Sabtu, 03 Februari 2018

GP Ansor Subang Intensifkan Kaderisasi di Desa-Desa

Subang, PKB Kab Tegal. Gerakan Pemuda Ansor Subang mengadakan rapat koordinasi bersama sejumlah Pimpinan Anak Cabang Ansor di Subang, Kamis (26/6). Kesempatan silaturahmi di pesantren Al-Ishlah, Jatireja, Compreng, Subang, ini digunakan untuk menampung masukan hadirin perihal kaderisasi GP Ansor di Subang.

GP Ansor Subang Intensifkan Kaderisasi di Desa-Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Subang Intensifkan Kaderisasi di Desa-Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Subang Intensifkan Kaderisasi di Desa-Desa

Ratusan hadirin ini juga membahas agenda terdekat dalam rangka mengadakan kegiatan di bulan Ramadhan.

"Minimal kita bicara konsep kaderisasi. Agar ke depan, penguatan internal di tiap kepengurusan GP Ansor bisa dilaksanakan dengan konsep tersebut," kata Ketua GP Ansor Subang Asep kepada PKB Kab Tegal, Kamis (26/6).

PKB Kab Tegal

Hadir dalam rakor ini Ketua GP Ansor Pagaden Edi Suryadi, Ketua GP Ansor Cipunagara Udin Saefudin, dan pengasuh pesantren Al-Ishlah KH Ushfuri Ansor, serta ratusan kader GP Ansor di tiga kecamatan.

"Mudah-mudahan, beberapa hari ke depan, GP Ansor Subang turun ke kecamatan-kecamatan untuk memperkuat sistem kaderisasi di tiap-tiap pengurus ranting," tutup Asep. (Ade Mahmudin/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal PKB Kab Tegal

Jumat, 02 Februari 2018

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’

Tuban, PKB Kab Tegal. Shalawat Badar sudah menjadi bagian penting dari Nahdlatul Ulama khususnya mulai periode 1960-an. Ajaran NU yang menekankan arti penting shalawat dipadukan dengan spirit perjuangan Ahli Badar dalam membantu perjuangan Rasullah, menjadikan Sholawat Badar mendapat tempat di hati para ulama dan warga NU dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan nahdlatul Ulama selama ini.?

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Shalawat Badar Sudah Menjadi ‘Mars NU’

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj saat memberikan Orasi Kebudayaan dalam Haul Ke-46 KH Ali Manshur, Pencipta Shalawat Badar pada Selasa (17/10) malam di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, tempat dimakamkannya Kiai Ali Manshur.

Dalam kesempatan Haul yang disiarkan Live TV9 Nusantara itu, Kiai Said meyerahkan kembali penghargaan PBNU di bidang kebudayaan yang diterima oleh putra tertua Kiai Ali Mansur, KH Syakir Ali.

Sebelumnya, PBNU telah menganugerahkan penghargaan bidang kebudayaan pada momen Harlah ke-91 NU Januari lalu pada tiga tokoh, Kiai Ali Manshur, Kiai Ridlwan (pencipta Logo NU) dan Cak Durasim (seniman Surabaya yang melawan Jepang dengan Kidung-kidungnya). Pada Muktamar ke-29 NU pada alahir tahun 1989, KH Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum PBNU pernah menganugerahkan Bintang NU pada Kiai Ali Manshur atas jasanya mencipta Shalawat Badar.?

Lebih lanjut, Kiai Said menyampaikan, NU memang tidak punya Mars khusus, dan Shalawat Badar telah menjadi mars Nahdlatul Ulama yang dilantunkan di acara-acara resmi organisasi NU atau even kultural warga NU. Semuanya terjadi secara alami, berkat karomah shalawat dan spirit yang terkandung di dalam syair-syair Shalawat Badar. "Tidak ada yang mewajibkan, tapi telah menjadi wajib-wajib sendiri," sambungnya.

PKB Kab Tegal

Shalawat Badar dicipta Kiai Ali Manshur di Banyuwangi dalam periode antara 1960-1962, seusai beliau menjalankan ibadah haji dan paripurna mengemban tugas Partai NU sebagai Anggota Konstituante RI menyusul dibubarkannya Konstituante melalui Dekrit Presiden Soekarno, 5 Juli 1959. Buntu dan memanasnya situasi politik jelang tragedi 1965 menggerakkan hati Kiai Ali Manshur bermujahadah dan menyusun syair shalawat yang tafaulnya didasarkan pada spirit 313 sahabat ahli badar.?

PKB Kab Tegal

Banyak yang menyangka kalau Shalawat Badar diciptakan oleh orang Arab. "Shalawat Badar diciptakan oleh ulama Indonesia Asli, bisa dilihat dari dialek syair yang sangat kental Jawanya," sambung Kiai Said.?

Di bagian akhir, Ketua Umum PBNU mengimbau warga NU terus melestarikan Shalawat Badar, menumbuhkan spirit ahli badar serta terus mendoakan penggubahnya. “Kiai Ali Manshur telah mewariskan Shalat Badar, tugas kita merawat dan menjaga keberlangsungan spiritnya," ujar Kiai Said.

Kiai Ali Manshur wafat pada 26 Muharram 1391 atau bertepatan pada 24 Maret 1971 dalam usia 50 tahun. Secara garis keturuan, Kiai Ali Manshur adalah putra Kiai Manshur, cucu Kiai Shiddiq Jember yang dari Kiai Shiddiq ini lahir tokoh-tokoh besar seperti Kiai Mahfudz Shiddiq, Kiai Ahmad Shddiq dan Kiai Abdul Hamid Pasuruan. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

PMII Mantapkan Ideologi dengan Sekolah Aswaja

Jepara, PKB Kab Tegal. Untuk memantapkan ideologi ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) kader PMII, PMII Jepara mengadakan Sekolah Aswaja yang dilaksanakan di Gedung Muslimat NU desa Bulungan, kecamatan Pakis Aji, kabupaten Jepara, Jum’at-Senin (21-24/8) mendatang.

PMII Mantapkan Ideologi dengan Sekolah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Mantapkan Ideologi dengan Sekolah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Mantapkan Ideologi dengan Sekolah Aswaja

Kegiatan yang bertajuk “Mengukuhkan Aswaja Sebagai Nafas Gerakan” ditargetkan diikuti 30 peserta baik dari Cabang Jepara maupun luar daerah. Beberapa pemateri yang rencananya mengisi: Nur Sayyid Santoso Kristeva, Mayadina Rohma Musfiroh, Murniati, Gus Sahil, Gus Wa’i, A. Syaifudin, Abdul Wahab, Purwanto, Rumail Abbas dan M Ali Nazilatul Furqon.

Selama kegiatan peserta menerima beberapa materi. Di antaranya Doktrin dan Prinsip Aswaja, Geneologi Pemikiran Islam di Indonesia, Aswaja sebagai Manhaj Al Fikr dan Manhaj Al Harokah, Amaliah Keagamaan Kaum Nahdliyyin dan masih banyak lagi.

PKB Kab Tegal

Dalam siaran persnya, Ainul Mahfudh, ketua PMII Cabang Jepara menyebutkan sekolah ini bertujuan membekali kader PMII ideologi Aswaja.?

PKB Kab Tegal

“Guna membendung paham-paham radikal yang datang dari luar,” tuturnya.

Mahfudh menegaskan, sesuai AD/ART PMII merupakan organisasi yang berideologi Aswaja. Sehingga kegiatan ini terangnya penting diberikan dalam rangka pemahaman secara mendalam tentang Aswaja baik dari sejarah hingga proses implementasinya dalam beribadah dan bermasyarakat.

Masih dalam rilis yang diterima PKB Kab Tegal, makna tema yang diusung menurut dia dalam bersikap dan bertindak kader PMII harus selalu berlandaskan nilai-nilai Aswaja.

Sarjana Unisnu ini menambahkan kader PMII yang mengikuti sekolah harapannya mampu memahami lebih nilai-nilai Aswaja.?

“Selain itu kader bertanggung jawab kepada kader selanjutnya. Sehingga ilmu-ilmu yang didapatkan dapat meneruskan generasi pemahaman Aswaja di setiap jenjangnya,” pungkas Mahfudh. (Syaiful Mustaqim/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman

Pati, PKB Kab Tegal. Madrasah Aliyah NU Luthful Ulum Wonokerto Pasucen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah bekerja sama dengan Perpustakaan Mutamakkin Kajen menggelar bedah novel Kuntul Nucuk Bulan. Bedah novel tersebut mendaulat Farid Abbad sebagai narasumber.

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Ibarat Kuntul Penjelajah, Pencari Pengalaman

Farid, pada bedah novel Selasa (26/1), ini menjelaskan, kuntul adalah burung yang selalu terbang menjelajah ke berbagai tempat untuk mencari pengalaman dan ilmu baru. Burung itu tidak puas dengan apa yang diperoleh. Cita-citanya tidak bisa dibatasi karena sangat tingginya sehingga dikejar sepanjang hidup.

Novel ini, kata aktivis Lakpesdam NU Pati, ini mengisahkan seorang santri yang mempunyai cita-cita tinggi yang tidak patah semangat oleh berbagai kendala dan rintangan yang menghadang. Santri tersebut terus belajar dan berkarya untuk mencapai cita-citanya yang tinggi.

PKB Kab Tegal

Para pelajar sebagai generasi masa depan bangsa, lanjut Farid, harus menjadi sosok yang pantang menyerah. Pemuda harus terbang tinggi untuk meraih mimpi yang dicanangkan. Cita-cita tinggi inilah yang mendorong seorang pemuda untuk belajar secara rajin dan membekali diri dengan berbagai keterampilan hidup.

PKB Kab Tegal

Menurut Farid, alumnus Global University Libia, ini menjelaskan, salah satu keterampilan hidup adalah jurnalistik, kemampuan tulis menulis. “Untuk menjadi penulis hebat dibutuhkan ketekunan dan latihan terus menerus. Orang-orang besar, seperti Buya Hamka dan Pramodya,? mampu menghasilkan karya-karya besar di balik jeruji penjara. Begitu juga KH. MA. Sahal Mahfudh yang mampu menghasilkan karya yang menjadi karya internasional yang wajib dipelajari di Universitas Al-Ahqaf,” jelasnya.

Ia menganjurkan untuk penulis pemula agar menulis diary setiap hari. Misalnya setelah shubuh, waktu istirahat sekolah, dan lain-lain. Menulis ini? harus menjadi kebiasaan harian, sehingga lama-lama akan menjadi dokumen yang sangat berharga. Kebiasaan ini akan memperlancar kemampuan menulis. Menulis seperti mengalir deras tanpa ada ujungnya, karena ide-ide besar terus bermunculan tanpa henti.

Dalam rangka meningkatkan tradisi jurnalistik ini, MA NU Luthful Ulum selalu menerbitkan buku setiap tahunnya, seperti Mengibarkan Prestasi tahun 2014 dan Sayap-Sayap Rindu & Setitik Embun di Ujung Subuh tahun 2015.

Dalam tahun 2016 ini, madrasah berbasis pesantren ini mengadakan lomba cerpen internal untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi di bidang jurnalistik. Dengan menciptakan iklim kompetisi yang ilmiah, siswa-siswi akan mengeluarkan kemampuan terbaik untuk mengasah kemampuannya terus menerus untuk menggapai cita-cita yang tinggi.

Nur Alimah, selaku Waka Kesiswaan MA NU Luthful Ulum menjelaskan, kegiatan ilmiah, seperti bedah buku dan seminar remaja terus diadakan MA NU Luthful Ulum supaya siswa-siswi termotivasi mengejar cita-cita yang tinggi dengan usaha maksimal. (Jamal Mamur/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

PCNU Jombang Sepakat Usulkan “Ahlul Halli wal Aqdi”

Jombang, PKB Kab Tegal. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang telah sepakat mengusulkan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yang akan diadakan pada Selasa (16/4) besok. Mekanisme ini merupakan realisasi dari ketentuan mengenai “musyawarah mufakat”.

PCNU Jombang Sepakat Usulkan “Ahlul Halli wal Aqdi” (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Jombang Sepakat Usulkan “Ahlul Halli wal Aqdi” (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Jombang Sepakat Usulkan “Ahlul Halli wal Aqdi”

Mekanisme pemilihan oleh dewan yang dibentuk atau Ahlul Halli wal Aqdi diusulkan akan diterapkan dalam pemilihan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dalam Konferensi Wilayah (Konferwil NU Jawa Timur pada akhir Mei 2013 nanti. 

Demikian dalam Rapat Pengurus Harian PCNU Jombang yang diadakan, Sabtu (13/4) malam. Tampak hadir dalam rapat tersebut Rais Syuriah, KH Abd Nashir Fattah, beserta jajaran Syuriah, Ketua PCNU Jombang, Dr. KH Isrofil Amar beserta jajaran pengurus tanfidziyah.

PKB Kab Tegal

Rapat rutin yang kali ini diadakan di rumah KH Isrofil Amar ini membahas beberapa hal. Salah satu bahasannya adalah tentang surat undangan Muskerwil dari PWNU Jatim. Karena agenda utama dalam Muskerwil sesuai dengan surat tersebut adalah akan membicarakan tentang mekanisme pemilihan pimpinan PWNU Jatim periode mendatang dalam Konferwil, maka rapat juga membicarakan tentang apa usulan dari PCNU Jombang dalam Muskerwil.

Di dalam rapat berkembang dua usulan, yang pertama PCNU Jombang akan membawa usulan pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat, dan yang kedua pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara. Dua usulan ini sesuai dengan AD/ART Nahdlatul Ulama Bab XIV Pasal 42 ayat (1) point a dan b yang berbunyi "Rais (Ketua) dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Wilayah setelah yang bersangkutan menyampaikan kesediaannya".

PKB Kab Tegal

Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang dan alot dengan berbagai argumentasi yang saling menguatkan, sebagaimana yang sering terjadi di NU, akhirnya disepakati, utusan dari PCNU Jombang yang akan diwakili oleh ketua Tanfidziyah KH Isrofil Amar dan Katib Syuriah, KH Abd Kholiq Hasan akan membawa mandat yang menyatakan bahwa “PCNU Jombang mendukung dan mengusulkan mekanisme pemilihan pimpinan PWNU Jatim melalui musyawarah mufakat, dengan teknis pelaksanaannya melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi atau Ahwa”.

Alasan utama pemilihan mekanisme musyawarah mufakat melalui Ahwa adalah memilih resiko yang lebih ringan dari dua resiko (akhoffudzarain) yang berkaitan dengan praktek riswah yang saat ini marak di mana-mana. Mekanisme Ahwa akan melokalisir praktek riswah, jika terjadi, hanya pada lingkaran kecil, tidak melebar pada semua peserta Konferwil.

PWNU Jawa Timur sendiri akan menyelenggarakan Konferwil pada 29 Mei - 2 Juni 2013 mendatang di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat desa Lebo Kecamatan Sidoarjo. 

Foto: Suasana Muktamar ke-26 NU di Semarang, 1979.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah PKB Kab Tegal

Kamis, 01 Februari 2018

Tentang Zakat Fitrah

Zakat fitrah berbeda dengan zakat harta benda. Karena zakat fitrah merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan ibadah puasa Ramadhan. Bila ibadah puasa berfungsi untuk mensucikan diri dan jiwa seorang muslim, maka zakat fitrah berfungsi mensucikan harta mereka dari segala kotoran yang selama ini terkumpul ketika bermuamalah dengan sesama manusia. Mengenai hal ini Rasulullah saw menggambarkan dalam haditsnya:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Nabi saw bersabda “puasa bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, dan tidak akan diterima (dengan sempurna oleh Allah swt) kecuali dengan zakat fitrah.

Demikianlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap orang muslim baik laiki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa, yang menjumpai bulan Ramadhan dan bulan Syawal dan memiliki kelebihan rizki persediaan untuk siang dan malamnya idul fitri. inilah tiga syarat zakat fitrah.

Tentang Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tentang Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tentang Zakat Fitrah

Dengan kata lain zakat fitrah merupakan zakat jiwa. Zakat yang diwajibkan pada setiap manusia muslim yang bernyawa. Maka seorang muslim yang menjadi tulang punggung keluarga (suami misalkan) wajib menunaikan zakat semua anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Seperti anak, istri, mertua dan orang-orang dilingkungannya yang kebutuhan sehari-hari mereka ditanggungnya.

Oleh karena itu seorang bayi yang lahir pada hari terakhir (seblum maghrib) bulan Ramadhan, sama wajibnya membayar zakat fitrah seperti orang dewasa lainnya, karena dia telah berjumpa dengan Ramadhan dan akan menghadapi bulan Syawal . Tetapi sebaliknya orang yang meninggal di hari terakhir bulan sebelum memasuki hari pertama bulan Syawal tidak diwajibkan menunaikan zakat fitrah.

Adapun zakat fitrah itu berupa makanan pokok  sebesar 1 sho’ atau dalam konteks negara Indonesia berupa beras sebanyak 2,5 kg.  Sebagaimana hadits Rasulullah saw:

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

Dari Ibnu Umar ra Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma, atau gandum bagi muslim yang hamba dan muslim yang merdeka laki-laki maupun perempuan, baik muslim anak-anak ataupun  orang tua. Dan hendaklah zakat fitrah ditunaikan sebelum orang-orang selesai mengerjakan halat id.

Hadits di atas juga menyebutkan ihwal penunaian zakat fitrah yang hendaknya dilakukan seusai bulan Ramadhan hingga menjelang shalat id. Itu adalah prime time pelaksanaan zakat fitrah. Namun para fuqaha juga memperbolehkan membayar zakat fitrah semenjak awal Ramadhan, yang diistilahkan dengan nama ta’jil. Adapun jika zakat ditunaikan setelah shalat id, maka zakat tersebut berubah fungsi sebagai shadaqah biasa, bukan zakat fitrah dan hukumnya makruh. 

? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ?

Dari Ibnu Abbas ra. berkata: Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perbuatan yang tidak berguna dan ucapan kotor, serta untuk memberikan makanan orang miskin. Maka barang siapa mengeluarkan zakat sebelum shalat id maka itulah zakat fitrah yang terqabul, dan barang siapa yang memberika zakat setelah shalat id maka itu termasuk shadaqah. (red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan PKB Kab Tegal

Ikhlas Modal Utama Pengurus NU

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Hal utama yang harus dimiliki oleh pengurus Nahdlatul Ulama (NU) adalah jiwa yang ikhlas. Keikhlasan itu pasti akan dibalas oleh Allah SWT, minimal kebutuhan hidupnya akan tercukupi dan  anak cucunya juga akan dimulyakan Allah. Karena setiap apa yang ditanam orang tua pasti akan berdampak pada anak dan cucunya.

Hal tersebut disampaikan oleh A’wan PWNU Jawa Timur H Hasan Aminuddin saat melantik pengurus MWCNU dan pengurus Ranting NU serta pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor se-Kecamatan Pakuniran masa khidmat 2017-2022 di halaman Pondok Pesantren Kanjeng Sunan Kalijogo Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (17/12) lalu.

Ikhlas Modal Utama Pengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikhlas Modal Utama Pengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikhlas Modal Utama Pengurus NU

Menurut Hasan, berkhidmat di jalan NU hendaknya dijadikan sebagai ladang dan lahan dalam ber amar ma’ruf nahi mungkar. Karena hakikat manusia hidup di dunia adalah agar bermanfaat bagi orang lain dan agamanya dengan jalan menggunakan pikiran, tenaga maupun harta. 

“Sering saya sampaikan kepada pengurus NU bahwa pengasuh pesantren itu berenangnya hanya di kolam, namun orang-orang yang berkhidmat dalam kepengurusan NU berenangnya adalah di lautan. Inilah hebatnya tarekat NU,” tegasnya. 

 

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan tersebut Hasan sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada segenap pengurus yang telah berkhidmat dalam organisasi NU. 

“Manfaatnya nanti akan dirasakan baik di dunia maupun di akhirat. Karena NU merupakan jembatan untuk menegakkan syariat dalam mengamalkan khoiruunnaas anfauhum linnaas,” katanya.

Pelantikan ini dihadiri jajaran pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan. Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimka Pakuniran dan jajaran Kepala Desa se-Kecamatan Pakuniran. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kiai, Sunnah PKB Kab Tegal