumber kedua, Ustadz Sholihuddin tidak menampik kalau klaim yang disandarkan kepada amaliyah NU dengan tahayyul bid’ah dan churafat atau TBC. Sehingga tidak sedikit yang mengajak warga NU termasuk para mahasiswa dan kalangan terpelajar untuk “kembali kepada al-Qur’an”.

Terhadap hal ini, Ketua PC Lembaga Ta’lif wan Nashr (LTN) NU Jombang ini justru mengharapkan para siswa MAN DU untuk meladeni tantangan tersebut. Dengan sedikit berseloroh, Gus Sholihuddin mengatakan bahwa “Yang dimaksud dengan kembali kepada al-Qur’an itu adalah kembali kepada terjemahan al-Qur’an,” tandasnya.

Sebenarnya kalau mau melakukan klarifikasi maupun debat dengan kelompok ini sangatlah mudah. “Mereka tidak memiliki kapasitas untuk mendalami al-Qur’an secara benar dan pandangannya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Bedah buku “Landasan Amaliah NU” ini merupakan rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an yang sebelumnya diisi khatmil Qur’an dan dilanjutkan buka puasa bersama.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2006

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

Wajo, PKB Kab Tegal. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bekerja sama dengan Departmen of Foreign and Trade (DFAT) Australia melakukan pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Pelatihan dilaksanakan di Gedung PKK Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.

Pelatihan akan berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai 2-5 September 2016. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai institusi, diantaranya LPBINU Kabupaten Wajo, Banom NU, BPBD, PMI, Tokoh masyarakat, PKK, LSM kebencanaan/lingkungan, Tokoh pemuda/karang taruna, Lembaga pendidikan/guru, dan Pelaku usaha kecil dan menengah. Mayoritas peserta merupakan masyarakat Desa Salomenraeng.?

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

Desa Salomenraleng dipilih sebagai lokasi praktek pelatihan dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki risiko tinggi terjadi bencana banjir. Hampir setiap tahun di Desa Salomenraleng terjadi banjir akibat luapan air dari Danau Tempe. Danau tempe mengalami sedimentasi 5-7 cm setiap tahun, dan menjadi potensi ancaman banjir terutama saat musim hujan.?

Dalam Pelatihan PRB dan PDRA ini, sedikitnya akan dibahas 7 materi, meliputi: Konsep dasar manajemen risiko bencana; Kebijakan dan sistem Penanggulangan Bencana; Daur bencana dan tahapan dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; Kajian risiko partisipatif dan pengorganisian komunitas; Kajian Analisis Bencana (Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko Bencana) dan Tindakan PRB; Pendekatan Kajian/Analisis Pengurangan Risiko Bencana dengan Teknik Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA); dan Menakar risiko bencana partisipatif.?

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman tentang konsep dan pengertian dasar penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana; mampu menjelaskan upaya PRB secara komprehensif; mampu menyusun kajian risiko bencana dengan teknik PDRA; dan memiliki kemampuan dasar dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.

PKB Kab Tegal

Pelatihan PRB dan PDRA di Kabupaten Wajo dibuka oleh Kepala Pelaksanan Harian BPBD Kabupaten Wajo, H. Alamsyah dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa potensi kejadian bencana di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkataan. Dalam kurun waktu 2012-2015, terjadi angin puting beliung 396 kali, banjir 289 kali, longsor 240 kali, dan erupsi gunungberapi 5 kali.?

Di Kabupaten Wajo, lanjutnya, pada tahun 2016, sudah terjadi 3 kali banjir, yaitu pada Bulan Februari, Mei dan Juni. Rangkaian bencana yang terjadi seharusnya tidak membuat putus asa, tetapi justru menggerakkan berbagai pihak terkait bencana di Kabupaten Wajo merumuskan solusi untuk menanggulangi bencana melalui pendekatan pengurangan risiko bencana.?

“Dengan adanya pelatihan PRB dan PDRA ini, mudah-mudahan dapat menambah wasasan dan melahirkan tindakan reaksi yang akan dijadikan isu sentral penyusunan pembangunan daerah, baik di tingkat desa maupun tingkat kabupaten/kota. BPBD Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Diharapkan rekomendasi dari pelatihan ini dapat disampaikan kepada BPBD untuk dijadikan bahan Penyusunan Penyelenggaraan PB,” tandas Alamsyah. (Red: Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Kajian PKB Kab Tegal