Rabu, 21 Juni 2017

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka

Probolinggo, PKB Kab Tegal - Dalam rangka menciptakan peserta didik yang memiliki kemandirian melalui kegiatan Pramuka, maka Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo membentuk satuan pramuka yang terdiri dari santri yang berada di tiga perguruan tinggi. Meliputi IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid dan STIKes Nurul Jadid.

Sebagai perwujudan dari upaya tersebut, Jum’at (15/9) diadakan peresmian dan pelantikan Racana Az-Zainiyah dan An-Nafi’iyah Gudep 19.190 dan 19.189. Kegiatan ini dilaksanakan di aula IAI Nurul Jadid Paiton.

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Nurul Jadid Latih Kemandirian Santri Lewat Pramuka

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasan kontingen Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton untuk mengikuti Perwimnas (Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional) II tahun 2017 di lapangan Akmil Magelang.

PKB Kab Tegal

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Abdul Hamid Wahid mengatakan bahwa dengan peresmian Racana Az Zainiyah dan An Nafiiyah ini nantinya mampu menciptakan peserta didik yang mandiri di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

“Terkait dengan pelepasan kontingen Perwimnas, mudah-mudahan santri kami mampu memberikan yang terbaik sehingga mampu mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid di tingkat nasional,” katanya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Kiai Wahid berharap agar melalui Pramuka nantinya dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara di satu sisi. “Serta kemandirian dan kedisiplinan siswa dan mahasiswa sekaligus civitas akademika di sisi lain,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal

Selasa, 20 Juni 2017

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur

Klaten, PKB Kab Tegal. Gelaran maulid nabi selama 12 hari, yang diselenggarakan Jamuro (Jamaah Muji Rosul) Surakarta tahun ini, dibuka tadi malam (12/1) atau 1 Rabi’ul Awwal 1434 H, bertepatan pada acara haul KH Muhammad Manshur, yang dilaksanakan di halaman masjid Al-Manshur Popongan Tegalgondo Wonosari Klaten.

Acara pengajian umum semalam merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan untuk memeriahkan acara haul ke-58 Mbah Manshur. Pada acara sebelumnya diadakan sema’an al-qur’an, khitanan massal dan ziarah ke makam al-maghfurlah Mbah Manshur.

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembukaan Jamuro Ramaikan Haul Mbah Manshur

Turut hadir dalam acara tersebut Habib Syekh bin Abdul Qadir as-Segaf, para pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshur diantaranya KH M Salman Dahlawi, KH A Djablawi, dan KH Nasrun Minallah. Bupati Klaten H. Sunarno, dan pengurus NU Klaten juga terlihat dalam acara tersebut.

PKB Kab Tegal

Acara diawali dengan pembacaan khatmil qur’an dan tahlil yang dipimpin Mbah Kiai Djablawi dan KH Nasrun. Kemudian dilanjutkan pembacaan maulid kitab al-Barzanji, karya Sayyid Ja’far Al-Barzanji. Sebagai penutup, mauidlah hasanah oleh KH Abdul Karim dan doa yang dibacakan oleh Habib Syekh.

PKB Kab Tegal

Pada tahun ini, seperti biasanya gelaran 12 malam Jamuro akan diadakan berkeliling di wilayah Solo Raya. Rencananya Jamuro akan dilaksanakan terakhir pada malam 12 Rabi’ul Awwal di Balaikota Surakarta. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk menghormati bulan kelahiran Nabi saw ini, sudah berlangsung sejak 1424 H lalu.

Redaktur ? : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, AlaSantri, Humor Islam PKB Kab Tegal

Sabtu, 17 Juni 2017

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak warga NU untuk mensyukuri keberadaannya sebagai bagian dari warga NU yang memiliki ajaran yang jelas dan bersambung sampai kepada Rasulullah.?

Hal ini disampaikan oleh Kiai Said ketika menerima rombongan dari Ma’arif NU Sidoarjo yang berkunjung ke gedung PBNU, Sabtu (19/12).

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said menyampaikan kepada hadirin, terdapat dua tugas yang harus dijalankan. Pertama adalah belajar agama dengan benar.

PKB Kab Tegal

“Para ulama NU mempelajari agama dengan benar, sanad kita sampai dengan Imam Syafii dan Imam Syafii jika dirunut sampai kepada Rasulullah,” katanya.

PKB Kab Tegal

Karena itu, jika ada orang yang belajar agama sembarangan, tapi sedikit-sedikit bilang Islam kaffah tetapi tidak bermazhab atau bahkan antimazhab, maka menurutnya patut dipertanyakan kemampuannya dalam beragama. “Mereka orang yang tidak jelas,” paparnya.

Ia menjelaskan, pesantren sebagai pusat pendidikan agama NU telah ada sebelum berdirinya Indonesia. Pesantren ini mampu melahirkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan, seperti Ki Hajar Dewantara dan Panglimat Sudirman. Menurutnya, ungkapan dari Kartini tentang “Habis gelap terbitlah terang” juga berasal dari Qur’an saat ia mengaji, yaitu dari ayat minaddhulumaati ilannuur.?

Ia melanjutkan, kewajiban kedua adalah membimbing masyarakat. Setelah mampu belajar agama dengan baik, ilmu yang dimiliki harus kembangkan kepada masyarakat agar mereka ikut tercerahkan, agar masyarakat memiliki jiwa ikhlas, ukhuwah, dan mandiri.?

“Pesantren selalu mengajarkan kemandirian, tidak menggantungkan diri kepada siapapun, termasuk kepada negara. Lulusan pesantren tidak ingin jadi PNS, meskipun itu boleh-boleh saja. Yang penting belajar baik,” tandasnya.?

Dijelaskannya, secara pribadi, seorang Muslim harus tawadhu dan zuhud. Harta secukupnya dan tidak boleh memamerkannya kepada orang lain, tetapi ketika berbicara organisasi, tidak boleh seperti itu. Organisasi harus terus dikembangkan, tidak boleh dikelola sekedarnya.?

“Kalau untuk NU, kita tidak boleh zuhud, untuk organisasi ngak apa-apa kita membanggakan diri,” terangnya.

Ditambahkannya, “Jangan sampai umat Islam dihina dan tidak bermartabat, kita ikut berdosa. Inilah gunanya kita berorganisasi,” teranganya.?

Dalam kesempatan tersebut Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan penjelasan tentang perkembangan pendidikan NU yang kini terus berkembang pesat, baik sekolah maupun pesantren, termasuk sudah berdirinya 24 perguruan tinggi NU. ? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, AlaSantri, Internasional PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Juni 2017

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Menjelang hari raya Idul Fitri 1434 H, penjual bunga untuk keperluan nyekar atau ziarah kubur mulai menjamur di Kota Probolinggo. Selain di dekat pemakaman, para pedagang musiman ini juga memenuhi pasar baru kota setempat.

Di pasar baru, mereka memadati area sekitar pintu masuk di Jl. Panglima Sudirman dan Jl. Cut Nyak Dien. Puluhan pedagang serupa juga banyak didapati di pinggir Jl. Pahlawan, yang juga berdekatan dengan pasar baru.

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Ada empat jenis bunga yang mereka jual. Yakni bunga sundel atau yang dikenal dengan bunga sedap malam, bunga kenanga, bunga mawar dan bunga pacar banyu. Harganya beragam, mulai dari Rp10 ribu per kilogram, Rp150 ribu per kilogram sampai Rp3000 per kuntum bunga.

PKB Kab Tegal

Rata-rata, harganya mengalami kenaikan sejak Ahad (4/8). Bunga sedap malam dan kenanga misalnya, naik dari harga semula Rp30-50 ribu per kilogram menjadi Rp150 ribu per kilogram. Bunga pacar banyu naik dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk bunga mawar, naik dari harga semula Rp1000 untuk tiga kuntum bunga, menjadi Rp3000 untuk sekuntum bunga. “Yang beli mawar jarang, karena mahal,” kata Yanti, 32, salah satu pedagang asal Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

PKB Kab Tegal

Meski demikian, Yanti juga menyiapkan kemasan kresek berisi tiga jenis bunga dengan harga Rp2000. Yakni bunga sedap malam, bunga kenanga dan bunga pacar banyu.

Kepada PKB Kab Tegal Yanti mengatakan, dirinya berjualan bunga hanya menjelang Ramadhan dan akhir Ramadan menjelang Idul Fitri. “Saya jualan hanya pertama dan pas mau hari raya saja,” kata wanita yang kulakan bunga di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan tersebut.

Sumiyati, pedagang asal Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan dan Fiki, pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo juga sama. Di hari biasa, Sumiati adalah penjual keliling (wlijo) ikan dan sayur mayur.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Kota Probolinggo KH Aziz Fadhal mengatakan, tradisi nyekar dengan membawa bunga tidak dilarang. “Itu tradisi dari sesepuh kita dulu, ke kuburan membawa kembang,” katanya.

Menurutnya, dalam ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dianjurkan adalah ziarah kubur. Tujuannya, untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal, membaca tahlil dan surat Al-Fatihah. “Kapan pun (ziarah, Red) bisa dilakukan. Tidak harus menjelang Ramadhan maupun hari raya Idul Fitri,” jelasnya.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Juni 2017

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rais Aam PBNU yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf yang dikenal sebagai sosok organisatoris.

"Slamet adalah seorang organisatoris dengan pengalamannya di organisasi," kata Kiai Ma’ruf saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, (3/12)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Menurut Maruf, Slamet banyak bergerak di berbagai organisasi seperti pernah menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Selain itu, masih kata Maruf, Slamet juga menjadi Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).

PKB Kab Tegal

Almarhum Slamet Effendy Yusuf sebelumnya juga pernah lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar.

Dia pernah menjabat Ketua MPR-RI periode 1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar.

PKB Kab Tegal

Slamet juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan sempat pula menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015, Ketua MUI pada periode 2009-2014 dan Waketum MUI 2015-2020.

"Jadi pengabdian almarhum begitu besar kepada bangsa dan negara serta agama," kata Kiai Ma’ruf.

Slamet Effendy Yusuf meninggal dunia pada Rabu (2/12) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Bandung, Jawa Barat, dalam usia 67 tahun. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Juni 2017

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Jakarta, PKB Kab Tegal



Negara-negara yang turut serta dalam KTT ASEAN 2016 di Laos mengapresiasi cara Indonesia dalam menangani kasus terorisme yang menimpa.

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Presiden Joko Widodo di Vientiane, Laos, Kamis, menanggapi respons positif yang diberikan negara-negara anggota ASEAN terkait penanganan terorisme di Indonesia.?

Dalam forum tersebut, Jokowi memang sempat mempertanyakan efektivitas penanganan terorisme dengan hanya mengandalkan kekuatan militer semata.

"Berbeda penanganannya di negara yang lain, yang banyak dilakukan dengan penegakan hukum, diburu dengan kekerasan. Kita ini punya pendekatan lunak, dengan cara pendekatan agama, dengan cara pendekatan budaya, itu yang kita sampaikan," katanya.

Meski demikian, dia memastikan bahwa pemerintah tetap akan melakukan penegakan hukum bila memang pendekatan-pendekatan lunak tidak membuat jera para pelaku terorisme.

PKB Kab Tegal

Sebab, menurut dia, Indonesia sejatinya menerapkan kombinasi antara pendekatan keras dengan pendekatan lunak.?

Walaupun yang disebut terakhir itu merupakan prioritas pemerintah saat ini.

PKB Kab Tegal

"Tapi dari proses yang mereka lihat di Indonesia, memang mereka lihat lebih memberikan hasil. Paling tidak, tidak memproduksi teroris semakin banyak. Mereka yang mengatakan itu sendiri," katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Juni 2017

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Malang, PKB Kab Tegal

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menjadi sentrum gerakan titahkan para kader pergerakan untuk tidak hanya menjadi pemilih abal-abal yang mudah terkena serangan fajar, namun lebih dari itu, yakni menjadi pemilih yang bisa menciptakan pemilihan gubernur (pilgub) yang berintegritas, dengan menolak keras pada praktik money politik pada pilgub Jatim yang berlangsung pada Kamis, 29 Agustus.

“Persiapan pilgub sudah 100%, kami mengharap warga Jatim menggunakan hak suaranya dengan baik, tanpa adanya praktik-praktik curang, terlebih golput akan pilgub ini sesuai dengan apa yang kita harapkan,” papar Hendrik selaku ketua KPU Malang, dihadapan para kader PMII, Selasa (27/08) di Hotel Regent, Jalan J. A. Suprapto, Malang.

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Dalam sosialisasi pilgub yang dihadiri Ketua KPU Malang dan bekerjasama dengan Malang Corruption Watch (MCW) itu, tidak hanya dihadiri PMII sebagai peserta, namun juga beberapa akademisi dari Universitas Widyagama, Universitas Islam Negeri Malang (UIN), Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), dan Universitas Negeri Malang (UM) dan beberapa warga dari tiap kecamatan kota Malang.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua PMII Cabang Malang saat ditemui PKB Kab Tegal usai acara mengatakan, PMII suadah seharusnya menjadi pemilih kritis dan menjadi contoh bagi masyarakat bukan malah apatis dengan tidak menggunakan hak suara (golput). 

PKB Kab Tegal

“Kader-kader PMII sudah faham benar akan terapan paradigm kritis transformatif yang selalu diajarkan di PMII, 29 besok para kader harus mengaplikasikannya dengan menjadi pemilih kritis,” tegas Erwanto pada PKB Kab Tegal.

Senada dengan apa yang disampaikan Erwanto, Luthfi J Kurniawan selaku dewan Pembina Malang Corruption Watch juga menyampaikan, jika pilgub Jatim ini harus jujur dan berintegritas bukan hanya pemilihan masal tanpa kejujuran.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal