Senin, 30 September 2013

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan

Pati, PKB Kab Tegal. Potensi zakat di Indonesia mencapai lebih dari Rp 217 triliun per tahun atau setara dengan 3,4 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hasil riset Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama IPB pada awal 2011 menyebutkan, potensi dana zakat Jateng-DI Yogyakarta mencapai Rp 13,28 triliun per tahun.

Demikian disampaikan Dr Jamal Ma’mur, Ketua Program Studi Zakat dan Wakaf Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (Staimafa) Pati, Jawa Tengah, dalam silaturahim dan sosialisasi Prodi Zakat dan Wakaf di Auditorium Staimafa Selasa (15/9) kemarin. Ia juga menyayangkan, di Kabupaten Pati potensi zakat yang sangat besar belum tergarap, sehingga agenda kesejahteraan dan keadilan sosial terbengkalai.

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan

Menurut Ketua Staimafa, KH Abdul Ghaffar Razien, kelas menengah di Indonesia sedang naik pesat, sehingga potensi zakat akan terus berkembang. Dibutuhkan profesionalitas amil zakat dengan manajemen yang akuntabel untuk mengoptimalkan potensi zakat.

PKB Kab Tegal

“Realitasnya, di antara rukun Islam, zakat paling menyedihkan. Haji sebagai penutup rukun Islam saja mengalami kemajuan pesat, bahkan sampai sekarang sudah harus menunggu sampai 19 tahun,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Ketua Baznas Pati H Imam Zarkasi menambahkan, dalam konteks ini, dibutuhkan pemahaman yang benar tentang zakat untuk membangun kesadaran berzakat bagi mereka yang sudah wajib mengeluarkannya (muzakki). Perguruan tinggi diharapkan menjadi lembaga yang serius mengkaji zakat secara utuh dan luas agar mampu menjawab tantangan zaman yang berjalan secara dinamis dan kompetitif.

KH M Aniq Muhammadun, Rais Syuriyah PCNU Pati menjelaskan, zakat diwajibkan pada delapan hal yang diberikan kepada delapan macam golongan. Salah satunya adalah zakat perdagangan (tijarah). Tijarah adalah mengolah harta dengan tujuan memperoleh keuntungan.

“Semua kegiatan usaha dengan orientasi keuntungan termasuk kategori tijarah yang wajib dizakati. Harta bisa bermakna barang dan bisa bermakna manfaat atau jasa. Maka, zakat profesi sangat ditekankan dalam Islam. Zakat profesi termasuk ijarah an-nafsi, artinya menyewakan kemampuan diri untuk melakukan suatu pekerjaan dengan imbalan materi,” paparnya.

Kiai Aniq, sapaan akrabnya, mendorong optimalisasi pengumpulan zakat dan pendayagunaannya untuk kemaslahatan umat.

Dalam kesempatan ini, Prodi Zakat dan Wakaf Staimafa siap membekali kemampuan yang mendalam tentang fiqih zakat dan wakaf dan aplikasi manajemen zakat dan wakaf yang transparan, akuntabel, dan professional kepada para mahasiswa baru. Prodi ini bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah, para pakar, dan lembaga-lembaga yang relevan untuk pengembangan zakat, seperti Baznas dan Lazis. Kader-kader yang didik di Prodi Zakat dan Wakaf diharapkan menjadi kader-kader terbaik yang mampu menggali potensi zakat dan wakaf di daerah masing-masing untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama PKB Kab Tegal

Senin, 23 September 2013

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab

Oleh Ach Khairie

Di tengah tercerabutnya akhlak antar sesama hari-hari ini, berusaha mencari teladan dari ulama adalah sebuah keniscayaan. Allah SWT dalam Al-Quran mengajarkan akan ketidakbolehan saling mencaci antar sesama karena manusia tidak pernah tahu mana yang terbaik di sisi Tuhan, jangan-jangan yang dicaci adalah kekasih-Nya (lihat Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11).

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab

Buku Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat karya Muhammad Quraish Shihab dan Hadis-Hadis Bermasalah karya Ali Mustafa Yaqub (1952-2016) merupakan dua karya yang menggambarkan teladan ulama di sekitar kita. Kedua tokoh nasional yang sama-sama sarjana jebolan luar --dalam karya tersebut-- mengalami perbedaan pendapat, namun seringkali perbedaan tersebut tidak dijumpai karena caci-maki tidak beliau berdua jadikan sebagai pemecahan masalah. Sebaliknya, beliau mengemukakan pendapat melalui karyanya, sehingga yang menilai adalah pembaca. Pertikaian yang tidak semestinya pun terhindarkan.

Dalam suatu tema acara "Kultum" yang tayang di RCTI beberapa tahun yang lalu, Quraish Shihab mengatakan bahwa sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah. Mengutip hadis, beliau mengatakan Al-takabbur ala al-mutakabbir shadaqah. Pernyataan ini merupakan salah satu ungkapan yang sering diungkapkan oleh Quraish Shihab. Meski demikian pernyataan ini tidak lantas merupakan anjuran beliau untuk takabur.

Sebenarnya, jauh sebelum acara itu Quraish Shihab telah mengutip riwayat tersebut, dapat dilihat misalnya dalam karyanya yang dikatakan di awal. Pada halaman 259, tentang bab "Akhlak", beliau mengatakan: "...ditemukan riwayat yang mengatakan bahwa bersifat angkuh terhadap orang yang angkuh adalah sedekah." Meski tidak disebutkan perawinya, namun yang dimaksud "riwayat" di sini adalah hadis.

PKB Kab Tegal

Dengan kata lain Quraish Shihab meyakini bahwa ungkapan tersebut adalah hadis meskipun periwayatnya tidak dicantumkan. Buku yang telah diterbitkan pada tahun 1996 untuk cetakan ke-13 tersebut mengindikasikan bahwa Quraish Shihab masih konsisten akan validitas riwayat tersebut hingga dikutipnya dalam acara "Kultum" beberapa tahun kemudian.

Menarik dicatat bahwa dalam buku Hadis-Hadis Bermasalah, Ali Mustafa Yaqub menyanggah Quraish Shihab, meski tidak secara eksplisit. Hemat penulis, buku yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2003 tersebut menyangsikan keabsahan riwayat dan bahkan sama sekali menegasikan predikat kehadisannya. Menanggapi riwayat tersebut, pada halaman 135, mengutip yang disampaikan al-Qari dari Imam al-Razi, Mustafa Yaqub mengatakan bahwa ungkapan tersebut hanyalah sekadar omongan orang, bukan hadis. Dengan demikian, beliau merasa tidak memerlukan lagi adanya analisis riwayat pada ungkapan tersebut.

PKB Kab Tegal

Bukti bahwa secara implisit Mustafa Yaqub menanggapi riwayat yang dilontarkan Quraish Shihab dapat dilihat pada halaman 134, beliau menceritakan:

"Jarum jam dinding rumah kami sudah menunjukkan angka sebelas malam. Kami baru saja menutup beberapa kitab yang baru kami baca. Tiba-tiba telepon berdering kencang. Assalamualaikum, Halo Cak Mus, sudah tidur?" begitu suara menyapa kami dari seberang gagang telepon. Dan setelah memperkenalkan diri, ternyata ia adalah seorang kawan yang tinggal di Tambun, Bekasi. "Cak Mus," begitu dia menyapa kami, "Tadi siang saya mendengar seorang Menteri mengatakan bahwa berperilaku arogan alias sombong itu baik-baik saja, asalkan hal itu dilakukan untuk menyombongi orang sombong. Menteri itu bahkan mengatakan ada hadis Nabi Saw. yang menyebutkan bahwa menyombongi orang yang sombong akan mendapatkan pahala sedekah. Bagaimana menurut Cak Mus, apakah ada hadis seperti itu? Dan bagaimana kualitasnya?" demikian dia memberikan informasi sekaligus rasa ingin tahunya tentang kualitas hadis tersebut."

Siapa menteri dalam cerita tersebut? Jika kita melihat pada tahun terbit buku Hadis-Hadis Bermasalah yakni pada tahun 2003, maka jelas penulisan dilakukan sebelum tahun itu. Buku tersebut merupakan sebuah penelitian beberapa hadis terkenal namun bermasalah, yang tentu memerlukan waktu penulisan yang tidak sebentar.

Apalagi buku tersebut merupakan kumpulan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang bertanya suatu hadis kepada penulis, Mustafa Yaqub, secara langsung atau melalui telepon. Secara perkiraan maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut disusun sekitar satu sampai lima tahun sebelum diterbitkan. Tahun di mana Quraish Shihab menjabat sebagai Menteri Agama, yakni tahun 1998. Dari sini sudah tergambar bagaimana maksud cerita di atas.

Tokoh besar tidak akan menjatuhkan sesama tokoh. Meskipun sarjana lulusan Mesir dan India ini memiliki kapasitas untuk mengambil massa seandainya berkehendak menjatuhkan Quraish Shihab, maka tentu mampu. Tetapi kerendahan hatinya dapat dijadikan teladan. Lebih-lebih, bagaimanapun, Quraish Shihab lebih senior dari beliau. Itu barangkali yang menjadi ? pertimbangan dalam kebijaksanaan sikapnya. Mustafa Yaqub menanggapi secara proporsional, yakni dengan cara mencantumkan dalam karya penelitian hadis yang dilakukannya.?

Sehingga orang-orang dapat memilah keabsahan sebuah riwayat tanpa ada caci-maki antar sesama umat, tanpa ada ungkapan bahwa Quraish Shihab adalah orang yang tidak kuat akidah, menyimpang dan sebagainya, sebagaimana baru-baru ini dituduhkan kepada beliau. Jelas yang menuduh demikian adalah orang yang tak berkapasitas intelektual, di samping pemahaman agama yang ‘jauh di bawah rata-rata’.

Tidak ditemukan literatur --setidaknya sejauh pengetahuan penulis-- yang mengandung saling merendahkan di antara keduanya. Bahwa Mustafa Yaqub menghina Quraish Shihab karena tidak hati-hati terhadap riwayat, atau bahwa Quraish Shihab menghina Mustafa Yaqub karena kajian hadisnya tidak mendalam dan kurang rujukan.?

Akhlak beliau berdua itulah yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita lebih-lebih sesama umat Islam. Terlepas dari semuanya perlu disadari bahwa perbedaan pendapat, persepsi dan ideologi tidak mesti disikapi secara negatif, jika perbedaan agama pun sudah menjadi kehendak Allah SWT. Mempermasalahkannya sama saja dengan menentang kehendak-Nya.

Penulis adalah Mahasiswa IAT di STAIN Pamekasan.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Humor Islam PKB Kab Tegal

Jumat, 20 September 2013

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan, Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan kepada aturan kelompok tertentu.?

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama

“Indonesia bukan negara Islam, bukan negara Kristen, bukan negara Katolik, bukan negara Hindu, bukan negara Buddha, bukan negara Konghucu,” katanya pada Istigotsah Untuk Jakarta Damai yang digagas PBNU di Jakarta, Jumat (7/4) malam.

Menurutnya, Indonesia ada karena adanya warga negaranya yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. “Itulah Indonesia,” katanya.

Maka dari itu, Kiai Said melarang kepada siapa saja warga Indonesia untuk saling bermusuhan dengan alasan beda agama, budaya, dan suku. “Tidak boleh bermusuhan berdasarkan beda agama, beda suku, beda partai, beda pilihan gubernur,” jelasnya disambut tawa peserta yang hadir.

Kemudian, ia mengatakan, baik pendukung Basuki Tjahaya Purnama maupun pendukung Anies Baswedan bisa damai dan akur. “Saya yakin di sini ada yang Ahok dan ada yang Anies. Tapi akur kan?” gelitiknya.?

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, ia mencontohkan praktik-praktik bernegara sebagaimana yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad ketika membangun Madinah.?

Ia menilai, apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah model bernegara yang ideal karena semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di bawah hukum. Meski mereka beda suku dan agama, selama memiliki visi, misi, dan tujuan bernegara yang sama maka tidak boleh ada permusuhan.?

PKB Kab Tegal

“Tidak boleh ada kebencian dan permusuhan, kecuali ada yang melanggar hukum,” tegasnya, “Kita ciptakan di Jakarta,” lanjutnya pada istighotsah yang dipimpin oleh Katib Syuriah KH Nurul Yaqin Ishaq. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Berita PKB Kab Tegal

Selasa, 17 September 2013

Sambut Menristek Dikti, PWNU Sumbar Siap Dirikan UNU

Padang, PKB Kab Tegal. Dalam rangka menyambut kunjungan Direktorat Jenderal Dikti Kemeterian Ristek dan Pendidikan Tinggi ke Sumatera Barat, pihak panitia pendirian UNU Sumbar dan PWNU Sumbar menyatakan kesiapannya dengan pendirian Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat.

Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi antara BP3TNU, PWNU dan panitia Pendirian UNU Sumbar di aula PWNU Sumbar, Jumat (6/2).

Sambut Menristek Dikti, PWNU Sumbar Siap Dirikan UNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Menristek Dikti, PWNU Sumbar Siap Dirikan UNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Menristek Dikti, PWNU Sumbar Siap Dirikan UNU

Ketua PWNU Sumbar Drs H Maswar MA mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang berjalan mempersiapkan lahan untuk pembangunan kampus dan mempersiapkan gedung kampus untuk proses perkuliahan.?

PKB Kab Tegal

Maswar melanjutkan, memang pihaknya baru bisa memanfaatkan gedung pihak lain yang representative. “Namun dalam waktu dekat kita akan berusaha agar dapat membangun gedung yang permanen,” katanya di dampingi Sekretaris PWNU Sumbar Firdaus,M.Si.

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan yang sama, mantan Koordinator Kopertis Wilayah X (Sumbar Riau jambi & Kepri) Prof Dr der soz Damsar MA juga mendukung langkah NU untuk memusatkan UNU Sumbar di Kabupaten Padang Pariaman.? “Karena sangat strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi di Sumatera Barat,” ujarnya.?

Di sisi lain, kata mantan Dekan FISIP Universitas Andalas ini, orang Pariaman juga dikenal dengan kebiasaan “badoncek” nya, yakni orang Pariaman dalam budayanya suka bergotong royong. “Harapan kita UNU Sumbar mampu tumbuh dan berkembang di Sumatera Barat,” harapnya.

Ketua Pendirian UNU Sumatera Barat Dr H Ahmad Wira usai rapat menyampaikan, bahwa semua pihak di NU Sumbar ? sepakat, kampus UNU Sumbar akan dipusatkan di kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

“Mudah-mudahan dengan kerja keras, semua infrastruktur termasuk lahan dan gedung perkuliahan, serta konsep akademik dan SDM dapat selesai dalam waktu dekat,” ujarnya.

Hadir dalam pertemuan itu sesepuh yang juga mustasyar NU Sumbar Drs H Armin AN, mantan Rais Syuriah NU Prof Dr H Asasriwarni, MH dan tokoh NU lainnya serta para calon dekan dan kader NU. (Afriendi/Fathoni)

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Daerah PKB Kab Tegal

Kamis, 12 September 2013

Asinfokom Satkornas Banser Latih Jurnalistik di OKU Timur

OKU Timur, PKB Kab Tegal



Sejumlah elemen kepemudaan, komunitas olahraga, hobi dan media di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menggelar "Lokalatih Pembuatan Video dan Jurnalisme Komunitas" sebagai upaya mengajak generasi muda berani mempublikasikan gagasan positif.

Pembina kelompok kerja lokalatih, Rio Susanto, di Bengkel Kreatif, Kelurahan Terikus Rahayu, Kecamatan Martapura, Ahad (10/9) berharap, kegiatan yang menghadirkan Asinfokom Satkornas Banser Gatot Arifianto dan jurnalis TV One Herman Sawiran tersebut bisa menggairahkan penggunaan media sosial secara positif bagi generasi muda setempat.

Asinfokom Satkornas Banser Latih Jurnalistik di OKU Timur (Sumber Gambar : Nu Online)
Asinfokom Satkornas Banser Latih Jurnalistik di OKU Timur (Sumber Gambar : Nu Online)

Asinfokom Satkornas Banser Latih Jurnalistik di OKU Timur

"Sehingga tahu kode etik, paham teknik jurnalistik, video dan fotografi," ujar Wakil Ketua III DPRD OKU Timur itu pula.

Rio menambahkan, media menjadi lebih sederhana dengan kehadiran tekhnologi. Kehadiran smartphone  di tangan-tangan kaum muda semestinya bisa menghasilkan posting-postingnya berkarakter di media sosial.

PKB Kab Tegal

"Semoga generasi muda di OKU Timur bisa menghindari share atau mempublikasikan sesuatu yang negatif dan tidak menginspirasi," kata dia lagi. 

Ketua PC IPNU OKU Timur, Muhammad Mukhlis selaku ketua panitia kegiatan melanjutkan, acara tersebut diharapkan bisa memberikan pembelajaran dalam mengelola media sosial, memenuhi kriteria dan dan kaidah berlaku dalam jurnalistik dalam mempublikasikan kegiatan komunitas.

"Kami berharap pula, kegiatan mampu menjembatani keterbatasan tentang pengelolaan dan pemanfaatan media sosial, serta terampil membuat naskah jurnalistik, video dan fotografi," papar Muhklis.

PKB Kab Tegal

Media sosial jika digunakan baik akan menghasilkan yang baik. Gatot berharap, elemen kepemudaan, komunitas olahraga dan hobi yang ikut kegiatan tersebut mengambil alih media sosial dengan gagasan positif, inspiratif, untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kegiatan digelar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Garuda KPP-RI, Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Misbahul Ulum Gumawang, Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII), Matic 17, Palembang Post, Karang Taruna, Perbasi dan PMI. (Erli Badra/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Budaya, Makam PKB Kab Tegal

Minggu, 08 September 2013

Sarbumusi Desak Pemda DKI Kawal UMP 2,2 Juta

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sarekat Buruh Muslimin Indonesia ? (Sarbumusi), organisasi buruh di bawah NU, menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengawal penetapan baru upah minimum 2013 DKI Jakarta. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk mengawal besaran upah minimum provinsi, UMP; Rp.2,2 juta yang ditetapkan tripartit DKI Jakarta.

Sarbumusi Desak Pemda DKI Kawal UMP 2,2 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarbumusi Desak Pemda DKI Kawal UMP 2,2 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarbumusi Desak Pemda DKI Kawal UMP 2,2 Juta

“Pemerintah harus mengawasi kebijakan penetapan UMP itu agar dapat berjalan,” kata Baitul Khairi, Wakil Sekretaris Umum PP Sarbumusi saat dikonfirmasi PKB Kab Tegal per telepon, Rabu (21/11) siang.

Pengawasan Pemda DKI dimaksudkan untuk menghindari peristiwa penetapan upah yang terjadi di Jawa Barat beberapa bulan lalu. Para politisi Jabar saat itu memanfaatkan momen penetapan upah buruh oleh dewan tripartit.

PKB Kab Tegal

Menurut Khairi, pihak Apindo sebagai dewan perwakilan pengusaha mengajukan banding karena keberatan dengan hasil penetapan tripartit. Putusan hukum Jabar akhirnya memenangkan Apindo sebagai pihak pengaju banding.

Apindo sebagai dewan tripartit yang mewakili para pengusaha, hampir selalu keberatan terhadap hasil penetapan upah buruh, tambah Khairi. Perilaku Apindo itu tidak hanya terjadi di Jabar atau di Jakarta, tetapi juga di daerah manapun.

PKB Kab Tegal

Dalam keberatannya, pihak Apindo kerap kali menakut-takuti dewan buruh dan dewan pemerintah yang tergabung dalam tripartit. Mereka selalu mengajukan hasil survey Kebutuhan Hidup Layak, KHL-nya sendiri, imbuh Khairi.

Dengan besaran upah yang diajukan oleh pihak buruh atau pemerintah, Apindo sering kali keberatan. Mereka biasanya mengklaim akan rugi bahkan gulung tikar kalau harus memenuhi tuntutan kedua dewan lainnya; buruh dan pemerintah, tutup Khairi.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

Sabtu, 31 Agustus 2013

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak

Jakarta, PKB Kab Tegal. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan orang tua menjadi bagian utama dan pertama yang harus memberikan perlindungan kepada anak-anak.

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Orang Tua Bagian Utama dan Pertama dalam Perlindungan Anak

“Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak, jika menemukan anak-anak terlantar maka kewajiban masyarakat Indonesia untuk memberikan perlindungan,” kata Khofifah menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (16/7) siang.

?

Peringatan HAN tahun ini digelar bersamaan dengan Halal Bihalal PP Muslimat NU. Khofifah mengatakan bagi Muslimat NU peringatan HAN sudah berlangsung bertahun-tahun.

PKB Kab Tegal

“Muslimat NU punya 15.600 TPQ. Hari Anak Nasional bagi Muslimat sudah tahunan. Biasanya Muslimat NU ? membuat ? Festival Anak Soleh Nasional, tapi itu agenda 3 tahun sekali. Jadi tahun ini tidak ada,” ujarnya.

Walau digelar bersamaan dengan Halal Bihalal, Khofifah mengatakan nuasansa yang ingin dibangun tetap sama.

PKB Kab Tegal

“Bahwa kita berharap anak-anak di Indonesia bisa bahagia. Lindungi anak-anak Indonesia. Jangan biarkan anak-anak terekpoitasi dan terlantar,” pesan Khofifah.

Peringatan HAN dan Halal Bi Halal PP Muslimat NU berlangsung meriah, dihadiri ribuan peserta, utamanya ibu-ibu dan anak-anak. Sejumlah tokoh turut hadir seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua KPAI Asroru Niam Saleh, Kepala BKKBN, dan tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Ubudiyah PKB Kab Tegal