Selasa, 17 Mei 2016

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Direktur Jenderal Industri Tekstil, Kulit, dan Aneka, Kementerian Perindustrian RI Muhdori mengungkapkan tradisi bersarung yang dilakukan warga NU dan pondok pesantren, memiliki potensi dan peluang positif dilihat dari pemberdayaan ekonomi pesantren. ?

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Sarung Nusantara” yang digelar Lembaga Takmir Masjid Nahdltaul Ulama (LTMNU) di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Kamis (6/4).

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarung Miliki Potensi dalam Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

“Industri tekstil, di dalamnya termasuk industri sarung, menempati urutan ketiga penghasil devisa negara. Nilai ekspor tahun 2016 sebesar US$ 11,78 miliar (8,22 persen ekspor nasional), dengan surplus USD 4,73 miliar; berkontribusi 1,18 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada tahun 2016. Industri tekstil juga merupakan satu dari sepuluh industri prioritas dan industri andalan Indonesia 2015-2035,” urai Muhdori.

Muhdori menyebut, pada tahun 2015, dari sisi penyerapan tenaga kerja, industri tersebut menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 2,69 juta orang. Angka ini setara dengan 17,03 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur yang bersifat padat karya.

Oleh karena itu ia mendorong pesantren memanfaatkan peluang tersebut. “Contohnya bila di Cirebon saja ada 27 pesantren dengan rata-rata 200 santri per pesantren. Lalu koperasi pesantren membeli sarung dengan harga dasar 45 ribu dijual 50 ribu, itu akan ada keuntungan untuk pesantren. Jelas ini upaya pemberdayaan umat lewat sarung,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Belum lagi, kata Mudhori bila pesantren bisa memproduksi sarung sendiri, tentu optimalisasi pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan.

Ia juga mengatakan pengembangan tekstil tidak terbatas hanya sarung. “Ketika musim haji, kiai dan satri pondok pesantren minimal kalau tidak berangkat haji bisa bertindak sebagai pemandu manasik. Sekaligus ini bisa dipersiapkan dengan mengenalkan produk pendukung ibadah haji dan umrah,” lanjut Muhdori.

PKB Kab Tegal

Bicara tentang bisnis, kata Muhdori, tidak akan ada habisnya ketika dikaitkan dengan pondok pesantren. “Karena itu pondok pesantren dan NU harus memanfaatkan betul peluang ini, selagi masih terbuka,” tandasnya. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam PKB Kab Tegal

Senin, 16 Mei 2016

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara

Waykanan, PKB Kab Tegal. Kehadiran bulan Ramadhan tidak disia-siakan oleh SMP Negeri 1 Bumi Agung, Way Kanan. Sekolah yang berada kurang lebih 5 KM ujung perbatasan Way Kanan Lampung dengan kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan, membahas materi Aswaja dan Bela Negara pada Pesantren Ramadhan di aula sekolah setempat.

Salah seorang guru yang juga pemateri dalam pesantren Ramadhan Susan Arisanti berharap, kegiatan ini dapat membentuk insan cendekia yang tawadhu dan moderat untuk Islam yang rahmah.

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

SMPN 1 Bumi Agung Masukkan Aswaja dan Bela Negara

“Agama islam tumbuh dalam keselarasan sains dan spiritual. Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya diberi materi tentang Aswaja, ketauhidan, amalan Ramadhan, fiqih, akhlak, namun siswa juga diajak belajar membaca Quran yang benar,” kata Susan, Senin, (22/6).

PKB Kab Tegal

Susan menambahkan, meskipun pesantren ramadhan ini singkat, pihak sekolah berharap menghasilkan sikap tawadhu di kalangan pelajar terhadap orang tua, guru, atau orang lain. Sebab, sikap tawadhu memengaruhi keberkahan sebuah ilmu.

“Setelah tawadhu, siswa diharapkan bersikap moderat guna menunjukkan Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Sehingga paham radikal yang mengancam kedaulatan NKRI bisa ditangkal sejak dini,” ujar aktivis Korps Putri PMII Sumatera Selatan itu.

PKB Kab Tegal

Sementara siswi kelas 8 Devi mengatakan, pesantren Ramadhan sangat bermanfaat. Ia berharap kegiatan itu tidak berlangsung singkat. "Kalau bisa pesantren Ramadhan tahun depan waktunya diperpanjang, bisa lebih dari sepekan karena sangat bermanfaat bagi kami". (Heri Amanudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

Rabu, 11 Mei 2016

Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah

Jakarta, PKB Kab Tegal - Sebanyak 30 kader perempuan mengikuti Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN). Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan hingga satu minggu depan.

Menurut Ketua Pelaksana Novia Nengsih, Kopri (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) butuh arah gerakan dan panduan yang jelas untuk mengawal gerakan perempuan. SKKN diselenggarakan untuk menstimulus calon-calon pengurus baru Pengurus Besar Kopri.

Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Lewat SKKN, PB Kopri Berharap Gerak Kepengurusan Kian Terarah

"SKKN ini merupakan salah salah satu gerakan basis untuk membangun arah gerakan," ucap perempuan yang akrab disapa Nengsih ini, Senin (14/8/2017).

PKB Kab Tegal

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kopri PB PMII Septi Rahmawati berharap kepengurusannya yang baru dapat menyamakan misi dan mimpi bersama sehingga dapat membangun Kopri PB PMII yang lebih baik lagi dalam dua tahun ke depan.

"Para calon ini hadir dari berbagai wilayah di Indonesia. Serta disatukan dengan kecintaan terhadap PMII. Untuk itu, diperlukan kaderisasi selanjutnya," ucapnya.

PKB Kab Tegal

Selain itu,  diperlu melakukan evaluasi dari calon pengurus sebelumnya. Begitu juga melakukan program-program strategis ke depannya.

"Waktu dua tahun ke depan itu, tergantung kita hari ini. Siap mengabdi dan mengkader kader kopri selanjutnya," terangnya.

"Proses SKKN ini merupakan bagian dari proses yang mencerminkan kepengurusan kedepan. Mari habiskan waktu dua tahun produktif," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya pun menyinggung tentang peran Kopri di kampus dan masyarakat.  Kopri harus terlibat dalam ranah kampus. Sehingga diperlukan program yang nyata untuk rekrutmen kader Kopri.

"Mari kita amakan mimpi untuk menjadi kerja kolektif. Kita isi masa kepengurusan dengan kegiatan produktif," pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut akan diisi dengan para perempuan yang sempat menjadi ketua Kopri pada tahun sebelumnya. Seperti Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa dan Wakil Ketua PP LKKNU Luluk Nur Hamidah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Ai Maryati, Ketua Kopri periode 2014-2016 Ai Rahmayanti, Komnas Perempuan sebagai Ketua Sub Komisi Divisi Pendidikan periode 2015–2019 Masruchah dan Ketua Umum PP Fatayat NU periode 2000-2005 Maria Ulfah Ansor.  (Nita Nurdiani Putri/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, Nahdlatul Ulama, Doa PKB Kab Tegal

Minggu, 08 Mei 2016

Waketum PBNU: Kekuatan NU Tak Hanya Kiai dan Pesantren

Makassar, PKB Kab Tegal. Pembukaan Musyawarah Kerja (Muskerwil) NU Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat (21/2) kemarin berlangsung meriah. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali membuka secara resmi pelaksanaan Muskerwil ini.

Dalam sambutannya Waketum PBNU, mengatakan, NU akan terus menjadi lokomotif perubahan. Maka tugas penting yang mesti dilakukan setiap pengurus NU yakni proses kaderisasi, penataan kelembagaan, dan konsolidasi organisasi.

Waketum PBNU: Kekuatan NU Tak Hanya Kiai dan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Waketum PBNU: Kekuatan NU Tak Hanya Kiai dan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Waketum PBNU: Kekuatan NU Tak Hanya Kiai dan Pesantren

As’ad menjelaskan, sumberdaya manusia yang ada di NU sudah semakin beragam dan cukup lengkap.  “Dulu kekuatan NU hanyalah kyai, santri, dan pesantren. Namun kini kekuatan NU selain di sebut di atas berasal dari kelompok intelektual, pengusaha, profesional, dan politisi,” katanya.

PKB Kab Tegal

Ragam sumberdaya manusia yang ada di NU itu akan meningkatkan khidmat NU kepada masyarakat, terutama di empat bidang penting yakini, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pengembangan dakwah.

PKB Kab Tegal

Ketua Tanfidziyah NU Sulsel Prof Iskandar Idy dalam sambutannya mengatakan, dalam lima tahun ke depan NU Sulsel memiliki tiga program kerja pokok, yakni konsolidasi organisasi, proses kaderisasi, dan menjalin komunikasi internal dan eksternal dengan pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Sementara itu Rais Syuriyah PWNU Sulsel Gurutta Haji Sanusi Baco dalam taushiyahnya menyoroti kelangkaan ulama di Sulsel. “Harapan kita satu-satunya adalah pesantren sebagai benteng pendidikan dalam membangun akhlakul kharimah masa depan,” katanya. (Andy Muhammad Idris/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kajian Islam, Nahdlatul PKB Kab Tegal

Harapan Wakil Rais ‘Aam PBNU untuk Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari

Jakarta, PKB Kab Tegal. Wakil Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar berharap, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menjadi masjid yang makmur dan memiliki kegiatan-kegiatan yang bisa bermanfaat kepada umat Islam.

 

Harapan Wakil Rais ‘Aam PBNU untuk Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari (Sumber Gambar : Nu Online)
Harapan Wakil Rais ‘Aam PBNU untuk Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari (Sumber Gambar : Nu Online)

Harapan Wakil Rais ‘Aam PBNU untuk Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari

Ia mengajak kepada umat Islam untuk ikut serta mengambil peran dalam meramaikan masjid yang berada di Daan Mogot, Jakarta Barat itu.

“Ini amanah kita semua (untuk memakmurkan masjid ini),” kata Kiai Miftah dalam acara Peringatan Hari Santri di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Sabtu (21/10) malam.

Selain itu, ia juga berharap masjid ini juga akan bisa melahirkan generasi-generasi yang berkualitas dan memiliki karakter yang teguh. 

PKB Kab Tegal

“Yang juga beriman sebagai pembawa harapan kita,” ucapnya.

Hal itu harus benar-benar menjadi perhatian utama mengingat sebentar lagi Indonesia akan menikmati bonus demografi. Bonus demografi tersebut harus dikelola dengan baik, agar tidak malah menjadi beban. 

Lebih lanjut, Pengasuh Ponpes Miftahul Jannah, Kedung Tarukan itu juga berharap, pembacaan Salawat Nariyah pada acara Peringatan Hari Santri Nasional ini bisa memberikan berkah kepada umat Islam Indonesia. 

PKB Kab Tegal

“Berkah usia kita, berkah umur kita, dan berkah masa depan kita,” tutupnya. (Muchishon Rochmat/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tokoh PKB Kab Tegal

Sabtu, 07 Mei 2016

Pagar Nusa Magelang Nilai Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat

Magelang,? PKB Kab Tegal



Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Kabupaten Magelang menilai kurang tepat atau salah alamat jika aksi kemanusiaan untuk membela umat Muslim Rohingya, Myanmar, dilakukan di Candi Borobudur. Karena, Candi Borobudur tidak hanya milik umat Budha, melainkan warisan budaya bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Hal itu dikemukakan Ketua PC Pagar Nusa Magelang Khamid Zen menanggapi aksi yang akan dilakukan sejumlah kelompok pada Jumat, 8 September mendatang. Namun menurut dia, atas nama kemanusiaan, NU, termasuk Pagar Nusa mengutuk keras pembantaian etnis Rohingnya.?

Pagar Nusa Magelang Nilai Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Magelang Nilai Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Magelang Nilai Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat

“Sebagai warga Kabupaten Magelang, saya menolak aksi tersebut dilakukan di Candi Borobudur, mengingat Borobudur merupakan world heritage, yang harus dilindungi, dijaga dan dilestarikan. Candi Borobudur tidak hanya milik umat Budha saja, namun merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia,” jelasnya ketika dihubungi PKB Kab Tegal Selasa (5/9).?

Pihaknya mengimbau kepada seluruh ormas yang akan terlibat melakukan aksi di sekitar Borobudur agar lebih melakukannya dengan cara lebih efektif, dan solutif yang mengedepankan harmoni, menjaga persaudaraan antaragama, saling menghormati dan menjaga kebinekaan.

PKB Kab Tegal

“Mari bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, dan juga wisatawan yang sedang berkunjung ke Candi Borobudur,” pintnya.?

Pagar Nusa juga meminta kepada aparat yang berwenang untuk memberikan rasa aman masyarakat, pelaku wisata dan wisatawan yang mengunjungi Candi Borobudur. Serta menegakkan aturan dan hukum yang berlaku dengan tegas.

PKB Kab Tegal

Sebagaimana diketahui, sejumlah ormas akan melakukan aksi membelas Rohingya di sekitar Candi Borobodur. Namun, belakangan ada bantahan, aksi itu tidak dilakukan di candi itu.

"Kami luruskan, bahwa kami tidak mengadakan aksi di Candi Borobudur, kami tahu ada undang-undang yang melindungi cagar budaya dunia tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Magelang dan aparat lainnya, Senin (4/9/2017) malam tadi dan hanya fokus di satu tempat saja," kata koordinator aksi Anung Imamudin sebagaimana dilaporkan Kompas.com.?

Dalam laporan itu dijelaskan, aksi akan diawali dengan shalat Jumat berjamaah di Masjid An-Nur Sawitan, atau sekitar 1,5 kilometer dari Tempat Wisata Candi Borobudur (TWCB). Ada sekitar 250 ormas dari seluruh Indonesia yang akan bergabung dalam aksi tersebut. Aksi akan dilanjutkan dengan doa bersama dan penggalangan donasi untuk kaum Rohingya.? (Abdullah Alawi)





Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pondok Pesantren, Tokoh, Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 03 Mei 2016

Siraman Kembang 7 Rupa Warnai Makesta IPNU-IPPNU di Jepara

Jepara, PKB Kab Tegal. Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MA Matholiul Huda Bugel Kedung, Jepara, mengadakan kegiatan Masa Taaruf Siswa Baru (Matasba) sekaligus Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di madrasah setempat. Sasarannya adalah para peserta didik baru pada tahun ajaran ini.

Siraman Kembang 7 Rupa Warnai Makesta IPNU-IPPNU di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Siraman Kembang 7 Rupa Warnai Makesta IPNU-IPPNU di Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Siraman Kembang 7 Rupa Warnai Makesta IPNU-IPPNU di Jepara

Ketua PK IPNU MA Matholiul Huda Fauzan Marzuqi mengatakan, acara digelar untuk mengenalkan siswa baru pada madrasah yang berbasis Aswaja, juga mengenalkan organisasi IPNU-IPPNU sebagai wadah berhimpun, berkomunikasi, dan beraktualisasi para pelajar NU.

Kegiatan yang berlangsung 28- 29 Juli 2015 itu merupakan realisasi progam dari PK IPNU-IPPNU MA Matholiul Huda Bugel periode 2015-2016. Matasba dan Makesta diikuti 400 murid baru yang terdiri dari 244 siswa putri dan 156 siswa putra.

PKB Kab Tegal

“Materi dalam Makesta yang disampaikan oleh Pengurus PC IPNU-IPPNU Kabupaten Jepara, dikenalkan sejarah lahirnya IPNU-IPPNU serta motivasi berorganisasi," tutur Shelly Anggita Putriyani ketua PK IPPNU MA Matholiul Huda.

PKB Kab Tegal

Dalam Makesta juga terdapat prosesi pembaiatan. Setelah prosesi pembaiatan anggota diharuskan untuk bertanda tangan di atas kain putih yang terbentang didepan Madrasah dilanjutkan siraman air kembang tujuh rupa dan mencium bendera IPNU-IPPNU sebagai bentuk hormat dan siap menjadi kader NU dalam menjaga martabat NU, Aswaja, Islam, NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

"Air kembang 7 rupa memiliki filosofi bahwa kembang itu memberikan keharuman yang alami dan angka 7 itu memiliki arti pitulungan (pertolongan). Jadi kader IPNU-IPPNU siap mengharumkan NU dan NKRI dengan selalu mengharap pertolongan dari Allah SWT," tambah Afandi, wakil sekretaris PC IPNU Jepara.

Para Pembina IPNU-IPPNU setempat mendukung penuh kegiatan ini. Selain untuk menambah keakraban antarsiswa, juga untuk mengenalkan siswa baru tentang aturan-aturan yang harus ditaati bersama di madrasah ini. (Muhammad MS/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Tegal, Olahraga, Pahlawan PKB Kab Tegal

Senin, 02 Mei 2016

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Jakarta, PKB Kab Tegal

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa Erani Ahmad Yustika mengatakan, setidaknya ada tiga modal dasar bagi pesantren untuk melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Pertama, menurutnya, pesantren telah mempunyai nilai-nilai yang selaras dengan etos pertumbuhan ekonomi. Semangat kemandirian, misalnya, sangat kuat di pesantren sehingga mempermudah pembangunan ekonomi khususnya di tingkat perdesaan.

Kedua, kata Erani, jumlah santri yang mencapai nyaris empat juta merupakan modal yang tak terelakkan. Dalam dimensi ekonomi, potensi ini tak hanya menunjukkan bahwa pesantren bisa menjadi produsen tapi juga memiliki pasar atau konsumen yang jelas.

PKB Kab Tegal

Modal lain yang juga Erani sebut adalah jaringan. Pesantren dianggap sebagai institusi yang memili rantai sosial, budaya, dan politik yang luas. Relasi tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan aktivitas ekonomi yang dibangun.

"Dalam teori-teori ekonomi, sekarang bukan modal ekonomi saja tapi yang terpenting sekarang justru adalah modal sosial," paparnya saat menjadi narasumber pada Seminar dan Rapat Kerja Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMINU) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (27/4).

PKB Kab Tegal

Narasumber lain yang hadir dalam seminar tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) M. Noor Marzuki, Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Imam Safe’i, dan Staf Khusus Menteri BUMN Asmawi Syam.

Di akhir seminar Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan taushiyah tentang pentingnya pesantren mengambil peran-peran strategis untuk mewujudkan pemerataan ekonomi masyarakat. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional PKB Kab Tegal