Senin, 27 Agustus 2012

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas

Banyumas, PKB Kab Tegal - Laila Zahrotul Awaliya, salah satu kader Fatayat NU Kecamatan Ajibarang meraih Juara pertama dalam lomba pemilihan putri Fatayat NU Kabupaten Banyumas? tahun 2017. Lomba ini diadakan untuk memperingati harlah (Hari Lahir) Ke-67 Fatayat NU, Senin (24/4).

Laila Zahrotul Awaliya yang akrab disapa Awal mengaku sangat senang dan bahagia bisa menjadi juara pertama dalam lomba tersebut. "Ini adalah kado terindah yang saya berikan buat Fatayat NU Ajibarang," katanya ketika diwawancarai.

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Fatayat NU Ajibarang Raih Juara 1 Putri Fatayat NU Banyumas

Ia mengatakan, juara ini bukan untuk dirinya melainkan dia persembahkan untuk Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Ajibarang dan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Desa Lesmana.

"Tentunya saya tidak berjuang sendirian, di situ banyak sahabat-Fatayat yang selalu mendukung saya sehingga bisa menjadi juara," jelasnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sebagai juara pertama Awal mendapatkan piala dan uang tunai sebesar Rp 750.000,00 serta berhak memakai mahkota putri Fatayat NU Kabupaten Banyumas 2017. "Uang tersebut nantinya akan saya berikan untuk kas Fatayat," lanjut Awal.

Ahmad Soim, Suami Laila Zahrotul Awaliya mengaku sangat bangga dengan kiprah gerakan istrinya di Fatayat sertra prestasi yang diraih istrinya tersebut. (Kifayatul Ahyar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Jumat, 10 Agustus 2012

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil

Blitar, PKB Kab Tegal. Bulan Ramadhan adalah bulan seribu berkah dimana kaum Muslim akan memperbanyak ibadah, mulai membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat sunnah di malam hari, dan memperbanyak sedekah. Pada Sabtu (10/06) sore IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar bersedekah dengan membagi-bagikan 10 ribu bungkus takjil. Kegiatan ini diikuti oleh 700 kader IPNU-IPPNU se-Kabupaen Blitar yang dibagi dalam 17 titik.?

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Blitar Bagikan 10 Ribu Bungkus Takjil

Tujuh belas titik tersebut meliputi kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Blitar di antaranya, Kecamatan Talun, Gandusari, Kanigoro, Garum, Kademangan, sanankulon dan kecamatan lainya. Banyak kader IPNU-IPPNU yang antusias untuk ikut bagi-bagi takjil sebagaimana diungkapkan oleh Ketua PC IPNU Kabupaten Blitar Choirul Mu’tadiin?

Kegiatan seperti ini sangat baik untuk wadah syiar IPNU-IPPNU, selain itu juga sebagai sarana silaturrahim antaranggota dan memperkenalkan IPNU-IPPNU ke masyarakat.?

"Kegiatan seperti ini sangat baik sebagai syiar IPNU-IPPNU, juga sebagai sarana bersilaturahmi antaranggota,” tambah Mu’tadiin.

Dengan terlaksananya bagi-bagi takjil, ini menunjukan bahwa IPNU-IPPNU bisa bermasyarakat, dan kegiatan ini bisa menjadi inovasi kegiatan dalam bulan Ramadhan.?

PKB Kab Tegal

“Kami berharap IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat mampu berinovasi dan menunjukan eksistensinya dengan kegiatan-kegiatan yang menarik, semoga tidak hanya bagi-bagi takjil saja, tapi kemudian bisa melaksanakan kajian-kajian agama di daerah masing-masing se-Kabupaten Blitar,” ujarnya (Taufik/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Hadits PKB Kab Tegal

Jumat, 03 Agustus 2012

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Jakarta Selatan, PKB Kab Tegal. Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Universitas Nasional (UNAS) bekerjasama dengan Senat Fakultas Kesehatan UNAS, menyelenggarakan pemeriksaan gula darah secara gratis dan penyuluhan narkoba di lingkungan RW 02, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (19/11) siang.

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII UNAS Ajak Warga Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Kecuali itu, mereka juga memfasilitasi warga yang ingin mendonorkan darahnya.

PK PMII UNAS mengimbau warga untuk terus siap dan siaga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan remaja. Warga harus terlibat secara aktif menggalakkan semangat antinarkoba.

PKB Kab Tegal

Kampanye ini sangat penting “agar peluang pemuda untuk mencapai masa depan cerah tidak terhalang dampak penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua PK PMII UNAS Dwi Anggun Cipta, Selasa (19/11) siang.

Kegiatan sosial rutin tahunan ini disambut antusias oleh warga. “Kami sangat bangga dengan adik-adik mahasiswa yang bersedia meluangkan waktu untuk yang memerhatikan dan siaga terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua RW 02 H Nurrokhim dalam sambutan pembuka acara.

PKB Kab Tegal

Warga di lingkungannya, menurut H Nurrokhim, butuh pemahaman lebih terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Karena, banyak warganya mempunyai anak remaja.

Sedangkan Ketua Pelaksana Bakti Sosial Harsenda Sari menilai peran penting mahasiswa dalam menjaga keseimbangan sebagai generasi penerus bangsa. Dengan peran sosial nyata itu, elemen mahasiswa telah menjalankan tugas Tridarma perguruan tinggi.

“Untuk itu, PK PMII UNAS tetap menyoroti persoalan narkoba sebagai ancaman generasi pemuda Indonesia,” tegas Harsenda Sari saat ditemui PKB Kab Tegal, Selasa (19/11) siang.

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, pengguna narkoba di setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2013 meningkat 2,3 persen. Karena itu, persoalan narkoba menjadi tanggung jawab kita semua dalam menekan drastis laju angka itu untuk tahun-tahun ke depan, pungkas Harsenda Sari. (Yayan Saputra/AlhafizK)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 29 Juli 2012

Tiga Kategori Muslim di Amerika

Yogyakarta, PKB Kab Tegal . Ada tiga kategori kaum Muslim yang tinggal di Amerika: isolasi, asimilasi, dan integrasi. Ketiga jenis tersebut masing-masing memiliki tantangan yang berbeda.

Tiga Kategori Muslim di Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Kategori Muslim di Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Kategori Muslim di Amerika

Pendapat ini disampaikan Jawad Bayat dalam diskusi "Islam in America" yang diselenggarakan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), awal Juli 2014 lalu, di Masjid Rahmatan lil Alamin, Yogyakarta.

Jawad Bayat adalah mahasiswa S2 di Hartford Seminary, Amerika. Dia merupakan generasi pertama yang lahir di Amerika dari keluarga Afganistan yang melakukan migrasi di Amerika pada tahun 1981 karena kondisi keamanan di Afganistan.

PKB Kab Tegal

Kategori pertama isolasi, merujuk kepada kaum Muslim di Amerika di mana mereka hanya bergaul dengan sesama kaum Muslim dari negara asal mereka datang. Misalnya Muslim Indonesia yang hanya bergaul dengan sesama Muslim yang berasal dari Indonesia.

PKB Kab Tegal

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka menjaga jarak dengan warga Amerika lainnya. Dengan kondisi demikian, mereka dapat dikatakan kelompok Muslim yang eksklusif. Tantangan yang mereka hadapi adalah pergaulan mereka sangat terbatas karena hanya mengenal dari kelompok yang berasal dari negara yang sama.

Kategori kaum Muslim yang kedua adalah asimilasi. Kelompok ini biasanya berasal dari kalangan remaja dan muda lainnya. Mereka bergaul dengan kalangan remaja dan muda Amerika, bahkan mereka juga ikut pesta dan pergi ke diskotik sebagaimana yang dilakukan anak-anak muda Amerika. Persoalan yang dihadapi oleh kelompok ini adalah mereka cenderung meninggalkan kewajiban-kewajiban dalam Islam, seperti shalat.

Sedangkan kategori kaum Muslim yang ketiga adalah integrasi yang merujuk kepada kaum Muslim yang mampu bergaul dengan warga Amerika pada umumnya tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim atau Muslimah. Kelompok ini biasanya berasal dari kalangan Muslim kelas menengah yang memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi yang baik.

Diskusi yang dihadiri sekitar 70 peserta ini mendapat banyak respon. Salah satu peserta perempuan bertanya bagaimana kondisi kaum Muslimah di Amerika, apakah ada halangan dalam menggunakan jilbab. Jawad menjawab bahwa Pemerintah Amerika memberikan kebebasan kepada seluruh pemeluk agama termasuk Islam untuk menunjukkan identitas keagamaan.

Bagi kaum Muslimah diperbolehkan untuk tidak menggunakan jilbab. Apabila ada seseorang atau kelompok yang memaksa kaum Muslimah untuk menggunakan jilbab, Muslimah tersebut dapat melapor kepada polisi dan polisi akan menangkap pihak yang melakukan pemaksaan tersebut. (M Chozin/Mahbib)

Foto: Jawad Bayat dari Hartford Seminary, USA bersama santri Ponpes Krapyak Yogyakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, AlaSantri PKB Kab Tegal

Kamis, 05 Juli 2012

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan

Oleh: Muhammad Makhdum



Idul Fitri adalah momen istimewa, terutama bagi kaum muslimin yang telah usai melaksanakan ibadah puasa. Selama kurun waktu usia kita, berbilang Idul Fitri telah kita lalui, termasuk di penghujung bulan Ramadhan tahun ini. Secara harfiah, Idul Fitri bermakna kembali berbuka (ifthar) setelah sebulan berpuasa. Idul Fitri juga sering dimaknai dengan kembali kepada kesucian (fitrah). Karena sesungguhnya, manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci, terlepas siapapun yang menjadi ibunya. Sejak lahir manusia telah dibekali Allah SWT dengan sifat hanif (lurus), pengasih, penyayang, pemaaf, dan jauh dari keangkuhan yang mampu mengantarkan manusia baik ke arah kebaikan dan kedamaian.?

Dalam perspektif teologi Islam, kembali kepada fitrah memiliki arti kembali ke asal kesucian, menuju asal eksistensi manusia. Seyyed Hossein Nasr (2003), seorang guru besar teologi dan filsafat Islam di George Washington University, menjelaskan bahwa dengan mencapai fitrah, berarti manusia kembali kepada axis, yakni pusat atau poros eksistensi kemanusiaannya serta menjauhi lingkaran luar yang jauh dari sifat-sifat kemanusiaan itu sendiri.?

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Idul Fitri: Gerbang Kemuliaan dan Kebajikan

Setelah sebulan penuh kita berjuang menahan lapar, dahaga, dan nafsu dunia, maka Idul Fitri ibarat hari pembebasan dan kemenangan dari semua bentuk hawa nafsu yang membelenggu jiwa kita. Itu artinya bahwa kemenangan Idul Fitri yang kita rayakan merupakan simbol gugurnya dosa-dosa yang telah kita lakukan. Segunung dosa itulah yang membuat diri kita terasa kotor di mata manusia dan hina di hadapan Allah SWT. Akan tetapi benarkah bahwa kemenangan batin tersebut telah kita rasakan dalam setiap momen Idul Fitri yang telah kita lalui?

Sejatinya, kemenangan Idul Fitri baru terjadi manakala jiwa kita telah bersih dari segala sifat dengki, iri hati, sombong, angkuh, termasuk merasa paling benar sendiri. Dengan kata lain, kemenangan yang fitri dapat diraih jika kita telah terhindar dari segala bentuk kegelapan hati. Tanpa kita sadari, sesungguhnya kegelapan hati tersebut telah membuat kita buta dengan penderitaan dan tuli terhadap keluh-kesah sesama sehingga semakin menjauhkan manusia dari keridhaan Allah SWT.?

PKB Kab Tegal

Seyyed Hossein Nasr menjelaskan bahwa manusia memiliki dua alam, yaitu alam spiritual (lahut), dan alam fisikal (nasut). Gelapnya hati seseorang merupakan indikator bahwa manusia semakin jauh dari axis-nya dan telah gagal mengembangkan unsur-unsur spiritual (lahut) yang suci dalam dirinya sendiri. Kegelapan hati hanya bisa lenyap jika seseorang telah tersentuh dengan cahaya ilahi. Hamba yang telah tercerahkan dengan cahaya Tuhan akan merdeka dari berbagai keterikatan budaya materialistik dan hegemoni kepentingan yang cenderung menyesatkan.?

Hati yang telah tercerahkan layaknya metamorfosis seekor ulat yang menjijikkan menjadi kupu-kupu yang cantik dan mempesonakan. Untuk mendapatkan pencerahan tersebut, seekor ulat harus melakukan ritual “puasa” di dalam kepompong yang sempit pada kurun waktu yang cukup lama. Begitu masanya tiba, ulat tersebut akan bertransformasi menjadi kupu-kupu, sehingga yang tampak hanyalah keindahan dan kelembutan yang mampu menyejukkan mata dan hati setiap orang yang memandangnya.?

Lalu, seberapa banyak manusia yang telah beruntung mengalami transformasi menuju kemuliaan? Yang pasti, selama manusia itu menjalankan puasa dengan penuh keimanan dan hanya mengharap keridhaan Tuhan, maka akan mengalami kondisi yang demikian. Melalui puasa, semua kotoran yang membutakan nurani kemanusiaan akan tersucikan sehingga kaca hati akan kembali bening berkilauan. Manusia dengan derajat tersebut akan selalu mengundang kecintaan dan menjadi sumber kedamaian bagi siapa saja yang berada di sekelilingnya.?

Meskipun demikian, selagi kita masih dalam kategori manusia awam, maka tidak ada jaminan bahwa pencerahan yang telah kita peroleh akan berlangsung selamanya. Dalam titik tertentu, manusia bisa kembali tergoda oleh perbuatan dosa dan pelampiasan syahwat duniawi. Hal tersebut terjadi tidak lain karena manusia masih dikuasai oleh unsur-unsur lahiriahnya (nasut) yang berupa hawa nafsu dan dorongan syahwat belaka. Akan tetapi bahwa setidak-tidaknya orang yang pernah tercerahkan akan lebih terkendali hawa nafsunya sehingga menjadi lebih santun dan penyabar.?

PKB Kab Tegal

Ambisi pribadi maupun kelompok barangkali juga masih tetap ada, hanya saja akan menjadi lebih jinak dan tidak terlalu vulgar untuk ditunjukkan di muka umum sehingga seolah buta dan tuli terhadap kepentingan orang lain. Itulah mengapa Ramadhan berlangsung setiap tahun, tidak lain agar manusia mendapatkan momentum untuk terus bersiklus dalam mengasah unsur lahut-nya, sehingga dapat meningkatkan derajat kemuliannya setahap demi setahap selama kurun waktu hidupnya.

Dengan demikian Idul, Fitri lebih tepat diartikan sebagai titik kulminasi (axis) dalam pencarian jati diri seseorang akan sifat-sifat kemanusiaannya yang sejati. Artinya, Idul Fitri justru bukan merupakan akhir dari masa berpuasa. Idul Fitri semestinya harus kita jadikan sebagai pintu gerbang menuju kehidupan bermasyarakat yang lebih santun dan beretika.?

Marilah kita rayakan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas hubungan kemanusiaan, menghindarkan segala bentuk konflik kepentingan yang mengarah pada rapuhnya hubungan sosial kemasyarakatan. Bahkan sangat mungkin karena imbas puasa Ramadhan dan pemahaman yang utuh mengenai Idul Fitri mampu membawa kita untuk saling berlomba memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain, bukan malah memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri pribadi atau kelompoknya sendiri.?

Selamat Idul Fitri, Taqabalallahu minna wa minkum. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Penulis adalah ketua PAC GP Ansor Kecamatan Widang Kabupaten Tuban

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Juni 2012

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi

Jakarta, PKB Kab Tegal. Dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru untuk 2008/1428 H, beberapa negara Timur Tangah kembali menawarkan beasiswa melalui Biro Urusan Kerjasama Beasiswa PBNU untuk Timur Tengah.

Ulil Absar dari Biro Kerjasama Beasiswa menjelaskan untuk sementara terdapat tiga negara yang siap memberikan beasiswa kepada nahdliyyin yang mencakup Marokko, Libya dan Lebanon.

Dijelaskannya Pemerintah Marokko memberikan jatah 10 kursi kepada warga NU untuk segala jurusan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. “Program ini tidak dibatasi jenjangnya, bisa ngambil beasiswa untuk tingkat sarjana sampai dengan tingkat doktor,” tuturnya, Selasa.

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengajuan Beasiswa PBNU ke Timur Tengah Dibuka Lagi

Bagi yang berminat, Ulil menjelaskan bahwa pendaftaran harus segara dilakukan karena batas akhirnya adalah 30 Juli mendatang dan bagi yang diterima, mereka akan diberangkatkan pada bulan Oktober mendatang. Diantara universitas yang bersedia menerima mahasiswa dari Indonesia adalah Universitas Qurawiyyin dan Universitas Al Khomis.

Untuk Libya, disediakan jatah beasiswa bagi kader NU sebanyak 5 orang untuk program S1 di Jamiyyah ad Dakwah dengan jurusan Adab Lughoh, Da’wah dan Syariah. Batas akhir pendaftaran juga ditutup pada tanggal 30 Juli mendatang.

PKB Kab Tegal

Untuk Libya, kerjasama beasiswa ini sudah berlangsung selama beberapa tahun dan sekarang sudah tumbuh komunitas nahdliyyin di Tripoli Libya yang siap mengembangkan NU disana.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti program ke Libya diantaranya adalah sudah memiliki ijazah, daftar nilai dengan nilai bahasa Arab minimal 8 akte kelahiran, rekomendasi dari PCNU setempat, photo 4X6 sebanyak 10 lembar dan passport.

Akademi Dakwah dan Studi Keislaman Beirut Lebanon juga memberikan kesempatan beasiswa bagi lima pelajar RI tingkat S1 dengan program studi Islamic Studies dengan beberapa persyaratan.

Mereka yang ingin berangkat ke Beirut harus memiliki kemampuan Bahasa Arab yang baik, berijazah SMA atau Madrasah Aliyah dengan kategori nilai “baik sekali” dengan umur tidak melebihi 23 tahun, foto kopi passport dan foto sebanyak 8 lembar dan harus sudah dikirimkan ke Akademi Dakwah selambat-lambatnya 30 Juli 2007.

PKB Kab Tegal

Bagi yang diterima di Akademi Dakwah di Lebanon, mereka akan memperoleh fasilitas berupa biaya perkuliahan selama 4 tahun, buku, asrama dan makan dengan pengecualian biaya transportasi dari dank e Indonesia, bea visa dan administrasi tinggal serta uang saku.

Ulil menjelaskan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kantor Biro Urusan Kerjasama Beasiswa PBNU untuk Timur Tengah di ruang 205 gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat atau menghubungi Ulil dengan no kontak 08121902011 atau Dawam Sukardi di no kontak 08561023524. (mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kyai, Internasional PKB Kab Tegal

Kamis, 07 Juni 2012

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat

Semarang, PKB Kab Tegal. Diskusi bertema Revolusi Sepakbola Nasional dari Pesantren Pembinaan Usia Muda Tanggung jawab Siapa? mengawali technical meeting (TM) peserta Liga Santri Nusantara (LSN) Region Jawa Tengah II.?

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)
LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)

LSN Jadi Wasilah, Atlet Santri Punya Mentalitas Kuat

Bertempat di gedung berlian lantai 4 hadir pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan juga Owner PPSM Magelang KH Yusuf Chudlori, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Jawa Tengah Budi Santoso dan pelatih usia muda, mantan pelatih PPLP Jateng, Edi Prayitno.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah KH Abu Hafsin memberikan pidato kunci dalam diskusi, Kamis (25/8). Hal penting dari tatanan sepak bola adalah kombinasi baik pemain, pelatih serta pemerintah. Bila sinergi ini mampu berjalan sepakbola di Indonesia akan maju.

"Santri tentu berbeda dari sisi mentalitas," tandas Abu Hafsin.

PKB Kab Tegal

Hal inilah yang membedakan antara santri dan bukan santri. Gus Yusuf, sapaan akrab KH Yusuf Chudlori menambahkan bahwa santri memiliki akar atau pondasi yang kuat. Akhlakul karimah, sopan santun, dan nilai-nilai luhur inilah yang dimiliki santri. Bila pondasi kuat mau kita buat menjadi atlet bisa, kiai bisa, ulama bisa, politisi bisa dan sebagainya.

Gus Yusuf yang pernah menjadi owner PPSM Magelang menambahkan, selain pemain, pelatih dan pemerintah butuh pula suporter dan manajemen yang berkualitas. Bisa dikatakan ada masyarakat bola bila ingin menjadikan sepak bola menjadi primadona. Kalau di pesantren bisa dimulai dari pengasuhnya yang cinta akan sepak bola.

"LSN bukan satu-satunya tujuan untuk menghidupkan geliat sepak bola pesantren," terang Gus Yusuf.

LSN merupakan wasilah untuk menyemarakkan persepakbolaan di tanah air ini. Hasil dari TM yang digelar panitia pelaksana terdapat 18 tim yang siap berlaga di Lapangan Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro, 1-4 September 2016. (M. Zulfa/Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Hikmah, Makam PKB Kab Tegal