Jumat, 25 Desember 2009

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Semarang, PKB Kab Tegal. Puluhan anggota baru Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma JT) selama lima hari diterjunkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah acara Camping Bakti Risma (CBR) yang menjadi acara tahunan bagi Risma JT, khususnya bagi anggota baru.

Tahun 2015 ini, acara CBR dilaksanakan di Desa Gogik kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Dalam acara tersebut, para kader baru Risma JT di tuntut untuk dapat memunculkan inovasi baru berupa aktivitas atau kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi pembelajaran bagi para kader.

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Beberapa agenda yang terlaksana yaitu, Grebeg Mushola, Bimbingan belajar gratis untuk siswa SD, SMP dan Santri. Lomba Kreasi Seni, Pengajian Akbar, Jalan Sehat, Bazar dan pengobatan gratis.

PKB Kab Tegal

Kegiatan yang berjalan dari 18-22 Pebruari 2015 tersebut berhasil menyedot antusiasme warga. Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang hadir dalam setiap acara yang digelar.

Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Risma JT, Yekti Nur Azali mengatakan, upaya pendidikan kader yang dilakukannya diharapkan berdampak positif, sehingga bermanfaat bagi mereka secara individu, dan berguna bagi kemajuan organisasi serta masyarakat.

PKB Kab Tegal

"Kami berharap, CBR ini dapat membentuk kader menjadi militan, berbakti kepada masyarakat, peka terhadap lingkungan dan semakin solid" tuturnya.

Selain itu, imbuh Yekti, kegiatan terjun langsung kemasyarakat ini juga sebagai ajang memperkenalkan Masjid Kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan juga Risma JT ke masyarakat luas.

Grebeg Mushola

Salah satu kegiatan yang menonjol dimata warga adalah grebeg mushola. Dalam waktu 5 hari, tak kurang 6 mushola dan 1 masjid berhasil digrebeg oleh kader Risma JT.

Kegiatan ini berupa gerakan mushola bersih, nyaman dan lengkap. Hal tersebut muncul karena biasanya banyak mushola atau masjid tidak terawat kebersihannya. Sehingga banyak orang malas untuk pergi ke mushola atau masjid.

Hal demikian sangatlah perlu dilakukan grebeg mushola, yaitu dengan membersihkan mushola secara menyeluruh.

Miyanto, selaku kepala Desa Gogik sangat mendukung aktivitas tersebut. Ia sangat senang dan berharap hal itu dapat berkesinambungan. "Sangat positif, selain bermanfaat bagi warga, juga dapat memacu kepekaan warga terhadap lingkungan, terutama dalam hal kebersihan lingkungan. Semoga yang demikian itu dapat berlanjut" kata Miyanto (ahsan fauzi/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Kamis, 24 Desember 2009

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Demak, PKB Kab Tegal

Setelah sekian lama mengidamkan tanah untuk pendirian kantor, akhirnya Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil membeli sebidang tanah dengan ukuran 8 kali 40 meter persegi.

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)
Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Di tanah yang terletak di ibu kota Kecamatan Guntur tersebut akan dibangun gedung perkantoran dan aula pertemuan sebagai sekretariat bersama antara NU, berikut lembaga, dan badan otonomnya.

“Itu nanti akan kami buat aula juga bisa untuk pertemuan maupun pelatihan pengaderan banom (badan otonom),” tutur Ketua MWCNU Kecamatan Guntur K Tamim Romli saat rapat pleno dengan banom di SD N Guntur 2 kamis 14/4/2016.

PKB Kab Tegal

Di Forum yang sama saat memimpin rapat Rais Syuriyah MWCNU Guntur KH Hambali Karim mengatakan, dalam merealisasikan pembelian tanah tersebut rapat pleno memutuskan untuk mencanangkan gerakan wakaf uang dengan sistem pembagian per meter. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi Nahdliyin yang ingin mewakafhan harta.

“Kami menyepakati tanah tersebut kita kapling dengan harga per meter Rp700.000, jadi semua bisa ikut wakaf sesuai dengan kemampuan. Yang bisanya satu, ya ambil satu; yang lebih, juga bisa,” imbuh KH Hambali.

PKB Kab Tegal

Rapat pleno yang dihadiri pengurus MWC, banom dan pengurus Ranting se-Kecamatan Guntur. Selain menyepakati gerakan wakaf uang, forum juga membentuk Tim 17 yang anggotanya terdiri dari pengurus MWCNU, Muslimat NU, GP Ansor NU,? Banser, Fatayat NU, IPNU dan IPPNUyang ditugaskan sebagai pelaksana teknis di lapangan. (A Shiddiq Sugiarto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 16 Desember 2009

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

Boyolali, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Boyolali menggelar Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), selama tiga hari, 19-21 Februari 2016, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumang Cepogo Boyolali, Jawa Tengah.

Para peserta yang berasal dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan para instruktur. Salah satu peserta, Totok mengatakan terkesan dari pelaksanaan acara ini.

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)
PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

“Ada beberapa hal yang sangat mengesankan dari kegiatan yang ada, kita berharap dengan PKL dan Susbalan ini tercipta silaturahim antarcabang dan antarpeserta,” ungkap Ketua PAC GP Ansor Sambi itu.

PKB Kab Tegal

Sementara itu Kasatkorcab Banser Boyolali Muh Abdullah menerangkan, PKL dan Susbalan kali ini menggunakan standar 1, antara lain meliputi kedisiplinan, penguasaan medan dan kepemimpinan.

“Para kader yang mengikuti kegiatan ini, kita siapkan untuk menjadi kader penggerak dan pemimpin NU di masa depan,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut dipaparkan dia, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang masuk dalam zona pengaderan klaster 1. Selain Jateng, termasuk di dalamnya yang ikut klaster 1 adalah daerah Jawa Timur.

Sebelumnya, para peserta juga mengikuti rangkaian kegiatan antara lain seminar ketenagakerjaan. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 06 Desember 2009

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Bojonegoro, PKB Kab Tegal. Penonton karnaval di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Ahad (30/8) siang dibuat terkesan dan kaget. Pasalnya dalam iring-iringan pawai budaya yang digelar warga setempat itu, ada tokoh para pendiri NU yang diperankan oleh peserta karnaval.

Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut, untuk memperingati HUT Ke-70 RI. Para peserta kebanyakan mengenakan pakaian adat, baju sehari-hari dan hiasan-hiasanya lainnya yang biasa dipakai saat karnaval.

Namun ada tiga orang yang memerankan Mbah Wahab Chasbullah, Wahid Hasyim dan Hasyim Asyari. "Syiar NU dengan karnaval," ungkap salah peserta, Muhtadin yang berdandan seperti KH Wahid Hasyim.

PKB Kab Tegal

Sepanjang jalan Desa Ngadiluhur yang dilalui sekitar tiga ribu peserta karnaval, masyarakat yang mayoritas warga Nadhiyin, nampak kagum melihat penampilan tiga peserta itu. Semua masyarakat yang terbagi 26 RT itu ikut memeriahkan acara.

"Mengenang jasa para pahlawan nasional, karena NU juga ikut andil besar dalam kemerdekaan RI," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Terlihat meskipun cuaca panas di musim kemarau, tidak membuat peserta merasa kepanasan. Mereka bersemangat dan senang, bisa memeriahkan Hari Kemerdekaan. Ribuan pasang mata juga tidak beranjak dari pinggir jalan untuk menyaksikan karnaval dari dekat. (M. Yazid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Nasional, Cerita PKB Kab Tegal

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Pembahasan kali ini akan dimulai dengan kisah mengenai seorang tokoh yang sangat penting dalam masa pembukuan dan kepengarangan dalam ilmu Nahwu; yakni Imam Khal?l bin A?mad al-Far?h?di al-Azdi. Tokoh ini sangat penting dan krusial dalam bidang pembangunan ilmu ini karenanya dia mendapat julukan sebagai imam dalam nahwu dan bahasa Arab. Dia tumbuh pada abad 2 H dengan bacaan Al-Qur’an. Pendapat-pendapat dia tentang ilmu bahasa banyak dikutip dan dimuat dalam karangan S?bawayhi, al-Kit?b.

Selain penting dalam ilmu Nahwu, imam Khal?l juga dikenal sebagai pendiri ilmu ?Ar? –ilmu tentang struktur lagu syair-syair bahasa Arab, mungkin bagi yang tidak pernah di pesantren, ilmu ini agak asing. Dia juga perintas dasar penyusunan Mu?jam al-Lughaw? dengan penerapan matematika yang menggampangkan para pembacanya. Khal?l adalah orang yang memadukan kecerdikan dan keintelektualan. Ab? ?ayyib al-Lughaw? memujinya dengan ungkapan: “tidak ada orang sepertinya baik sebelum maupun sesudahnya, tidak ada orang Arab setelah zaman sahabat yang lebih cerdas darinya, dia adalah orang yang paling pandai, paling mulai, paling bertaqwa, dia adalah kunci ilmu” (Lihat Abu Tayyib al-Lughawi, Mar?ib al-Na?w?, h. 54).

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Kalangan ahli Nahwu sepakat akan kecerdasan dia dari kemampuannya menyelesaikan masalah-masalah sulit dalam ilmu ini. ?ofy?n al-Thawr? memujinya setinggi langit sebagaimana dalam ungkapannya: “bila seseorang hendak melihat laki-laki yang Allah telah ciptakan dari minyak wangi dan emas maka lihatlah Khal?l.” (Diungkapkan dalam kitab Nazha al-B?’, karangan al-Anb?r?. Al-Khal?l adalah seorang “mampu mengumpulkan (sinkronkan) dan sekaligus menyempurnakan pemikiran-pemikiran para ahli tata bahasa, syair, dan qira’at dan lainnya sebagainya menjadi sebuah cara pandang baru.

PKB Kab Tegal

Menurut riwayat, karangannya dalam bidang Nahwu mencapai 70an. Sebenarnya banyak sekali kontribusi teoritis dari Imam Khal?l dalam ilmu Nahwu dan juga ?araf, namun dalam kesempatan ini, saya mungkin akan memberikan beberapa contoh sederhana saja sebagaimana berikut: (1) pembedaan antara usul kalimat (kata kerja dasar bentuk lampau) seperti fa-a-la dan zaw?’id (huruf-huruf tambahan pada bentuk dasar kata)nya dimana dengan adanya tambahan huruf ini akan berpengaruh juga pada munculnya bentuk-bentuk dan makna-makna lain.

Dalam hal ini Khal?l misalnya memberikan contoh bentuk tasniya (dua orang), jama taksir (plural tak beraturan) dan bentuk tasgh?r (peminian seperti humaydi bentuk tasgh?r dari ham?dun yang berarti hamid kecil). Teori tentang usul kalimat dan tambahannya ini juga yang membawa kita pertama kali pada analisa i?l?l (penguraian kata berdasarkan asal kata dan tambahan-tambahannya). Khal?l di sini dianggap sebagai ulama yang berhasil mentransformasi ilmu Nahwu dari level yang wa?fiyya (kategoris) menuju level m?y?riya (paradigmatis).

PKB Kab Tegal

Beberapa kalangan ulama sezaman menyatakan bahwa Imam Khal?l-lah yang pertama mengemukakan pentingnya qiy?s ta?l?l?, melakukan timbangan kalimat yang bersifat detil dan rasional, daripada sekadar qiy?s biasa yakni proses qiy?s yang dilakukan hanya dengan melakukan analogi kata perkata, bentuk tarkib dan i?r?b, tanpa uraian dan alasan yang detil. Ingat bahwa apa yang disebut qiyas dalam tradisi ilmu Nahwu di sini, meskipun secara bahasa memiliki pengertian yang sama, itu berbeda dengan qiyas dalam ilmu Ushul Fiqh. Di sini sebenarnya Imam Khal?l mulai berbicara cabang ilmu Nahwu lain yang bagi kalangan pesantren disebut dengan ilmu ?araf.

Contoh dalam hal ini misalnya: sudah dalam konvensi tata bahasa Arab bahwa i?r?b (perubahan) itu adalah hukum bagi isim (benda dan nama-nama), dan bin?’ (keajekan) adalah hukum bagi fi?il. Dalam hal ini Imam Khal?l menyatakan bahwa hukum-hukum ini bisa berubah dengan alasan adanya faktor-faktor (kasus-kasus) baru datang pada isim maupun fi’il (‘aaridlah) misalnya penyurapaan huruf dengan isim dan atau isim dengan fi’il.

Contoh penerapan kedua adalah pembentukan kata benda khusus yang dikenal dalam ilmu Nahwu dengan istilah ma’rifat –lawan dari nakirah, kata benda umum, itu tidak boleh dilakukan dengan dua alat pema’arifatan, misalnya, “ya al-ghulamu”, mencampurkan ya huruf nida’ (huruf panggil) dan al pada satu kalimat karena ya’ nida pada dasarnya sudah berfungsi sebagai alat yang menyebabkan suatu kata benda menjadi marifat, karenanya al di sini tidak dibutuhkan.

Satu contoh lain lagi dari qiy?s ta?l?l? adalah alasan tentang keharusan pararelitas antara bentuk a?af dan ma’thuf misalnya mengapa tidak diperboleh kan mengatafkan (menyambungkan) kata benda atau kalimat (Abdullah) atas ?am?r rafa? muttasil (kata ganti bentuk pertama yang menempel pada kata kerja bentuk lampau) sebagaimana yang terjadi pada kalimah berikut: “fa?altu wa abd ll?hi,” (saya telah melakukan dan juga Abdullah), bagi Imam Khal?l ini tidak boleh karena bertemunya secara langsung fi’il dan isim pada kata “fa?altu” tidak sebangun dan selaran dengan bentuk isim, Abdullah.

Dalam kasus ini, hukum pararelitas bisa saja berubah jika terdapat faktor baru, misalnya menambahkan faktor lain setelah huruf athaf seperti contoh “m? ashrakn? wa l? ab?’un? “ (kami tidak menyekutukan dan juga bapak-bapak kami.” Lihatlah bangun kalimat ini, setelah wa ada laa dimana fungsi la di sini menyimpan kalimat ashrakn?: lengkapnya, wa m? ashrakn? wa l? ashkrakn? ab?’un?.

Saya tahu bahwa bagi kawan-kawan yang masih awam akan diskursus Nahwu pasti tidak akan paham dengan apa yang saya tuliskan ini. Namun ini sebenarnya adalah sebuah contoh kecil bagaimana Imam Khal?l mengajarkan kita tentang termungkinkannya perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan pembacaan dengan dasar rasionalitas bahasa dan nalar tertentu.

Baiklah, ulusan tentang Imam Khal?l al-Farihidi saya cukupkan dengan ungkapan ringkas beberapa unsur teoritis baru pada ilmu Nahwu sebagai berikut: teori tentang huruf –entitas di luar isim dan fi?il–, suku kata atau penggalan (muq?i?) kata, kata dan tambahannya, struktur kalimat (tark?b), teori tentang ‘amil (faktor yang mempengaruhi i?r?b dan susunan kilamat) ma?naw?, ?mil ?hir?, ?mil ma?fa dan ?amil muftari?a dan beberapa hal lain lagi.

 

Bahasan serial ilmu nahwu ini merupakan bagian keempat. Bagian pertama bisa dilihat di sini. Bagian kedua di sini. Bagian ketiga di sini. Silakan diikuti pembahasan selanjutnya yang dikupas Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Syafiq Hasyim. Belum lama ini ia meraih gelar Dr. Phil dari BGSMCS, FU, Berlin, Jerman. 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Santri, Khutbah PKB Kab Tegal

Minggu, 29 November 2009

Ramadhan, Belajar Nyantri

Brebes, PKB Kab Tegal. Sebagai upaya menambah wawasan ilmu agama, Siswa-siswi MTs Al Ikhlas Limbangan Losari Brebes pindah belajarnya di pesantren. Mereka dikirim untuk mendalami lebih jauh tentang agama di pesantren. Dengan harapan siswa mengenal dunia pesantren sekalikus belajar mengaji kitab kuning.

Wakil Kepala Kesiswaan Sayidin SPdI menjelaskan, dari 529 siswa disebar ke 9 pondok pesantren dan Majelis Taklim di wilayah Losari. Kegiatan nyantri berlangsung sejak 25 Juli hingga 9 Agustus 2012. 

Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan, Belajar Nyantri

Pelepasan siswa dilakukan oleh Kepala MTs Al Ikhlas Drs H Muflichun El Masudy. Pelepasan ditandai dengan sholat dhuha berjamaah di Musholah hingga meluber ke lapangan Sekolah. Dalam sambutannya, Muflichun meminta kepada para siswa agar nyantri dengan sepenuh hati. Apalagi dilakukan pada bulan puasa, dipastikan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan pahala yang berlipat ganda. “Belajarlah dengan sepenuh hati, selagi masih kecil. Niscaya ilmunya akan manfaat dan melekat di sanubari bagai mengukit diatas batu,” pesannya.

PKB Kab Tegal

Tempat nyantri para siswa MTs Al Ikhlas selama 15 hari itu ditempatkan di Majelis Taklim (MT) Al- Athos Lumpur, MT. K Ali Sodiq, MT Sadziliyah, pesantren Hikmah, pesantren Al- Muhajirin, pesantren Al Mumajjad, MT. Al- Ikhlas, pesantren Hidayatul Channan dan MT Al Falah. 

PKB Kab Tegal

Para siswa usai mengikuti kegiatan wajib membuat laporan secara tertulis kepada wali kelas masing-masing yang diketahui para orangnya. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Sholawat PKB Kab Tegal

Sabtu, 28 November 2009

Museum Palestina Segera Didirikan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terdapat sekitar 10 juta warga Palestina tersebar di empat penjuru dunia. Generasi Palestina lahir, dibesarkan, dan mereka bahkan berkembang jauh dari tanah air mereka. Sebuah museum baru sekarang dibangun di Palestina untuk menghubungkan persaudaraan Palestina satu sama lain, dengan budaya, sejarah dan masyarakat Palestina modern dan kontemporer. 

Gagasan "The Palestina Museum" dimulai pada tahun 1997, ketika para anggota Dewan Pengawas Asosiasi Kesejahteraan menyadari mereka membutuhkan sebuah museum sejarah modern di Palestina yang didedikasikan untuk melestarikan dan memperingati sejarah Palestina, terutama Nakba 1948. 

Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Museum Palestina Segera Didirikan

Asosiasi Kesejahteraan (WA) adalah sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1983 oleh sekelompok tokoh bisnis dan intelektual Palestina untuk melakukan pembangunan dan bantuan kemanusiaan. Mereka bertujuan untuk membantu warga Palestina di Tepi Barat termasuk Jerusalem, Jalur Gaza, Daerah 1948, serta masyarakat Palestina di Lebanon. Pada 11 April 2013, Asosiasi Kesejahteraan telah merayakan ulang tahun ke-30 pendiriannya; juga merayakan upacara peletakan Museum Palestina di Birzeit Township di Ramallah. Kejadian penting ini mendapat liputan luas di media Palestina, Arab dan internasional. 

PKB Kab Tegal

Metamorfosis 

PKB Kab Tegal

Sebuah perubahan konseptual terjadi setelah karena perang intifada kedua yang terjadi pada tahun 2000; hal ini menyebabkan adanya pertimbangan kembali tujuan di balik pendirian museum tersebut. Nama museum kemudian berubah dari "The Palestina Museum of Memory" menjadi "The Museum Palestina," yang mencerminkan pergeseran tujuan utama dari mengingat sejarah untuk mempresentasikan dirinya sebagai lembaga budaya yang bertindak sebagai agen pemberdayaan dan integrasi untuk Palestina di seluruh dunia. 

Misi museum sekarang menjadi "didedikasikan untuk eksplorasi dan pemahaman tentang budaya, sejarah dan masyarakat Palestina dan rakyatnya. Sebagai ruang yang menyatukan campuran inovatif pameran, penelitian, dan program pendidikan, Museum adalah tempat untuk inspirasi, dialog, dan refleksi. Melalui platform digital dan mitra internasional, museum ini ditujukan untuk menghubungkan dengan Palestina dimanapun mereka berada di dunia dan dengan semua mereka yang tertarik di Palestina. 

Bangunan hijau 

Museum ini terletak di antara bukit-bukit dan mengalir teras Birzeit ini. Proyek konstruksi dilakukan dalam dua tahap; pertama akan terdiri dari 3000 meter persegi dan akan mencakup ruang galeri, ampiteater, kafetaria, ruang kelas, taman, kantor dan fasilitas umum; dan biayanya sekitar US $ 15 juta.  

Tahap kedua bertujuan untuk perluasan bangunan museum untuk 9000 meter persegi. Museum ini diharapkan dapat membuka pintu pada musim gugur 2014, menandai selesainya tahap konstruksi pertama. 

Museum unik dibangun dengan konsep hemat energy. Museum Palestina akan bekerja dengan Palestina Green Building Council untuk memastikan bahwa mereka menerapkan dan mematuhi pedoman desain bangunan hijau yang ditetapkan oleh LEED. 

Konsumsi air dan energi di gedung museum akan diminimalkan 23% dengan menggunakan solusi hijau dalam desain dan konstruksi. Menurut Insinyur Badawi Qawasmi, anggota pendiri Dewan, orientasi bangunan museum akan memungkinkan untuk menjaga suhu yang memadai dan nyaman di musim panas dan musim dingin. 

Solusi hijau termasuk mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dalam wadah air yang besar untuk digunakan kembali. Energi matahari akan digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan umum, sedangkan air limbah akan disempurnakan dan digunakan kembali untuk mengairi kebun berdasarkan sistem air otomatis yang dikendalikan. Qawasmi juga menambahkan, "Museum bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang ideal untuk pengunjung dan staf dengan memperkenalkan metode dan prosedur untuk mengurangi tingkat zat beracun yang ada dalam berbagai jenis cat, karpet dan beton, yang menguap pada suhu tertentu dan mempengaruhi pernapasan dan karena itu kesehatan.” 

Museum lainnya 

Palestina kaya museum; memiliki lebih dari 40 museum di Tepi Barat serta Jalur Gaza. Beberapa agak kecil, dengan fokus pada unsur-unsur etnografi dan arkeologi.

Ada juga beberapa museum Palestina di luar Palestina, termasuk The Palestine Museum di Cape Town, Afrika Selatan, The Museum of Palestina Heritage di Tyre, Lebanon, The Museum of Heritage dan Memori Shatila Camp, Lebanon, The Palestine Museum of Contemporary Art di Teheran , Iran dan Rusia Palestina Museum di Moskow, Rusia. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal