Senin, 21 September 2015

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, PP Fatayat NU, PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Kopri (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menamakan diri sebagai Keluarga Besar Perempuan NU menilai negara yang sakinah (tenang) dibangun dari keluarga yang sakinah juga.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Hj Ida Fauziyah mengatakan, negara sakinah itu didukung dari keluarga-keluarga sakinah.

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah

Ia menerangkan, dalam keluarga sakinah, tercipta dan terjaga ketenteraman setiap anggota keluarga, mulai anak, ayah, dan ibu, “keluarga sakinah menjaga relasi hubungan dari mereka,” katanya pada seminar bertema “Dari Keluarga menuju negara sakinah” di kediaman Moeryati Soedibyo, Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/6).

PKB Kab Tegal

Menurut Ida, dalam keluarga sakinah, peran suami dan istri saling membantu, saling bahu membahu, saling melayani dan melengkapi. Kepada anak-anaknya, keluarga sakinah memberikan perlindungan, sementara anak-anaknya memberikan penghormatan kepada orang tua.

PKB Kab Tegal

Ida menambahkan, jika keluarga sakinah itu dibawa ke dalam kehidupan masyarakat, maka akan menjadi masyarakat yang sakinah. Kemudian jika masyarakatnya sakinah, maka akan menjadi negara sakinah. “Bagaimana bisa tentram kalau dalam keluarga ada tindak kekerasan,” katanya.

Ida kembali menegaskan, ketahanan sebuah negara, dimulai dari sebuah keluarga. “Ketahanan itu, menurut saya, tidak bisa diintervensi apapun dari pihak luar,” katanya.  

Pada kesempatan itu, hadir istri Mustasyar PBNU Hj Mufida Jusuf Kalla. Senada dengan Ida Fauziyah, ia mengatakan, keluarga adalah negara kecil. Sebaliknya, negara adalah keluarga besar. “Pandai-pandailah mencontoh keluarga dari orang lain,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Semarang, PKB Kab Tegal. Sebanyak 15 Madrasah Tsanawiyah di Semarang, Jawa Tengah, yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nadhaltul Ulama mengikuti pelatihan instruktur kurikulum 2013, 18-20 September 2014.

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

15 Tsanawiyah NU Semarang Siap Terapkan Kurikulum Baru

Kegiatan yang digelar di MTs Al Uswah? Bergas, Semarang, ini dimaksudkan untuk mempersiapkan para guru menghadapi kurikulum 2013 yang direncanakan pemerintah serentak diterapkan pada 2014.

KKM MTs Ma’arif Kabupaten Semarang menyelenggarakan pelatihan instruktur kurikulum 2013 dengan menghadirkan pemateri dari Balai Diklat Keagamaan Semarang, antara lain Agus Mujiono, Bisri Musthofa, dan H. Suyatno.

PKB Kab Tegal

Ketua LP Ma’arif Kabupaten Semarang Moch Solichin menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap pelatihan dapat mengatarkan guru untuk lebih siap dalam menghadapi kurikulum? 2013. Menurutnya, madrasah-madrasah di lingkungan Ma’arif Kabupaten Semarang mesti mendapatkan pelatihan kurikulum baru ini secara menyeluruh.

Secara resmi kegiatan tersebut dibuka Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Semarang Subadi. Kemenag Semarang menyatakan dukungan penuh pelatihan yang digelar secara mandiri ini. Subadi yang juga memberikan materi “Penguatan Kebijakan Kementrian Agama dalam Implementasi Kurikulum 2013” mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian yang konkret pada kemajuan pendidikan khususnya madrasah.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua KKM MTs Ma’arif Isro’i, pelatihan instruktur kurikulum 2013 diprogramkan dalam enam angkatan. Angkatan pertama untuk guru Quran-Hadits dan Aqidah-Akhlak, dan angkatan kedua untuk guru Fiqih dan SKI yang dilaksanakan di MTs Al Uswah Bergas. Angkatan ketiga dan keempat untuk guru mata pelajaran umum di MTs NU Ungaran dan angkatan kelima keenam untuk guru bahasa direncanakan menempati aula MTs Darul Ma’arif Pringapus. (Suharsini/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal PKB Kab Tegal

Sabtu, 19 September 2015

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Jember, PKB Kab Tegal - Menjawab? kekhawatiran semakin massifnya gerakan kelompok? radikal di tanah air, Gerakan Pemuda Ansor Jember menyatakan "perang" terhadap segala bentuk aksi kelompok teror. Perlawanan ini dikemas dalam Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme di halaman gedung GP Ansor Jember, Rabu (21/6) sore.

Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, deklarasi ini tak lepas dari beredarnya informasi bahwa di Jawa Timur terdapat 16 kota/kabupaten yang tersusupi ISIS. "Ini cukup mengagetkan. Selama ini kita mendengar ISIS hanya di Irak dan Suriah, dan juga di Filipina. Kami tidak ingin Indonesia seperti Filipina, yang sudah sangat parah, hampir melebihi Timur Tengah," ungkapnya.

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jember Deklarasi Anti-Radikalisme dan Terorisme

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menjelaskan sistem doktrinasi di ISIS. Menurutnya, ada tiga tahapan dalam sistem rekrutmen anggota ISIS. Pertama, dari hati ke hati. Calon anggota diajak ngobrol layaknya keluarga, makan, dan sebagainya, yang intinya dia dibikin nyaman berada di komunitas ISIS. Jika tahap pertama? sukses, baru melangkah ke tahap kedua, yaitu dia diajak ke perkumpulan/pengajian dan sejenisnya. Kemudian melangkah ke tahap ketiga, yaitu doktrinasi.

"Di situlah ia dimasuki doktrin hingga akhirnya membuat surat wasiat dan terakhir siap menjadi pengantin," tuturnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Selain Kapores Jember, tampak hadir pada acara ini Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua PITI, tokoh lintas agama dan para pengurus anak cabang Ansor se-Kabupaten Jember. Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan lembar deklarasi oleh Ketua GP Ansor Jember, Kapolres Jember, Ketua MUI Abdul Halim Subahar, Ketua FKUB Gus Muis, Ketua PITI H Law Song Tjai, dan para tokoh lintas agama.

Lima poin deklarasi ini adalah pertama, setia menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Kedua, menjadi garda terdepan untuk menjaga persatuan, serta mempertahankan keutuhan NKRI. Ketiga, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan antarumat beragama di bumi Indonesia. Keempat, menolak dengan tegas perkembangan paham radikal dan intoleran. Kelima, bersama penegak hukum, memberikan pembinaan kepada masyarakat serta melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah terjadinya radikalisme di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Humor Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 12 September 2015

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu

Brebes, PKB Kab Tegal . Bendera dan replika lambang NU menghiasi pawai Karnaval Tradisi dan Budaya Bumiayu Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Ahad Sore (8/9). Panji-panji NU tersebut diusung siswa siswi SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu. 

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu (Sumber Gambar : Nu Online)
Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu (Sumber Gambar : Nu Online)

Panji NU di Karnaval Budaya Bumiayu

“Hidup NU, NU pertahankan tradisi Islami,” teriak anak-anak SMA BU NU lewat pengeras suara saat arak-arakan karnaval yang menyedot  puluhan ribu warga. Sambil melambai-lambaikan tangan kepada seluruh penonton dan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, anak-anak NU itu melantunkan shalawat Nabi. 

Tidak hanya itu anak-anak SMA BU NU menampilkan marching band Jagadraya. Marching band tersebut selalu dinanti masyarakat Bumiayu karena telah berprestasi tingkat nasional sejak tahun 1990-an.

PKB Kab Tegal

Ketua Majelis Wakil Cabang NU Bumiayu H Taufiq Tohari bangga bisa berpartisipasi dalam pawai HUT ke-68 Kemerdekaan RI. “Kami bangga, dari unsur NU tampil memikat hati masyarakat,” kata Taufiq di sela menyaksikan jalannya karnaval dari atas panggung penghormatan. 

PKB Kab Tegal

Selain penampilan replika lambang NU dan panji-panji NU juga mengusung tokoh-tokoh NU dari periode ke periode. Termasuk penegasan NU sebagai organisasi yang plurarisme yang mengakui perbedaan di bumi Indonesia. 

Tampak juga pasukan pencak silat Pagar Nusa yang merupakan seni bela diri milik NU. Tidak ketinggalan iringan rebana dan seni tradisional Kuntulan. “Seni Kuntulan pernah jaya di Bumiayu saat kepemimpinan Haji Basori era 70-an,” kata H Faris Sulhaq yang juga mantan Wakil Bupati Brebes.

Sindiran terhadap hukuman kematian bagi para koruptorpun diusung para peserta dari SMU BU NU. Sekelompok orang mengusung keranda sementara di belakangnya terlihat setan-setan perempuan. Menggambarkan, para koruptor yang tidak langsung ke kuburan, tetapi akan menjadi setan yang gentayangan. 

Ketua Panitia HUT RI Bumiayu H Taryono menjelaskan, kegiatan Karnaval merupakan rangkaian kegiatan HUT. Sebanyak 154 peserta yang terdiri dari kelompok masyarakat, anak sekolah bahkan partai politik berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kami mempersilahkan partai atau calon legislatif memeriahkan acara karnaval, tetapi dilarang meneriakan yel-yel,” pungkasnya.

Pawai yang dimulai pukul 12.00 itu berakhir hingga bada Maghrib. Arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke jalan lingkar Bumiayu  untuk menghindari kemacetan. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Rabu, 09 September 2015

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar

Tegal, PKB Kab Tegal.

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Uaama (MWCNU) Adiwerna, Kabupaten Tegal akhirnya melakukan buka kaki pembangunan gedung MWC. Buka kaki sebagai tradisi mengawali pembangunan gedung dilakukan sebagai ujud syukur dan permohonan lewat doa bersama dan puji-pujian kepada kepada Allah SWT.

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Adiwerna “Buka Kaki” Bangun Sekretariat 2 Miliar

“Malam buka kaki sebagai ujud tasyakuran dan permohonan doa agar diberi kelancaran dan kesuksesan dari proses hingga pasca-pembangunan,” ujar Ketua MWCNU Adiwerna Samiun didampingi Wakil Ketua MWC Ripai kepada PKB Kab Tegal di sela buka kaki pembangunan gedung MWCNU, Selasa (7/2) malam.

Buka kaki diisi dengn pembacaan shalawat Nariyah dan Manaqib Sekh Abdul Qadir Jaelani, sedangkan doa dipimpin Rais Syuriah MWCNU Adiwerna KH Samsudin Waad.

PKB Kab Tegal

Samiun menjelaskan, gedung MWCNU yang terletak di Jalan Raya Gumalar Adiwerna bakal berdiri di atas tanah seluas 1700 meter persegi. Pembangunan gedung tersebut bakal menelan dana Rp 2 Miliar. “Tanah ini, sudah dibeli seharga Rp 900 juta yang digalang dari Nahdliyin di kecamatan Adiwerna dan sekitarnya,” ungkap Samiun.

PKB Kab Tegal

Gedung dua lantai tersebut nantinya diperuntukan untuk kantor MWCNU, badan otonom dan ruang pertemuan.

Dalam buka kaki pembangunan gedung sekretariat bersama MWCNU Adiwerna Tegal tersebut, tampak hadir seluruh pengurus Banom serta pengurus Ranting NU se-Kecamatan Adiwerna.

Selama ini, aktivitas kantor MWCNU dan Banom lainnya dipusatkan di MTs NU Sunan Kalijaga yang letaknya tidak jauh dari kantor yang tengah dibangun ini. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga PKB Kab Tegal

Kamis, 27 Agustus 2015

Diklatsar Banser Ponorogo menuju Sejuta Kader

Ponorogo, PKB Kab Tegal. Curah hujan yang semakin tinggi intensitasnya menambah udara di wilayah Kecamatan Pudak Ponorogo semakin dingin.



Diklatsar Banser Ponorogo menuju Sejuta Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
Diklatsar Banser Ponorogo menuju Sejuta Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

Diklatsar Banser Ponorogo menuju Sejuta Kader

Namun demikian, daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Trenggalek ini tidak menghalangi PC GP Ansor Ponorogo untuk menyelenggarakan Diklatsar Banser. 

Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari dimulai pada hari Sabtu (17/11) dan berakhir pada hari Kamis (22/11) bertempat di lingkungan Kantor Camat Pudak. Sebanyak 100 peserta barasal dari 3 kecamatan; Pudak, Sooko dan Pulung mengikuti Diklatsar dipandu oleh Tim Instruktur Satkorcab Banser Ponorogo.

PKB Kab Tegal

Bertindak sebagai inspektur upacara Sahabat H Imam Kusnin, Kasatkorwil Banser Jawa Timur mewakili Kasatkornas yang masih berada di luar Jawa. 

PKB Kab Tegal

Dalam sambutannya, Kusnin banyak memberikan motivasi bagi para peserta untuk tidak cukup mengikuti diklat lalu berhak memegang KTA, tapi lebih dari itu alumni Diklatsar harus segera bergabung dengan Banser di tingkatannya masing-masing dan mendarmabhaktikan tenaga dan fikirannya untuk membentengi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dari rongrongan paham lain yang mengganggu keutuhan NKRI. 

Turut hadir pada upacara pembukaan antara lain Plt Camat Pudak, Danramil Pudak, Kapolsek Pudak, PCNU, MWC NU Pudak dan para ketua Banom NU.

Diklatsar kali ini seakan menjadi ujicoba pendelegasian tugas kepada PAC sebagai organizing committee yang menurut PO GP Ansor yang baru memang dibenarkan sehingga pesertanya pun terbatas pada para pemuda di wilayah PAC pelaksana kegiatan.

“Kita membatasi peserta hanya 100 orang berasal dari 3 kecamatan karena sesuai PO GP Ansor, PAC GP Ansor diperbolehkan melaksanakan Diklatsar,” tutur Idam Mustofa, Pjs Ketua GP Ansor Ponororogo.

Syamsul Ma’arif, sekretaris PC GP Ansor Ponorogo juga mengatakan, pola pelaksanaan Diklatsar oleh PAC diharapkan untuk memacu potensi pengurus PAC se-Ponorogo untuk dapat melaksanakannya secara mandiri, sedangkan PC sebatas berperan sebagai fasilitator dan penyedia tenaga instruktur ataupun narasumber.

“Tekad kami menciptakan sejuta kader. Ini mungkin mimpi, tapi memang visi itu harus penuh dengan mimpi. Mimpi PC tidak akan mungkin terwujud jika tidak didukung oleh kerja nyata PAC.” Kata Samsul

Selain materi KE-NU-an, sejarah dan dinamika GP Ansor-Banser, dan teknis ke-Banser-an, peserta Diklatsar juga disuguhi materi yang dapat menjadi bekal saat para peserta telah terjun di lapangan, semisal kelalulitasan, dan teknik pengendalian massa/pengamanan.

“Bukannya menafikan pentingnya materi internal, tapi karena kami merasakan, Banser di lapangan harus trampil di bidang kelalalulintasan dan pengendalian massa. Materi-materi internal akan selalu berkembang dan akan tetap menjadi bagian pembinaan anggota Banser setelah Diklat.” Ujar Ahmad Subkhi (Kalibek), Kasatkorcab Banser Ponorogo.

Meskipun berlangsung sukses, namun karena cuaca sangat dingin mencapai 19 derajat C banyak peserta yang terpaksa tidak bisa mengikuti semua sesi karena terserang masuk angin. Kegiatan ditutup dengan pembentukan Liga PSP (Pudak, Sooko dan Pulung) untuk mewadahi para alumni Diklatsar terutama dalam melaksanakan Majlis Dzikir Shalawat Rijalul Ansor. Diharapkan format kader ini menjadi alternatif pembinaan intensif bagi para anggota Banser.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: M Wakhid  

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Budaya PKB Kab Tegal

Selasa, 25 Agustus 2015

Informasi Provokatif Bikin Otak Tidak Sehat

Depok, PKB Kab Tegal. Akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai fenomena radikalisme, ? yang tentu tidak jauh dari masyarakat khususnya anak muda. ? Hal ini dikarenakan begitu besar pengaruh media dalam mencuci otak kita yang menyebabkan opini publik menjadi tidak sehat.?

Informasi Provokatif Bikin Otak Tidak Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
Informasi Provokatif Bikin Otak Tidak Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

Informasi Provokatif Bikin Otak Tidak Sehat

Sebagai santri dan pemuda bangsa, sebaiknya kita dapat memilih dan memilah mana yang baik dan benar sesuai dengan fakta yang ada. Maka dari itu, pengenalan jurnalistik menjadi penting.?

Bertempat di Pesantren Takhassus IIQ (institut Ilmu al-Quran) Cinangka Depok, digelar Pelatihan Jurnalistik, Ahad (13/11) dengan peserta Hafizh dan Hafizhah sekitar 30 peserta. Kegitan yang diadakan oleh LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) IIQ berkerja sama dengan LPM STKQ (Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran) Al-Hikam Depok ini menekankan pentingnya jurnalistik bagi santri.?

Menurut Ketua Panitia Azzah, tindak lanjut dari Pelatihan jurnalistik diharapkan dapat membentuk jurnalis yang cerdas dan berkarakter. Cerdas dalam bermedia, mencerna informasi, dan berkarakter Ahlussunnah wal Jamaah.?

Sementara Zaki Muttaqien (Pembina LPM Al-Hikam) mengatakan, sebagai seorang Hafizh maupun Hafizhah seharusnya mengetahui Jurnalistik dengan baik. Sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan dalam pemikirannya.?

PKB Kab Tegal

“Selain itu ide yang berasal dari penghafal Al-Quran dapat dimanifestasikan dalam bentuk tulisan yang memberikan banyak manfaat,” ujar Zaki.

Dilain tempat Zahrotussani (Pembina LPM IIQ) menjelaskan, sebagai kampus pengahafal Al-Quran (IIQ dan Al-Hikam) sudah saatnya melek dengan media. Jangan sampai terpengaruh dengan opini provokatif yang beredar di banyak media yang dapat mengakibatkan orang bisa saling membenci.?

PKB Kab Tegal

Kegiatan ini menghadirkan Pemateri dari UIN jakarta, IIQ jakarta, dan STKQ Al-Hikam Depok. ? Pemateri saling bersinergi dengan peserta dalam beberapa diskusi tentang kejurnalistikan. (Zaki Muttaqien/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Nasional PKB Kab Tegal