Sabtu, 17 Juni 2017

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak warga NU untuk mensyukuri keberadaannya sebagai bagian dari warga NU yang memiliki ajaran yang jelas dan bersambung sampai kepada Rasulullah.?

Hal ini disampaikan oleh Kiai Said ketika menerima rombongan dari Ma’arif NU Sidoarjo yang berkunjung ke gedung PBNU, Sabtu (19/12).

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Alhamdulillah, Kita Dijadikan sebagai Orang NU

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said menyampaikan kepada hadirin, terdapat dua tugas yang harus dijalankan. Pertama adalah belajar agama dengan benar.

PKB Kab Tegal

“Para ulama NU mempelajari agama dengan benar, sanad kita sampai dengan Imam Syafii dan Imam Syafii jika dirunut sampai kepada Rasulullah,” katanya.

PKB Kab Tegal

Karena itu, jika ada orang yang belajar agama sembarangan, tapi sedikit-sedikit bilang Islam kaffah tetapi tidak bermazhab atau bahkan antimazhab, maka menurutnya patut dipertanyakan kemampuannya dalam beragama. “Mereka orang yang tidak jelas,” paparnya.

Ia menjelaskan, pesantren sebagai pusat pendidikan agama NU telah ada sebelum berdirinya Indonesia. Pesantren ini mampu melahirkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan, seperti Ki Hajar Dewantara dan Panglimat Sudirman. Menurutnya, ungkapan dari Kartini tentang “Habis gelap terbitlah terang” juga berasal dari Qur’an saat ia mengaji, yaitu dari ayat minaddhulumaati ilannuur.?

Ia melanjutkan, kewajiban kedua adalah membimbing masyarakat. Setelah mampu belajar agama dengan baik, ilmu yang dimiliki harus kembangkan kepada masyarakat agar mereka ikut tercerahkan, agar masyarakat memiliki jiwa ikhlas, ukhuwah, dan mandiri.?

“Pesantren selalu mengajarkan kemandirian, tidak menggantungkan diri kepada siapapun, termasuk kepada negara. Lulusan pesantren tidak ingin jadi PNS, meskipun itu boleh-boleh saja. Yang penting belajar baik,” tandasnya.?

Dijelaskannya, secara pribadi, seorang Muslim harus tawadhu dan zuhud. Harta secukupnya dan tidak boleh memamerkannya kepada orang lain, tetapi ketika berbicara organisasi, tidak boleh seperti itu. Organisasi harus terus dikembangkan, tidak boleh dikelola sekedarnya.?

“Kalau untuk NU, kita tidak boleh zuhud, untuk organisasi ngak apa-apa kita membanggakan diri,” terangnya.

Ditambahkannya, “Jangan sampai umat Islam dihina dan tidak bermartabat, kita ikut berdosa. Inilah gunanya kita berorganisasi,” teranganya.?

Dalam kesempatan tersebut Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan penjelasan tentang perkembangan pendidikan NU yang kini terus berkembang pesat, baik sekolah maupun pesantren, termasuk sudah berdirinya 24 perguruan tinggi NU. ? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, AlaSantri, Internasional PKB Kab Tegal

Selasa, 13 Juni 2017

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Probolinggo, PKB Kab Tegal. Menjelang hari raya Idul Fitri 1434 H, penjual bunga untuk keperluan nyekar atau ziarah kubur mulai menjamur di Kota Probolinggo. Selain di dekat pemakaman, para pedagang musiman ini juga memenuhi pasar baru kota setempat.

Di pasar baru, mereka memadati area sekitar pintu masuk di Jl. Panglima Sudirman dan Jl. Cut Nyak Dien. Puluhan pedagang serupa juga banyak didapati di pinggir Jl. Pahlawan, yang juga berdekatan dengan pasar baru.

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)
Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur (Sumber Gambar : Nu Online)

Pedagang Bunga untuk Ziarah Kubur Menjamur

Ada empat jenis bunga yang mereka jual. Yakni bunga sundel atau yang dikenal dengan bunga sedap malam, bunga kenanga, bunga mawar dan bunga pacar banyu. Harganya beragam, mulai dari Rp10 ribu per kilogram, Rp150 ribu per kilogram sampai Rp3000 per kuntum bunga.

PKB Kab Tegal

Rata-rata, harganya mengalami kenaikan sejak Ahad (4/8). Bunga sedap malam dan kenanga misalnya, naik dari harga semula Rp30-50 ribu per kilogram menjadi Rp150 ribu per kilogram. Bunga pacar banyu naik dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk bunga mawar, naik dari harga semula Rp1000 untuk tiga kuntum bunga, menjadi Rp3000 untuk sekuntum bunga. “Yang beli mawar jarang, karena mahal,” kata Yanti, 32, salah satu pedagang asal Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo.

PKB Kab Tegal

Meski demikian, Yanti juga menyiapkan kemasan kresek berisi tiga jenis bunga dengan harga Rp2000. Yakni bunga sedap malam, bunga kenanga dan bunga pacar banyu.

Kepada PKB Kab Tegal Yanti mengatakan, dirinya berjualan bunga hanya menjelang Ramadhan dan akhir Ramadan menjelang Idul Fitri. “Saya jualan hanya pertama dan pas mau hari raya saja,” kata wanita yang kulakan bunga di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan tersebut.

Sumiyati, pedagang asal Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan dan Fiki, pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo juga sama. Di hari biasa, Sumiati adalah penjual keliling (wlijo) ikan dan sayur mayur.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Kota Probolinggo KH Aziz Fadhal mengatakan, tradisi nyekar dengan membawa bunga tidak dilarang. “Itu tradisi dari sesepuh kita dulu, ke kuburan membawa kembang,” katanya.

Menurutnya, dalam ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dianjurkan adalah ziarah kubur. Tujuannya, untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal, membaca tahlil dan surat Al-Fatihah. “Kapan pun (ziarah, Red) bisa dilakukan. Tidak harus menjelang Ramadhan maupun hari raya Idul Fitri,” jelasnya.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita PKB Kab Tegal

Jumat, 09 Juni 2017

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Jakarta, PKB Kab Tegal. Rais Aam PBNU yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf yang dikenal sebagai sosok organisatoris.

"Slamet adalah seorang organisatoris dengan pengalamannya di organisasi," kata Kiai Ma’ruf saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, (3/12)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maruf Amin: Slamet Effendy Yusuf Sosok Organisatoris

Menurut Maruf, Slamet banyak bergerak di berbagai organisasi seperti pernah menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Selain itu, masih kata Maruf, Slamet juga menjadi Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).

PKB Kab Tegal

Almarhum Slamet Effendy Yusuf sebelumnya juga pernah lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar.

Dia pernah menjabat Ketua MPR-RI periode 1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar.

PKB Kab Tegal

Slamet juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan sempat pula menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015, Ketua MUI pada periode 2009-2014 dan Waketum MUI 2015-2020.

"Jadi pengabdian almarhum begitu besar kepada bangsa dan negara serta agama," kata Kiai Ma’ruf.

Slamet Effendy Yusuf meninggal dunia pada Rabu (2/12) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Bandung, Jawa Barat, dalam usia 67 tahun. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Jadwal Kajian PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Juni 2017

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Jakarta, PKB Kab Tegal



Negara-negara yang turut serta dalam KTT ASEAN 2016 di Laos mengapresiasi cara Indonesia dalam menangani kasus terorisme yang menimpa.

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

ASEAN Apresiasi Pendekatan Lunak untuk Atasi Terorisme

Presiden Joko Widodo di Vientiane, Laos, Kamis, menanggapi respons positif yang diberikan negara-negara anggota ASEAN terkait penanganan terorisme di Indonesia.?

Dalam forum tersebut, Jokowi memang sempat mempertanyakan efektivitas penanganan terorisme dengan hanya mengandalkan kekuatan militer semata.

"Berbeda penanganannya di negara yang lain, yang banyak dilakukan dengan penegakan hukum, diburu dengan kekerasan. Kita ini punya pendekatan lunak, dengan cara pendekatan agama, dengan cara pendekatan budaya, itu yang kita sampaikan," katanya.

Meski demikian, dia memastikan bahwa pemerintah tetap akan melakukan penegakan hukum bila memang pendekatan-pendekatan lunak tidak membuat jera para pelaku terorisme.

PKB Kab Tegal

Sebab, menurut dia, Indonesia sejatinya menerapkan kombinasi antara pendekatan keras dengan pendekatan lunak.?

Walaupun yang disebut terakhir itu merupakan prioritas pemerintah saat ini.

PKB Kab Tegal

"Tapi dari proses yang mereka lihat di Indonesia, memang mereka lihat lebih memberikan hasil. Paling tidak, tidak memproduksi teroris semakin banyak. Mereka yang mengatakan itu sendiri," katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Makam PKB Kab Tegal

Selasa, 06 Juni 2017

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Malang, PKB Kab Tegal

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menjadi sentrum gerakan titahkan para kader pergerakan untuk tidak hanya menjadi pemilih abal-abal yang mudah terkena serangan fajar, namun lebih dari itu, yakni menjadi pemilih yang bisa menciptakan pemilihan gubernur (pilgub) yang berintegritas, dengan menolak keras pada praktik money politik pada pilgub Jatim yang berlangsung pada Kamis, 29 Agustus.

“Persiapan pilgub sudah 100%, kami mengharap warga Jatim menggunakan hak suaranya dengan baik, tanpa adanya praktik-praktik curang, terlebih golput akan pilgub ini sesuai dengan apa yang kita harapkan,” papar Hendrik selaku ketua KPU Malang, dihadapan para kader PMII, Selasa (27/08) di Hotel Regent, Jalan J. A. Suprapto, Malang.

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pilih Jadi Pemilih Kritis

Dalam sosialisasi pilgub yang dihadiri Ketua KPU Malang dan bekerjasama dengan Malang Corruption Watch (MCW) itu, tidak hanya dihadiri PMII sebagai peserta, namun juga beberapa akademisi dari Universitas Widyagama, Universitas Islam Negeri Malang (UIN), Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), dan Universitas Negeri Malang (UM) dan beberapa warga dari tiap kecamatan kota Malang.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, Ketua PMII Cabang Malang saat ditemui PKB Kab Tegal usai acara mengatakan, PMII suadah seharusnya menjadi pemilih kritis dan menjadi contoh bagi masyarakat bukan malah apatis dengan tidak menggunakan hak suara (golput). 

PKB Kab Tegal

“Kader-kader PMII sudah faham benar akan terapan paradigm kritis transformatif yang selalu diajarkan di PMII, 29 besok para kader harus mengaplikasikannya dengan menjadi pemilih kritis,” tegas Erwanto pada PKB Kab Tegal.

Senada dengan apa yang disampaikan Erwanto, Luthfi J Kurniawan selaku dewan Pembina Malang Corruption Watch juga menyampaikan, jika pilgub Jatim ini harus jujur dan berintegritas bukan hanya pemilihan masal tanpa kejujuran.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Pemurnian Aqidah PKB Kab Tegal

Senin, 05 Juni 2017

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren

Tegal, PKB Kab Tegal?

Peran pesantren dalam membentuk peradaban Nusantara tidak diragukan lagi. Sementara kiai dan keilmuanya menjadi tonggak keberhasilan dalam membina masyarakat. Demikian disampaikan Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kajian Sumber daya Manusia (Lapesdam) NU Ahmad Baso dalam forum diskusi dan bedah buku karyanya sendiri “Pesantren Studies”.

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahmad Baso: Dibutuhkan Kader Pembela Pesantren

Bedah buku yang digelar di Pondok Pesantren Mahaduth Tholabah Babakan Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jum’at (22/9) malam itu, dihadiri beberapa kiai, termasuk pengasuh pesantren, PC. Ma’arif NU, PCNU Kabupaten Tegal, PC IPNU, PC PMII ? dan ratusan santri,

“Kita butuh kader pembela pesantren, karena ada sebagian orang yang mengambil teks-teks pada pesantren seolah-olah kurafat dan konservatif, ? ini jelas menghina pesantren dari peradaban. Ada kasus mahasiswa S3 dari Madura yang akan menyelesaikan studinya meneliti pesantren tetapi rujukannya bukan sama kiai dan pesantren tetapi pada tokoh-tokoh orientalis seperti fazlul rahman , ini kan tidak nyambung?” jelas Ahmad Baso?

PKB Kab Tegal

Wali Songo jaman dahulu, lanjut Baso, sudah tahu bagaimana menyiapkan kaderisasi dari kaum ? muda, dengan mengkader generasi mudanya sebagai katib atau juru tulis. Disini jelas ada kaderisasi dari yang muda untuk menulis agar bisa dijadikan bukti sejarah yang dapat dibaca oleh generasi penerus, makanya kita bisa menjumpai karya abad ke -16 dengan tulisan-tulisan pegon.?

Pada abad ke-19 ribuan, kata Baso, ? karya tulis ulama-ulama dulu dirampas oleh Belanda, kitab At Tib yang merupakan kitab yang membahas tentang kesehetan pada abad itu ada 40, menemukan 300 penyakit dan 700 obat, namun kitab-kitab itu rampas dan diboyong ke perpustakaan milik mereka, sehingga generasi penerus tidak bisa menemukan itu

PKB Kab Tegal

“Mereka takut kalau santri itu cerdas, pesantren kalau terlalu banyak membaca bisa bahaya, menurut mereka,” ? jelas alumnus Pesantren An Nahloh Makasar itu. ?

Diskusi yang dimoderatori Aqib Malik putra keluarga besar mahaduth tholabah itu menjadi menarik ketika beberapa pertanyaan mulai menggelinding satu persatu hingga sampai akhir penutupan, merasa peserta belum puas diskusi dilanjut dengan obrolan santai di serambi masjid pesantren.

Buku “Pesantren Studies” Ahmad Baso rencananya akan ditulis dalam 14 jilid dan untuk episode ini baru ditulis dalm jilid 2 dan sudah diterbitkan diantaranya 2a dan 2b.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Abdul Muiz?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Minggu, 04 Juni 2017

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI

Pekalongan, PKB Kab Tegal. Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se eks Karesidenan Pekalongan menggelar apel pasukan di Alun-alun Kota Pekalongan Selasa (12/2) mengucapkan janji setia membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pasukan Banser Apel Setia NKRI

Apel dihadiri Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah Habib Luthfy bin Yahya sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid, Ketua Pimpinan Wilayah Ansor Jawa Tengah Jabir Al Faruqi serta ratusan tamu undangan dari Pekalongan dan sekitarnya.

Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid dalam pengarahannya di hadapan ribuan anggota Banser mengatakan, Banser sebagai benteng Nahdlatul Ulama, harus setia dan menjunjung tinggi NKRI, Bagi Ansor NKRI adalah harga mati. 

PKB Kab Tegal

Dikatakan, akhir akhir ini NKRI mulai digoyang oleh sekelompok masyarakat yang ingin mengganti ideologi dengan harapan agar NKRI menjadi bercerai berai.

"Kita tidak rela NKRI dipecah belah oleh segelintir orang, maka Banser sebagai benteng Nahdlatul Ulama harus membela dengan sekuat tenaga," ujarnya.

PKB Kab Tegal

Sebagai mayoritas pemeluk agama Islam di Indonesia dan sekaligus sebagai organisasi kemasyarakatan pemuda yang terbesar, kiprah kita sangat dinantikan oleh negara negara Timur Tengah. Jika kita lengah, maka kehancuran akan menimpa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pasukan yang berada di garis depan, Banser harus siap membela NKRI sampai titik darah penghabisan.

Acara gelar pasukan Banser sekaligus menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1434 H yang diselenggarakan Khodimul Maulid Kanzus Sholawat Habib Luthfy diawali dengan kirab merah putih menyusuri jalan sepanjang 10 km diikuti oleh TNI, Polri, Banser dan pelajar NU.

Dikatakan Nusron, kegiatan yang sama juga akan digelar di wilayah wilayah lain di seluruh Indonesia dengan tujuan yang sama, yakni meneguhkan komitmen membela NKRI.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Abdul Muiz

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba, Berita PKB Kab Tegal