Selasa, 19 Mei 2015

MTs Ma’arif Fajaresuk Raih 3 Piala Drumben

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Belum genap 1 tahun terbentuk, Grup drumben Gema Bahana MTs Maarif Fajaresuk Pringsewu sudah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pada lomba drumben pelajar Pringsewu Open 2015, Gema Bahana MTs Maarif berhasil menyisihkan sejumlah grup drumben pelajar sekabupaten Pringsewu dengan meraih 3 piala sekaligus.

Dalam ajang yang dilaksanakan di lapangan pendopo kabupaten Pringsewu, ? Kamis (14/5), Gema Bahana berhasil meraih Juara II Paramanandi, Juara II Gita Pati, dan Juara III Display. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Pringsewu.

MTs Ma’arif Fajaresuk Raih 3 Piala Drumben (Sumber Gambar : Nu Online)
MTs Ma’arif Fajaresuk Raih 3 Piala Drumben (Sumber Gambar : Nu Online)

MTs Ma’arif Fajaresuk Raih 3 Piala Drumben

Menurut Kepala MTs Maarif Fajaresuk H Auladi Rosyad, semua ini merupakan perjuangan dan kerja keras semua pihak dari siswa-siswi, pelatih, pembina dan seluruh civitas akademika MTs Maarif Fajaresuk. Rosyad berharap prestasi ini akan memicu perhatian dari segenap pihak baik pemerintah, ? masyarakat akan keberadaan MTs Maarif yang baru tahun ini akan meluluskan siswa-siswinya.

PKB Kab Tegal

“Gema Bahana MTs Maarif Fajaresuk siap tampil baik dalam even lomba maupun kegiatan seremonial yang digelar oleh instansi, organisasi, dan lain lainnya,” kata Rosyad.

Ke depannya, ? Rosyad berharap ada peningkatan kualitas penampilan dari anak-anak drumben binaannya. Selain peningkatan kualitas, ? peningkatan kuantitas dari peralatan-peralatan juga yang dibutuhkan diharapkan terealisasi sehingga hasil dari penampilan akan memuaskan. (M Faizin/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Pendidikan PKB Kab Tegal

Kamis, 14 Mei 2015

Tingkatkan Peran, UNU Indonesia Bangun Gedung Baru

Jakarta, PKB Kab Tegal - Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia membangun gedung baru sebagai pengembangan sarana dan prasarana persis di belakang kampus lama, Jalan Taman Amir Hamzah Nomor 5, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Prosesi peletakan batu pertama digelar di kampus UNU Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8), dan disaksikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa) Eko Putro Sandjojo, Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, sejumlah pengurus harian PBNU serta petinggi negara dan DKI Jakarta.

Tingkatkan Peran, UNU Indonesia Bangun Gedung Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan Peran, UNU Indonesia Bangun Gedung Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan Peran, UNU Indonesia Bangun Gedung Baru

Ketua Badan Pelaksana Perguruan Tinggi Nahdaltul Ulama (BPPTNU) KH Mujib Qulyubi menjelaskan bahwa proyek pembangunan ini merupakan upaya peningkatan kapasitas gedung seiring bertambahnya jumlah mahasiswa.

PKB Kab Tegal

Mujib bercerita, karena terbatasnya ruangan, pihak UNU Indonesia terpaksa mengatur jadwal perkuliahan dibuka hingga malam hari. “Bahkan sampai jam dua belas malam,” ujar Katib Syuriyah PBNU ini. Ia berharap, bangunan gedung yang rencananya setinggi empat lantai ini mampu memotivasi pihak kampus dan mahasiswa untuk semakin maju di dunia pendidikan.

UNU Indonesia resmi mendapat izin operasional pada tanggal 18 Juni 2015, bertepatan dengan 1 Ramadlan 1436 Hijriyah. Kampus yang biasa disebut Unusia ini memiliki 10 program studi, antara lain Sosiologi, Akuntansi, Ilmu Hukum, Pendidikan PAUD, Psikologi, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Industri, Teknologi Agroindustri.

KH Said Aqil Siroj mendorong UNU Indonesia mampu menjadi pilar penjaga Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah tantangan global dan radikalisme mengatasnamakan agama. Ia bersyukur perguruan tinggi NU terus berkembang dari tahun ke tahun.

PKB Kab Tegal

“Tahun lalu NU berhasil membangun 24 UNU, tahun ini bertambah empat perguruan tinggi, jadi total 28. Insyaallah akan terus bertambah,” paparnya disambut tepuk tangan hadirin.

Seremoni peletakan batu pertama ini dibuka dengan pembacaan tahlil dan istighotsah bersama segenap civitas akademika UNU Indonesia dan STAINU Jakarta, dan dipungkasi dengan pemotongan tumpeng yang dipimpin Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Selasa, 05 Mei 2015

Surakarta Kehilangan Sosok Pengajar Rendah Hati

Solo, PKB Kab Tegal. Suasana haru menyelimuti pemakaman tokoh NU Surakarta, KH Abdul Wahab Shiddiq, di Makam Ulama, Makam Haji Pajang Solo, Ahad (10/4). Beberapa tokoh dari berbagai kalangan terlihat hadir dalam kesempatan itu.

Selain menjadi Ketua STAINU (kini UNU) Surakarta pada periode 1994-2000, semasa hidupnya? Kiai Wahab? tercatat aktif di PCNU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta.

Surakarta Kehilangan Sosok Pengajar Rendah Hati (Sumber Gambar : Nu Online)
Surakarta Kehilangan Sosok Pengajar Rendah Hati (Sumber Gambar : Nu Online)

Surakarta Kehilangan Sosok Pengajar Rendah Hati

Salah satu murid Kiai Wahab di Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, KH M Dian Nafi’ (Gus Dian) menuturkan sosok gurunya sebagai seorang yang istiqomah.

“Beliau istiqamah mengajar Qawaidul Fiqhiyah di Al-Muayyad dan STAINU Surakarta, menjadi takmir di Masjid Al-Fatih Kepatihan, serta mendampingi KH Umar Abdul Mannan sampai wafat beliau,” ungkap Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu.

Selain itu, lanjut Gus Dian, Kiai Wahab juga dikenal sebagai seorang yang sederhana dan rendah hati. “Meskipun sudah memiliki mobil bagus dan belasan kios di Pasar Klewer, beliau tetap mengendarai sepeda angin ke Mangkuyudan dan STAINU,” ujar dia.

Kiai Wahab yang pernah berguru kepada KH Ali Maksum Krapyak, wafat di usia 83 tahun karena sakit, Sabtu (8/4) sekitar pukul 09.05 WIB. Almarhum meninggalkan seorang istri, enam anak dan 22 cucu.? (Ajie Najmuddin/Zunus)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Syariah, Pondok Pesantren PKB Kab Tegal

Senin, 04 Mei 2015

Kiai Ini Rela Jemput Donasi untuk Korban Bencana Pacitan

Madiun, PKB Kab Tegal - Beberapa hari ini Kiai Tohari Sholeh mendatangi sendiri sejumlah daerah di Kabupaten Madiun. Dengan menggunakan kendaraan yang dimiliki, ia rela berkeliling untuk mengumpulkan bantuan yang akan diberikan kepada korban bencana alam di Pacitan.

Kiai yang tercatat sebagai Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Madiun ini merasa prihatin dengan musibah yang menimpa warga di kawasan Pacitan. "Karenanya saya menginstruksikan untuk seluruh anggota menggalang dana untuk korban banjir dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang," kata Kiai Tohari Sholeh, Senin (4/12).

Kiai Ini Rela Jemput Donasi untuk Korban Bencana Pacitan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Ini Rela Jemput Donasi untuk Korban Bencana Pacitan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Ini Rela Jemput Donasi untuk Korban Bencana Pacitan

"Bahkan karena demikian antusias bersama anggota dan pengurus yang ada, tidak sedikit yang memberikan julukan LBM dengan Lembaga Bantuan Masyarakat," katanya berkelakar.

Menurut Kiai Tohari, terhitung sejak ada kabar terjadinya musibah di Pacitan, sejumlah ikhtiar dilakukan demi meringankan beban warga. "Hampir setiap hari saya mendatangi penduduk dengan membawa kendaraan untuk menghimpun bantuan," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Bantuan yang telah terhimpun tersebut diantarkan ke posko utama, yakni Kantor PCNU Kabupaten Madiun.

Hingga kini, telah terkumpul beras, pembalut, popok bayi, minyak goreng, air kemasan, kopi, susu formula, makanan ringan, pakaian layak, hingga puluhan kardus mie instan. "Uang yang kami terima terhimpun Rp.45 juta lebih," terangnya.

PKB Kab Tegal

Kiai Tohari bersama Tim LBM PCNU Madiun akan terus terus menghimpun donasi untuk kemudian diserahkan kepada warga di Pacitan. "Bagi yang berkenan membantu bisa disalurkan langsung ke NU Center atau rekening LAZISNU di bank BRI," katanya sembari  menyebutkan no rek: 3883-01-010803-53-4. (LAZISNU Madiun). (Hensu/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Quote, Aswaja PKB Kab Tegal

Selasa, 28 April 2015

Pancasila, Perjanjian Para Pendiri Bangsa

Jakarta, PKB Kab Tegal



Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, Pancasila adalah sebuah perjanjian kesatria dari para pendiri bangsa Indonesia ini karena mereka rela menempatkan organisasi dan agamanya di belakang kepentingan bangsa.

Pancasila, Perjanjian Para Pendiri Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pancasila, Perjanjian Para Pendiri Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pancasila, Perjanjian Para Pendiri Bangsa

“Pancasila adalah gentlement agreement dari para pendiri bangsa,” kata Mu’ti saat menjadi narasumber pada diskusi dengan tema Negara Pancasila dan Khilafah yang diselenggarakan Perpustakaan PBNU di lantai 2 Gedung PBNU, Jakarta (19/5).?

Ia juga menilai, adanya negara yang berdasar Pancasila adalah sumbangan terbesar umat Islam untuk Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara kesepakatan bersama antarsesama anak bangsa tidak semestinya diperbedaptkan kembali. ?

“Indonesia sebagai negara perjanjian ini tidak boleh kita persoalkan lagi,” terangnya.?

PKB Kab Tegal

Menurut dia, apa yang ada di dalam Pancasila adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam Islam. NU maupun Muhammadiyah adalah dua organisasi Islam terbesar Indonesia, keduanya memiliki prinsip yang sama yaitu menerapkan Islam secara substansial dari pada formal.

“Indonesia adalah islami, bukan negara Islam. Pancasila itu islami, maka tidak perlu dipertentangkan,” jelasnya.

Maka dari itu, NU dan Muhammadiyah berbeda dengan mereka yang menyoal Pancasila dan yang mengusung gerakan formalisasi Islam.?

Diskusi ini adalah serial halaqah kebangsaan yang diselenggarakan atas kerja sama NU dan Muhammadiyah. Ini adalah seri pertama dan diadakan di Gedung PBNU. Rencananya, diskusi ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tempat yang bergantian. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Cerita, Budaya, Humor Islam PKB Kab Tegal

Selasa, 21 April 2015

Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil

Temanggung, PKB Kab Tegal. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah, menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pra Konferensi Wilayah (Konferwil), di Ponpes Kiai Parak Bambu Runcing, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Sabtu-Ahad, 28-29 Oktober 2017.

Rakerwil dihadiri oleh Pengurus Pimpipan Pusat GP Ansor; pengasuh Pesantren Kiai Parak Bambu Runcing, Parakan KH Haidar Muhaimina; jajaran Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng, serta pengurus harian Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten/Kota se-Jateng.

Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil (Sumber Gambar : Nu Online)
Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil (Sumber Gambar : Nu Online)

Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil

Dalam acara pembukaan, Sekretaris PW GP Ansor Jateng, Sholahuddin Aly mengatakan, Rakerwil ini adalah bagian dari mandat organisasi tingkat wilayah jelang akhir masa khidmah periode 2014-2018. Rencananya, Konferensi Wilayah (Konferwil) PW GP Ansor Jateng, akan digelar pada 12 November 2017 di Kajen Kabupaten Pekalongan.

Gus Sholah, panggilan akrabnya, juga menjelaskan alasan adanya percepatan Konferwil.

PKB Kab Tegal

“Sebagian besar pengurus PW GP Ansor Jateng adalah penyelenggara pemilu, baik di Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Panwaslu di semua tingkatan,” ungkapnya, Sabtu (28/10).

Sementara dalam perundangan yang baru, penyelenggara pemilu tidak diperbolehkan ikut dalam organisasi kemasyarakat (ormas).

"Percepatan pun karena pimpinan wilayah sudah melaksanakan tugas-tugas utama, utamanya kaderisasi yang telah melampui target yang dijalankan. Sehingga kalau menunggu jadwal masa khidmah mestinya selesai Mei 2018, maka sahabat-sahabat tidak ada kesempakat ngurusi organisasi lagi," katanya.

PKB Kab Tegal

Dalam Rakerwil ini, akan dilakukan akreditasi kepengurusan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan Pimpinan Cabang (PC). Selanjutnya, juga membahas tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan Ansor Jateng ke depan.

"Kami berharap perdebatan jangan terlalu lama. Poin yang krusial sebaiknya disimpan saja di arena Konferwil," tegasnya.

Perwakilan PP GP Ansor, Ulil Arham mengungkapkan, tantangan Ansor di masa mendatang sangat luar biasa, baik internal maupun eksternal. Maka, kuncinya adalah konsolidasi dan kaderisasi.

PP GP Ansor sudah menggelar Konferensi Besar (Konbes) dan membuat aturan-aturan dan panduan yang harus dipatuhi struktur organisasi di semua tingkatan. Mulai dari tingkat Ranting, PAC, PC, dan PW. Jika panduan yang telah dibuat tersebut dilaksanakan, maka Ansor akan menjadi kuat.

"Kalau itu bisa dilaksanakan maka Ansor di masa mendatang tidak akan ada tandingannya," tandasnya.

Ia juga berharap, kegiatan-kegiatan di Ansor jangan hanya ramai ketika menjelang konferensi. Sementara usai konferensi, tidak ada kegiatan kaderisasi dan lainnya. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pahlawan PKB Kab Tegal

Sabtu, 11 April 2015

PP IPNU Gelar Workshop E-Pendidikan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar workshop E-Pendidikan bertajuk “Budaya Digital dan Pemanfaatannya dalam Kegiatan Belajar Mengajar” yang digelar di lantai 8 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta.

Kegiatan ini dalam rangka menghadapi era digital yang semakin berkembang di kalangan pelajar di Indonesia.

PP IPNU Gelar Workshop E-Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)
PP IPNU Gelar Workshop E-Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)

PP IPNU Gelar Workshop E-Pendidikan

“Workshop E-Pendidikan ini diharapkan menghasilkan gagasan optimalisasi teknologi di bidang pendidikan baik bagi siswa maupun guru,”? ujar Ketua PP IPNU Khoirul Anam HS dalam sambutannya, Senin, (29/12) di Jakarta.

Selain itu, lanjut Khoirul Anam, kegiatan ini merupakan respon PP IPNU terhadap penggunaan internet di kalangan pelajar, khususnya pelajar NU.

“Tapi pendidikan berbasis internet ini tentu perlu pendampingan agar teknologi bisa dimanfaatkan dengan hal-hal yang bersifat positif,” tambah Khoirul Anam.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Dr. Ir. Ari Santoso, DEA menuturkan, bahwa potensi pendidikan di kalangan pelajar NU sangat besar, karena mencakup pesantren dan madrasah.

“Pustekkom mau tidak mau membutuhkan madrasah dan pesantren dalam mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi meski mereka di bawah naungan Kementerian Agama,” terang Ari yang hadir dalam kegiatan ini.

Merujuk data Dirjen Pendis Kemenag, Ari menjelaskan, jumlah institusi pesantren dan madrasah lebih banyak dibandingkan jumlah peserta didiknya. Meski demikian, tambah Ari, sebaran jumlah institusi per daerah tidak terdata.

“IPNU harus mengelola itu sehingga pendidikan berbasis teknologi dapat tersebar dengan baik,” papar Ari yang membawakan presentasi bertema “Membangun Generasi Digital di Lingkungan Pesantren” dalam workshop ini.

PKB Kab Tegal

Kegiatan ini di hadiri oleh jajaran pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus cabang IPNU khususnya DKI Jakarta serta pengurus PP IPPNU. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Humor Islam PKB Kab Tegal