Dialog dan diskusi ini dinilai penting sebagai langkah strategis untuk mencari formulasi efektif dalam mengelola kemajemukan masyarakat Indonesia. Demikian dinyatakan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Machasin dalam sambutannya.
Kemenag Gelar Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural di Papua Barat (Sumber Gambar : Nu Online) |
Kemenag Gelar Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural di Papua Barat
Menurut Machasin, Kemajemukan budaya sebagai karunia bangsa Indonesia merupakan perekat yang menyatukan bangsa Indonesia. Kemajemukan perlu dirawat sebaik-baiknya agar tidak menjadi malapetaka.PKB Kab Tegal
"Kemajemukan tidak harus dilebur. Masing-masing kultur yang berbeda mesti harus dapat hidup berdampingan dengan kekhasannya masing-masing dan menjadi kekayaan bangsa," tandasnya dalam sambutan yang dibacakan oleh H Abdul Azis selaku ketua rombongan.PKB Kab Tegal
Gubernur Papua Barat Laksamana Purnawirawan Abram Octovianus Atururi saat membuka acara menyatakan, di Papua Barat toleransi antar pemeluk agama tidak perlu diragukan lagi. Bagi orang Papua, toleransi antar pemeluk agama dapat terjadi dengan baik karena masyarakat Papua menganut sistem kekerabatan yang kuat."Salah satu contoh kerukunan antar umat beragama di masyarakat Papua Barat adalah pelaksanaan MTQ yang melibatkan kepanitiaan dari berbagai komponen masyarakat luas, termasuk dari agama berbeda," tutur Oktovianus Atururi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat Yuliana Leon menyatakan, kebebasan beragama adalah potensi yang sangat baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun tanpa adanya wawasan multikultural, kebebasan beragama dapat menjadi titik rawan dalam persatuan dan kerukunan antar warga negara.
Redaktur : Syaifullah Amin
Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal Syariah PKB Kab Tegal