Senin, 29 Mei 2017

LPBI NU Blitar Dirikan 8 Posko Pengungsi

Blitar, PKB Kab Tegal. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) Kabupaten Blitar mendirikan posko di 8 (delapan) desa untuk masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Kelud (14/2). Posko-posko didirikan di salah satu kecamatan terdampak paling parah erupsi Gunung Kelud, yaitu Kecamatan Gondosari.

LPBI NU Blitar Dirikan 8 Posko Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBI NU Blitar Dirikan 8 Posko Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBI NU Blitar Dirikan 8 Posko Pengungsi

Para relawan LPBI NU bersama PCNU, MWCNU dan banom NU di Kabupaten Blitar telah melakukan kegiatan kemanusiaan, di antaranya turut serta mengevakuasi masyarakat dari zona bahaya erupsi Kelud, dan mendirikan posko sejak tanggal 13 Februari 2014.

Sampai hari ini, terdapat 28.003 KK (Kepala Keluarga) yang terdiri dari 96.843 jiwa di Kabupaten Blitar yang terdampak erupsi Gunung Kelud.

PKB Kab Tegal

Ketua PCNU Kabupaten Blitar, KH. Masdain, mengatakan bahwa pusat evakuasi ditempatkan di masjid dan mushola. Hal ini dilakukan agar fungsi sosial masjid dan mushola dapat semakin dirasakan oleh masyarakat selain juga karena secara fisik, memiliki struktur bangunan yang luas, kokoh dan memiliki ketersediaan air yang cukup memadai.

Lebih lanjut, KH Masdain mengatakan bahwa masyarakat terdampak erupsi Gunung Kelud saat ini sangat membutuhkan masker, tikar, peralatan shalat (mukena/sarung), megaphone, dan sembako.

PKB Kab Tegal

Di Kabupaten Blitar, erupsi Gunung Kelud berdampak pada 4 (empat) kecamatan yang tersebar di 13 (tiga belas) desa di Kabupaten Blitar. Kecamatan paling parah terdampak erupsi Gunung Kelud, yaitu Kecamatan Gondosari dan Kecamatan Legok.

Sementara desa terdampak erupsi Gunung Kelud di anataranya Kampung Aceh, Semen, Krisik, Nambaan, Sukosewu, Sumber Agung, Kampung Anyar, Bantaran, Puncuh, dan Karangkrejo. (Abdullah Alawi)

? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Ubudiyah, Sholawat PKB Kab Tegal

Lama Vakum, PMII Sambas Gelar Pelatihan Kader Dasar

Sambas, PKB Kab Tegal. Sekitar 40 mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Sambas, Kalimantan Barat mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang berlangsung di Gedung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sambas, Jumat sore (5/12)

Ketua Panitia PKD (Pelatihan Kader Dasar), Juliardi melaporkan PKD ini merupakan pelatihan perdana setelah sekian lama PMII di Kabupaten Sambas vakum.

Lama Vakum, PMII Sambas Gelar Pelatihan Kader Dasar (Sumber Gambar : Nu Online)
Lama Vakum, PMII Sambas Gelar Pelatihan Kader Dasar (Sumber Gambar : Nu Online)

Lama Vakum, PMII Sambas Gelar Pelatihan Kader Dasar

Kegiatan ini, lanjut Juliardi, terlaksana atas dasar dukungan dari semua pihak. "Kami segenap panitia mengucapkan terima kasih atas semua upaya dukungan yang dilakukan baik berupa materil maupun moril," ucapnya.

Ketua Komisariat IAI Sambas, Uray Very Sabana mengatakan peran mahasiswa sekarang cenderung pragmatis. Mahasiswa lebih memilih apatis pada persoalan sosial hingga memuncak menjadi hedonis. Dia mengajak agar mahasiswa kembali pada jalurnya sebagai salah satu agen kontrol sosial.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Uray menambahkan, bahwa pelatihan ini adalah langkah awal bagi kader untuk mengasah kreativitas dan social responsibility.

"Jika kita memaknai hari ini sebagai hari yang biasa, maka kita keluar sebagai orang yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, jika kita memaknai hari ini sebagai hari yang luar biasa, maka kita akan keluar menjadi orang yang luar biasa pula," tegas Uray mengutip ungkapan salah satu mantan Ketua Umum PB PMII, Muhammad Rodli Kaelani.

Pengurus Besar PMII, Ainur Hamidi menyambut baik pelaksanaan PKD di Kabupaten Sambas. Menurutnya, para sahabat panitia pelaksana merupakan para pelopor.

"Mereka sebagai orang-orang yang merevitalisasi kaum gerakan di Bumi Serambi Mekkah (julukan Sambas), kendati dulu Cabang Sambas pernah terbentuk," jelasnya.

Kegiatan yang rencananya diselenggarakan mulai dari 5-7 Desember 2014 ini dibuka langsung oleh Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Kalbar, Ali Fauzi.

Ali dalam sambutannya menyampaikan, telah terbentuk 220 Cabang dan 24 PKC yang tersebar di seluruh penjuru negeri ini. Dengan sekian banyak cabang, lanjutnya, peran para kader pada bangsa ini pun banyak ditorehkan.

Seperti baru-baru ini, Rahmat Batubara, salah satu kader PMII Cabang Jakarta Selatan telah mengharumkan nama bangsa dengan menjuarai Musabaqah Hifdzil Quran di kancah internasional, Arab Saudi.

"Saya berharap, kedepan bermunculan kader-kader berprestasi dan itu dari Sambas," tukas Ali. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian, PonPes PKB Kab Tegal

Tunjukkan Toleransi Agama dan Budaya Lewat Karnaval

Jepara, PKB Kab Tegal. Remaja Masjid Agung Baitul Makmur Jepara bekerja sama dengan Pemkab Jepara menyelenggarakan Karnaval Budaya Muharram berlangsung di Jalan Kartini Jepara, Sabtu (25/10) siang.

Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati tahun baru 1436 H itu merupakan upaya untuk menunjukkan toleransi lintas agama dan budaya. Sebut saja tari lilin dari komunitas Parisada Hindu Darma, pertunjukan Barongsai Kelenteng Marta Darma Kudus turut memeriahkan kegiatan tersebut.

Tunjukkan Toleransi Agama dan Budaya Lewat Karnaval (Sumber Gambar : Nu Online)
Tunjukkan Toleransi Agama dan Budaya Lewat Karnaval (Sumber Gambar : Nu Online)

Tunjukkan Toleransi Agama dan Budaya Lewat Karnaval

Disamping itu, kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari sekolah dan komunitas juga menampilkan budaya misalnya Baratan tradisi setiap 15 Syakban di Kalinyamatan Jepara, dakwah Sunan Kalijaga, memeden gadu, rebana, marching band dan masih banyak lagi.

PKB Kab Tegal

Salah satu panitia, Fityan Khunafa menjelaskan kegiatan bertujuan untuk menghormati toleransi lintas agama dan budaya. “Sehingga kegiatan ini kami selenggarakan dengan mengundang lintas agama untuk turut serta,” jelas Fityan.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi mengucapkan selamat tahun baru hijriyah 1436. “Semoga kita semua diberikan kekuatan dan tambahan rahmat dari Allah SWT,” terangnya.

Pihaknya juga memberikan apresiasi luar biasa meski suasana terik namun peserta tetap semangat. Hal itu tambahnya merupakan bentuk implementasi syukur datangnya tahun baru. Harapannya di tahun baru ibadah semakin meningkat.

“Siapa yang hari ini sama dengan kemarin termasuk orang yang rugi. “Siapa yang hari ini lebih buruk daripada kemarin akan dilaknati Allah,” imbuhnya saat ditemui PKB Kab Tegal.

Karena itu, momentum tahun baru lanjutnya harus diperbanyak dengan meraup kebaikan agar selamat dunia dan akhirat. (Syaiful Mustaqim/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita PKB Kab Tegal

Minggu, 28 Mei 2017

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Taufikurrahman Saleh mengakhiri masa tugasnya di parlemen dengan manis. Mantan aktivis Ansor ini menerbitkan buku “Membangun Pendidikan Indonesia” yang berisi catatannya soal pendidikan Indonesia selama menjadi anggota DPR RI.



Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

“Buku ini salah satu kenang-kenangan saya selama menjadi anggota DPR RI,” kata Taufikurrahman Saleh kepada wartawan dalam acara syukuran akhir masa jabatan di Jakarta, Rabu (29/09). Pada kesempatan tersebut, Taufik ditemani rekannya yang juga purna tugas dari DPR, Fuad Anwar.

Taufik Sudah 10 tahun atau dua periode menjadi anggota DPR RI. Buku tersebut, katanya, merupakan salah satu bentuk pertanggung jabawan kepada rakyat. ”Sebagian pengalaman saya selama menjadi anggota DPR ada di buku ini,” jelasnya.

PKB Kab Tegal

Selanjutnya, mantan Ketua Fraksi PKB ini akan tetap mengabdi kepada rakyat, meskipun telah berada di luar parlemen. ”Saya akan tetap berjuang mengawal kebijakan pemerintah dari luar DPR,” ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, Taufik yang sejak lahir dibesar di kalangan nahdliyin, ingin mengabdikan diri kepada NU, organisasi yang membesarkan namanya. “Diminta atau tidak, saya akan mengabdi kepada NU. sebelum menjadi anggota DPR saya juga aktivis di organisasi ini,” kata putra Kiai Saleh ini.

Tidak lupa, Taufik mengucapkan banyak terima kasih kepada media massa yang selama ini telah banyak bekerjasama dengannya selama berada di Senayan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman wartawan. Selama ini, media massa selalu bekerjasama dengan saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Fuad Anwar mengaku akan pindah kantor dari gedung DPR di Senayan ke gedung PBNU. Sebab, katanya, saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa NU.

“Mulai hari ini dan seterusnya, saya pindah kantor ke kramat 164 (Gedung PBNU). Kebetulan saya menjabat Ketua Umum Pagar Nusa. Jadi, kalau kemarin di DPR biasa silat lidah, nanti silat yang sebenarnya,” kata Fuad.

Senada dengan Taufik, Fuad juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang kerap bekerjasama dengannya selama menjadi anggota DPR. “Saya juga mohon maaf bila ada salah,” katanya. (mad)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Quote, Budaya PKB Kab Tegal

Sabtu, 27 Mei 2017

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Surabaya, PKB Kab Tegal - Perhelatan NU Expo 2016 di Jatim Expo International Surabaya yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) membawa berkah bagi para penerbit yang terhimpun dalam Asosiasi Penerbit Nahdlatul Ulama (Asbitnu). Perhelatan yang digelar sejak Rabu hingga Sabtu (21-24/12) ini menyediakan ratusan judul buku dan kitab termasuk karya Syekh Said Ramadan Al-Buthy.

Banyaknya stan buku dan kitab ini menjadi daya tarik sejumlah kalangan untuk berkunjung sekaligus membeli sejumlah karya beraliran Ahlussunah wal Jamaah itu. "Kami tertarik dengan kitab karangan Syekh Said Ramadan Al-Buthy karena pemikirannya banyak dikaji di Malaysia," kata Nurul Maziah binti Mohammad Nur, Kamis (22/12) malam.

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Mahasiswi University of Malaya yang kini mengikuti pertukaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya ini hadir bersama sejumlah mahasiswi lain ke NU Expo 2016 dan tertarik dengan koleksi di stan Asbitnu.

"Karya dan pemikiran Syekh Said Ramadan Al-Buthy sangat sesuai dengan isu kekinian," katanya memberikan alasan. Karena itu sejumlah kitab karya ulama Suni kelahiran Buthan Turki itu demikian menjadi rujukan di Malaysia.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sejumlah judul kitab seperti Dhawabitul Mashlahah fis Syariatil Islamiyyah, Wa Hadzihi Musykilatuna, juga Min Sunanillahi fil Ibadah menjadi incaran para mahasiswi tersebut.

"Judul kitab yang ada kami informasikan kepada dosen di University of Malaya," katanya. Selanjutnya yang sesuai dengan kajian akan dibeli untuk dikirim ke salah satu kampus ternama di negeri Jiran tersebut.

A Firdaus dari Pustaka Compas yang juga menjaga stan Asbitnu sangat mengapresiasi perhatian mahasiswa dari Malaysia tersebut. "Alhamdulillah bila stan kami dapat memberikan informasi sekaligus menjembatani kebutuhan pengunjung terkait literatur berhaluan Aswaja," katanya.

Selanjutnya kegiatan pameran buku dan kitab seperti ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pameran yang digagas Asbitnu dalam kesempatan mendatang. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Olahraga PKB Kab Tegal

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil

Brebes,PKB Kab Tegal. Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hasanudin mengajak para guru Raudlatul Athfal (RA) untuk menerapkan pembelajaran yang menyenangkan. Pasalnya, dunia anak tidak boleh lepas dari dunia permainan yang menyenangkan. Usia dini sangat menentukan bagi keberhasilan seseorang sepanjang hayatnya. Dengan pembelajaran menyenangkan akan lebih berhasil. 

“Keberhasilan pembinaan pada usia dini akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja di masa dewasanya,” kata Hasanudin saat mengisi seminar peningkatan mutu pendidikan bagi guru TK/RA Muslimat NU, di gedung NU Jalan Yos Sudarso Brebes, (29/12) kemarin.

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak Lebih Berhasil

Menurut ayah dari Abhinaya Fawwaz Nurhasan dan Tsurayya Nafeeza Nurhasanah, masa usia dini disebut sebagai usia emas perkembangan. Masa tersebut hanya datang sekali dan tidak dapat ditunda atau ditangguhkan kehadirannya. Di sinilah, perlu adanya sinergitas dalam penanganan pendidikan anak usia dini dengan memikul bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Ia menambahkan, guru TK atau RA sangat berperan dalam proses belajar karena berkaitan erat dengan cara kerja dan perkembangan otak anak. Tugas pendidik, hanyalah menyediakan kesempatan bermain bagi anak dengan berbagai variasi, menyediakan alat permainan dalam jumlah yang cukup, menyediakan waktu bermain hingga anak menuntaskan gagasannya dan memberikan pendampingan, pijakan, penguatan, bantuan, dan assessment perkembangan anak. “Buatlah anak anak TK/RA senang tanpa beban,” ucap Hasanudin yang Konsultan PAUD dan Trainner Dewi Hughes Foundation.

Kepala Sekolah Alam Pelopor Bandung ini menegaskan, pada usia emas (golden age) 50 % kemampuan belajar seseorang ditentukan pada 4 tahun pertamanya (0-4 tahun); 30% berkembang pada 4 tahun berikutnya (4-8 tahun). Hal-hal yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar  ini (0-8 tahun); dan 20% sisanya berkembang pada 10 tahun berikutnya  (8-18 tahun). 

PKB Kab Tegal

Selain Hasanudin, ikut memberikan materi Kepala Seksi TK Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Hj Roisah yang menyampaikan materi Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 13 Anak Usia Dini.

Ketua Panitia Hj Nurhalimah SH menjelaskan, seminar diikuti 200 peserta yang berasal dari guru RA dilingkungan TK Muslimat NU se-Brebes utara. Kegiatan yang sama juga digelar di Bumiayu. Diharapkan peserta bisa bertambah wawasan dalam menerapkan pembelajaran di RA, sehingga anak didik bisa makin berkualitas. 

Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Brebes Hj Chulasoh menambahkan, setiap tahun para guru RA dilingkungan Muslimat NU selalu mendapatkan pembinaan. Apalagi perkembangan anak dan lingkungan sekitar berubah drastis. Termasuk peningkatan alat peraga pendidikan yang musti diperbaharui dengan peningkatan kreativitas, inovasi dan mutu guru. (Wasdiun/Abdulllah Alawi)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Kajian, Sejarah PKB Kab Tegal

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing

Gresik, PKB Kab Tegal. Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 Gresik berkomitmen untuk mencetak para atlet pemanjat tebing. Di Sekolah yang akrab disebut SMANUSA ini dibentuk ekstragroup panjat tebing yang diharapkan mampu untuk melahirkan atlet-atlet baru.

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing (Sumber Gambar : Nu Online)
SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing (Sumber Gambar : Nu Online)

SMA NU Gresik Cetak Atlet Panjat Tebing

“Baik pelajar, maupun umum. Baik tingkat regional, maupun nasional dan internasional,” kata Yusuf, pembina ekstrapanjat tebing SMANUSA.

Komitmen tersebut juga tampak dari digelarnya acara Grand Launching Wall Club (GLWC) di sekolah setempat, Greski, Jawa Timur, Sabtu (17/1) lalu. Acara ini dihadiri para pemanjat tebing dan pecinta alam di Gresik, baik yang tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), ataupun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

PKB Kab Tegal

Acara peluncuran tersebut berlangsung meriah oleh sejumlah penampilan kesenian siswa SMANUSA, antara lain ekstraorkestra, paduan suara, seni tradisi, dan band.

PKB Kab Tegal

Menurut Kepala Sekolah SMANUSA Moh Nasihuddin, dunia panjat tebing adalah dunia yang mampu menjadikan seseorang pantang menyerah dan berpikir positif di setiap tantangan. “Jadinya, ini sangat penting ditanamkan di SMANUSA. Apalagi, tantangan di era kini lebih mengglobal,” imbuhnya.

Aksi Pemanjat Cilik

Di acara itu juga, ditampilkan dua atlet cilik panjat tebing, Azkia dan Rimaz. Kedua atlet ini berumur sekitar 8 tahun. Ketika dua atlet ini memanjat, para hadirin yang berjubel tercengang. Sesekali nada cemas mengumandang. Tapi, karena sudah terlatih, dua atlet cilik itu pun tampak biasa dengan apa yang dilakukannya.

“Sudah waktunya, siswa-siswa lebih dekat ke alam dan lingkungan. Agar mereka dapat lebih mencintai dan menjaga alam dengan ketulusan. Dan salah satu caranya bisa dimulai dari dalam diri seorang pecinta alam. Termasuk pemanjat tebing,” ujar Moch. Zakaria, penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler SMANUSA.

Setelah acara GLWC digelar, salah satu agenda yang dicanangkan SMANUSA adalah menyinergikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di dalam satu acara. Dan acara itu diusulkan bertajuk “Alam, Kota, dan Religiusitas.” (Emlu/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal