Rabu, 27 Desember 2006

Sajak untuk Ibu

Oleh Mukhammad Lutfi



Ibu …

Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)
Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)

Sajak untuk Ibu

Engkau tak ubahnya murninya insan

Melayaniku ? tanpa pamrih

Mendidiku sepanjang hari

PKB Kab Tegal

Tanpa terucap sedikitpun keluh kesah

Ibu …

Jasa besarmu tak dapat kubayar

Dan tak mungkin bisa kubayar

PKB Kab Tegal

Aku hanya mampu mendoakanmu

Mengharap ridho di setiap langkahku

Ibu …

Terima kasih dan maaf

Dua kalimat itu akan terus aku ? ucapkan

Hingga ahir hayatku nanti

Ibu terima kasih dan maaf atas segalanya

Selamat Hari Ibu!

Malang, 21 Desember 2016

Penulis adalah aktivis PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Abdi Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Penulis bisa dihubungi melalui lutfimukhammad@gmail.com

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal PonPes, Kajian Islam, Cerita PKB Kab Tegal

Rabu, 06 Desember 2006

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

Jakarta, PKB Kab Tegal

Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama (LPBINU) terus meningkatkan kapasitas para relawan di bidang kebencanaan, salah satunya penanganan pengungsi. Melaui sejumlah pelatihan, mereka diharapkan kian maksimal membantu kerja-kerja LPBINU.

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Tingkatkan Wawasan Standar Minimum Penanganan Pengungsi

LPBINU telah menggelar Pelatihan Standar Penanganan Pengungsi atau sphere project yang diikuti 10 orang relawan dari berbagai kalangan, di antaranya mahasiswa pencinta alam, suster, perawat, dokter, dan staf-staf LPBNU.

Kegiatan yang berlangsung Kamis (20/1) ini di kantor LPBINU, Gedung PBNU Lantai 7, Jakarta, Kamis (20/1) ini mendatangkan Sofyan, narasumber dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia).

PKB Kab Tegal

Menurut Sofyan, meski bersifat sukarela, sphere project sudah menjadi kesepakatna internasional. Saat ini banyak organisasi kemanusiaan di Indonesia yang sudah menggunakan standar ini. Selain terpenuhinya kebutuhan korban, yang mesti juga diperhatikan dalam penanganan pengungsi adalah standar yang sudah diterapkan.

“Misal dalam pengadaan air bersih. Setiap satu orang dalam sebuah pengungsian berhak mendapatkan 7,5 -15 liter air bersih. Air itu untuk kebutuhan dasar hidup 2-3 liter, 2-3 liter untuk kebersihan, dan sisanya untuk memasak. Hitungan itu tidak dilakukan secara tiba-tiba tetapi sudah disepakati bersama,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Terakhir, Sofyan menyampaikan yang terpenting dari penanganan bencana adalah solidaritas umat. “Jadi umat dalam memberikan bantuan tidak lagi berdasar dari kita punya apa, tapi meraka membutuhkan apa,” tutup Sofyan. (Adi Sucipto Rahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Pertandingan PKB Kab Tegal

Senin, 27 November 2006

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Rembang, PKB Kab Tegal. Proses pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dinilai sebagian pihak menyengsarakan warga. Seperti yang disampaikan Suhadi, Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

Menurutnya, pembangunan yang menuai banyak protes dan kecaman dari berbagai pihak baik di media sosial maupun kalangan LSM itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

“Semua rakyat Indonesia itu tau jika sumber daya alam yang ada di Rembang itu melimpah tanpa harus di bangun pabrik semen hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rembang kaya akan sumber daya alam, lantas menambang tanpa memperhatikan ekosistem alam yang tak berimbang," ujarnya Jumat (20/6).

PKB Kab Tegal

Suhadi juga menyayangkan pernyataan Plt Bupati Rembang? Abdul Hafidz yang dianggap hanya menyoroti manfaat pembangunan pabrik semen di Rembang. "Seharusnya Plt Bupati melihat seberapa besar perjuangan warga setempat yang menentang berdirinya pabrik semen itu," katanya.

Semestinya, kata Suhadi, sebagai kepala? daerah Rembang PLT Bupati mempedulikan kondisi perempuan dari sejumlah desa yang rela berkemah dengan makanan seadanya di dekat lokasi dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia.

PKB Kab Tegal

Para demonstran yang didominasi kaum perempuan itu memuali aksi mereka sejak 16 Juni kemarin.? Mereka tinggal di bawah tenda terpal. Beberapa dari mereka ada yang secara bergantian pulang menengok keluarga dan ternak piaraan. Banyak masyarakat peduli lingkungan dari luar kota Rembang datang memberikan bantuan bahan pangan sebagai bentuk simpati terhadap upaya pelestarian pegunungan watu putih itu.

Bambang Wahyu Widodo, aktivis Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat atau Lespem Rembang, mengaku turut memberi suplai satu kuintal beras kepada warga. Dia berharap, warga yang telah menderita tidak dijadikan objek oleh mereka yang ingin mengeruk keuntungan pribadi, termasuk politisi. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)

Sumber Foto: www.mongabay.co.id

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Jumat, 24 November 2006

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus

Jombang, PKB Kab Tegal. Tantangan yang dihadapi generasi muda kian keras dan mengkhawatirkan. Diperlukan persiapan ekstra sebelum mereka berkiprah di masyarakat atau berbaur dengan komunitas baru.

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

Calon Mahasiswa Diingatkan Penyebaran Ideologi Transnasional di Kampus

KH Zaimuddin As’ad Wijaya SU, Sabtu (27/7) kemarin mengingatkan sejumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri Darul Ulum (MAN DU) Rejoso Peterongan Jombang bahwa generasi muda menghadapi tantangan yang tidak ringan, khususnya dalam hal akidah.

Saat memastikan diri untuk melanjutkan studi ke sejumlah kampus di kota-kota terkenal, maka yang akan dihadapi adalah banyaknya ideologi Islam transnasional.?

PKB Kab Tegal

Salah seorang Majlis Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) ini mengingatkan bahwa di sejumlah kampus ternama itu sudah jamak ditemukan aliran yang akan mengenalkan Islam secara puritan.?

“Mereka akan mempersoalkan amaliah yang sebelumnya telah terbiasa dilakukan di lingkungan pesantren dan sekolah,” katanya saat membuka kegiatan Nuzulul Qu’an di Islamic Center PPDU.?

PKB Kab Tegal

Gus Zu’em, sapaan akrabnya juga mengingatkan bahwa tidak sedikit kalangan yang akan “meminang” mahasiswa baru menjadi pengantin dan diajak untuk melakukan tinbdakan terorisme dengan pendekatan agama.

“Karena itulah pemahaman keislaman ala aswaja hendaknya menjadi pengetahuan dasar bagi para siswa khususnya alumnus pesantren Darul Ulum,” ungkapnya pada acara yang dihadiri para guru, karyawan dan siswa-siswi MAN DU ini.

Ustadz Yusuf Suharto sebagai narasumber pertama memberikan gambaran sekilas tentang sejarah Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). Alumnus Ma’had Ali ini menandaskan bahwa pilihan untuk berada di barisan Aswaja adalah tepat karena telah sesuai dengan pendapat mayoritas ulama yang bisa dipertanggungjawabkan integritasnya.

“Aswaja lebih menekankan kepada akidah dengan melakukan kritik terhadap aliran qadariyah dan jabariyah yang cenderung berseberangan,” tandas Direktur Aswaja Center PCNU Jombang ini.

Namun ketika Aswaja dibawa ke Indonesia, telah melakukan sejumlah modivikasi dengan memperhatikan dan menghargai kearifan lokal berupa budaya dan hal lain yang telah melekat di bumi Nusantara.?

Narasumber kedua, Ustadz Sholihuddin tidak menampik kalau klaim yang disandarkan kepada amaliyah NU dengan tahayyul bid’ah dan churafat atau TBC. Sehingga tidak sedikit yang mengajak warga NU termasuk para mahasiswa dan kalangan terpelajar untuk “kembali kepada al-Qur’an”.

Terhadap hal ini, Ketua PC Lembaga Ta’lif wan Nashr (LTN) NU Jombang ini justru mengharapkan para siswa MAN DU untuk meladeni tantangan tersebut. Dengan sedikit berseloroh, Gus Sholihuddin mengatakan bahwa “Yang dimaksud dengan kembali kepada al-Qur’an itu adalah kembali kepada terjemahan al-Qur’an,” tandasnya.

Sebenarnya kalau mau melakukan klarifikasi maupun debat dengan kelompok ini sangatlah mudah. “Mereka tidak memiliki kapasitas untuk mendalami al-Qur’an secara benar dan pandangannya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Bedah buku “Landasan Amaliah NU” ini merupakan rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an yang sebelumnya diisi khatmil Qur’an dan dilanjutkan buka puasa bersama.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul PKB Kab Tegal

Kamis, 16 November 2006

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

Wajo, PKB Kab Tegal. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bekerja sama dengan Departmen of Foreign and Trade (DFAT) Australia melakukan pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Pelatihan dilaksanakan di Gedung PKK Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.

Pelatihan akan berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai 2-5 September 2016. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai institusi, diantaranya LPBINU Kabupaten Wajo, Banom NU, BPBD, PMI, Tokoh masyarakat, PKK, LSM kebencanaan/lingkungan, Tokoh pemuda/karang taruna, Lembaga pendidikan/guru, dan Pelaku usaha kecil dan menengah. Mayoritas peserta merupakan masyarakat Desa Salomenraeng.?

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Terus Latih Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

Desa Salomenraleng dipilih sebagai lokasi praktek pelatihan dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki risiko tinggi terjadi bencana banjir. Hampir setiap tahun di Desa Salomenraleng terjadi banjir akibat luapan air dari Danau Tempe. Danau tempe mengalami sedimentasi 5-7 cm setiap tahun, dan menjadi potensi ancaman banjir terutama saat musim hujan.?

Dalam Pelatihan PRB dan PDRA ini, sedikitnya akan dibahas 7 materi, meliputi: Konsep dasar manajemen risiko bencana; Kebijakan dan sistem Penanggulangan Bencana; Daur bencana dan tahapan dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; Kajian risiko partisipatif dan pengorganisian komunitas; Kajian Analisis Bencana (Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko Bencana) dan Tindakan PRB; Pendekatan Kajian/Analisis Pengurangan Risiko Bencana dengan Teknik Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA); dan Menakar risiko bencana partisipatif.?

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman tentang konsep dan pengertian dasar penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana; mampu menjelaskan upaya PRB secara komprehensif; mampu menyusun kajian risiko bencana dengan teknik PDRA; dan memiliki kemampuan dasar dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.

PKB Kab Tegal

Pelatihan PRB dan PDRA di Kabupaten Wajo dibuka oleh Kepala Pelaksanan Harian BPBD Kabupaten Wajo, H. Alamsyah dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa potensi kejadian bencana di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkataan. Dalam kurun waktu 2012-2015, terjadi angin puting beliung 396 kali, banjir 289 kali, longsor 240 kali, dan erupsi gunungberapi 5 kali.?

Di Kabupaten Wajo, lanjutnya, pada tahun 2016, sudah terjadi 3 kali banjir, yaitu pada Bulan Februari, Mei dan Juni. Rangkaian bencana yang terjadi seharusnya tidak membuat putus asa, tetapi justru menggerakkan berbagai pihak terkait bencana di Kabupaten Wajo merumuskan solusi untuk menanggulangi bencana melalui pendekatan pengurangan risiko bencana.?

“Dengan adanya pelatihan PRB dan PDRA ini, mudah-mudahan dapat menambah wasasan dan melahirkan tindakan reaksi yang akan dijadikan isu sentral penyusunan pembangunan daerah, baik di tingkat desa maupun tingkat kabupaten/kota. BPBD Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Diharapkan rekomendasi dari pelatihan ini dapat disampaikan kepada BPBD untuk dijadikan bahan Penyusunan Penyelenggaraan PB,” tandas Alamsyah. (Red: Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Kajian PKB Kab Tegal

Kamis, 19 Oktober 2006

Ini Daftar 27 Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Arab Saudi

Jeddah, PKB Kab Tegal - Memasuki pekan ketiga kedatangan di Kota Suci Makkah dan Madinah, jemaah haji asal Indonesia yang wafat mencapai 27 orang.

Menurut data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sebagaimana dirilis Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag hingga hari Rabu (16/8/2017), jumlah jemaah wafat di Madinah sebanyak 21 orang, dan di Makkah 6 orang.

Ini Daftar 27 Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Arab Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Daftar 27 Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Arab Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Daftar 27 Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Arab Saudi

Mayoritas jemaah meninggal karena terkena serangan jantung dan gangguan pernapasan. Terakhir dilaporkan jemaah wafat sebanyak dua orang.

PKB Kab Tegal

Kabar terkini, Ida Rosika P binti Maradaman HSB (78), berasal dari kloter 007 embarkasi Medan, meninggal dunia di pemondokan Makkah karena serangan jantung. Selanjutnya Razali Haka bin Abdul Karim (82), berasal dari 016 Batam, wafat di Masjid Makkah karena serangan jantung.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, menurut data Klinik Kesehatan Haji Indoensia (KKHI) Makkah jumah jemaah calon haji yang menjalani rawat inap di KKHI Makkah mencapai 62 orang, yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) berjumlah 23 jemaah. Sedangkan jemaah haji yang menjalani rawat inap di KKHI Madinah 35 orang dan RSAS MAdinah 69 orang.

Berikut data jemaah wafat sebelumnya:

1. Diah Rialati Kasbullah Tjasuri (SOC 05), wafat 7 Agustus 2017 di RS Al Ansaar, Madinah, karena sakit pada saluran pernapasan.

2. Samidi Ciro Sentono (BTH 06), wafat 7 Agustus 2017 di RS King Fahd karena serangan jantung.

3. Mudjiono Sukibat bin Somodimedjo (SUB 08), wafat 5 Agustus 2017 pukul 10.43 WAS di hotel karena mengalami serangan jantung.

4. Supono Suseno Satari bin Suseno (SUB 07), wafat 5 Agustus 2017 jelang Salat Subuh di halaman Masjid Nabawi karena mengalami serangan jantung.

5. Amnah Hasri Husin binti Husin (MES 02), wafat 4 Agustus 2017 pukul 03.00 WAS di hotel karena serangan jantung.

6. Sarnata Sarun (JKG 05), wafat 3 Agustus 2017 pukul 20.00 di hotel karena serangan jantung.

7. Ilebbi binti Jinatta Lepu (UPG 08), wafat 3 Agustus 2017 jam 16.16 WAS di pelataran Masjid Nabawi karena serangan jantung.

8. Hadiarjo Singarejo Singaleksana Kasenet bin Singarejo Kasenet (SOC 01), wafat 3 Agustus 2017 jam 13.00 WAS di hotel karena serangan jantung.

9. Sukamto bin Sudarman Muryadi (JKS 16), wafat 3 Agustus 2017 di RS Al Anshoor, karena serangan jantung.

10. Indriyani Wahadi Wiyono (SOC 02), wafat 2 Agustus 2017 di RS Al Anshoor, karena penyakit jantung.

11. Agus Salim Mulia Siregar (MES 02), wafat 1 Agustus 2017, karena trauma pada tulang leher disebabkan terjatuh.

12. Umi Nadiroh Yunus Husen (SUB 05), wafat 31 Juli 2017 di RS Al Anshoor, karena mengalami serangan jantung.

13. Marfuah merupakan jemaah dari kloter 17 embarkasi Surabaya (SUB 17), wafat di Al Dar Hospital Madinah karena mengalami serangan jantung.

14. Engkos Kostiman bin Darya dari embarkasi JKS 6, asal Parung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, wafat di Makkah karena serangan jantung.

15. Slamet Tarni Achad (62), calon haji asal Ploso Kandang, Tulungagung, Jawa Timur, mengembuskan napas terakhir di Makkah karena gangguan saluran pencernaan.

16. Risda Yarni Muhammad Rasyid (47) dari embarkasi Batam kloter 6. Meninggal di pemondokan, Madinah.

17. Siti Aminah Janip Sain (53) jemaah haji dari kloter 11 Jakarta-Bekasi, meninggal di pemondokan, Makkah, akibat serangan jantung.

18. Imas Yuhana Misbah dari Embarkasi Jakarta-Bekasi atau JKS 3 berumur 61 tahun, wafat di Makkah karena terkena serangan jantung.

19. Ilyas Muhammad Jasa dari embarkasi Batam atau BTH 8, wafat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah. Ilyas meninggal dunia dalam umur 64 tahun.

20. Ramlah Abdul Jalil Silalahi asal embarkasi Medan atau MES 8. Ia meninggal di pemondokan saat mengikuti rangkaian ibadah Arbain di Madinah. Ramlah meninggal di usia 69 tahun.

21. Dahlia Hanum Nasution (60), berasal dari Embarkasih Medan kloter 5 (MES 5), meninggal pada 12 Agustus 2017 di Rumah Sakit Arab Saudi akibat serangan jantung.

22. Jembar Untung Semo (61), berasal dari Embarkasih Surabaya kloter 18 (SUB 18), meninggal pada 14 Agustus 2017 di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akibat gangguan pernafasan.

23. Suyahtri Kasmi Tohjoyo berusia 51 tahun, berasal dari Embarkasih Surabaya Kloter 7 (SUB 7). Meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) karena serangan jantung.

24. Dadang Iskandar Empan, berusia 65 tahun dan jemaah dari Jakarta kloter 35 (JKS 35). Meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akibat serangan jantung.

25. Nasiman Mochamad Sahlan (65), dari kloter 46 Solo (SOC 46). Meninggal di pemondokan karena ada pendarahan dalam tubuhnya.

Unified Operations Center (UOC) Arab Saudi berkomitmen selalu siap menghadapi berbagai kondisi darurat. Seperti dilaporkan Arab News, Direktur Jenderal UOC di wilayah Makkah Ali Al-Ghamdi mengatakan, pihaknya beroperasi dalam lima shift untuk mengakomodasi lebih banyak panggilan dan perkiraan kenaikan dalam laporan darurat selama musim haji.

“Sistem ini berhasil selama musim haji tahun lalu,” tambahnya.

Kepala Humas di UOC, Mayor Abdullah Baghdadi, mengatakan, UOC memiliki peran kunci dalam menyatukan dan mengoordinasikan upaya sejumlah badan keamanan.

UOC biasanya menerima 45.000 panggilan setiap hari, namun angka ini meningkat menjadi 67.000 pada musim haji terakhir, tambahnya. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 13 Oktober 2006

Perkuat Organisasi, PCNU Jakarta Selatan Lantik Kepengurusan LTN NU

Jakarta, PKB Kab Tegal - H Sima dilantik sebagai Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdhatul Ulama (LTN NU) Jakarta Selatan. Ia bersama kepengurusan baru LTN NU Jaksel ini dikukuhkan sebagai pengurus LT NU Jaksel oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Selatan KH Abdul Razak Alwi di aula Darul Marfu’, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Ahad (6/8) malam.

Pengukuhan pengurus LTN NU Jakarta Selatan ini dibarengi dengan peluncuran buku Indahnya Toleransi di Tanah Sultan karya H Sima. Tampak hadir segenap kiai, Ketua LTN PBNU Hari Usmayadi, pemkot Jaksel, Kapolresta Jaksel serta nahdhiyyin sejabodetabek.

Perkuat Organisasi, PCNU Jakarta Selatan Lantik Kepengurusan LTN NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkuat Organisasi, PCNU Jakarta Selatan Lantik Kepengurusan LTN NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkuat Organisasi, PCNU Jakarta Selatan Lantik Kepengurusan LTN NU

Kiai Abdul Razak Alwi mengatakan, “Kalau dilihat dari kiprah dan gelarnya, saya kira tidak pantas H Sima ini masih ditempatkan di struktural LTN NU, bahkan di PCNU pun tidak. Bagi saya ketua LTN NU kita ini hanya pantas didudukan di PBNU. Hal ini menunjukkan bahwa bukanlah struktur yang dikejar oleh ketua kita, melainkan berkah dari Allah SWT.”

Ketua LTN NU Jaksel H Sima mengatakan, “Program terdekat kami adalah menerbitkan buku yang sudah selesai. Insya Allah akan diterbitkan dengan label LTN NU Jakarta Selatan sebagai upaya dakwah-dakwah Islam kami.”

PKB Kab Tegal

Momen pelantikan ini, menurutnya, adalah momen pertama dan sekaligus langkah awal untuk melanjutkan tradisi NU keluarganya, Kiai Cholil Bangkalan di Madura.

PKB Kab Tegal

“Berjuang dalam dakwah Islam Aswaja adalah amanat para leluhur, khusus pribadi saya, dakwah di jalur NU tidak lain merupakan amanat dan warisan dari keluarga saya. Dengan demikian saya memohon kepada para kiai, ulama dan ustadz untuk membimbing kami dalam mengemban tugas ini,” lanjut H Sima.

Sebelumnya, H Sima menempuh pendidikan di Universitas Ummul Qurro Mekkah. Ia sudah menulis 154 buku. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Pertandingan, Nusantara PKB Kab Tegal

Jumat, 28 Juli 2006

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah

Jakarta, PKB Kab Tegal

Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi ikut memberikan kontribusi materi dalam rangka penyusunan kerangka kurikulum Ma’had Aly. Kegiatan bertajuk Halaqah Nasional ini berupaya memberikan sumbangsih pemikiran terkait kurikulum yang akan diterapkan di Ma’had Aly. Acara ini dilaksanakan di Hotel Media Jakarta, Kamis (2/6).

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah

Menurut Kiai Masdar, para mahasantri di Ma’had Aly juga penting dibekali kemampuan membaca umat. “Dididik juga soal kepemimpinan, kemampauan membaca umat, jadi bukan hanya qiroatul kutub (pengajaran kitab kuning), tetapi qiroatul ummah (kemampuan membaca umat),” ujarnya.

Salah satu Muassis atau perintis Ma’had Aly ini menilai bahwa kemampuan membaca umat ini penting karena semua ilmu agama yang bersumber dari kitab kuning atau kitab klasik penerapannya untuk masyarakat. Jangan sampai lulusan Ma’had Aly tak mampu membaca umat sehingga dakwah agama tidak dipahami atau bahkan tidak diterima oleh masyarakat.

“Ilmu agama itu pasarnya masyarakat, jadi kalau sasarannya mereka, maka kita harus memahami berbagai kondisi sasaran itu, yakni masyarakat. Jangan sampai tidak memahami karena bisa salah alamat,” terangnya.

Menurut kiai yang sudah malang melintang dalam kajian kepesantrenan ini, kekurangan dari studi agama itu adalah kemampuan membaca masyarakat. Jadi seolah-olah agama itu berdiri sendiri, padahal ilmu-ilmu tersebut mau dibawa ke masyarakat luas.

PKB Kab Tegal

“Jadi ilmu kita tidak hanya mengurai teks atau nash, tetapi kemampuan mengurai masayarakat juga penting sebagai sasaran penerapan nash tersebut. Jadi qiroatul kutub itu sesungguhnya bisa sekali ditransfer ke dalam ilmu sosial melalui penerapannya sehingga ilmu agama tidak teralienasi (terasingkan),” papar Kiai Masdar.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa ketika ilmu agama berusaha diterapkan di masyarakat, lulusan Ma’had Aly juga harus mampu memahami karakter masyarakat yang berada di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga metode dan menu yang disajikan juga tidak sama.

“Pemahaman tersebut yang sering diabaikan oleh para pengkaji studi agama sehingga memahami teks dan memahami sosial-masyarakat, budaya, tradisi yang berkembang, sama pentingnya,” tandas Kiai Masdar.?

Kementerian Agama baru saja menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Izin Pendirian Ma’had Aly pada Pondok Pesantren, Ahad (29/5/2016) lalu di Pesantren Tebuireng Jombang. Ada 13 Ma’had Aly yang telah menerima SK ini dan masing-masing membuka satu dari 6 pilihan program studi, yaitu Sejarah dan Peradaban Islam, Fiqih dan Ushul Fiqih, Tafsir dan Ilmu Tafsir, Hadits dan Ilmu Hadits, Aqidah dan Filsafat, serta Tasawuf dan Tarekat.? (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional, IMNU PKB Kab Tegal

Rabu, 19 Juli 2006

Deklarasi Nahdlatul Ulama Diharapkan Jadi Solusi Kemelut Dunia Islam

Jakarta, PKB Kab Tegal

Kegiatan International Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil), Senin-Rabu (9-11/5) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta ditutup dengan menghasilkan Deklarasi Nahdlatul Ulama. Deklarasi tersebut merupakan komitmen NU dan ulama-ulama di dunia untuk mewujudkan Islam sebagai agama yang benar-benar membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia.

Deklarasi Nahdlatul Ulama Diharapkan Jadi Solusi Kemelut Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Deklarasi Nahdlatul Ulama Diharapkan Jadi Solusi Kemelut Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Deklarasi Nahdlatul Ulama Diharapkan Jadi Solusi Kemelut Dunia Islam

Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf kepada PKB Kab Tegal sesaat setelah pembacaan dekalarasi mengatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan harapan sekaligus jalan keluar dari kemelut dunia Islam saat ini.

Gus Yahya menegaskan kepada pihak-pihak tertentu agar jujur dan mengakui apa yang menjadi sumber masalah dunia Islam sekarang ini. “Kalau kita jujur apa yang menjadi sumber masalah, kita bisa menemukan solusi,” ujarnya, Selasa (10/5).

Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan tidak jujur, putra almaghfurlah KH Cholil Bisri ini menjelaskan, selama ini pihak-pihak tertentu menutup-nutupi masalah. Mereka bilang kemelut tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam, mereka juga bilang hal ini tidak ada hubungannya dengan Islam.

PKB Kab Tegal

“Kita bisa ambil contoh KH Hasyim Asy’ari dalam Risalah Ahlussunnah wal Jamaah-nya. Beliau sejak dulu jujur bahwa ada orang-orang yang menafsirkan Islam dengan cara berbahaya dan sudah disebut oleh Beliau siapa saja. Dan hal itu merupakan model penafisran yang menjadi sumber legitimasi politik oleh negara-negara yang sedang berkonflik di Timur Tengah sekarang,” papar Gus Yahya.

Dia menjelaskan terkait dengan deklarasi tersebut untuk para pemimpin Islam moderat bahwa NU akan datang dan mengajak mereka untuk bergabung dalam membangun dunia yang damai. “Kita akan melihat nanti siapa yang menginginkan jalan keluar dan siapa yang ingin berjuang dengan NU, kita akan lihat nanti,” tutupnya. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Budaya, Nahdlatul Ulama PKB Kab Tegal

Jumat, 03 Maret 2006

Muslimat NU DKI Tunggu Gebrakan 100 Hari Jokowi

Lima belas Oktober lalu, warga DKI Jakarta memiliki gubernur baru. Nama Jokowi-Basuki cukup populer satu bulan terakhir. Keduanya terpilih sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta. Wartawan PKB Kab Tegal Alhafidz Kurniawan mewawancarai Ketua Pimpinan WIlayah Muslimat NU DKI Jakarta, Hj. Hizbiyah Rochim pertelepon, Kamis (18/10) petang. Berikut petikan wawancaranya.

Apa harapan Muslimat NU DKI Jakarta kepada Gubernur baru?

Muslimat NU DKI Tunggu Gebrakan 100 Hari Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU DKI Tunggu Gebrakan 100 Hari Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU DKI Tunggu Gebrakan 100 Hari Jokowi

Kita berharap Pak Jokowi merealisasikan janji-janjinya kepada rakyat DKI Jakarta. Misalnya soal pengentasan rumah kumuh, jaminan kesehatan, pendidikan, dan janji lainnya. Kami juga berharap agar Jokowi ini mengemban amanah dalam lima tahun ke depan. Dengan begitu, ia tidak setengah-setengah membenahi persoalan di Jakarta.

Terkait sosial-keagamaan?

PKB Kab Tegal

Saya dengar kiprahnya di Solo cukup baik dengan dunia kemasyarakatan dan keagamaan. Dan kita sebagai tokoh masyarakat termasuk ulama-ulamanya, harus menjemput bola. Tokoh-tokoh ini penting untuk memberikan masukan-masukan kepada Pak Jokowi sebagai Gubernur baru DKI Jakarta. Tentunya ia akan mendengarkan masukan tersebut demi kemaslahatan, ukhuwah Islamiyah, dan kesejahteraan warga DKI.

Kita tidak boleh diam, tetapi harus mengadakan pendekatan-pendekatan. Kita, sejumlah ormas keagamaan, termasuk MUI harus mendukung program-program Pak Jokowi. Para ulama dan habib harus menyambut positif kehadiran Pak Jokowi. Kita tidak boleh menyikapinya secara negatif.

PKB Kab Tegal

Pemimpin itu tergantung lingkungan. Siapa lagi yang melindungi pemimpin kita kalau bukan kita sendiri.

Apa tanggapan ibu terkait ormas Islam tertentu yang menyudutkan Wagub DKI Jakarta yang nonmuslim?

Kita boleh berjuang. Tetapi semua ada aturan dan kondisinya. Artinya saat untuk mengkritisi pemimpin belum saatnya. Orang (pemimpin-red.) belum kerja, sudah dikritisi? Nanti dulu. Kita harus lihat dulu kenyataannya ke depan. Meskipun Wagub nonmuslim, tetapi kalau memberikan kemaslahatan kepada banyak orang, kita harus mendukungnya.

Ini belum apa-apa, sudah diginikan-ginikan? Jadi kerjanya akan terganggu. Ini nggak benar. Kita di Islam, ya nggak boleh seperti itu. Justru kita berkiprah bersama dalam membenahi DKI Jakarta. Tinggal dilihat bagaimana nanti ke depannya?

Kita lihat dulu 100 hari ke depan seperti apa, baru kasih masukan kepada pemimpin dimana kurangnya. Tetapi itu pun harus mengerti jalur dan salurannya. Jangan sampai Islam kita ini dicederai oleh segelintir umat Islam sendiri. Kita tidak menginginkan hal tersebut tentunya. Umat Islam kok menodai Islam sendiri? Nggak boleh itu. Kita bekerja yang cantik lah…

Ada mekanismenya?

Saya kira semua ada strateginya lah. Etikanya pun ada. Kita harus tahu itu. Bukan harus demonstrasi. Itu bukan solusi. Solusi itu yang memberikan kemaslahatan kepada masyarakat.

Harus punya itikad baik?

Iya harus punya niat baik dalam memberikan masukan (kepada pemimpin-red.). Kalau warganya selalu su’uzan, ya repot. Bagaimana kita bisa membangun Jakarta? Maka itu kita harus memiliki semangat yang baik untuk membangun kota Jakarta bersama-sama. Tinggal dilihat ke depan seperti apa? Kita evaluasi sambil jalan nanti.

Tantangan ke depan?

Saya kira setiap pemimpin akan mendapat tantangan. Semua pemimpin akan hadapi itu, tidak hanya gubernur DKI Jakarta saja. termasuk pemimpin ormas, politik, dan pemimpin di pelbagai bidang. Tantangan itu pun harus dilihat dulu. Kalau tantangannya untuk memajukan masyarakat Jakarta, tentu mau tidak mau harus diatasi.

Dilihat dari pelantikan kemarin, siapa sih yang menghendaki Pak Jokowi? Rakyat toh? Pak Jokowi ini kan dipilih oleh masyarakat sendiri. Dan tentunya kebijakannya harus kembali kepada rakyat.

Selain itu kita harus melihat DPRD. Peran DPRD di sini juga cukup menentukan, terkait anggaran, program, dan sebagainya. Saya kira Pak Jokowi juga harus bisa melakukan pendekatan dengan DPRD. Tetapi saya pikir Pak Jokowi jauh hari sudah mengerti strategi dan caranya.

Redaktur: A. Khoirul Anam 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

Rabu, 15 Februari 2006

Nusantara Bershalawat, Sekaligus Pelantikan Syekher Mania Lampung

Metro-Lampung, PKB Kab Tegal. Bertajuk Nusantara Bershalawat, Syekher Mania Provinsi Lampung dikukuhkan oleh Habib Syeh bin Abdul Qadir Assegaf dengan mengambil lokasi di samping Gedung NU Kota Metro, Kamis (20/04) malam.

Nusantara Bershalawat, Sekaligus Pelantikan Syekher Mania Lampung (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusantara Bershalawat, Sekaligus Pelantikan Syekher Mania Lampung (Sumber Gambar : Nu Online)

Nusantara Bershalawat, Sekaligus Pelantikan Syekher Mania Lampung

Selain pengukuhan Syekher Mania Lampung, acara tersebut digelar dalam rangka Harlah 2 Windu, Khotmil Quran Juz 30, dan Juz Amma PP Roudlotul Quran Kota Metro, Lampung.

Dihadiri oleh puluhan ribu Syekher Mania dari seluruh penjuru Lampung dan sekitarnya yang tentu sudah kangen dengan sosok Habib Syeh dan lantunan shalawatnya. Maklum saja, karena Habib Syeh terakhir hadir di Lampung yaitu pada acara Lampung Tengah Bershalawat jilid II pada bulan September tahun lalu.

Hadir pula di acara tersebut, Pengasuh PP Raudloutul Quran Metro KH Ali Komarudin, Bupati Pringsewu KH Sujadi Saddat, Pengurus PP Sabilun Najah Kotagajah KH Daroini Ali, Mantan Bupati Tanggamus Fauzan Sai, Wakil Bupati Tanggamus H Samsul Hadi, Pengasuh PP Daruk Ulum Seputihbanyak KH Fathul Mujid dan tokoh-tokoh penting lainya yang masuk dalam jajaran Dewan Penasehat Syekher Mania Lampung.

Bupati Lampung Tengah H Mustafa didaulat menjadi Ketua Syekher Mania Lampung dan ditunjuk langsung oleh Habib Syeh saat Habib Syeh hadir dalam acara Lampung Tengah Bershalawat jilid 2 bulan September tahun lalu.

PKB Kab Tegal

Jadi tidaklah mengherankan jika ditunjuknya H Mustafa sebagai ketua Syekher Mania Propinsi Lampung karena Lampung Tengah adalah satu-satunya kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang sering mendatangkan Habib Syeh dalam beberapa momen kegiatannya. Terhitung sudah tiga kali ini Habib Syeh hadir di Lampung Tengah.

Habib Syeh dalam kesempatan tersebut menyatakan apresiasinya kepada Syekher Mania"Saya sangat mengapresiasi dengan semangat para Syekher Mania di Lampung, terutama di Lampung Tengah. Jamaahnya selalu penuh untuk melantunkan shalawat. Agar ini terus terjaga, saya berharap Pak Mustafa bisa menjadi Pembina Syekher Mania di Lampung. Saya percaya di bawah kepemimpinan beliau, Syekher Mania Lampung bisa lebih aktif lagi," ujar Habib saat itu. (Henudin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kyai PKB Kab Tegal

Kamis, 09 Februari 2006

1500 Anggota Banser Ikuti Pembaretan

Wonosobo, PKB Kab Tegal. Bersamaan dengan agenda Rapat Pleno PBNU di Wonosobo, sebanyak 1500 anggota banser X-23 kabupaten setempat mengikuti acara pembaretan massal di alun-alun Wonosobo, Sabtu kemarin (7/9). Pembaretan diawali dengan melakukan longmarch sejauh 2 kilometer dari Kampung Singkir Mlipak Kecamatan Wonosobo.

1500 Anggota Banser Ikuti Pembaretan (Sumber Gambar : Nu Online)
1500 Anggota Banser Ikuti Pembaretan (Sumber Gambar : Nu Online)

1500 Anggota Banser Ikuti Pembaretan

Acara pembaretan dipimpin langsung oleh Ketua Penasehat  GP Ansor  yang juga Bupati Wonosobo Kholiq Arif. Dalam kesempatan itu juga dihadiri Pimpinan Pusat GP Ansor, tokoh agama, dan forkominda .

Ketua PC GP Ansor Wonosobo Asmak Khozin kepada wonosobo ekspres menjelaskan, pembaretan secara massal dilakukan bagi anggota banser yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan dasar bagi anggota beberapa waktu lalu.

PKB Kab Tegal

“1500 anggota yang mengikuti pembaretan merupakan hasil dari kegiatan kaderisasi  diklatsar di 8 titik beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Pihaknya menepis anggapan bahwa pembaretan tersebut merupakan unjuk kekuatan Ansor jelang pemilu 2014 mendatang.  Akan tetapi menurutnya, kegiatan itu murni pengkaderan internal dan tidak ada kaitannya dengan politik.

PKB Kab Tegal

“Saya tegaskan tidak ada kaitannya dengan show of force jelang pileg 2014, sama sekali tidak ada, ini kaderisasi,” bebernya.

Asmak mengakui bahwa masih banyak agenda yang harus dilakukan, terutama terkait pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan di bidang ekonomi. “Kita tidak bisa berbangga dengan jumlah anggota banser saat ini, sebab masih banyak pekerjaan rumah yang harus di selesaikan, terutama masalah kapasitas dan pengembangan sektor ekonomi,” katanya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo Kholiq Arif selaku penasehat GP Ansor Wonosobo menegaskan bahwa Banser sebagai kader inti gerakan pemuda Ansor harus senantiasa satu komando terhadap perintah GP ansor, sebab banser bagian dari Ansor bukan terpisah.

“Saya masih menemukan anggapan bahwa banser terpisah dari ansor, itu tidak benar, dan pemahaman itu harus segera diluruskan,” katanya.

Kholiq juga berpesan, Banser senantiasa untuk tetap bersikap tegas menjaga keutuhan NKRI dan menjaga Islam ala Ahlussunah wal Jama’ah.

“Banser sudah bersepakat untuk menjaga keamanan dan kedamaian serta menjaga Islam ala Ahlussunah wal Jama’ah, dan sikap tersebut harus di pegang teguh semua anggota banser yang baru saja menjalani pembaretan,” pungkasnya. (Fathul Jamil/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal