Sabtu, 30 Juli 2016

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan

Simalungun, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan pentingnya menjaga ukhuwah kebangsaan. Dalam pandangan Kiai Said, prinsip tasamuh (toleransi) merupakan inti pandangan Islam Nusantara.

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Semangat Islam Nusantara untuk Ukhuwah Kebangsaan

Demikian penegasan Kiai Said dalam Dialog Kebangsaan, Kebhinekaan dan Prinsip Kebangsaan: Semangat Islam Nusantara untuk Indonesia Damai. Agenda ini, diselenggarakan oleh Polres Simalungun, pada Sabtu sore (17/06), dalam rangkaian dialog dan buka bersama di Masjid Baitul Karim, Kebun Dolok Hilir, PTPN IV, Kec. Dolok Batu Nanggar, Simalungun, Sumatra Utara.

Hadir dalam agenda ini, Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M. Nabil Haroen, Wakapolda Sumatra Utara, Kapolres Simalungun M. Liberty Pandjaitan, Jajaran Polres dan Pemkab Simalungun dan pemuka lintas agama: Mgr. Anicetus Bongsu, Pdt. Rudi Hardjon, SH, M.Ag, Pdt. Martin Rumanja Puba, M.Si.

Kiai Said mengungkapkan bahwa Islam Nusantara dapat menjadi jembatan perdamaian antar agama."Islam Nusantara itu prinsipnya tasamuh, toleran. Bisa tasamuh, kalau akhlaknya mulia. Islam Nusantara menjunjung tinggi nilai etis dan agama," jelas Kiai Said.

Dalam pandangan Kiai Said, Islam mengajarkan pentingnya memajukan peradaban, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Nabi Muhammad tidak mendeklarasikan negara Madinah, dan negara Arab. Yakni, negara yang civilized, peradabannya maju," terang Ketua Umum PBNU ini.

PKB Kab Tegal

Dengan Islam Nusantara, menurut Kiai Said, agama dan budaya terkoneksi secara harmonis. "Islam Nusantara itu menghormati budaya. Selama tidak bertentangan dengan Islam, justru akan menambah estetika. Budaya sebagai infrastruktur agama," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Kiai Said mencontohkan, betapa pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratus Syaikh Hasyim Asyari memiliki prinsip utama dalam berbangsa. "Hubbul wathan minal iman, cinta tanah air itu bagian dari iman. Mana dulu, tanah air dulu atau agama dulu. Kiai Hasyim menjawab, kita perkokoh tanah air dulu, baru membangun agama," kisah Kiai Said. Dalam ulasannya, Kiai Said berharap agar warga lintas agama di kawasan Simalungun, Sumatera Utara, dapat hidup damai dan harmonis.

Harapan hidup yang tenang dan damai juga diungkapkan Pdt. Martin Rumanja Purba. "Kami mengapresiasi perjuangan Kiai Said dalam menjaga perdamaian di negeri ini. Meski sering dicaci oleh pihak yang membenci perdamaian, kita harus mendukungnya. Kami berharap perdamaian terjaga antar warga Simalungun, dan warga Indonesia umumnya," harap Martin Rumanja.

Kapolres Simalungun, M. Liberty Pandjaitan, menegaskan pihaknya bersama-sama warga berniat menjaga perdamaian di Simalungun. "Dengan agenda dialog yang kami selenggarakan seperti ini, dapat menjadi penguat pondasi perdamaian antar warga lintas agama di kawasan ini, " ungkap Liberty. Polres Simalungun, getol mengkampanyekan dialog antar warga lintas agama dan budaya, untuk menguatkan harmoni kebangsaan (Red: Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Budaya PKB Kab Tegal

Jumat, 29 Juli 2016

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi

Konawe Selatan, PKB Kab Tegal - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,(Kemendes PDTT) melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan transmigrasi. Upacara digelar di Desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (3/6). Upacara dipimpin oleh Bupati Konawe Selatan dan diikuti jajaran Kemendes PDTT serta pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga para transmigran dan masyarakat desa setempat.

“Ini merupakan bagian dari Pekan Pancasila. Transmigrasi sebagai program pemerintah secara nyata mendukung Pancasila sebagai dasar negara. Rangkaian kegiatan juga menggelar pengajian sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans), Putut Edy Sasono, di Desa Sindang Kasih.

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes PDTT Gelar Pekan Pancasila di Kawasan Transmigrasi

Ia menambahkan, adanya perbedaan suku, agama, dan ras karena perpindahan penduduk yang berasal dari berbagai daerah ke kawasan transmigrasi memunculkan akulturasi budaya di kawasan tersebut. Desa Sindang Kasih sendiri merupakan desa bentukan dari eks permukiman transmigrasi. Penempatan transmigran di desa ini pertama kali dilakukan pada tahun 1968 dengan transmigran asal Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

“Selama puluhan tahun mereka hidup berdampingan dengan damai walaupun berbeda suku, agama, dan ras. Ini adalah wujud Bhinneka Tunggal Ika di kawasan transmigrasi. Hal ini tentu memiliki nilai positif karena bisa menyatukan masyarakat yang berbeda budaya sehingga bisa tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Program transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dimulai pada tahun 1968. Lokasi penempatan berawal di Amoito, Konawe Selatan, dengan penempatan transmigran sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) atau 1.433 jiwa. Pembangunan permukiman transmigrasi (kimtrans) selanjutnya dilaksanakan dalam skala besar. Pembangunan kimtrans tersebut diantaranya di kawasan Lahumbuti. Moramo, Wawotobi, Tinanggea, Toari Oko Oko, Lambale, Kambara, dan Lasalimu.

“Sebagian besar warga yang mendiami kawasan eks kimtrans menjadikan pertanian sebagai sumber nafkah utama. Ada tiga komoditas tanaman pangan yang dikembangkan yakni padi, jagung, dan kedelai. Luas lahan sawah yang diolah di desa bentukan transmigrasi pun mencapai 20,1 persen dari total 184.871,6 hektar,” ujar Putut.

Pembangunan transmigrasi, lanjut Putut, juga telah berkontribusi terhadap terbentuknya desa dalam wilayah administratif kabupaten. Menurutnya, sebagai salah satu daerah tujuan penempatan program transmigrasi, telah banyak dibuka daerah-daerah baru di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Daerah-daerah baru tersebut dulunya lahan tidur atau belum dimanfaatkan menjadi kawasan transmigrasi. Kini, pengaruh desa bentukan transmigrasi ini sangat signifikan, terutama dalam mendukung terjadinya pemekaran kabupaten,” lanjutnya.

Terdapat 37 kecamatan dan 8 kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang lahir dari pembangunan kawasan transmigrasi. Delapan kabupaten tersebut adalah Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Buton, Muna, Kolaka, dan Buton Utara. Selain itu, sebanyak 191 desa di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan bentukan transmigrasi termasuk dengan pemekarannya. Dari total luas wilayah Sulawesi Tenggara, 10,8 persen diantaranya merupakan desa bentukan transmigrasi.

“Kontribusi untuk pembangunan juga dapat dilihat secara nyata. Berbagai sarana dan prasarana seperti jalan penghubung/poros, jembatan, dan gorong-gorong yang dibangun pada kawasan transmigrasi telah dapat dirasakan manfaatnya oleh warga transmigrasi dan penduduk desa setempat,” ungkapnya.

Kini di tahun 2016 telah ditempatkan transmigran sebanyak 513 KK atau sejumlah 1.923 jiwa, terdiri dari 271 KK dari Transmigran Penduduk Setempat (TPS) dan 242 KK dari Transmigrasi Penduduk Asal (TPA). Tujuh kabupaten yang menjadi lokasi pemukiman transmigrasi itu meliputi Kabupaten Konawe Utara 75 KK, Kabupaten Konawe 75 KK, Kabupaten Kolaka sebanyak 50 KK, Kabupaten Kolaka Timur sebanyak 75 KK, Kabupaten Muna sebanyak 50 KK, Kabupaten Buton sebanyak 70 KK dan Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 118 KK.

Program transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara mempertegas langkah-langkah strategis pembangunan yang tertuang dalam Nawacita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa-desa. Strategi pembangunan ini memiliki makna bagi upaya pemerataan pembangunan dengan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di kawasan tersebut. (Red: Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Santri, Makam PKB Kab Tegal

Senin, 25 Juli 2016

Wapres: Lapindo Harus Bayar Ganti Rugi

Bogor, PKB Kab Tegal. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, PT Lapindo Brantas tetap bertanggung jawab membayar ganti rugi kepada warga yang terkena luapan lumpur, sedangkan mengenai dana talangan dari pemerintah masih akan dikaji dulu.



Wapres: Lapindo Harus Bayar Ganti Rugi (Sumber Gambar : Nu Online)
Wapres: Lapindo Harus Bayar Ganti Rugi (Sumber Gambar : Nu Online)

Wapres: Lapindo Harus Bayar Ganti Rugi

"Tentang dana talangan itu, sedang akan dirapatkan oleh Bapak presiden, tentunya apapun dapat diputuskan oleh presiden, kita tunggu saja," katanya, usai menghadiri acara puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2007 di Lido, Bogor, Jabar, Selasa (26/6).

Jusuf Kalla menegaskan, dana talangan itu hanya merupakan alternatif dari pemerintah untuk membantu warga Kabupaten Sidoarjo yang menjadi korban luapan lumpur Lapindo.

PKB Kab Tegal

"Itu hanya alternatif (dana talangan), sedangkan yang utama PT Lapindo tetap harus membayar ganti rugi. Kita lihat kesanggupannya," ujarnya, seperti dilansir sumber Antara.

Pemerintah akan mengkaji kemungkinan digunakannya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN sebagai talangan untuk membantu Lapindo Brantas Inc melakukan kewajibannya membayar warga Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi korban meluapnya lumpur panas.

PKB Kab Tegal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga kini pemerintah masih terus memonitor dan sekaligus melihat kemampuan finansial, terutama dari sisi arus kas Lapindo Brantas Inc yang menjalankan tanggung jawab sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

"Kalau seandainya ada mekanisme lain yang diperlukan, kami akan melakukan kajian dari sisi legalitas, aspek akuntabilitas, dan bagaimana implikasinya pada anggaran. Selain mengacu pada rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan dan surat Komisi Pemberantasan Korupsi kepada pemerintah mengenai penanganan Lapindo, kami juga akan berkonsultasi kepada DPR," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, PT Minarak Lapindo Jaya kembali membayar ganti rugi sebanyak Rp2,9 miliar kepada sejumlah korban lumpur Sidoarjo.

Lapindo setuju untuk membayar ganti rugi senilai Rp2,9 miliar atau 20 persen dari total nilai transaksi Rp14,9 miliar penggantian lahan seluas 29,507 meter persegi yang tersebar di sebelas kecamatan di Sidoarjo.

Vice President PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam Tabusalla mengatakan, sebelumnya, pihaknya telah membayar ganti rugi kepada 201 warga korban lumpur Lapindo senilai Rp19,6 miliar, atau 20 persen dari total nilai Rp98 miliar.

Ia menambahkan, pemerintah juga akan menunggu pendapat dari Kejaksaan Agung yang akan memberikan opini tentang penanganan semburan lumpur panas oleh Lapindo Brantas selama ini. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal RMI NU, Doa PKB Kab Tegal

Sabtu, 16 Juli 2016

Usai Pelantikan, IPPNU Lasem Agendakan Pembuatan KTA

Rembang, PKB Kab Tegal. Usai menggelar pelantikan Desember kemarin, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Lasem, Rembang, Jawa Tengah, sedang mempersiapkan pembuatan kartu tanda anggota (KTA) bagi setiap anggota dan pengurus dari tingkatan cabang hingga komisariat.

Usai Pelantikan, IPPNU Lasem Agendakan Pembuatan KTA (Sumber Gambar : Nu Online)
Usai Pelantikan, IPPNU Lasem Agendakan Pembuatan KTA (Sumber Gambar : Nu Online)

Usai Pelantikan, IPPNU Lasem Agendakan Pembuatan KTA

Hal tersebut disampaikan ketua PC IPPNU Lasem Azizah, Jumat (3/1) sore. Dia menjelaskan, setelah dilantik pihaknya langsung mengelar rapat kerja (Raker) untuk menentukan fokus program dan pengaderan.

PC IPPNU Lasem telah menunjuk beberapa pengurus untuk mengumpulkan data sebagai acuan untuk pembuatan KTA yang rencananya akan diselesaikan pada tahun baru ini.

PKB Kab Tegal

Azizah berharap, proses pengerjaan KTA bisa berjalan lancar, dari mulai pendataan hingga pembuatan. Pihaknya juga menginginkan tranparansi data para anggota demi validitas informasi dan kemudahan IPPNU Lasem dalam menganalisa anggota. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Budaya PKB Kab Tegal

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

Jakarta, PKB Kab Tegal. Momen Hari Santri Nasional akan dijadikan sebagai momentum langkah awal untuk menata pendidikan madrasah menjadi lebih baik lagi. Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI, Prof Dr Nurkholis Setiawan di depan Para Guru Madrasah Aliyah Negeri di Pusdiklat Kemenag Jakarta, Jumat (23/10).

Prof Nurkholis mengatakan, bahwa dalam pengelolaan pendidikan Islam khususnya madrasah, bukan persoalan mengenai budget anggaran semata, namun yang lebih penting menurutnya adalah komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

Salah satu komitmen dalam penataan Madrasah adalah peningkatan kualitas guru dalam mencetak generasi yang percaya diri dan berkualitas. "Guru harus menciptakan generasi yang percaya diri. Dan semua itu harus diawali dari kepercayaan diri Gurunya," tegas pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah ini.

PKB Kab Tegal

Ia menambahkan, berbagai macam terobosan lain dalam pengembangan Madrasah adalah program diversifikasi madrasah yang telah digulirkan Kementerian Agama. "Salah satu contoh program ini adalah mendirikan Madrasah Aliyah Kejuruan diberbagai Provinsi," terang Guru Besar UIN Yogyakarta ini.

PKB Kab Tegal

Dalam hal pendirian Madrasah ini, menurutnya berbagai negara sudah mengajukan permintaan untuk dapat medirikan Madrasah di Indonesia. Namun menurut Guru Besar Tafsir kelahiran 1971 ini, diperlukan kehati-hatian dan pendalaman secara komprehensif dalam menjawab permintaan tersebut terkhusus dalam hal pemahaman.?

"Kita sudah sepakat dengan konsep Islam Nusantara. Madrasah yang diusulkan harus jelas, dan tidak membawa serta menyebarkan paham-paham radikal di Indonesia," tegasnya. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan madrasah secara kolektif. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Jumat, 15 Juli 2016

Kader PMII dari 20 Cabang Ikuti Sekolah Sejarah di Purworejo

Purworejo, PKB Kab Tegal

Banyaknya pembelokan sejarah yang merugikan umat Islam khususnya dunia pesantren dan NU menuai keprihatinan aktivis mahasiswa. Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Purworejo menggelar Sekolah Sejarah di Pondok Pesantren Daaruttauhid III Megulung Kidul Kecamatan Pituruh, Purworejo, Jawa Tengah, 31 Januari hingga 2 Februari 2016.

Ketua panitia, Ahmad Mukti Ali mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 96 mahasiswa kader PMII dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut adalah sejarawan NU Kiai Ng Agus Sunyoto.

Kader PMII dari 20 Cabang Ikuti Sekolah Sejarah di Purworejo (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII dari 20 Cabang Ikuti Sekolah Sejarah di Purworejo (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII dari 20 Cabang Ikuti Sekolah Sejarah di Purworejo

Selain ketua Lesbumi NU itu, sejumlah tokoh yang juga menjadi pemateri antara lain KH Acmad Chalwani Nawawi, M Mustafid, Nur Sayyid Santoso Kristeva, Naeni Amanullah, serta alumni PMII dari berbagai wilayah di Indonesia.

PKB Kab Tegal

"Selama tiga hari seluruh peserta diberikan materi tentang sejarah peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sejarah ideologi PKI, hegemoni Kristen Barat, cengkraman kapitalisme global di Indonesia, sejarah Nusantara, sejarah kemaritiman Indonesia, serta geneologi Aswaja," terang Mukti Ali, Senin (1/2).

PKB Kab Tegal

Menurutnya, sekolah sejarah dengan tajuk “Menggendong Masa Lalu untuk Meminang Masa Depan” itu dilaksanakan sebagai bagian dari ikhtiar membangun pengetahuan tentang sejarah di kalangan aktivis mahasiswa. Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 cabang PMII di Indonesia.

"Peserta pada kegiatan tersebut tidak hanya dari lokal Purworejo saja. Namun banyak juga peserta dari luar daerah seperti Lombok, Surabaya, Indramayu serta kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber, di akhir kegiatan juga digelar istighotsah dalam rangka memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-90. "Mayoritas kader PMII juga kader NU. Istighotsah dalam rangka Harlah NU itu dilaksanakan dengan harapan agar NU ke depan semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, agar para kader juga mampu meneruskan para pendahulunya," katanya.

Sementara itu, ketua Majlis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Purworejo, KH Achmad Chalwani mengapresiasi inisiatif para kader untuk menyelenggarakan sekolah sejarah. Menurutnya, sekolah sejarah ini sangatlah penting sebagai modal untuk membangun peradaban di masa mendatang.

"Banyak aktor pergerakan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari kalangan pesantren seperti Bung Hatta, Pangeran Diponegoro, RA Kartini serta masih banyak lagi. Namun hal itu tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah. Maka dengan kegiatan ini diharapkan dapat meluruskan sejarah tersebut," katanya. (Lukman Hakim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Sabtu, 09 Juli 2016

Ulama Afganistan Minta NU Fasilitasi Perdamaian

Jakarta, PKB Kab Tegal. Situasi perang lebih dari 30 tahun melanda rakyat Afganistan harus diakhiri melalui uluran tangan berbagai pihak. Tokoh agama dari negara-negara lain dibutuhkan untuk menemukan solusi perdamaian.

Pernyataan ini muncul dalam pertemuan antara 13 delegasi tokoh agama dan perdamaian Afganistan dan pengurus PBNU di Jakarta, Selasa (17/9). Kunjungan rombongan asal Afganistan ke Indonesia ini adalah untuk mengenal lebih dalam karakter Islam di Tanah Air.

Ulama Afganistan Minta NU Fasilitasi Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Afganistan Minta NU Fasilitasi Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Afganistan Minta NU Fasilitasi Perdamaian

"Kami berharap Nahdlatul Ulama menginisiasi penyelenggaraan konferensi ulama-ulama dunia untuk bisa duduk bersama memecahkan persoalan Afganistan," kata Maulana Nasar Ahmad, perwakilan rombongan tersebut.

PKB Kab Tegal

Menurut dia, pertemuan ulama berskala internasional dapat melahirkan gagasan cerdas untuk tercapainya rekonsiliasi antarkelompok berseteru di Afganistan. "Kita, misalnya, dapat mengundang ulama-ulama al-Azhar (Mesir) dan ulama-ulama dari negara lainnya," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nasar menyampaikan terima kasih kepada PBNU atas kunjungannya ke Afganistan Juli lalu, termasuk atas bantuan beasiswa dan pendirian Islamic Center di negeri konflik itu.

PKB Kab Tegal

"Sering-seringlah ke negara kami (Afganistan). Kami sangat senang, dari pada yang berkunjung orang kafir (penjajah asing, red) terus?," katanya melalui penerjemah.

Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amtsir saat menyambut kedatangan mereka mengaku gembira dengan keterbukaan ulama Afganistan terhadap masukan luar, di antaranya dengan mempelajari Islam Nusantara. Ia menegaskan, rahasia keberhasilan ulama Indonesia dalam menjaga persatuan terletak pada kemauannya untuk dialog.

Turut mengisi acara ini Waketum PBNU H. Asad Said Ali, sejarawan Anhar Gonggong, mantan Dubes Lebanon Abdullah Syarwani, dan mantan Ketua GP Ansor Cholid Mawardi. Acara dihadiri para kiai dan sejumlah pengurus PBNU. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail, Makam PKB Kab Tegal

Jumat, 01 Juli 2016

GP Ansor Jember Bangun Gedung Hasil Urunan

Jember, PKB Kab Tegal

Dalam rangka memperkokoh tatanan organisasi, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Jawa Timur membangun gedung baru. Gedung yang terdiri dari dua lantai ini "berhimpitan" dengan kantor Ansor yang telah dibangun lebih dulu, terletak di Jl. Danau Toba 1 Jember.

GP Ansor Jember Bangun Gedung Hasil Urunan (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jember Bangun Gedung Hasil Urunan (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jember Bangun Gedung Hasil Urunan

Menurut Sekretaris GP Ansor Jember Kholidi Zaini, lantai pertama akan digunakan untuk kantor Ansor dan koperasi. Sedangkan lantai dua untuk aula pertemuan. "Jadi Ansor kan sering mengadakan konsolidasi. Kita memang butuh aula, dan alhamdulillah kita sudah? bangun," tuturnya kepada PKB Kab Tegal, Rabu (27/9).

Kholidi menambahkan, sumber dana pembangunan gedung tersebut adalah berasal dari urunan para pengurus dan simpatisan Ansor. Oleh karena itu, pembangunannya bertahap sesuai dengan ketersediaan atau keterkumpulan dana. Walaupun demikian, Kholidi mengaku bangga gedung baru Ansor bisa berdiri dengan biaya swadaya. "Boleh dikata ini gedung hasil perjuangan para pengurus dan simpatisan," jelasnya.

PKB Kab Tegal

Dikatakannya, sejak lama Ansor Jember memang menginginkan punya aula sendiri untuk kegiatan-kegiatan pemberdayaan maupun rapat-rapat konsolidasi. Kantor adalah lambang yang menunjukkan eksistensi sebuah komunitas, dalam hal ini komunitas Ansor.

Katanya, kantor dan gedung Ansor yang berada di kawasan strategis ini, yakni kawasan kampus Universitas Jember dan beberapa kantor pemerintah serta sekolah-sekolah favorit dengan penghuninya yang beraneka ragam, tentu mempunyai nilai dakwah tersendiri.

PKB Kab Tegal

"Kalau di sini ada kantor Ansor, kelompok-kelompok radikal atau yang tidak sepaham dengan NU,pasti? akan berpikir sekian kali untuk menyentuh penduduk sekitar sini," tegasnya.

Pembangunan gedung yang diperkirakan menelan dana Rp 500 juta tersebut, saat ini sudah mencapai sekitar 65 persen. Direncanakan tahun ini sudah kelar, "Mohon doa dan dukungannya untuk kelancaran pembangunan gedung ini," lanjutnya. (aryudi a. razaq/abdullah alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam PKB Kab Tegal