Jumat, 14 Agustus 2015

Partisipasi Perempuan Sangat Menentukan Kualitas Pemilu

Brebes, PKB Kab Tegal. Perempuan diharapkan berpartisipasi penuh dalam pemilu legislatif 2014. Keterlibatan mereka menentukan kualitas pemilu. Pasalnya, jumlah pemilih perempuan sangat banyak dan menjadi pemilih teguh dalam memegang prinsip. Sehingga, partisipasi merea sangat dinanti demi suksesnya pemilu 2014.

Partisipasi Perempuan Sangat Menentukan Kualitas Pemilu (Sumber Gambar : Nu Online)
Partisipasi Perempuan Sangat Menentukan Kualitas Pemilu (Sumber Gambar : Nu Online)

Partisipasi Perempuan Sangat Menentukan Kualitas Pemilu

Demikian disampaikan Ketua PCNU Brebes H Athoillah Syatori pada pengajian umum puncak peringatan harlah ke-68 Muslimat NU Brebes di lapangan kantor kecamatan Wanasari, Ahad (9/3).

H Athoillah mengajak anggota Muslimat NU se-Brebes untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan mencoblos pilihannya.

PKB Kab Tegal

Banyaknya kader NU yang menjadi calon legislatif di berbagai partai politik menandakan potensi yang bagus. Namun, H Athoillah mengingatkan, jangan sampai beda pilihan menjadi pemicu perpecahan sesama kader.

“Kita harus bersatu, tidak bercerai berai dalam satu wadah NU meskipun pilihan partainya berbeda,” kata Athoillah.

PKB Kab Tegal

Senada dengan H Athoillah, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti menyampaikan perempuan telah mendapatkan porsi yang memadai dalam pemilu 2014. Penghargaan kepada perempuan di pemilu 2014 sangat membahagiakan karena telah diberi peluang 30 persen.

Pada kenyataan di lapangan, caleg-caleg perempuan sangat getol memperjuangkan hak dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial. “Semoga kelak bila jadi legislatif, kebijakan yang diambil pun properempuan,” kata Idza. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Pesantren, Budaya PKB Kab Tegal

Kamis, 13 Agustus 2015

Putri Gus Dur: Sastrawan adalah Pahlawan

Kudus, PKB Kab Tegal. Putri bungsu presiden keempat RI  Inayah Abdurrahman Wahid mengapresiasi para sastrawan, penulis, dan budayawan sebagai pahlawan dalam acara peluncuran buku Antologi Puisi buat Gus Dur; dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel di rumah makan Bambu Wulung Kudus, Sabtu (28/9).

Menurut Inayah, mereka ada di garis depan perjuangan untuk mengembalikan kesadaran kemanusiaan. Para sastrawan yang menghasilkan karya tulis maupun syair-syair puisi menjadi  sumbangsih luar biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Putri Gus Dur: Sastrawan adalah Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Putri Gus Dur: Sastrawan adalah Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Putri Gus Dur: Sastrawan adalah Pahlawan

“Mereka ini adalah benar-benar pahlawan yang sekarang kita sedang kekurangan berkurang karena pada sibuk mencari kekuasaan. Sastrawan dan penulis tidak butuh itu (kekuasan), tetapi mereka hanya berharap negara bisa mewujudkan sesuai yang ditulis dalam karya-karyanya,” katanya.

PKB Kab Tegal

Ia mengutarakan, sastra di negeri ini sering dipandang sebelah mata karena dinilai tidak penting dan tidak menarik. Hal demikian yang menyebabkan negara ini tidak pernah maju dan banyak di kelilingi kemiskinan, kemarahan, dan kekerasan.

PKB Kab Tegal

“Orang yang suka melakukan kekerasan itu biasanya tidak tersentuh oleh sastra seni dan budaya sehingga tidak terasah kebijaksanaannya, sensitif perasaannya, mengenali masyarakatnya,” ujar Inayah.

Ia melanjutkan, dunia, termasuk agama, dibangun berdasarkan sastra tulisan maupun lisan. Al-Qur’an dan Al Kitab termasuk “buku sastra” paling laris, tetapi banyak orang yang tidak mampu mengimplementasikan, karena kemampuan sastranya tidak dibangun.

“Saking pentingnya dunia sastra ini, bapak saya (Gus Dur) selalu mengajarkan kepada kami untuk memperbanyak membaca,” tuturnya.

Inayah juga mengapresiasi buku antologi yang diterbitkan Dewan kesenian Kudus ini. Ia menilai melalui karya puisi buat Gus Dur ini berarti sebagai cara menuangkan nilai-nilai yang telah diajarkan Ketua Umum PBNU 1984-199, yakni kedamaian, kesetaraan, penghargaan, nilai kemanusian, dan kedamaian.

Dalam kesempatan itu, Inayah juga membacakan puisi karyanya sendiri berjudul Bapak Mengajari Membaca. Puisi ini sebagai bentuk ajaran atau wasit Gus Dur kepadanya untuk selalu membaca. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Sejarah PKB Kab Tegal

Senin, 10 Agustus 2015

Pesantren Baitul Hikmah Kembangan Toleransi di Daerah Minoritas Muslim

Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, berdasarkan data BPS tahun 2012 memiliki jumlah penduduk menurut golongan Agama: Islam sebanyak 9.291 jiwa, Kristen 79.406 jiwa, Katholik 23.483 jiwa, dan Hindu 199 jiwa. Dari data tersebut, penduduk yang beragama Islam hanya 9% dari seluruh total penduduk Kab. Sumba.

Yang menarik dari jumlah total muslim tersebut adalah sebuah pesantren salaf yang cukup penting dalam pengembangan dakwah Islam. Walaupun tumbuh dan berkembang dalam komunitas yang didominasi non-Muslim, pesantren ini begitu eksis dalam mendidik santri-santrinya.

Pesantren itu dinamakan Pesantren Baitul Hikmah, yang berdiri kokoh di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. Pesantren yang dinyatakan oleh pengasuhnya yaitu K.H. Ahsin Pua Monto Umbu Nay sebagai pesantren Salaf satu-satunya yang berdiri dan berkembang di Pulau Sumba.

Pesantren Baitul Hikmah Kembangan Toleransi di Daerah Minoritas Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Baitul Hikmah Kembangan Toleransi di Daerah Minoritas Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Baitul Hikmah Kembangan Toleransi di Daerah Minoritas Muslim

Pesantren ini berdiri tidak terlepas dari peran besar dari pengasuhnya. Walau banyak rintangan dan hambatan dalam mendirikan pesantren tersebut, tetapi karena dukungan dari keluarga, masyarakat muslim lokal, dan masyarakat muslim pendatang, pesantren ini terus berkibar menanamkan sendi-sendi ajaran Islam di bumi Sumba.

Pesantren Ini bermula dari sebuah pengajian al-Quran pada tahun 1986-1991 yang diprakarsai oleh Ustadz H. Abdul Syukur Marhaban dan Hj. Nurhayati Syafii. Dalam perjalanannya Pengajian ini sempat berhenti pada tahun 1991 karena pada waktu itu Hj. Nurhayati Syafi’i berpulang ke-rahmatullah.

Pada tahun 1994, K.H. Ahsin meneruskan kegiatan pengajian al-Quran tersebut di musholla. Seiring perjalan waktu, santri-santri dari pengajian ini terus mengalir deras. Akhirnya timbullah sebuah inisiatip dari K.H. Ahsin untuk mendirikan sebuah asrama pesantren, agar santri-santri kalong tersebut bisa mempelajari agama Islam lebih mendalam lagi.

Pesantren ini menjadi unik tersendiri dan menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam yang difavoritkan untuk belajar ilmu Agama Islam. Karena merupakan satu-satunya pesantren yang benar-benar mendalami ajaran Islam. Walau perkembangan kualitas santrinya lebih rendah dibanding santri-santri yang ada di Jawa, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan pesantren ini menjadi pesantren unggulan dan memiliki kualitas yang tidak diragukan dengan pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa.

PKB Kab Tegal

Ada hal yang cukup menarik yang diperhatikan dalam komunitas masyarakat yang plural. Pesantren ini sangat diterima oleh masyarakat yang notabenenya adalah non-Muslim. Pesantren ini mempunyai hubungan yang sangat baik dengan masyarakat non-muslim. Toleransi, kebregaman, dan solidaritas dijunjung tinggi di dalam sekitar pesantren. Boleh jadi ini adalah pengaruh dari peran besar sosok pengasuh pesantren Baitul Hikmah. Beliau adalah

sosok yang sangat menjaga hubungan baik antara muslim dan non-muslim, dan selalu mencari problem solving ketika terjadi permasalahan menyangkut keberagamaan. Barangkali itu lah yang menjadikan pesantren ini berkembangan sangat pesat.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Petrus Fahik, mengatakan, pesantren ini cukup baik menjaga hubungan sosial dengan masyarakat non-muslim. Ia berharap pesantren ini menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang berwawasan kebangsaan dan selalu menjaga toleransi antar umat beragama.

PKB Kab Tegal

Terlepas dari peran pesantren tersebut, hubungan baik pun terealisasikan dalam sosialitas warga muslim dan non-muslim. Ini dibuktikan ketika ada acara kematian dan warga muslim melakukan ritual tahlilan. Warga non muslim yang kenal dengan almarhum berta’ziyah ke rumah tersebut dan mengikuti proses tahlilan. Mereka ditempatkan di ruangan khusus yang disediakan untuk tamu-tamu non muslim.

Toleransi inilah yang membuat decak kagum terhadap komunitas ini. Toleransi dan penghargaan begitu tinggi, hubungan baik pun selalu dijaga. Dan harapannya, semoga dengan adanya pesantren ini menjadi pesantren yang membumikan nilai-nilai keislaman, di bumi Sumba. Dan menjadi lembaga pendidikan yang mencerdaskan masyarakat yang memiliki kemampuan keagamaan yang baik, agar Islam bersinar dan makin meluas hingga ke daerah-daerah plosok, dan semoga akhirnya banyak masyarakat non muslim yang mendapatkan hidayah dan kemudian memeluk Islam. Wallahua’alam.

 

Muhammad Irfai Muslim

Mahasiswa Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, Internasional, Berita PKB Kab Tegal

Jumat, 24 Juli 2015

Gus Ipul: Jangan Minder Sekolah di Madin

Jember, PKB Kab Tegal. Peran Madrasah Diniyah (Madin) tidak bisa dianggap sepele. Sebab, Madin tidak hanya menempa anak didiknya dengan ilmu tapi juga menjadi sumber penempaan akhlaq. 

Gus Ipul: Jangan Minder Sekolah di Madin (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Ipul: Jangan Minder Sekolah di Madin (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Ipul: Jangan Minder Sekolah di Madin

Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf ketika memberikan pengarahan dalam acara “Sosialisasi Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55/2102 tentang Pembinaan Kegiatan Keagamaan dan Pengawasan Aliran Sesat di Jawa Timur” di Pesantren Darul Arifin, Desa Curahkalong, Bangsalsari, Jember, Selasa (4/6). 

Menurut Gus Ipul, Indonesia tidak hanya butuh orang yang cerdas, tapi juga orang yang berakhlaq mulia agar Indonesia maju dan sejahtera. 

PKB Kab Tegal

“Salah satu sumber akhlaq itu ya pendidikan Islam, di Madin,” lanjutnya.

Gus Ipul menghimbau agar warga NU tidak berkecil hati bila anaknya menempuh pendidikan di Madin. Sebab, Madin juga akan terus berbenah dan berkembang. Dikatakannya, banyak tokoh ternama di tanah air yang pendidikannya berawal dari Madin. 

PKB Kab Tegal

“Tokoh-tokoh nasional NU, rata-rata sekolahnya di Madin, termasuk Gus Aab. Beliau cerdas bukan main,” tukasnya sambil menunjuk Gus Aab yang duduk di sebelahnya.

Mantan Ketua Umum PP GP Ansor itu menambahkan, pihaknya akan selalu memberikan perhatian lebih kepada Madin, misalnya dengan tetap menggelontor BOSDA. Dijelaskannya, secara keseluruhan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menggerojok fulus untuk Madin sekitar Rp. 1,2 triliun. 

“Tapi karena yang menerima sangat banyak, ya seperti tidak terasa. Tapi yang pasti tetap berkesinambungan,” ungkapanya.

Acara sosialisasi itu sendiri dihadiri oleh sekitar 1.500 orang. Mereka terdiri dari pengurus MWC dan Ranting NU se-Jember dan pengurus NU Cabang Jember. 

Di deretan kursi VIP, tampak H Arum Sabil, KH Misbahussalam (Sekretaris PCNU Jember) dan sejumlah kiai.



Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Aryudi A Razaq

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal

Kamis, 23 Juli 2015

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail PKB Kab Tegal, setelah satu Syawwal banyak orang mengamalkan puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Pertanyaan saya begini, bolehkah orang mengqadha puasa Ramadhannya sekaligus meniatkan puasanya sebagai puasa sunah? Mohon penjelasan. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Suparta/Bekasi)

Jawaban

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bolehkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawwal?

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua. Puasa sunah Syawwal sangat dianjurkan mengingat kebesaran keutamaan yang terkandung di dalamnya. Orang yang berpuasa sunah selama enam hari di bulan Syawwal setelah puasa Ramadhan, seolah mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

PKB Kab Tegal

Hanya saja, orang-orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk mengqadha segera utang puasanya. Setelah utang puasa Ramadhannya terbayar, maka ia boleh melanjutkannya dengan puasa sunah Syawwal.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawwal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawwal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawwal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawwal,” (Lihat Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, Beirut, Darul Marifah, cetakan pertama, 1997 M/1418 H, juz I, halaman 654).

Kalau pun ia tidak melanjutkan pembayaran utang puasa wajibnya dengan puasa sunah Syawwal, ia tetap dinilai mengamalkan sunah puasa Syawwal meski tidak mendapatkan ganjaran seperti yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah SAW.

Adapun mereka yang tidak berpuasa Ramadhan tanpa uzur diharamkan untuk mengamalkan puasa sunah Syawwal. Mereka wajib mengqadha segera utang puasanya. Sedangkan mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunah Syawwal.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? : ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Masalah di Tanbih dan banyak ulama menyebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Abu Zur‘ah berkata, tidak begitu juga. Ia tetap dapat pahala sunah puasa Syawwal meski tidak mendapatkan pahala yang dimaksud karena efeknya setelah Ramadhan sebagaimana tersebut di hadits. Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunah. Masalah yang disebutkan Al-Mahamili mengikuti pandangan gurunya, Al-Jurjani. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunah, kemakruhan puasa sunah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur),” (Lihat Syamsuddin Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz III, halaman 208).

Saran kami, mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunah Syawwal.

Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 22 Juli 2015

KMNU UGM Gelar Pelatihan Kepemimpinan

Bantul, PKB Kab Tegal. Melibatkan Lakpesdam NU Yogyakarta, sejumlah pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) UGM mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi kader muda NU di kampus bersangkutan. Selama dua hari, Jumat-Sabtu (30-31/5), peserta mendiskusikan sejumlah aspek kepemimpinan dan materi ke-NUan di pesantren Lintang Songo Piyungan Bantul.

Ketua KMNU UGM Puguh berharap, “Pelatihan ini dapat meningkatkan potensi kader muda NU di UGM selain mendorong dakwah Aswaja NU di kampus UGM secara lebih maksimal.”

KMNU UGM Gelar Pelatihan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)
KMNU UGM Gelar Pelatihan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)

KMNU UGM Gelar Pelatihan Kepemimpinan

Sebagai kader muda NU, kata Puguh, peserta diharapkan dapat menunjukkan eksistensinya di tengah maraknya berbagai aliran Islam yang berkembang di UGM.

PKB Kab Tegal

Ketua Lakpesdam NU Yogyakarta Abdul Ghoffar menyebutkan jumlah mahasiswa NU di UGM berdasarkan data statistik mencapai lebih dari 40%. “Jumlah dosen-dosen NU juga banyak di berbagai fakultas di UGM”, kata Ghoffar.

Ia menekankan pentingnya dakwah Aswaja NU di kampus. “Kader muda NU harus tampil dalam bidang keagamaan. Sementara aktivis aliran lain di UGM, tidak berbanding lurus dengan pemahaman agama mereka. Kader muda NU jauh lebih unggul dalam pemahaman agama”, kata Ghoffar.

PKB Kab Tegal

Dakwah ke-NUan di kampus umum merupakan sebuah jihad, kata pengasuh pesantren Lintang Songo KH Heri Kuswanto. Karenanya, kader muda NU harus mengisi segala aspek kehidupan dengan hal-hal positif selagi muda. (Ahmad Musyaddad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen PKB Kab Tegal

Rabu, 15 Juli 2015

Dr. Rahmad Wahab: Berdayakan Pelajar Secara Maksimal

Yogyakarta, PKB Kab Tegal. Setelah sempat tertunda dua bulan, Konferensi Wilayah IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Daerah Istiwa Yogyakarta (DIY), Sabtu (29/7) kemarin, sukses dilaksanakan selama dua hari. Tertundanya konferensi tersebut karena adanya bencana gempa bumi yang mengahantam Yogyakarta-Jawa Tengah akhir Mei lalu.

“Semestinya konferwil ini kita laksanakan awal Juni lalu, namun karena halangan yang tak terduga, kita tunda dulu. Alhamdulillah kita bisa laksanakan konferwil ini dengan sukses” ungkap Nusfha, ketua panitia pelaksana.

Forum tertinggi dua tahunan di tingkatan provinsi kemerin tergolong istimewa, pasalnya meskipun dengan persiapan dan dana seadanya, justru bisa berlangsung meriah serta dilaksanakan di villa milik Prof Dr. Mahfudz Mas’ud, MBA, ketua tanfidziyah PW NU DIY.

Dr. Rahmad Wahab: Berdayakan Pelajar Secara Maksimal (Sumber Gambar : Nu Online)
Dr. Rahmad Wahab: Berdayakan Pelajar Secara Maksimal (Sumber Gambar : Nu Online)

Dr. Rahmad Wahab: Berdayakan Pelajar Secara Maksimal

Dalam upacara pembukaan hadir Dr. Rahmad Wahab, Wakil Ketua Tanfidziyah PW NU DIY, serta sejumlah pengurus lainnya. Nampak hadir pula sejumlah pimpinan Banom NU (badan otonom) di tingkatan propinsi DIY; LP Ma’arif, Muslimat, GP Ansor, Fayatat, dan IPNU.

Dalam sambutannya, Dr. Rahmad Wahab yang saat ini menjabat Pembantu Rektor I Universitas Negeri Yogyakarta, berpesan bahwa IPPNU sebagai sebagai organisasi NU kepelajaran hendaknya lebih concern terhadap pemberdayaan pelajar dan tidak terseret dalam politik praktis.

PKB Kab Tegal

“Banyak permasalah pendidikan yang selama ini terabaikn oleh organisasi kepelajaran, IPPNU hendaknya bisa berperan secara maksimal dalam bidang garapan ini. Sebagai organisasi kader tidak etis dan sangat memalukan jika kemudian pelajar ikut-iktan politik praktis yang justru merugikan bagi organisasi dan kader”, ungkap Wahab.

Selain itu, Wahab juga menekankan tiga hal yang hendaknya di lakukan organisasi kepelajaran untuk mengawal para kader organisasi; yakni, peningkatan kualitas individu sebagai aktivis, tidak melupakan tradisi sebagai santri, serta menjaga dan mengawal generasi muda dari nakoba.

PKB Kab Tegal

LPJ diterima, Nanik ketua IPPNU 2006-2008

Laporan pertanggung jawaban pengurus yang menjadi agenda utama diterima dengan suara bulat oleh seluruh peserta konferensi. Menurut salan satu peserta, LPJ PW IPPNU DIY, sebagai evaluasi kinerja organisasi, bahkan lebih lengkap dan lebih tebal dari LPJ PP IPPNU. Banyak program kerja yang terlaksana dengan terpenuhi dan terlaksana dengan sukses, para peserta lebih banyak menanyakan beberapa program kerja yang tidak terlakasana.

Sementara itu, dalam rekomendasi organisasi para peserta konferensi sepakat mengamanatkan tujuh hal; peninjauan ulang terhadap sistem Ujian Nasional (UN), realisasi 20% APBN untuk anggaran pendidikan, pembentukan tim advokasi pendidikan, pembuatan kurikulum berbasis gender, sistem pendidikan peka muatan lokal, kemudahan terhadap siswa kurang mampu dan difable (penyandang cacat) dengan pendidikan murah atau gratis, dan kritis dalam melakukan rehabilitasi dan recovery (pemulihan) dampak bencana.

Konferensi yang berakhir minggu siang kemarin (30/7), sukses memilih ketua baru. Dyah Ari Isnaini yang semula tidak masuk kandidat terkuat terpilih sebagai ketua masa bakti 2006-2008 menggantikan Ketut Tuti Alwiyah. Nanik, sapaan akrab Dyah Ari Isnaini, menang tipis atas kandidata terkuat Nusfha Shofwa. Keduanya bersaing setelah dua kandidat lainnya, Uqbah el Fakhiroh dan Yanis, terganjal peraturan. (ron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita PKB Kab Tegal