Sabtu, 29 Oktober 2016

Masjid Terapung Banten “Dilauncing”

Serang, PKB Kab Tegal. Pembangunan Masjid Fauqal Bahri Al-Bantani atau Masjid Terapung Banten (MTB) di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang dilaunching Rabu (20/6) malam. 

Pembangunan masjid tersebut berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya, pasalnya masjid yang akan dilaunching ini merupakan terapung pertama di Indonesia, sedangkan program prestisius itu sendiri akan dimulai tahun 2013 mendatang.

Masjid Terapung Banten “Dilauncing” (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Terapung Banten “Dilauncing” (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Terapung Banten “Dilauncing”

Grand Launching MTB sengaja dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat. Pihak penyelenggara mengundang sedikitnya 300 orang lebih untuk menghadiri grand launching tersebut.

PKB Kab Tegal

Ketua Pembina Pembangunan MTB Taufik Nuriman dan pemilik lahan yang mewakafkan H Arif turut di lokasi. Para donator, pengusaha, serta tokoh masyarakat juga akan duduk bersama menyaksikan grand launching tersebut.

“Kita ingin menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pembangunan MTB ini. Arsitek pun akan mempresentasikan mengenai pola bangunannya,” kata panitia, Helldy Agustian yang juga Bos Toyota Cilegon itu.

PKB Kab Tegal

Lebih jauh,pihaknya menuturkan, masjid terapung itu akan berdiri di atas lahan sekitar 4,5 hektar. Dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan masjid itu kurang lebih Rp70 miliar. “Di areal masjid akan dilengkapi wisma, perpustakaan, gedung pertemuan, gedung pusat kajian Islam, kantin, taman, serta dua menara kembar dan dermaga,” terangnya.

Namun, hingga saat ini, baru terkumpul dana sebesar Rp676,500.000 dan 650 sak semen yang berasal dari donator perorangan. Dia yakni jumlah itu akan bertambah sesegera mungkin. Masih kata Helldy, sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari media cetak dan elektronik, hingga penyebaran kupon infaq kepada masyarakat Banten. Kupon infaq itu dimulai dari Rp10 ribu hingga diatas Rp1 juta.

“Penyebaran kupon ini dilakukan bekerjasama dengan Asosiasi Otomotif Banten. Panitia juga akan memberikan sertifikat wakaf bagi donator yang memberikan sumbangan Rp1 juta ke atas,” tandasnya.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat yang ada di Banten bisa berpartisipasi atas rencana pembangunan MTB yang diproyeksikan sebagai obyek wisata religi itu. “Mari kita sama-sama berpartisipasi dalam pembangunan Rumah Allah ini. Semakin banyak donatur maka pembangunan pun bisa semakin cepat,” imbaunya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Zainal Mutaqin

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Cerita PKB Kab Tegal

Minggu, 23 Oktober 2016

Menebus ‘Dosa’, Dua Kakek Ini Antusias Daftar Anggota Banser

Tasikmalaya, PKB Kab Tegal

Bagi Utak Yudin, tak ada kata terlambat untuk menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Meski sudah berusia 77 tahun, pria ini tetap mendaftarkan diri pada penjaringan calon peserta Diklatsar Satuan Khusus Banser 23-IX Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (18/12). Diklatsar atau Pendidikan dan Pelatihan Dasar merupakan jenjang awal tahap kaderisasi yang diperuntukkan bagi anggota baru Banser.

Menebus ‘Dosa’, Dua Kakek Ini Antusias Daftar Anggota Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Menebus ‘Dosa’, Dua Kakek Ini Antusias Daftar Anggota Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Menebus ‘Dosa’, Dua Kakek Ini Antusias Daftar Anggota Banser

Ketua Pelaksana Diklatsar yang juga Dansatkorcab Banser Kota Tasikmalaya, Ujang Haedar pun dibuat kelimpungan. Pasalnya, dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT), Gerakan Pemuda (GP) Ansor hasil Kongres XV GP Ansor tahun 2015, batas minimal dan maksimal keanggotaan antara usia 20 sampai 40 tahun.

"Diterima bagaimana, ditolak juga tak enak. Ya sudah ikut saja. Gak masalah. Kita apresiasi spiritnya dan harus jadi contoh bagi pemuda NU sekarang ini," kata Ujang saat pembukaan pretes dan psikotes calon peserta di Komplek Yayasan Pendidikan Islam Al-Hikmah Tamansari Kota Tasikmalaya.

PKB Kab Tegal

Perasaan bingung Ujang tak sampai disitu. Beberapa saat kemudian datang lagi pria berkopiah putih berjaketkan Banser. Pria tersebut menyampaikan maksud kedatangannya untuk ikut mendaftar menjadi peserta Diklatsar.

PKB Kab Tegal

"Usia Bapak berapa ?" Tanya Ujang seraya dijawab pria tersebut bahwa usia dia 59 tahun dengan nama Nano Supriatna.

Sontak saja, Ujang yang didampingi Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya, Ricky Assegaf tertawa lepas. Pasalnya baru saja dibuat bingung oleh Utak Yudin, kini datang Nano Supriatna berusia 59 tahun yang sama pula ingin menjadi peserta Diklatsar.

"Ya nggak apa-apa. Kita terima saja. Persoalan PD/PRT memang panduan organisasi. Tapi fakta di lapangan tak memungkinkan kita menolak," saran Ricky.

Setelah menyelesaikan proses pengisian biodata, Utak Yudin yang diketahui kelahiran Tasikmalaya 1 Juli 1939 dan Nano Supriatna juga kelahiran Tasikmalaya pada 15 Juni 1957, dipersilakan ikut tes sebagai calon peserta Diklatsar.

"Ini bagaiamana nantinya kalau lolos. Diklatsarnya saja nanti seminggu," kata Ujang berbisik pada Ricky.

Selepas mengikuti pretes dan psikotes, Utak dan Nano menyampaikan alasan ingin menjadi Banser. Saat masih muda, ia sempat ikut Ansor/Banser namun tak begitu aktif karena terlilit dengan kebutuhan ekonomi keluarga. Setiap ada kegiatan, keduanya kerap mangkir karena harus berladang menanam singkong dan jagung untuk dijual ke pasar.

"Nah kebetulan sekarang ada pengumuman jadi Banser. Maka untuk menebus dosa dahulu, saya dan Nano minta menjadi Banser," ujar Utak diamini Nano.

Utak dan Nano merupakan warga kampung tempat seleksi calon peserta Diklatsar Banser yang tanpa sengaja ketika melihat banyak pemuda berseragam Banser, tergerak untuk ikut menjadi anggota Banser. (Nurjani/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Hikmah, Olahraga PKB Kab Tegal

Ansor Sumbar Audiensi Dengan Ketua DPRD Pesisir Selatan

Padang, PKB Kab Tegal. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan yang baru dilantik pada 13 Desember 2016 lalu. Ansor Sumatera Barat berharap Pimpinan DPRD Pesisir Selatan dapat bersinergi dalam mendorong peningkatan peran generasi muda di daerah ini.

Ansor Sumbar Audiensi Dengan Ketua DPRD Pesisir Selatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Sumbar Audiensi Dengan Ketua DPRD Pesisir Selatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Sumbar Audiensi Dengan Ketua DPRD Pesisir Selatan

Hal itu diungkapkan Koordinator Wilayah (Korwil) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Mentawai ? Yuni Candra ketika beraudiensi dengan Ketua DPRD Pesisir Selatan Dedi Rahmanto Putra Selasa (24/1) di Padang. Menurut Yuni Candra, kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan safari kebangsaan.

“Pertemuan dilakukan dalam rangka membangun komunikasi dan konsolidasi bersama stake holder untuk mewujudkan kesatuan dan persamaan pandangan dalam membangun potensi generasi muda Kabupaten Pesisir Selatan. Pertemuan yang berjalan dalam suasana santai dan penuh keakraban,” kata Yuni yang juga Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang ini.

Yuni menyampaikan kepada Ketua DPRD, secara kultural ajaran Ahlussunnah Waljamaah di Pesisir Selatan cukup besar potensinya. Tetapi itu belum terakomodir secara organisatoris. Potensi inilah oleh Ansor untuk menyatukan ajaran Aswaja dalam wadah NU. Terutama di kalangan kaum muda Pesisir Selatan,” kata Yuni menambahkan.?

Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Dedi Rahmanto Putra merespon positif kegiatan yang akan dilakukan oleh ? Ansor di Kabupaten Pesisir Selatan. “Apa yang dilakukan Ansor mudah-mudahan dapat terlaksana dengan baik di Kabupaten Pesisir Selatan,” katanya.

PKB Kab Tegal

Dalam pertemuan tersebut, Yuni Candra turut didampingi Sekretaris PW GP Sumbar Ansor Arianto, Wakil Ketua Hasan Basri, Agustian Piliang dan Muhammad Fauzi. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Sholawat, Budaya PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Kamis, 20 Oktober 2016

Saracen, Kelompok Penebar Kejahatan dalam Sejarah

Oleh Warsa Suwarsa

Berita tidak benar atau hoaks tidak hanya terjadi dan dikonsumsi masyarakat di era ketika masing-masing ? individu terhubung dengan internet. Di zaman ketika dunia masih terlalu sederhana dalam mengelola informasi, berita-berita palsu telah dijadikan sebagai propaganda oleh satu kelompok untuk melemahkan kelompok lainnya. Selama perang dingin (cold war), dua blok, Amerika dan Soviet paling gencar memproduksi berita-berita palsu dengan tujuan meyakinkan kepada satu pihak namun memukul pihak lawan.

Saracen, Kelompok Penebar Kejahatan dalam Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Saracen, Kelompok Penebar Kejahatan dalam Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Saracen, Kelompok Penebar Kejahatan dalam Sejarah

Saat Perang Dunia II, kekalahan Nazi dari pasukan sekutu tidak terlepas dari adanya berita hoaks yang disebarkan oleh agen-agen sekutu. Bahkan meletusnya dua perang dunia saja dipicu oleh informasi tidak terpercaya, tidak semata disebabkan oleh rebutan kekuasaan. Hollocaust oleh Nazi terhadap komunitas Yahudi diaspora sampai saat ini masih merupakan misteri, propaganda anti-semit pun merupakan pemicu meletusnya perang dunia satu dan dua. Bagi Garraudy, propaganda anti semit, sebenarnya dihembuskan oleh sebuah grand design agar terjadi eksodus besar-besaran bangsa Yahudi ke tanah harapan (Palestina).

Di era internet, berita-berita hoaks dan isu-isu kebencian dengan sangat mudah diproduksi dan dengan sangat cepat dapat menyebar, lalu diserap oleh masyarakat. Dalam sejarah perkembangan media massa, kita pernah mengenal yellow journalism, media-media melakukan propaganda kepada masyarakat bukan ditentukan oleh kebenaran konten berita melainkan oleh seberapa besar judul dalam pemberitaan dapat menarik minat pembaca. Tidak heran, dengan judul panjang, seolah mewakili konten berita, dilengkapi oleh minat dalam membaca bangsa kita masih jauh di bawah negara-negara maju, maka judul berita tersebut telah ditafsirkan sebagai sesuatu yang benar.

Kelompok Saracen, para penebar berita hoaks dan penebar kebencian menyebut diri mereka demikian: Saracen. Hal tersebut merupakan ambiguitas, pertama Saracen bisa berarti akronim dari Sara-Central, pusat pengelola berita-berita SARA. Kedua, Saracen secara linguistik mengacu kepada kata-kata yang telah lama dikenal oleh masyarakat Eropa terhadap Islam.

Jika ditelaah melalui pendekatan bahasa, pada abad pertengahan, kata Saracen telah digunakan oleh masyarakat Eropa untuk menunjukkan orang-orang Islam yang tinggal di gurun atau jazirah Arab. Saat perang salib, sebutan Saracen disematkan oleh masyarakat Eropa kepada tentara Islam yang dihadapi oleh tentara Kristen di Yerussalem. Secara etimologi, kata Saracen sendiri berasal dari Saaraqin yang berarti perampok atau begal. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kebiasaan masyarakat gurun melakukan perampokan kepada para kafilah dagang yang melintasi wilayah mereka.

PKB Kab Tegal

Pada abad ke-4 SM, orang-orang Yunani menyebut Sarakene kepada masyarakat yang tinggal di utara Sinai. Ada juga yang menderivasikan kata Saracen berasal dari Syarakah, klan, kelompok masyarakat, atau komunitas. Kata lain sebagai sumber dari Saracen adalah syrq, berarti orang-orang Timur karena secara geografis, masyarakat ini tinggal di sebelah timur dari wilayah Eropa.

PKB Kab Tegal

Maka sangat tepat jika mereka sebagai para penyebar hoaks dan kebencian itu menyebutkan diri mereka sebagai Saracen, para begal atau perampok informasi. Bukan tanpa alasan, mereka melakukan penyebaran hoaks dan kebencian tentu saja sebagai laskar bayaran, setiap berita hoaks yang disebatkan dipesan dan dihargai sampai 100 juta. Kejahatan intelektual seperti ini merupakan kebiasaan kelompok radikal atau ekstrimis dari agama mana saja. Sebagai contoh kejahatan intelektual dari kelompok ini: mereka dapat menjiplak buku siapa saja terus dipotong-potong agar sesuai dengan tujuan tang mereka harapkan.

Hal yang menyedihkan dengan terbongkarnya kelompok Saracen ini, mereka merupakan kelompok Islam. Agama yang telah memberikan arahan yang jelas kepada manusia dalam menyikapi isu dan pemberitaan. Bersuudzan tidak boleh bahkan dzan atau berprasangka saja sangat dilarang oleh Islam. Bagaimana lagi dengan memproduksi berita palsu yang berisikan konten kebencian kepada sesama? Tentu saja, keberadaan Saracen ini telah mencoreng Islam itu sendiri. Walaupun sebenarnya pemesan berita kepada kelompok ini tidak hanya dari golongan Islam saja.

Kejahatan dengan memotong informasi hingga dihasilkan informasi sekunder telah dapat memecah belah umat sendiri. Beberapa bulan lalu, seorang Buni Yani memotong-motong apa yang disampaikan oleh Ahok di Kepulauan Seribu, terbentuk opini beragam, antara menistakan agama Islam atau tidak, luapan emosi, demo berjilid-jilid sebagai bentuk fanatisme keberagamaan, akal sehat ditempatkan di bawah amarah, sampai kepercayaan kepada penegak hukum pun sempat mengecil. Dan umat menjadi lega saat Ahok sebagai korban dari konspirasi keculasan pemotongan informasi dipenjarakan.?

Konsentrasi pemberitaan para penebar hoaks ini bukan hendak membuka kebenaran secara obyektif melainkan menyajikan aib dan kejelekan pihak yang diberitakan. Secara psikologis, manusia akan lebih bersemangat membaca isu dan gosip kejelekan orang lain daripada membaca informasi keilmuan dan keIslaman. Setelah informasi hoaks disebar dan dibaca oleh masyarakat, barulah mereka menawarkan alternatif atau berita yang seolah-olah memiliki solusi terhadap berita sebelumnya.

Keberadaan Saracen, penebar hoaks bukan dilakukan kelompok Islam revivalis saja, juga oleh agama-agama lain dan kelompok manapun. Hal ini terjadi karena semakin terbukanya media-media dan semakin mudahnya media dikelola melalui sistem online. Siapa saja dapat memproduksi berita di era internet ini, baik dengan jujur atau berbohong.

Penulis adalah Guru MTs Riyadlul Jannah, Anggota PGRI Kota Sukabumi.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Internasional PKB Kab Tegal

Sabtu, 15 Oktober 2016

Peraih Doktor Termuda di Jepang, Aktivis PCINU

Depok, PKB Kab Tegal. Ada yang istimewa pada kuliah umum di STAI Al-Hamidiyah Depok, Senin (15/9) petang. Dua narasumber sangat kontras satu sama lain. Pertama, Menteri Agama Republik Indonesia ke-21, Lukman Hakim Saifuddin. Kedua, Emil Elestianto Dardak, PhD, peraih gelar doktor termuda pada usia 22 tahun dari Ritsumeikan Asia Pasific University Jepang. Usut punya usut, pria ini adalah mantan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.

Peraih Doktor Termuda di Jepang, Aktivis PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Peraih Doktor Termuda di Jepang, Aktivis PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Peraih Doktor Termuda di Jepang, Aktivis PCINU

Emil, sapaan akrabnya, menceritakan saat dirinya mengambil S2 dan S3 di Jepang, sebuah negara kepulauan mirip Indonesia, belum ada organisasi sebagai wahana diskusi tentang keislaman dan kemajuan teknologi. Kemudian ia bersama kawan-kawannya mendirikan NU di Jepang.

?

“Kami mahasiswa Indonesia di Jepang saat itu butuh wahana silaturahim. Sayangnya, belum ada untuk sekedar tempat bicara dan diskusi tentang keislaman yang ramah. Maka, kami mendirikan NU di sana,” ujar suami artis Arumi Bachsin ini kepada PKB Kab Tegal usai berbicara sebagai narasumber pada kuliah umum di STAI Al-Hamidiyah, Senin (15/9).

PKB Kab Tegal

Dia menambahkan, saat itu Rais Syuriah pertama Pak Kharirie. Kemudian penerusnya Pak Agus Zainal Arifin (sekarang dekan di ITS). “Kalau saya mulai aktif sebagai salah satu ketua, yaitu bidang Hubungan Pemerintah, sejak 2005. Nah, ketua umum saat itu Indra Singawinata,” sebutnya.

Dalam kepengurusannya, lanjut Emil, di PCINU pernah membuat program “Santri Nelayan” untuk membantu pesantren di daerah pesisir. Program tersebut berupa pembuatan soft ware Quran Digital, fasilitas teknologi informasi (IT), dan perangkat komputer untuk para santri agar mereka dapat beradaptasi dengan teknologi terkini. Hal tersebut dilakukan supaya proses belajar-mengajar di pesantren lebih efisien.

PKB Kab Tegal

Menyinggung soal isu kemaritiman, Emil mengatakan belum lama ini koran Singapura The Street Time memuat pendapatnya mengenai poros maritim yang didengungkan Presiden terpilih Joko Widodo. Bagi dia, kunci terpenting poros maritim adalah mengaitkannya dengan kesatuan nasional. Isu ini sangat strategis di mana penduduk pesisir yang mayoritas warga Nahdliyin itu merupakan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita ini kan pulau-pulau besar. Satu pulau bisa melebihi satu negara. Tapi apa yang bisa merekatkan kita jadi satu? Lautan di negeri ini mestinya menjadi penyatu bukan pemisah. Jadi, penyatu Indonesia itu ya lautan. Oleh karena itu, perlu dibangun infrastruktur pelabuhan yang membuat ongkos membeli barang dalam negeri lebih murah daripada mengirim keluar. Sedangkan hari ini kebalikannya,” tutur dia.

?

Emil menekankan tidak berarti serta-merta ketika Indonesia berorientasi maritim lalu konektivitas di darat terlupakan. “Kita bikin pelabuhan tapi tidak tersambung ke mana-mana kan percuma. Justru harus ada konektivitas antara pelabuhan dengan pusat-pusat produksi. Jadi, logistik jadi terpadu. Itu yang penting,” tegasnya.

Emil bercerita, ia pernah meneliti tentang link and match. Kenapa di sebuah desa bisa tertinggal dari sisi SDM dan teknologi. Karena apa yang diajarkan di sekolah tidak dapat diaplikasikan di lingkungannya. “Harus ada satu keterpaduan di hilir dan di hulu. Misalnya, kita pengen nelayan menggunakan teknologi perkapalan atau penangkapan ikannya, ada demand di hilir. Di hulunya kita profit. Jadi, mindset mulai anak SD hingga SMA harus match,” paparnya.

Cucu KH Dardak asal Trenggalek Jawa Timur ini menambahkan, ilmu yang diperoleh sejalan dengan apa yang bisa dikaryakan di situ. Jadi kemampuan santri untuk mengoperasikan penangkapan ikan berbasis teknologi itu menjadi penting. Ia merasa, pesantren di mana-mana itu balance. Orang yang memiliki kondisi spiritual yang baik berada dalam kondisi belajar yang kondusif.

“Itu yang kami lihat. Dia bisa punya etos kerja. Jadi, harus dikaitkan ajaran Islam itu ke dalam etos belajar dan etos kerja yang baik. Karena sekarang ini SDM kita justru karakternya yang harus didorong, nggak cuma kemampuan teknis. Nah, format belajar yang menggunakan pendekatan pesantren itu diharapkan menjadi satu dobrakan ke arah sana,” pungkasnya. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Santri, Nusantara PKB Kab Tegal

Kamis, 13 Oktober 2016

Rais Aam Persembahkan Puisi untuk Muslimat NU

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pejabat Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri mempersembahkan sebuah puisi untuk ibu-ibu Muslimat NU pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)  yang berkangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (1/6).

Puisi karya kiai yang akrab disapa Gus Mus tersebut ditulis sekitar tahun 1980. Judulnya Ibu.

Rais Aam Persembahkan Puisi untuk Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam Persembahkan Puisi untuk Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam Persembahkan Puisi untuk Muslimat NU

Ibu, kaulah gua teduh

tempatku bertapa bersamamu

sekian lama

PKB Kab Tegal

Kaulah kawah

dari mana aku meluncur

PKB Kab Tegal

dengan perkasa

Kaulah bumi

yang teregelar lembut bagiku

melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku

siang dan malam

Mata air yang tak brenti mengalir

membasahi dahagaku

telaga tempatku bermain

berenang dan menyelam

Kaulah ibu, laut dan langit

yang menjaga lurus horisonku

Kaulah ibu, mentari dan rembulan

yang mengawal perjalananku

mencari jejak sorga

di telapak kakimu

Tuhan, aku bersaksi

ibuku telah melaksanakan amanatMu

menyampaikan kasih sayangMu

maka kasihilah ibuku

seperti Kau mengasihi kekasih-kekasihMu.

Amin

Rakernas dan Mukernas bertema “Khidmah Muslimat NU Untuk Indonesia bermartabat” tersebut dibuka Rabu (28/5) Wakil Presiden RI Boediono dan ditutup Pejabat Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri pada Ahad (1/6).

Kegiatan tersebut  diikuti sekitar 1500 Pengurus Muslimat NU dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah hingga Pimpinan Cabang se-Indonesia, serta dua Cabang Istimewa Sudan dan Arab Saudi. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Selasa, 11 Oktober 2016

Cara Sembahyang Jenazah Ghaib

Hampir tidak ada perbedaan terkait cara pelaksanaan sembahyang jenazah hadir dan jenazah ghaib. Semua rukunnya dikerjakan persis sama mulai dari niat, empat takbir, hingga bacaan-bacaannya. Hanya saja untuk sembahyang ghaib, ada sejumlah ketentuan yang mesti dipenuhi kendati ringan.

Kalau jenazah hadir, posisi orang yang menyembahyangkan tidak boleh mendahului si mayit. Sedangkan untuk jenazah ghaib, tidak disyaratkan demikian. Artinya, orang di Jakarta bisa melakukan sembahyang ghaib bagi mayit yang ada di Surabaya.

Cara Sembahyang Jenazah Ghaib (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Sembahyang Jenazah Ghaib (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Sembahyang Jenazah Ghaib

Selain itu, sembahyang jenazah ghaib dikatakan sah bilamana si mayit sudah dalam keadaan dimandikan.

Dalam kitab Busyrol Karim Bisyarhi Masa’ilit Taklim, Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin menerangkan seperti berikut.

PKB Kab Tegal

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PKB Kab Tegal

“Tidak boleh tidak dalam melangsungkan sembahyang jenazah ghaib yang mana disyaratkan si mayit yang tidak hadir (bukan karena mati syahid) sudah dimandikan terlebih dahulu.”

Catatan ‘bukan syahid’ menjadi penting mengingat jenazah muslim yang bukan syahid harus dimandikan dan dikafankan terlebih dahulu sebelum disembahyangkan. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa PKB Kab Tegal

Kamis, 06 Oktober 2016

Ahmadinejad Tak Akan Hentikan Pengayaan Uranium

Tehran, PKB Kab Tegal. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad , Minggu (11/2) mengungkapkan, Iran tidak akan menghentikan program pengayaan uraniumnya.

Di sela-sela peringatan ulang tahun Revolusi Islam Iran ke-28, Ahmadinejad telah siap melakukan perundingan dengan masyarakat internasional terkait dengan program nuklirnya untuk misi sipil yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik.

Ahmadinejad Tak Akan Hentikan Pengayaan Uranium (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahmadinejad Tak Akan Hentikan Pengayaan Uranium (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahmadinejad Tak Akan Hentikan Pengayaan Uranium

Ahmadinejad yang selama ini dibuat kesal oleh tuntutan Dewan Keamanan PBB agar segera menghentikan aktivitas nuklirnya mengungkapkan bahwa negaranya telah berhasil membangung 3000 mesin pemusing di Natanz.

PKB Kab Tegal

Ahmadinejad menegaskan bahwa negaranya telah melewati "saat-saat yang sulit dan memenuhi hak (nuklir) nya."

PKB Kab Tegal

Mantan Walikota Tehran tersebut juga menambahkan bahwa program nuklirnya sesuai dengan aturan-aturan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir yang melarang negara manapun untuk memproduksi senjata nuklir.

"Kami siap melakukan dialog namun tidak akan menghentikan aktivitas (nuklir) kami...Pemerintah akan mempertahankan hak-hak bangsa Iran dalam kerangka hukum," terang Ahmadinejad.

Seperti diberitakan sumber Associated Press, Ababila Iran sampai batas akhir bulan ini belum juga menghentikan aktivitas uraniumnya, maka Dewan Keamanan PBB telah menyiapkan sanksi kepada Iran.

Sejumlah kalangan moderat mengingatkan Presiden Ahmadinejad untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan provokatif yang dinilainya berpotensi menyulut ketegangan antara Iran dan Barat.

Sehari sebelumnya, negosiator olong Iran, Ali Larijani mengatakan, Iran tidak menebarkan ancaman kepada Israel dan menambahkan bahwa negaranya sedang mencoba membangun citra yang lebih baik.

"Bahwa Iran akan mengancam Israel itu salah," kata Larijani saat menghadiri konferensi keamanan di Jerman, Minggu (11/2) dan menambahkan bahwa "riset dan pengembangan nuklir" tidak akan memberikan ancaman kepada negara manapun juga termasuk Israel. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional, Kyai PKB Kab Tegal