Jumat, 12 Agustus 2016

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil

Banyuwangi, PKB Kab Tegal. Banyak sekali berbagai amalan yang dapat dilakukan saat ibadah puasa. Mulai dari membaca Al-Qur’an, mengaji, berbakti kepada orang tua, atau bahkan membagi-bagikan takjil di pinggir jalan. Seperti agenda kegiatan puasa di hari ketiga yang dilakukan oleh PAC IPNU-IPPNU Rogojampi bersama MWC NU Kecamatan Rogojampi di kawasan Jalan Pangeran Diponegoro, No.211, depan kantor Kecamatan Banyuwangi. (29/05) menjelang waktu buka puasa.

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil

Gelaran bakti sosial ini selain dihadiri pengurus IPNU IPPNU dan MWC NU Kecamatan Rogojampi, nampak hadir pula banom-banom NU.

Ketua PAC IPNU Rogojampi Khoerul Insani mengatakan, gelaran kegiatan ini penting dilakukan guna memunculkan kepekaan sosial dalam masyarakat.

"Puluhan kader-kader saya libatkan di rentetan aksi bakti sosial ini sebagai upaya pengaktifan nilai-nilai sosial di dalam diri mereka. Meski mereka masih kader-kader baru, antusias mereka dengan kegiatan ini sangat luar biasa," jelas Insani.

Insani menilai kegiatan ini sangat luar bisa menginspirasi sekali bagi teman-teman yang belum tergabung dengan organisasi NU. "Selain bakti sosial ini adalah dakwah, sekaligus memberikan tauladan bahwa masih banyak di negeri ini pemuda-pemuda NU yang memberikan inspirasi perubahan bagi negerinya," tutup Insani.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Sekretaris MWC NU Kecamatan Rogojampi Heri Dwi Setiawan menyampaikan, ini adalah kegiatan bakti sosial yang mengandung arti memberikan nilai-nilai pendidikan kader di organisasi Nahdlatul Ulama untuk para generasinya.

"Saya harap nantinya mereka ketika benar-benar terjun di sosial masyarakat mereka mampu mewarnai kehidupan masyarakat ditengah-tengah ketimpangan sosial," harap Heri.

Acara tersebut juga menampilkan aksi live music yang diisi oleh NSC. Grop music yang mewadahi minat dan bakat kader PAC IPNU Rogojampi. (M. Sholeh Kurniawan/Mukafi Niam)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Bupati dan Wabup Jombang Kompak Minta Doa Kiai

Jombang, PKB Kab Tegal. Menghadapi tahun baru 2015, Bupati Nyono Suharli dan Wakil Bupati Hj Mundjidah Wahab kompak mendatangi sejumlah kiai sepuh. Hal ini dilakukan untuk minta doa agar pemerintahan kota santri berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Silaturahim ini juga untuk menyongsong tahun 2015 yang optimis, serta agar mendapat keberkahan dan kelancaran dalam menjalankan roda pemerintahan di kota santri Jombang ini. Doa dan dukungan ulama sepuh modal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," tutur Bupati Nyono Suharli usai bertemu Ketua MUI, KH Cholil Dahlan Rejoso Peterongan Jombang, Jumat (2/1).

Bupati dan Wabup Jombang Kompak Minta Doa Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati dan Wabup Jombang Kompak Minta Doa Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati dan Wabup Jombang Kompak Minta Doa Kiai

Dalam kunjungannya, Bupati Nyono tidak sendiri, bersama wakil bupati Hj Mundjidah Wahab serta beberapa pejabat, bupati mendatangi satu persatu rumah para ulama kharismatik di Jombang ini. "Sudah selayaknya kami yang datang ke rumah beliau beliau untuk meminta doa dan dukungan dalam mengemban amanat rakyat selama 5 tahun ke depan," imbuhnya.

PKB Kab Tegal

Ulama yang pertama didatangi adalah kediaman pengasuh Ponpes Sunan Ampel, KH Taufiqurrahman. Selanjutnya  orang nomor satu di Jombang ini melanjutkan ke kunjungannya ke rumah KH Djamaludin Ahmad di Desa Sambong Dukuh. Pengasuh Pesantren Muhibbin yang juga dikenal sebagai ulama Thoriqot Syadziliyah ini memiliki santri ribuan dan sangat kharismatik.

Usai dari kediaman KH DjamaludinAhmad, selanjutnya rombongan menuju ke kediaman KH Dimyati Romli di Ponpes Rejoso Peterongan. KH Dimyati merupakan Mursyid Thoriqot Qodiriyah wan Naqsyabandiyah dengan jumlah pengikut puluhan ribu.

PKB Kab Tegal

Silaturahim berakhir di Kediaman KH Cholil Dahlan yang menjabat sebagai Ketua MUI Kabupaten Jombang yang juga di komplek Ponpes Rejoso Peterongan. "Semoga pemerintahan Jombang yang dipimpin bupati Nyono dan bu Mundjidah berjalan lancar, dan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik," tutur KH Cholil mendoakan. (Muslim Abdurrahman/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita PKB Kab Tegal

Kamis, 11 Agustus 2016

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri

Padang, PKB Kab Tegal. Hari Raya Idul Fihtri datang silih berganti. Setiap lebaran tiba, keadaan berbeda. Lebaran datang ? kadang saat bangsa Indonesia menghadapi revolusi fisik merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kadanga lebaran tiba dalam keadaan lapang. Seringkali pula lebaran datang saat sedang menghadapi berbagai tantangan, persoalan hidup yang tak kunjung terpecahkan.

Demikian disampaikan Awan PBNU Buya H Tuanku Bagindo Mohammad Leter pada khotbah Idul Fithri di hadapan ratusan umat Islam di lapangan Aia Pacah yang diselenggarakan pengurus masjid Al-Ikhlas, Aia Pacah, Padang, Jumat (17/7).

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri (Sumber Gambar : Nu Online)
Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri (Sumber Gambar : Nu Online)

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri

"Sekarang Idul Fithri datang di tengah kita menghadapi bahaya narkoba, penyakit AIDS, dan penyakit masyarakat (pekat) seperti judi, minuman keras, perzinaan, free sex, meningkatnya kekerasan dan kriminalitas, rusaknya moral dan budi pekerti. Semua itu akan melumpuhkan dan menghancurkan generasi dan masa depan bangsa ini," kata Buya Leter.

PKB Kab Tegal

Menurut Buya, saat ini keimanan dan ketakwaan kita sedang diuji ? oleh berbagai musibah dan bencana seperti gempa, longsor, banjir bandang, kemiskinan. Menurunnya etos kerja, mengendornya ikatan kekerabatan, melemahnya kontrol sosial, meruyaknya dusta dan kebohongan. Melalui puasa, kita mengintrospeksi diri sendiri dengan muhasabah dan maghfirah Allah Swt.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, bila masyarakat dalam ketenangan dan kedamaian tanpa dusta, dendam, dengki, dan fitnah, segala pekerjaan akan berjalan baik dan lancar. Masyarakat saling berkasih sayang dan tolong menolong, rahmat Tuhan akan melimpah ruah.

Sebaliknya, bila anggota masyarakat saling memutuskan silaturahmi, dendam yang berkepanjangan, permusuhan yang tidak henti-hentinya, dusta telah membudaya, maka rahmat Allah akan terhenti.

"Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun pada suatu umat yang di dalamnya orang-orang saling memutus silaturahmi," kata Leter mengutip salah satu Hadist Rasulullah Saw.

Melalui ibadah puasa dan Idul Fitri, ia mengajak masyarakat membangun kembali jembatan hati. Ia mengajak masyarakat meninggalkan kebiasaan dusta dan bohong untuk terwujudnya persatuan dan kesatuan serta kejujuran untuk menghadapi masa depan demi membangun masyarakat madani, baldatun tayibatun wa rabbun ghafur di atas landasan iman dan takwa. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sunnah, Lomba PKB Kab Tegal

Selasa, 09 Agustus 2016

Tuan Guru, Sebutan Ulama Khas Lombok

Lombok Tengah, PKB Kab Tegal. Istilah Tuan Guru memang akrab dengan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tuan Guru merupakan sebutan, panggilan, sekaligus gelar dari masyarakat untuk ulama di daerah ini. Posisi Tuan Guru setara dengan Kiai di Tanah Jawa.

Demikian penuturan Pengasuh Pesantren Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan TGH Ahmad Taqiuddin Mansur kepada PKB Kab Tegal menjelang perhelatan Pra-Muktamar NU di kediamannya di komplek pesantren Bonder-Praya Barat-Lombok Tengah, NTB, Rabu (8/4) sore.

Tuan Guru, Sebutan Ulama Khas Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)
Tuan Guru, Sebutan Ulama Khas Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)

Tuan Guru, Sebutan Ulama Khas Lombok

“Kalau kiai di sini itu banyak. Yang mandiin mayit, disebut kiai. Yang mimpin tahlil, dzikir, juga kiai. Banyak. Jadi, kiai di sini biasa aja. Nah, kalau tuan guru sangat langka. Bisa hanya satu perseribu orang. Seperti kiai di Jawa,” ujar TGH Taqiuddin.

PKB Kab Tegal

Namun, lanjutnya, sekarang ini penduduk Lombok telah menerima istilah kiai sebagai seorang ulama. Mereka juga mampu menempatkan kiai pada proporsinya. “Yang jelas, masyarakat sini menyebut kiai seperti di Jawa itu sebagai Tuan Guru. Jadi, tidak semua orang bisa menjadi tuan guru,” tandas Ketua PWNU NTB ini.

Menurut TGH Taqiuddin, sebutan Tuan Guru juga berlaku bagi seseorang yang telah menunaikan ibadah haji ke Mekah. “Kalau belum haji, ya, ustadz atau guru biasa lah. Namun, tidak juga yang punya pesantren. Memang umumnya tuan guru itu memiliki pesantren. Satu hal yang kami kagumi dari seorang tuan guru adalah ketokohannya,” ungkap suami Nyai Hj Hattiyatul Malichah ini. ? ?

PKB Kab Tegal

Dipanggil tuan guru, tambahnya, selain karena memiliki trah atau keturunan tuan guru pendiri pesantren, juga memiliki keilmuan yang mumpuni. Meski demikian, ia menyatakan berat sekali menyangga gelar tuan guru.

“Namun, rasanya lebih karena kesolehannya ya, bukan karena ilmunya saja. Tapi sikap wara’-nya itu. Nah, masyarakat lah yang akhirnya memberi gelar seperti itu. Cuman memang berat ya disebut tuan guru. Karena tuan guru kan nggak bisa bebas main bola,” selorohnya sembari tertawa.

Disinggung soal keterpilihan pesantren asuhannya sebagai tempat penyelenggaraan pra-muktamar, TGH Taqiuddin menjawab biasa saja, tidak ada sesuatu yang berlebihan apalagi istimewa. Yakni, karena posisinya sebagai Ketua PWNU NTB yang memiliki pesantren.

“Sederhana saja. Mungkin karena saya Ketua NU NTB yang punya pondok kali ya. Dan, pondok-pondok yang kami rekayasa untuk siap ketempatan ternyata susah juga. Tidak seperti di Jawa. Namun yang pasti, saya tidak ingin nilai-nilai pondok seperti di Jawa di sini jangan sampai hilang,” tegasnya. (Musthofa Asrori/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Sabtu, 06 Agustus 2016

Inilah Pesantren yang Masuk Delapan Besar Liga Santri

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pertandingan hari keempat 16 besar  Liga Santri Piala Menpora sudah selesai. Hasilnya sebanyak delapan pesantren akan mengikuti per delapan final setelah klub pesantren Al-Asary Banten berhasil mengalahkan klub PPTQ Wonosobo 6-1 di lapangan Soetasoma AURI TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta (31/10).

Humas Liga Santri Nusantara Hasanudin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara 16 besar, terutama Komandan Lanud TNI AU Halim Perdana Kusuma yang telah berkenana fasilitas lapangan, Asosisasi Wasit Profesional Indonesia (AWAPI) yang telah memimpin jalannya pertandingan, dan manajer tim dan pemain peserta 16 besar.

Inilah Pesantren yang Masuk Delapan Besar Liga Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Pesantren yang Masuk Delapan Besar Liga Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Pesantren yang Masuk Delapan Besar Liga Santri

“Hasil ini akan kami jadikan acuan untuk mengambil langkah organasasi demi perbaikan sistem pertandingan 8 besar nanti,” kata Hasan.

PKB Kab Tegal

Ia memohon maaf atas kekurangan dalam pelayanan khususnya sistem screening pemain yang sempat menimbulkan polemik. Ia berjanji akan memperbaiki lagi sistem screening.

Menurut Hasan, pihaknya belum memutuskan kapan dan di mana akan di helat per delapan besar. “Yang pasti kami punya rencana akan menggelar pertandingan exibhisi juara piala presiden dan juara piala kemerdekaan di kick off per delapan besar.”

PKB Kab Tegal

Pihaknya berencana mengundang pelatih klub-klub nasional baik definisi utama maupun ISL untuk ikut hadir di pertandingan per delapan besar dalam kontek pencarian bibit pemain untuk klub mereka.

Adapun klub-klub pesantren yang lolos per delapan besar adalah pesantren Nurul Islam (Jember), pesantren Al-Alfiah (Purwakarta), pesantren Darul Maarif (Indramayu), pesantren Nur Iman (Sleman), pesantren Darunnajah (Garut), pesantren Walisongo (Sragen), pesantren Al-Ikhlas (Jakarta), pesantren Al-Asyari (Serang). (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Sunnah PKB Kab Tegal

Sabtu, 30 Juli 2016

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan

Simalungun, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan pentingnya menjaga ukhuwah kebangsaan. Dalam pandangan Kiai Said, prinsip tasamuh (toleransi) merupakan inti pandangan Islam Nusantara.

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan

Demikian penegasan Kiai Said dalam Dialog Kebangsaan, Kebhinekaan dan Prinsip Kebangsaan: Semangat Islam Nusantara untuk Indonesia Damai. Agenda ini, diselenggarakan oleh Polres Simalungun, pada Sabtu sore (17/06), dalam rangkaian dialog dan buka bersama di Masjid Baitul Karim, Kebun Dolok Hilir, PTPN IV, Kec. Dolok Batu Nanggar, Simalungun, Sumatra Utara.

Hadir dalam agenda ini, Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M. Nabil Haroen, Wakapolda Sumatra Utara, Kapolres Simalungun M. Liberty Pandjaitan, Jajaran Polres dan Pemkab Simalungun dan pemuka lintas agama: Mgr. Anicetus Bongsu, Pdt. Rudi Hardjon, SH, M.Ag, Pdt. Martin Rumanja Puba, M.Si.

Kiai Said mengungkapkan bahwa Islam Nusantara dapat menjadi jembatan perdamaian antar agama."Islam Nusantara itu prinsipnya tasamuh, toleran. Bisa tasamuh, kalau akhlaknya mulia. Islam Nusantara menjunjung tinggi nilai etis dan agama," jelas Kiai Said.

Dalam pandangan Kiai Said, Islam mengajarkan pentingnya memajukan peradaban, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Nabi Muhammad tidak mendeklarasikan negara Madinah, dan negara Arab. Yakni, negara yang civilized, peradabannya maju," terang Ketua Umum PBNU ini.

PKB Kab Tegal

Dengan Islam Nusantara, menurut Kiai Said, agama dan budaya terkoneksi secara harmonis. "Islam Nusantara itu menghormati budaya. Selama tidak bertentangan dengan Islam, justru akan menambah estetika. Budaya sebagai infrastruktur agama," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Kiai Said mencontohkan, betapa pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratus Syaikh Hasyim Asyari memiliki prinsip utama dalam berbangsa. "Hubbul wathan minal iman, cinta tanah air itu bagian dari iman. Mana dulu, tanah air dulu atau agama dulu. Kiai Hasyim menjawab, kita perkokoh tanah air dulu, baru membangun agama," kisah Kiai Said. Dalam ulasannya, Kiai Said berharap agar warga lintas agama di kawasan Simalungun, Sumatera Utara, dapat hidup damai dan harmonis.

Harapan hidup yang tenang dan damai juga diungkapkan Pdt. Martin Rumanja Purba. "Kami mengapresiasi perjuangan Kiai Said dalam menjaga perdamaian di negeri ini. Meski sering dicaci oleh pihak yang membenci perdamaian, kita harus mendukungnya. Kami berharap perdamaian terjaga antar warga Simalungun, dan warga Indonesia umumnya," harap Martin Rumanja.

Kapolres Simalungun, M. Liberty Pandjaitan, menegaskan pihaknya bersama-sama warga berniat menjaga perdamaian di Simalungun. "Dengan agenda dialog yang kami selenggarakan seperti ini, dapat menjadi penguat pondasi perdamaian antar warga lintas agama di kawasan ini, " ungkap Liberty. Polres Simalungun, getol mengkampanyekan dialog antar warga lintas agama dan budaya, untuk menguatkan harmoni kebangsaan (Red: Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Budaya PKB Kab Tegal

Jumat, 29 Juli 2016

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi

Konawe Selatan, PKB Kab Tegal - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,(Kemendes PDTT) melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan transmigrasi. Upacara digelar di Desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (3/6). Upacara dipimpin oleh Bupati Konawe Selatan dan diikuti jajaran Kemendes PDTT serta pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga para transmigran dan masyarakat desa setempat.

“Ini merupakan bagian dari Pekan Pancasila. Transmigrasi sebagai program pemerintah secara nyata mendukung Pancasila sebagai dasar negara. Rangkaian kegiatan juga menggelar pengajian sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans), Putut Edy Sasono, di Desa Sindang Kasih.

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi

Ia menambahkan, adanya perbedaan suku, agama, dan ras karena perpindahan penduduk yang berasal dari berbagai daerah ke kawasan transmigrasi memunculkan akulturasi budaya di kawasan tersebut. Desa Sindang Kasih sendiri merupakan desa bentukan dari eks permukiman transmigrasi. Penempatan transmigran di desa ini pertama kali dilakukan pada tahun 1968 dengan transmigran asal Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

“Selama puluhan tahun mereka hidup berdampingan dengan damai walaupun berbeda suku, agama, dan ras. Ini adalah wujud Bhinneka Tunggal Ika di kawasan transmigrasi. Hal ini tentu memiliki nilai positif karena bisa menyatukan masyarakat yang berbeda budaya sehingga bisa tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Program transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai pada tahun 1968. Lokasi penempatan berawal di Amoito, Konawe Selatan, dengan penempatan transmigran sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) atau 1.433 jiwa. Pembangunan permukiman transmigrasi (kimtrans) selanjutnya dilaksanakan dalam skala besar. Pembangunan kimtrans tersebut diantaranya di kawasan Lahumbuti. Moramo, Wawotobi, Tinanggea, Toari Oko Oko, Lambale, Kambara, dan Lasalimu.

“Sebagian besar warga yang mendiami kawasan eks kimtrans menjadikan pertanian sebagai sumber nafkah utama. Ada tiga komoditas tanaman pangan yang dikembangkan yakni padi, jagung, dan kedelai. Luas lahan sawah yang diolah di desa bentukan transmigrasi pun mencapai 20,1 persen dari total 184.871,6 hektar,” ujar Putut.

Pembangunan transmigrasi, lanjut Putut, juga telah berkontribusi terhadap terbentuknya desa dalam wilayah administratif kabupaten. Menurutnya, sebagai salah satu daerah tujuan penempatan program transmigrasi, telah banyak dibuka daerah-daerah baru di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Daerah-daerah baru tersebut dulunya lahan tidur atau belum dimanfaatkan menjadi kawasan transmigrasi. Kini, pengaruh desa bentukan transmigrasi ini sangat signifikan, terutama dalam mendukung terjadinya pemekaran kabupaten,” lanjutnya.

Terdapat 37 kecamatan dan 8 kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang lahir dari pembangunan kawasan transmigrasi. Delapan kabupaten tersebut adalah Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Buton, Muna, Kolaka, dan Buton Utara. Selain itu, sebanyak 191 desa di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan bentukan transmigrasi termasuk dengan pemekarannya. Dari total luas wilayah Sulawesi Tenggara, 10,8 persen diantaranya merupakan desa bentukan transmigrasi.

“Kontribusi untuk pembangunan juga dapat dilihat secara nyata. Berbagai sarana dan prasarana seperti jalan penghubung/poros, jembatan, dan gorong-gorong yang dibangun pada kawasan transmigrasi telah dapat dirasakan manfaatnya oleh warga transmigrasi dan penduduk desa setempat,” ungkapnya.

Kini di tahun 2016 telah ditempatkan transmigran sebanyak 513 KK atau sejumlah 1.923 jiwa, terdiri dari 271 KK dari Transmigran Penduduk Setempat (TPS) dan 242 KK dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA). Tujuh kabupaten yang menjadi lokasi pemukiman transmigrasi itu meliputi Kabupaten Konawe Utara 75 KK, Kabupaten Konawe 75 KK, Kabupaten Kolaka sebanyak 50 KK, Kabupaten Kolaka Timur sebanyak 75 KK, Kabupaten Muna sebanyak 50 KK, Kabupaten Buton sebanyak 70 KK dan Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 118 KK.

Program transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara mempertegas langkah-langkah strategis pembangunan yang tertuang dalam Nawacita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa-desa. Strategi pembangunan ini memiliki makna bagi upaya pemerataan pembangunan dengan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di kawasan tersebut. (Red: Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Santri, Makam PKB Kab Tegal