Minggu, 06 Desember 2009

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Pembahasan kali ini akan dimulai dengan kisah mengenai seorang tokoh yang sangat penting dalam masa pembukuan dan kepengarangan dalam ilmu Nahwu; yakni Imam Khal?l bin A?mad al-Far?h?di al-Azdi. Tokoh ini sangat penting dan krusial dalam bidang pembangunan ilmu ini karenanya dia mendapat julukan sebagai imam dalam nahwu dan bahasa Arab. Dia tumbuh pada abad 2 H dengan bacaan Al-Qur’an. Pendapat-pendapat dia tentang ilmu bahasa banyak dikutip dan dimuat dalam karangan S?bawayhi, al-Kit?b.

Selain penting dalam ilmu Nahwu, imam Khal?l juga dikenal sebagai pendiri ilmu ?Ar? –ilmu tentang struktur lagu syair-syair bahasa Arab, mungkin bagi yang tidak pernah di pesantren, ilmu ini agak asing. Dia juga perintas dasar penyusunan Mu?jam al-Lughaw? dengan penerapan matematika yang menggampangkan para pembacanya. Khal?l adalah orang yang memadukan kecerdikan dan keintelektualan. Ab? ?ayyib al-Lughaw? memujinya dengan ungkapan: “tidak ada orang sepertinya baik sebelum maupun sesudahnya, tidak ada orang Arab setelah zaman sahabat yang lebih cerdas darinya, dia adalah orang yang paling pandai, paling mulai, paling bertaqwa, dia adalah kunci ilmu” (Lihat Abu Tayyib al-Lughawi, Mar?ib al-Na?w?, h. 54).

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Kalangan ahli Nahwu sepakat akan kecerdasan dia dari kemampuannya menyelesaikan masalah-masalah sulit dalam ilmu ini. ?ofy?n al-Thawr? memujinya setinggi langit sebagaimana dalam ungkapannya: “bila seseorang hendak melihat laki-laki yang Allah telah ciptakan dari minyak wangi dan emas maka lihatlah Khal?l.” (Diungkapkan dalam kitab Nazha al-B?’, karangan al-Anb?r?. Al-Khal?l adalah seorang “mampu mengumpulkan (sinkronkan) dan sekaligus menyempurnakan pemikiran-pemikiran para ahli tata bahasa, syair, dan qira’at dan lainnya sebagainya menjadi sebuah cara pandang baru.

PKB Kab Tegal

Menurut riwayat, karangannya dalam bidang Nahwu mencapai 70an. Sebenarnya banyak sekali kontribusi teoritis dari Imam Khal?l dalam ilmu Nahwu dan juga ?araf, namun dalam kesempatan ini, saya mungkin akan memberikan beberapa contoh sederhana saja sebagaimana berikut: (1) pembedaan antara usul kalimat (kata kerja dasar bentuk lampau) seperti fa-a-la dan zaw?’id (huruf-huruf tambahan pada bentuk dasar kata)nya dimana dengan adanya tambahan huruf ini akan berpengaruh juga pada munculnya bentuk-bentuk dan makna-makna lain.

Dalam hal ini Khal?l misalnya memberikan contoh bentuk tasniya (dua orang), jama taksir (plural tak beraturan) dan bentuk tasgh?r (peminian seperti humaydi bentuk tasgh?r dari ham?dun yang berarti hamid kecil). Teori tentang usul kalimat dan tambahannya ini juga yang membawa kita pertama kali pada analisa i?l?l (penguraian kata berdasarkan asal kata dan tambahan-tambahannya). Khal?l di sini dianggap sebagai ulama yang berhasil mentransformasi ilmu Nahwu dari level yang wa?fiyya (kategoris) menuju level m?y?riya (paradigmatis).

PKB Kab Tegal

Beberapa kalangan ulama sezaman menyatakan bahwa Imam Khal?l-lah yang pertama mengemukakan pentingnya qiy?s ta?l?l?, melakukan timbangan kalimat yang bersifat detil dan rasional, daripada sekadar qiy?s biasa yakni proses qiy?s yang dilakukan hanya dengan melakukan analogi kata perkata, bentuk tarkib dan i?r?b, tanpa uraian dan alasan yang detil. Ingat bahwa apa yang disebut qiyas dalam tradisi ilmu Nahwu di sini, meskipun secara bahasa memiliki pengertian yang sama, itu berbeda dengan qiyas dalam ilmu Ushul Fiqh. Di sini sebenarnya Imam Khal?l mulai berbicara cabang ilmu Nahwu lain yang bagi kalangan pesantren disebut dengan ilmu ?araf.

Contoh dalam hal ini misalnya: sudah dalam konvensi tata bahasa Arab bahwa i?r?b (perubahan) itu adalah hukum bagi isim (benda dan nama-nama), dan bin?’ (keajekan) adalah hukum bagi fi?il. Dalam hal ini Imam Khal?l menyatakan bahwa hukum-hukum ini bisa berubah dengan alasan adanya faktor-faktor (kasus-kasus) baru datang pada isim maupun fi’il (‘aaridlah) misalnya penyurapaan huruf dengan isim dan atau isim dengan fi’il.

Contoh penerapan kedua adalah pembentukan kata benda khusus yang dikenal dalam ilmu Nahwu dengan istilah ma’rifat –lawan dari nakirah, kata benda umum, itu tidak boleh dilakukan dengan dua alat pema’arifatan, misalnya, “ya al-ghulamu”, mencampurkan ya huruf nida’ (huruf panggil) dan al pada satu kalimat karena ya’ nida pada dasarnya sudah berfungsi sebagai alat yang menyebabkan suatu kata benda menjadi marifat, karenanya al di sini tidak dibutuhkan.

Satu contoh lain lagi dari qiy?s ta?l?l? adalah alasan tentang keharusan pararelitas antara bentuk a?af dan ma’thuf misalnya mengapa tidak diperboleh kan mengatafkan (menyambungkan) kata benda atau kalimat (Abdullah) atas ?am?r rafa? muttasil (kata ganti bentuk pertama yang menempel pada kata kerja bentuk lampau) sebagaimana yang terjadi pada kalimah berikut: “fa?altu wa abd ll?hi,” (saya telah melakukan dan juga Abdullah), bagi Imam Khal?l ini tidak boleh karena bertemunya secara langsung fi’il dan isim pada kata “fa?altu” tidak sebangun dan selaran dengan bentuk isim, Abdullah.

Dalam kasus ini, hukum pararelitas bisa saja berubah jika terdapat faktor baru, misalnya menambahkan faktor lain setelah huruf athaf seperti contoh “m? ashrakn? wa l? ab?’un? “ (kami tidak menyekutukan dan juga bapak-bapak kami.” Lihatlah bangun kalimat ini, setelah wa ada laa dimana fungsi la di sini menyimpan kalimat ashrakn?: lengkapnya, wa m? ashrakn? wa l? ashkrakn? ab?’un?.

Saya tahu bahwa bagi kawan-kawan yang masih awam akan diskursus Nahwu pasti tidak akan paham dengan apa yang saya tuliskan ini. Namun ini sebenarnya adalah sebuah contoh kecil bagaimana Imam Khal?l mengajarkan kita tentang termungkinkannya perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan pembacaan dengan dasar rasionalitas bahasa dan nalar tertentu.

Baiklah, ulusan tentang Imam Khal?l al-Farihidi saya cukupkan dengan ungkapan ringkas beberapa unsur teoritis baru pada ilmu Nahwu sebagai berikut: teori tentang huruf –entitas di luar isim dan fi?il–, suku kata atau penggalan (muq?i?) kata, kata dan tambahannya, struktur kalimat (tark?b), teori tentang ‘amil (faktor yang mempengaruhi i?r?b dan susunan kilamat) ma?naw?, ?mil ?hir?, ?mil ma?fa dan ?amil muftari?a dan beberapa hal lain lagi.

 

Bahasan serial ilmu nahwu ini merupakan bagian keempat. Bagian pertama bisa dilihat di sini. Bagian kedua di sini. Bagian ketiga di sini. Silakan diikuti pembahasan selanjutnya yang dikupas Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Syafiq Hasyim. Belum lama ini ia meraih gelar Dr. Phil dari BGSMCS, FU, Berlin, Jerman. 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Santri, Khutbah PKB Kab Tegal

Minggu, 29 November 2009

Ramadhan, Belajar Nyantri

Brebes, PKB Kab Tegal. Sebagai upaya menambah wawasan ilmu agama, Siswa-siswi MTs Al Ikhlas Limbangan Losari Brebes pindah belajarnya di pesantren. Mereka dikirim untuk mendalami lebih jauh tentang agama di pesantren. Dengan harapan siswa mengenal dunia pesantren sekalikus belajar mengaji kitab kuning.

Wakil Kepala Kesiswaan Sayidin SPdI menjelaskan, dari 529 siswa disebar ke 9 pondok pesantren dan Majelis Taklim di wilayah Losari. Kegiatan nyantri berlangsung sejak 25 Juli hingga 9 Agustus 2012. 

Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan, Belajar Nyantri

Pelepasan siswa dilakukan oleh Kepala MTs Al Ikhlas Drs H Muflichun El Masudy. Pelepasan ditandai dengan sholat dhuha berjamaah di Musholah hingga meluber ke lapangan Sekolah. Dalam sambutannya, Muflichun meminta kepada para siswa agar nyantri dengan sepenuh hati. Apalagi dilakukan pada bulan puasa, dipastikan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan pahala yang berlipat ganda. “Belajarlah dengan sepenuh hati, selagi masih kecil. Niscaya ilmunya akan manfaat dan melekat di sanubari bagai mengukit diatas batu,” pesannya.

PKB Kab Tegal

Tempat nyantri para siswa MTs Al Ikhlas selama 15 hari itu ditempatkan di Majelis Taklim (MT) Al- Athos Lumpur, MT. K Ali Sodiq, MT Sadziliyah, pesantren Hikmah, pesantren Al- Muhajirin, pesantren Al Mumajjad, MT. Al- Ikhlas, pesantren Hidayatul Channan dan MT Al Falah. 

PKB Kab Tegal

Para siswa usai mengikuti kegiatan wajib membuat laporan secara tertulis kepada wali kelas masing-masing yang diketahui para orangnya. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Sholawat PKB Kab Tegal

Sabtu, 28 November 2009

Museum Palestina Segera Didirikan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terdapat sekitar 10 juta warga Palestina tersebar di empat penjuru dunia. Generasi Palestina lahir, dibesarkan, dan mereka bahkan berkembang jauh dari tanah air mereka. Sebuah museum baru sekarang dibangun di Palestina untuk menghubungkan persaudaraan Palestina satu sama lain, dengan budaya, sejarah dan masyarakat Palestina modern dan kontemporer. 

Gagasan "The Palestina Museum" dimulai pada tahun 1997, ketika para anggota Dewan Pengawas Asosiasi Kesejahteraan menyadari mereka membutuhkan sebuah museum sejarah modern di Palestina yang didedikasikan untuk melestarikan dan memperingati sejarah Palestina, terutama Nakba 1948. 

Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Museum Palestina Segera Didirikan

Asosiasi Kesejahteraan (WA) adalah sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1983 oleh sekelompok tokoh bisnis dan intelektual Palestina untuk melakukan pembangunan dan bantuan kemanusiaan. Mereka bertujuan untuk membantu warga Palestina di Tepi Barat termasuk Jerusalem, Jalur Gaza, Daerah 1948, serta masyarakat Palestina di Lebanon. Pada 11 April 2013, Asosiasi Kesejahteraan telah merayakan ulang tahun ke-30 pendiriannya; juga merayakan upacara peletakan Museum Palestina di Birzeit Township di Ramallah. Kejadian penting ini mendapat liputan luas di media Palestina, Arab dan internasional. 

PKB Kab Tegal

Metamorfosis 

PKB Kab Tegal

Sebuah perubahan konseptual terjadi setelah karena perang intifada kedua yang terjadi pada tahun 2000; hal ini menyebabkan adanya pertimbangan kembali tujuan di balik pendirian museum tersebut. Nama museum kemudian berubah dari "The Palestina Museum of Memory" menjadi "The Museum Palestina," yang mencerminkan pergeseran tujuan utama dari mengingat sejarah untuk mempresentasikan dirinya sebagai lembaga budaya yang bertindak sebagai agen pemberdayaan dan integrasi untuk Palestina di seluruh dunia. 

Misi museum sekarang menjadi "didedikasikan untuk eksplorasi dan pemahaman tentang budaya, sejarah dan masyarakat Palestina dan rakyatnya. Sebagai ruang yang menyatukan campuran inovatif pameran, penelitian, dan program pendidikan, Museum adalah tempat untuk inspirasi, dialog, dan refleksi. Melalui platform digital dan mitra internasional, museum ini ditujukan untuk menghubungkan dengan Palestina dimanapun mereka berada di dunia dan dengan semua mereka yang tertarik di Palestina. 

Bangunan hijau 

Museum ini terletak di antara bukit-bukit dan mengalir teras Birzeit ini. Proyek konstruksi dilakukan dalam dua tahap; pertama akan terdiri dari 3000 meter persegi dan akan mencakup ruang galeri, ampiteater, kafetaria, ruang kelas, taman, kantor dan fasilitas umum; dan biayanya sekitar US $ 15 juta.  

Tahap kedua bertujuan untuk perluasan bangunan museum untuk 9000 meter persegi. Museum ini diharapkan dapat membuka pintu pada musim gugur 2014, menandai selesainya tahap konstruksi pertama. 

Museum unik dibangun dengan konsep hemat energy. Museum Palestina akan bekerja dengan Palestina Green Building Council untuk memastikan bahwa mereka menerapkan dan mematuhi pedoman desain bangunan hijau yang ditetapkan oleh LEED. 

Konsumsi air dan energi di gedung museum akan diminimalkan 23% dengan menggunakan solusi hijau dalam desain dan konstruksi. Menurut Insinyur Badawi Qawasmi, anggota pendiri Dewan, orientasi bangunan museum akan memungkinkan untuk menjaga suhu yang memadai dan nyaman di musim panas dan musim dingin. 

Solusi hijau termasuk mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dalam wadah air yang besar untuk digunakan kembali. Energi matahari akan digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan umum, sedangkan air limbah akan disempurnakan dan digunakan kembali untuk mengairi kebun berdasarkan sistem air otomatis yang dikendalikan. Qawasmi juga menambahkan, "Museum bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang ideal untuk pengunjung dan staf dengan memperkenalkan metode dan prosedur untuk mengurangi tingkat zat beracun yang ada dalam berbagai jenis cat, karpet dan beton, yang menguap pada suhu tertentu dan mempengaruhi pernapasan dan karena itu kesehatan.” 

Museum lainnya 

Palestina kaya museum; memiliki lebih dari 40 museum di Tepi Barat serta Jalur Gaza. Beberapa agak kecil, dengan fokus pada unsur-unsur etnografi dan arkeologi.

Ada juga beberapa museum Palestina di luar Palestina, termasuk The Palestine Museum di Cape Town, Afrika Selatan, The Museum of Palestina Heritage di Tyre, Lebanon, The Museum of Heritage dan Memori Shatila Camp, Lebanon, The Palestine Museum of Contemporary Art di Teheran , Iran dan Rusia Palestina Museum di Moskow, Rusia. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal

Jumat, 27 November 2009

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Sleman, PKB Kab Tegal. Kondisi IPNU-IPPNU Sleman hari ? ini cukup menghawatirkan, karena jajaran pengurus untuk periode saat ini mayoritas diisi oleh para pelajar pendatang, bukan pelajar asli Sleman.?

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi IPNU-IPPNU Sleman mengadakan acara Pendidikan Kader Perintis (PKP) untuk seluruh MWC yang ada Kabupaten Sleman.

Demikian disampaikan oleh Biki Uthbek Mubarok, Ketua IPNU Sleman (23/8), menjelang acara Pendidikan Kader Perintis yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 23-25 Agustus 2013.?

PKB Kab Tegal

Acara ini diselenggarakan di SD NU Yogyakarta yang terletak di jalan Jl. Ringroad Barat, Nogotirto, Sleman.

PKB Kab Tegal

Ditanya mengenai tujuan diadakannya acara tersebut, Uthbek, demikian rekan-rekanita akrab memanggilnya, mengungkapkan bahwa agar regenerasi NU tidak macet di tengah jalan.

“IPNU-IPPNU itu kan merupakan sebuah organisasi pengkaderan NU. Bisa dikatakan IPNU-IPPNU adalah cikal bakalnya NU. Kalau pengkaderan IPNU-IPPNU sudah nggak karuan, bagaimana dengan NU ke depannya. Jadi regenerasi di tubuh IPNU-IPPNU jangan mandek di tengah jalan,” ujarnya.

Terkait dengan harapan diadakannya acara tersebut, Ketua IPNU Sleman yang ? sedang menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengungkapkan ada beberapa hal.

“Harapan saya ke depannya dengan diadakannya acara ini, untuk yang pertama adalah agar nantinya kader-kader yang dihasilkan dari acara ini mampu mengawal MWC di masing-masing kecamatan dan bisa mengajak pelajar-pelajar NU di Sleman untuk masuk ke dalam IPNU-IPPNU. Kedua, dengan adanya acara ini semoga menjadi ajang untuk mempertahankan regenerasi di tubuh NU. Ketiga, nantinya diharapakan dari acara ini akan muncul kader-kader unggulan NU untuk memperbaiki SDM NU,” ujarnya panjang lebar.

Dalam acara yang dimulai Jum’at siang sekitar pukul 14.00 WIB, peserta diberikan materi-materi terkait dengan manajemen organisasi, publik manajeman, leadership, analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), konsep bela negara dalam pandangan aswaja, dan strategi dan taktik organisasi. Rencananya, kader-kader tersebut akan secara langsung dilantik oleh KH Nurjamil Dimyati, Ketua PCNU Sleman, Ahad siang.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor : Rokhim

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 20 November 2009

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan akan membentuk kepengurusan transisi Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) jika batasan usia 27 tahun sesuai dengan AD/ART NU dilanggar.

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

“Kalau ada anggota yang melanggar, ada klausul pelanggaran. Kita akan ambil alih dengan membentuk kepengurusan transisi,” tegasnya di gedung PBNU, Senin (7/12).?

Ia menyatakan keberadaan seluruh banom di di lingkungan NU tidak terlepas dari induknya. Hal-hal yang sudah diatur di AD/ART tidak dapat dinegasikan di dalam peraturan yang lebih rendah.?

PKB Kab Tegal

“Kalau mereka menganggap soal usia bisa diveto, mereka juga bisa mengganti nama Ikatan Pelajar Nusantara. Itu sudah menjadi organisasi sendiri,” paparnya.?

Ia menyatakan PBNU sudah mengeluarkan edaran. Kepentingan PBNU adalah agar tidak ada overlapping antara banom yang berbasis usia antara IPNU, PMII, dan Ansor. Selama ini interseksi antara badan otonom tersebut terlalu banyak.

PKB Kab Tegal

“Kita sudah banyak kehilangan anak SMP dan SMA yang mengalami disorientasi. Jadi ada urgensi PBNU memandang perlu instrumen banom yang masuk fokus ke pelajar atau sekolah,” katanya.

Bagi kader IPNU yang usianya sudah melebihi batasan maksimal, ia menyarankan untuk bergabung dengan PMII mengingat PMII sudah masuk kembali menjadi banom NU sesuai dengan AD/ART hasil muktamar Jombang.

Sebenarnya, batasan soal usia sudah dijelaskana sebelumnya kepada para pengurus IPNU saat mereka melakukan konsultasi dengan PBNU yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat edaran. PBNU dalam hal ini hanya menjalankan amanat AD/ART.

Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga NU dalam ayat e secara jelas menyatakan : ”Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun sedangkan dalam ayat f menyatakan “Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan santri perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun”.? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 08 November 2009

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Purwakata, PKB Kab Tegal. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menetapkan jam kerja yang berbeda dengan aturan yang ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jam kerja di Kabupaten Purwakarta itu mengacu pada sunah Rasulullah.

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Surat Edaran Men PAN dan RB No 03/2016 menetapkan jam kerja bagi pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri selama bulan Ramadan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Namun tidak semua pemerintah daerah mematuhi aturan dalam surat edaran itu. Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu di antaranya. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengumumkan jam kerja selama Ramadan bagi PNS dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB.

PKB Kab Tegal

Menurut Dedi, langkah pemerintah kabupaten ini mengacu pada sunah Rasulullah yang menyebut bahwa setelah menjalankan makan sahur dan salat Subuh seyogianya tidak tidur lagi, tapi segera bersiap menjalani aktivitas seperti biasa. Dedi menegaskan agar aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta ditaati oleh semua pegawai.

PKB Kab Tegal

"Kultur kita, kan, berbeda. Sudah seharusnya setiap tata aturan birokrasi itu mengacu pada kultur dan tidak boleh digebuk rata. Anda boleh hitung jarak rumah ke kantor. Toh tidak terlalu jauh dan tidak akan terjebak macet. Alasan lain yang harus diperhatikan adalah jangan pernah kita membangun kebiasaan tidur setelah salat Subuh. Selain mengundang penyakit, ini tidak sesuai dengan sunah Rasulullah," kata Dedi dalam rangkaian acara silaturahmi menjelang Ramadan yang dilanjutkan dengan olahraga bersama dengan segenap PNS eselon II, III, dan IV di Taman Maya Datar, Jumat (3/6).

Menurut Bupati, jam kerja yang berakhir pukul 13.30 memberikan ruang bagi pegawai untuk mempersiapkan menu berbuka yang sehat bagi seluruh keluarganya. "Ibadah puasa bagi kami di Purwakarta bukan sekadar ibadah personal, tetapi momentum untuk mendidik semua anggota keluarga kami. Ada ruang waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan itu semua dengan pulang pukul 13.30," ujar Dedi.

Dedi mengimbau kepada semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta agar fokus menjalankan ibadah puasa dan ibadah?ibadah yang lain. Ia menilai seharusnya semua pegawai diliburkan selama bulan Ramadan kecuali pegawai yang berada pada sektor pelayanan publik seperti puskesmas, rumah sakit, dan layanan kependudukan.

?

"Jika semua libur, tentu tidak akan dipusingkan dengan orang?orang yang datang meminta THR ke kantor. Semua fokus berkontemplasi dalam ibadah," ujar Dedi. (Novianty/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 03 November 2009

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Diantara tiga tempat yang mengajukan diri sebagai tempat muktamar NU, yaitu Pesantren Tebuireng Jombang, NTB, dan Medan, KH Said Aqil Siroj masih mempertimbangkan antara Jawa Timur dan Medan. Lebih khusus lagi, ia menginginkan muktamar diselenggarakan di pesantren.

Dalam konteks muktamar untuk syiar, Kiai Said setuju dengan pendapat tersebut bahwa tempat penyelenggaraan muktamar NU harus dibuat merata di seluruh Indonesia, bukan didominasi oleh Jawa Timur yang sudah menyelenggarakan perhelatan tersebut selama 11 kali dari 33 kali muktamar.

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

“Idealnya memang ada pemerataan sebagai syiar NU, tapi kita harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, transportasinya, dan dukungan dari pemerintah setempat dan masyarakat,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, yang paling siap sekarang adalah Jawa Timur sementara NTB, dari sisi transportasi masih kurang dibandingkan dengan Surabaya.

PKB Kab Tegal

“Kalau Sumatra Utara transportasi bagus, tetapi juga masih kita pertimbangkan apakah kondisi disana siap. Daripada nanti muktamar tidak maksimal, lebih baik yang sudah siap di Jawa Timur,” tandasnya.

Meskipun demikian, keputusan akhirnya akan ditentukan setelah melakukan survey terhadap kesiapan masing-masing lokasi.

“Walhasil, rapat akan membikin tim, mereka nantinya yang akan mensurvey. Dulu waktu di Makassar, saya dan Kiai Hafidz Utsman yang berangkat ke sana.”

Di sisi lain, ia juga berharap agar muktamar ke depan diselenggarakan di pesantren sesuai dengan visinya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan NU di pesantren dari rapat pleno, munas dan konbes sampai dengan muktamar.

“Saya ingin ke kembali ke pesantren. Apa pesantren di luar Jawa siap. Nanti kalau dipaksakan kualitas muktamar yang terganggu, lebih baik yang sudah siap,” tegasnya.?

“Saya ingin menyatukan kembali, NU itu pesantren dan pesantren itu NU.” (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan PKB Kab Tegal