Senin, 20 Juni 2016

Pengertian Haji Mabrur dan Tandanya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setiap orang yang berhaji berharap mendapatkan haji yang mabrur dan diampuni segala dosanya. Pertanyaan yang ingin saya sampaikan kepada redaksi bahtsul masail PKB Kab Tegal adalah apakah haji mabrur itu dan bagaimana kita mengetahui bahwa haji sesesorang itu dianggap mabrur atau bagaimana ciri-cirinya? Atas jawabannya, saya ucapkan terima kasih banyak. Wassalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Fadli/Medan).

Pengertian Haji Mabrur dan Tandanya (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengertian Haji Mabrur dan Tandanya (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengertian Haji Mabrur dan Tandanya

Jawaban

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi orang yang sudah mampu atau telah memenuhi segala persyaratannya. Pergi haji juga bisa berarti jihad di jalan Allah; mencurahkan harta, tenaga, meninggalkan keluarga dan negara menuju ke Tanah Haram untuk memenuhi panggilan-Nya.

PKB Kab Tegal

Bahkan di Indonesia orang yang mau berangkat haji harus mengantre terlebih dulu sampai bertahun-tahun karena memang adanya keterbatasan kuota untuk jamaah haji sehingga butuh kesabaran ekstra. Mereka yang pergi haji jelas berharap mendapatkan haji yang mabrur karena balasan haji mabrur adalah surga sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ?

“Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR An-Nasa’i)

Perihal mabrur, ada banyak pendapat ulama. Pertama, haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri kemaksiatan, dan kata “al-mabrur” itu diambil dari kata al-birr yang artinya ketaatan. Dengan kata lain haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan penuh ketaatan sehingga tidak tercampur dengan dosa. Pendapat ini menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi, dipandang sebagai pendapat yang paling sahih.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi makna hadits “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga” ? adalah bahwa ganjaran bagi orang dengan haji mabrur tidak hanya sebatas penghapusan sebagian dosa. Mabrur itu yang mengharuskan ia masuk surga. Imam Nawawi berkata: ‘Yang paling sahih dan masyhur adalah bahwa haji mabrur yang bersih dari dosa itu diambil dari al-birr (kebaikan) yaitu ketaatan”. (Lihat, Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, Halb-Maktab al-Mathbu’at al-Islamiyyah, cet ke-2, 1406 H/1986 H, juz, V, h. 112).

Kedua, bahwa haji mabrur adalah haji maqbul (diterima) dan dibalas dengan al-birr (kebaikan) yaitu pahala.

Sedang bukti bahwa haji seseorang itu maqbul atau mabrur adalah ia kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi perbuatan maksiat.

? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Ada pendapat yang mengatakan: ‘Haji mabrur adalah haji yang diterima yang dibalas dengan kebaikan yaitu pahala. Sedangkan pertanda diterimanya haji seseorang adalah kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi melakukan kemaksiatan.” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, juz, V, h. 112).

Ketiga, haji mabrur adalah haji yang tidak ada riya. Keempat, haji mabrur adalah haji yang tidak diiringi kemaksiatan. Jika kita cermati dengan seksama maka pendapat ketiga dan keempat ini pada dasarnya sudah tercakup dalam pendapat sebelumnya.

? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Ada ulama yang mengatakan haji mabrur adalah haji yang tidak ada unsur riya` di dalamnya. Ada lagi ulama yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah yang tidak diiringi dengan kemaksiatan. Kedua pandangan ini masuk ke dalam kategori pandangan sebelumnya.” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, juz, V, h. 112).

Antara pendapat satu dan yang lainnya pada dasarnya saling berkait-kelindan dan mendukung satu sama lain. Intinya haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan pelbagai ketentuannya sesempurna mungkin. Demikian sebagaimana disimpulkan al-Qurthubi.

? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Al-Qurthubi berkata: ‘Bahwa pelbagai pendapat tentang penjelasan haji mabrur yang telah dikemukakan itu saling berdekatan. Kesimpulannya haji mabrur adalah haji yang dipenuhi seluruh ketentuanya dan dijalankan dengan sesempurna mungkin oleh pelakunya (mukallaf) sebagaimana yang dituntut darinya”. (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, juz, V, h. 112).

Lantas bagaimana dengan tanda atau ciri haji mabrur? Dengan mengacu pada penjelasan di atas, maka salah satu tanda hajinya seseorang mabrur adalah ia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan tidak mengulangi perbuatan maksiat atau dosa.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik dan bermanfaat. Bagi orang yang belum berhaji semoga cepat diberi kemudahan oleh Allah untuk menunaikannya dan mendapatkan haji mabrur. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(Mahbub Ma’afi Ramdlan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Jumat, 17 Juni 2016

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan belasungkawa atas wafat salah seorang gurunya, KH Ahmad Idris Marzuki, Senin (9/6). Menurut Kiai Said, keluarga besar Nahdlatul Ulama kembali kehilangan seorang ulamanya.

Atas nama pribadi dan seluruh warga NU, KH Said Aqil Siroj yang juga tercatat sebagai alumni pesantren Hidayatul Mubtadiien Lirboyo, menyampaikan dukacita mendalam. Di mata Kiai Said, almagfurlah adalah ulama besar yang memiliki sifat zuhud.

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Nyatakan Dukacita Mendalam untuk KH Idris Marzuki

"Saya masih ingat saat Muktamar NU di Lirboyo pada 1999. Saat itu Kiai Idris berusaha keras menyukseskan pelaksanaan Muktamar. Padahal fasilitas pesantren Lirboyo waktu itu tidak seperti sekarang," terang Kiai Said.

PKB Kab Tegal

Dalam pernyataannya, Kiai Said terakhir bertemu Almagfurlah pada 4 Juni 2014 saat bersama-sama menghadiri Haul Pesantren Ploso, Kediri.

"Tidak ada pesan apapun. Beliau masih senyum-senyum. Yang jelas Kiai Idris meninggal dalam kondisi tenang karena meninggalkan murid dalam kondisi yang sudah sangat baik. Jasa beliau sangat besar," tambah Kang Said mengenang pertemuan terakhir di Ploso.

PKB Kab Tegal

Almagfurlah Kiai Idris menurut rencana akan dimakamkan di pemakaman keluarga di area masjid lama pesantren Hidayatul Mubtadiien, Senin (9/6) malam ini. (Samsul Hadi Karim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Aswaja, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 14 Juni 2016

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI

Grobogan, PKB Kab Tegal. Pengurus Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah menggelar Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-71 di lapangan komplek pesantren setempat, Rabu (17/8).

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Santri Ramai-ramai Kenakan Sarung di Upacara HUT RI

Menurut Pengurus pesantren, Muhammad Mudrik, dari sekitar 2.200 santri, upacara yang dilaksanakan di dalam pesantren ini diikuti sekitar 150 santri salaf dan huffadz.?

"Di sini hanya diikuti oleh santri salaf dan huffadz. Kalau yang santri sekolah formal upacaranya di lapangan desa Brabo bersama masyarakat sekitar," tandasnya.?

Ada yang menarik dalam kegiatan kali ini, semua petugas dan peserta upacara memakai sarung dan baju panjang selayaknya pakaian santri setiap harinya.?

PKB Kab Tegal

Kiai Humaidi Ali selaku pembina upacara mengungkapkan bahwa hal ini merupakan bentuk kebanggaan santri dan manifestasi jiwa nasionalis santri yang tidak patut diragukan.?

"Saya lihat santri pesantren salaf tidak kalah jiwa nasionalismenya dibanding santri atau siswa yang sekolah di madrasah formal, jujur saya merasa terenyuh melihat ini," tandasnya.?

Upacara ini merupakan puncak dari rangkaian acara peringatan pitulasan? (tujuh belasan) dengan berbagai macam kegiatan sebelumnya. Di antaranya lomba sepak bola, balap karung, nontong film sejarah secara bersama-sama, serta aneka macam kegiatan yang lain.

PKB Kab Tegal





Mengenakan sarung juga dilakukan oleh para santri di seluruh pelosok negeri dalam melaksanakan upacara Hari Kemerdekaan RI ke-71 ini. Bahkan, kiainya masing-masing yang menjadi pembina upacara untuk memberikan amanat bahwa mencintai tanah air merupakan warisan para pahlawan yang digelorakan oleh kiai-kiai pesantren dan santri itu sendiri.? (Mundzir/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan, Halaqoh, Lomba PKB Kab Tegal

Senin, 13 Juni 2016

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim

Kudus, PKB Kab Tegal. Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kudus bekerjasama BNI Syariah memberikan santunan kepada 100 anak yatim piatu pada Selasa (30/7). Santunan yang berupa dana, bingkisan dan paket sekolah diserahkan di Kantor BNI Syari’ah Jl Ahmad Yani. 

Ketua PC IPNU Kudus Dwi Syaifullah mengatakan umat Islam terutama yang mempunyai kelebihan harta benda wajib memberikan sebagian untuk anak yatim piatu. 

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU- BNI Syariah Santuni Yatim

“Momentum Ramadhan ini kita semua sangat tepat memberikan santunan sehingga IPNU-IPPNU-BNI Syari’ah terpanggil berbagi kebahagiaan kepada sesama,” katanya kepada PKB Kab Tegal. 

Dwi menjelaskan seratus yatim piatu ini yang mendapat santunan berasal dari desa-desa se Kabupaten Kudus. Sementara bingkisan yang dibagikan dipersiapkan oleh BNI Syari’ah. 

“Kerjasama IPNU-IPPNU dengan BNI Syari’ah menjadi berkah tersendiri untuk anak yatim piatu. Semoga saja ke depan, kerjasama ini bisa terjalin terus dengan baik,” harapnya. 

PKB Kab Tegal

Suasana acara santunan sore itu, berjalan meriah. Sebelum penyerahan, para yatim piatu piatu diajak bergembira ria bernyayi bersama. sehingga terlihat keceriaan diantara mereka.

Jajaran BNI Syariah yang diwakili Muttaqin merasa bangga bisa bersama-sama dengan yatim piatu. “Semoga saja apa yang diberikan BNI Syari’ah ini membawa berkah untuk kita semua,” harapnya. 

PKB Kab Tegal

Acara dihadiri puluhan pengurus PC IPNU-IPPNU Kudus dan jajaran direksi, pegawai BNI Syariah. Usai santunan, acara diakhiri dengan buka puasa bersama dan sholat maghrib berjamaah.

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Sholawat PKB Kab Tegal

Jumat, 10 Juni 2016

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI

Tanger, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko menyambut kunjungan delegasi MPR RI ke Maroko yang dipimpin oleh H Lukman Hakim Saifudin. Delegasi juga mengadakan pertemuan dengan rektor universitas Imam Nafie, Tanger, Rabu (17/4) kemarin.

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Maroko Sambut Kunjungan MPR RI

Rombongan tiba di Maroko pada tanggal 15 April dan dijadwalkan sampai tanggal 19 April untuk membicarakan peningkatan kerjasama dengan mitrakerja pimpinan Majlis Al-Nuwab (DPR Maroko) dan pimpinan Majlis Al-Mutasyarin (MPR Maroko) serta beberapa instansi yang akan dan telah melakukan kerjasama berbagai bidang antar kedua negara Indonesia-Maroko. 

Dalam pertemuan ini para mahasiswa yang berada di universitas Imam Nafie, Tanger mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dan berdialog seputar sistem pendidikan di universitas tersebut serta keluhan-keluhan yang dialami oleh para mahasiswa Indonesia yang berada di Maroko. 

PKB Kab Tegal

Para mahasiswa menyampaikan penjelasan mengenai sistem pendidikan yang ada di universitas tersebut. Lukman Hakim mengingatkan, hendaknya mahasiswa mampu menerima dan menyikapi dengan arif terhadap sistem pendidikan dan pengajaran disini meski terdapat sedikit perbedaan yang mendasar dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

PKB Kab Tegal

Muannif Ridwan, ketua Tanfidziyah PCINU Maroko menyatakan bahwa ia menyambut baik kunjungan ini karena tujuannya jelas, diantaranya yaitu untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa yaitu mahalnya biaya hidup di Maroko yang jauh lebih tinggi dibanding dengan negara timur tengah lainnya.

Hal lain yang menjadi keluhan para mahasiswa Indonesia adalah sedikitnya para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Maroko.

Melihat kondisi tersebut Lukman Hakim Saifudin beserta rombongan menyatakan kesiapannya untuk mencari solusi yang terbaik bagi para mahasiswa yang tidak mendapatkan beasiswa dengan mengusulkan anggaran beasiswa ke Kementerian Agama. 

Sementara itu, H. Abdul Kadir Karding selaku anggota komisi VI DPR/MPR RI menyarankan agar para mahasiswa mampu menggunakan kesempatan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya mengingat banyaknya para pelajar yang ingin belajar ke Maroko namun tidak memiliki kesempatan. Ia juga menambahkan dirinya siap membantu untuk mengusahakan beasiswa tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja menyampaikan informasi kepada para mahasiswa yang hadir. Menurutnya, pada saat melakukan kunjungan pada 8 sampai 13 April lalu, menyatakan bahwa Mahkamah Agung RI memberikan peluang besar bagi para mahasiswa yang ingin menjadi hakim agar secepatnya mendaftarkan diri dengan syarat minimal memiliki gelar master lebih-lebih doktor yang kompeten dalam bidang fikih.

“Tawaran ini lebih di prioritaskan bagi mereka yang memiliki latar belakang pesantren,” ujar H. Tosari Widjaja.

Dalam pertemuan khusus kali ini,  tampak hadir pula Ketua syuriah PCINU Maroko, Alvian Iqbal Zahvan, Lc., Katua Fatayat NU Maroko, Durrotul yatimah, Lc., para mahasiswa delegasi PBNU, sejumlah pengurus PPI Maroko beserta anggotannya, serta Rektor dan civitas akademika universitas Imam Nafie, Tanger.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Kusnadi El-Ghezwa 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam, Kiai, Pahlawan PKB Kab Tegal

Kamis, 09 Juni 2016

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara

Jepara, PKB Kab Tegal - Pertemuan para santri dan alumni tiga pesantren salaf, yakni Sarang, Ploso, dan Lirboyo, serta beberapa pesantren salaf lain berlangsung sukses di Balai Wanita RA Kartini Jepara, Jawa Tengah.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangka halal bihalal dan menyatukan visi dan misi dalam menyebarkan dakwah para masyayikh serta menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Alumni Sarang, Ploso dan Lirboyo Ngaji Bareng di Jepara

Pertemuan ini tergolong istimewa sebab berhasil menyatukan tiga saudara lama yang jarang bertemu dalam satu forum, yaitu FASS (Forum Alumni Santri Sarang ), IKAP untuk organisasi santri Ploso, dan Himasal (Himpunan Alumni Santri Lirboyo).

Forum silaturahim dan halal bihalal santri Jepara ini digelar Selasa (19/7) malam dan mengusung tema "Mengaji", mengingat pada kesempatan kali ini sengaja panitia mengundang langsung para masyayikh dan asatidz dari ketiga pesantren tersebut.

PKB Kab Tegal

"Kami hanya akan mengundang alumni pondok pesantren yang sudah ada dalam daftar. Mereka yang hadir hanya santri yang sudah istiqamah tinggal di Jepara. Acara intinya silaturahim dan mengaji," ungkap panitia, Akhid Turmudzi.

PKB Kab Tegal

Panitia kali ini mengundang sekitar 800 orang untuk alumni Pesantren Sarang, 300 orang untuk Pesantren Ploso, dan 250 orang untuk Pesantren Lirboyo, serta ratusan lainnya dari pesantren lain. Mereka adalah alumni sejak angkatan pertama sampai yang terakhir dan kini bermukim di Jepara.

"Alhamdulillah saya sangat senang dengan adanya acara ini sebab bisa saling berkomunikasi dengan segenap santri salaf lainnya. Nambah teman, nambah relasi dan nambah pengalaman, selain itu kami sudah rindu dengan para masyayikh mas," ujar salah satu peserta dari FASS, Moh Fatih.

Forum Silaturahim Pesantren Salaf Mengaji ini rencananya menjadi agenda rutinan 3 tahun sekali. Tujuannya untuk mengikat tali persaudaraan meskipun para alumni sudah pulang dari pesantren. (Moh Nasirul Haq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Budaya, Bahtsul Masail PKB Kab Tegal