Sabtu, 27 Juni 2015

Maroko, Negeri para Ulama

Sangatlah pantas jika gelar “Negeri para ulama” itu disandang oleh Maroko. Terutama ulama-ulamanya yang menonjol dalam dunia tasawwuf. Lihat saja, berapa banyak aliran tarekat yang berkembang di Negeri yang bermadzhab Maliki tulen ini. Ada Tarekat Tijaniyah, Syadziliyah, Masyisyiyah, Siddiqiyah, Kattaniyyah, dsb. Dalam bidang hadits pun, Maroko adalah gudangnya ulama hadits. Disini ada pakar hadits yang sangat terkenal, yaitu Muhammad Siddiq al-Ghumari. Bahkan karya-karya beliau sudah menjadi santapan para santri di Indonesia.

Ahmad Bin Siddiq al-Gumari merupakan anak sulung dari 7 orang bersaudara. Bukan hanya sulung dari sudut susunan keluarga, bahkan sulung dari sudut keilmuan sehingga adik-adiknya berguru dengan beliau. Ayah beliau, Muhammad Siddiq al Ghumari merupakan tokoh ulama’ yang menjadi rujukan para ulama’ Maroko. Dan ibunya, Al-Zahra’ binti Abdul Hafizh bin Ahmad ibn ‘Ajibah juga merupakan wanita sholehah yang taat beragama. Kakek beliau dari ibunya, Ibnu ‘Ajibah al-Hasani (W. 1224 H.) merupakan seorang ulama’ yang tidak asing lagi bagi masyarakat Maroko.

Dalam rangka memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. PCINU Maroko, Jumat (15/5) kemarin menggelar serangkaian acara di kota Tangier, diantaranya ziarah ke makam Syeikh Ibnu Ajibah, Sufi dan penulis terkenal yang memiliki banyak karangan diantaranya, al futuhat al qudsiyah syarah al jurumiyah (yang disyarah dengan bahasa tasawuf), kitab tafsir al-Quran yang berjudul “Bahrul Madid fi Tafsir al-Qur’an al-Majid” dan kitab tasawwuf yang berjudul “Iqozul Himam” yang merupakan syarah kitab al-Hikam karangan Imam al-‘Allamah al-Faqih as-sufi Ahmad ibn ‘Athoillah al-Sakandari.

Maroko, Negeri para Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Maroko, Negeri para Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Maroko, Negeri para Ulama

Beliau lahir dari keluarga terhormat –Hasani sharif- di desa (?) suku Anjra berada di ujung utara kota Tangier, (50 km) dari kota Tetuan dan berdampingan denga pantai Mediterania Maroko. Semasa kecilnya beliau haus dengan ilmu agama dan cinta pengetahuan. Mulai dari menghafal al Quran, mempelajari tata bahasa arab, belajar qiraah, seni dan beberapa ilmu lainnya. Ketika mencapai usia delapan belas tahun dia meninggalkan rumah untuk melakukan studi eksoteris di Qasr al-Kabir di bawah pengawasan Sidi Muhammad al-Susi al-Samlali.

Di sini beliau diperkenalkan berbagai fan ilmu seperti, seni, filsafat, hukum dan tafsir Al-Quran secara mendalam. Selanjutnya beliau pergi ke Fes untuk berguru kebeberapa ulama terkenal dizamannya seperti, Mohammed al-Tawudi ibn Suda, Bennani, dan El-Warzazi dan bergabung dengan zawiyah darqawiyya (1793).

Beliau menghabiskan hidupnya di kota Tangier dan sekitar Tetuan hingga menghembuskan nafas terahirnya pada tahun 1224 H (1809). Di antara keturunannya yang terkenal adalah Muhammad Siddiq al-Ghumari.

PKB Kab Tegal

Acara tersebut dipimpin oleh Alvian Iqbal Zahasfan, MA., Rois Syuriah PCINU Maroko, ia mengatakan bahwa acara selanjutnya akan diisi dengan diskusi bertajuk Refleksi Isra Miraj oleh Rifqi Maula, Lc., dan Refleksi Harlah NU oleh Fairuz Ainun Naim.

Kusnadi, Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Senin, 22 Juni 2015

Warga Nahdhiyyin di Tunis Ziarahi Makam Sahabat Rasul

Tunisia, PKB Kab Tegal. Sebanyak 50 mahasiswa Indonesia di Tunisia mengunjungi makam dua sahabat Rasulullah SAW. Sejumlah sepuluh dari mereka ialah mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang menempuh program bahasa di Universitas Zitouna. Ziarah ini digagas oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia.

Warga Nahdhiyyin di Tunis Ziarahi Makam Sahabat Rasul (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga Nahdhiyyin di Tunis Ziarahi Makam Sahabat Rasul (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga Nahdhiyyin di Tunis Ziarahi Makam Sahabat Rasul

Ketua mahasiswa STAINU di Tunisia, Izzul Madid menyatakan pentingnya acara ziarah semacam ini.

“Selain mendapat pengalaman baru dan wawasan, kita juga dapat menemukan insiprasi atau keteladanan dari para sahabat. Perjuangan mereka yang mau datang jauh dari Hijaz ke Afrika Utara untuk penyebaran agama Islam, perlu kita teladani,” tutur Madid. 

PKB Kab Tegal

Mereka mengunjungi makam sahabat Abu Zam’a al Balawi terletak di kota Kairouan sekitar 156 km dari Tunis, Sabtu-Ahad (15-16/3). Sementara makam Abu Lubabah al Anshari berlokasi di kota Gabes, 404 km dari Tunis.

PKB Kab Tegal

Dua makam sahabat ini menjadi situs wisata ziarah terpenting di Tunisia saat ini. Makam Abu Zam’a al-Balawi sering menjadi pusat acara hari besar keagamaan. Sedangkan di makam Abu Lubabah al-Anshari, biasa diadakan festival seni kaum sufi internasional yang lazim digelar setiap bulan ramadhan.

Abu Zam’a al-Balawi seorang sahabat yang hadir dalam perjanjian Hudaibiyah serta mengikuti beberapa peperangan bersama Rasulullah saw. Ia juga pernah menjadi tukang cukur rambut Rasulullah SAW. Ketika turut serta dalam penyebaran Islam ke Afrika Utara, ia membawa beberapa helai rambut Rasulullah.

Sedangkan  Abu Lubabah al-Anshari adalah sahabat asal Madinah. Ia masuk Islam sejak sebelum hijrah. Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, Abu Lubabah termasuk salah seorang warga Madinah yang turut menyambut kedatangan Rasulullah.

Selain berziarah ke dua makam sahabat, mereka juga berziarah ke makam mantan presiden Tunisia Habib Borguiba di kota Monastir, Masjid Uqbah bin Nafi di kota Kairouan, serta situs wisata sahara di kota Matmata, Tunisia Selatan. (Dede Permana/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax PKB Kab Tegal

Minggu, 21 Juni 2015

Inilah Hasil Riset tentang Pengajaran Agama bagi Pemeluk Agama Minoritas

Jakarta, PKB Kab Tegal. UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 mengamanatkan seluruh siswa untuk mendapatkan hak pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya. Pertanyaannya, bagaimana dengan siswa yang agamanya minoritas di tengah pemeluk agama mayoritas, seperti siswa beragama Katolik di tengah-tengah siswa yang mayoritas Islam?

Inilah Hasil Riset tentang Pengajaran Agama bagi Pemeluk Agama Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Hasil Riset tentang Pengajaran Agama bagi Pemeluk Agama Minoritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Hasil Riset tentang Pengajaran Agama bagi Pemeluk Agama Minoritas

Sejumlah penelitian menemukan, ada sekolah yang sudah memenuhi hak siswa, tetapi ada juga yang belum memenuhinya. Hayadin, Kordinator Penelitian Layanan Pendidikan Agama sesuai Agama Siswa di Sekolah dari Balitabang Diklat Kementerian Agama mencoba melakukan penelitian di sejumlah sekolah pada 2015. Riset ini menemukan fakta bahwa semua sekolah pada lokus penelitian (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu) dapat menyediakan layanan pendidikan agama sesuai agama yang dianut oleh siswa. Tidak ada paksaan bagi siswa untuk mengikuti pelajaran agama tertentu yang ditetapkan oleh sekolah.

Penelitian ini merupakan studi kasus (multi-kasus) menggunakan pendekatan kualitatif. Obyek yang akan diteliti adalah layanan pendidikan agama sesuai agama siswa di sekolah tanpa diskriminatif. Lokasi penelitian meliputi Kota Denpasar, Kota Manado, Ende NTT, Bogor, Jakarta, Pangkalpinang, Singkawang dan Ambon.

Siswa dididik oleh guru yang seagama, menggunakan buku paket pelajaran yang disiapkan oleh pemerintah dengan fasilitas dan media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah secara terbuka dan bebas pakai. Setiap agama juga memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah dan merayakan hari besar agama di sekolah, serta mengembangkan aktivitas ekstrakurikuler keagamaan.

PKB Kab Tegal

Di Labschool Jakarta dan SMAN 1 Bogor, populasi peserta didik mayoritas adalah Muslim, tetapi peserta didik yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu tetap mendapatkan layanan dari guru agama yang sesuai dengan agama siswa.

Di SMAN 1 dan SLUA Saraswati Denpasar, meskipun populasi peserta didik mayoritas Hindu, tetapi sekolah tetap menyediakan layanan pendidikan agama untuk siswa Muslim, Katolik, Kristen, Budha, dan Konghucu? ? oleh guru yang seagama dengan siswa. Untuk memenuhinya sekolah, yayasan dan komite sekolah mengangakat guru honorer.

Di SMAN1 Manado, SMK Manado, dan SMPN 1 Ambon, meskipun siswanya mayoritas Kristen, tetapi layanan pendidikan untuk siswa Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu, tetap disediakan dari guru yang seagama dengan siswa.

Di SMA Katolik Santo Josep dan SMAN 2 Ende, meskipun mayoritas siswa, guru, dan tenaga administrasi di sekolah beragama Katolik, tetapi sekolah bekerja sama dengan yayasan menyediakan layanan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut oleh siswa.

Di SMA Ananda Bekasi dan SMK Bakti Pangkalpinang, meskipun populasi peserta didik yang mayoritas adalah beragama Budha dan merupakan yayasan pendidikan yang didirikan oleh tokoh masyarakat Budha, tetapi siswa Muslim, Katolik, Kristen, Hindu, dan Konghucu tetap mendapatkan layanan agama berdasarkan agama masing-masing oleh guru yang seagama dengan siswa.

PKB Kab Tegal

Namun demikian, peneliti merekomendasikan kasus-kasus di mana ada sekolah yang tidak bersedia memberikan layanan pendidikan agama sesuai agama siswa, dan membatasi kebebasan siswa dalam mengekspresikan iman dan kepercayaannya di lingkungan sekolah harus dikaji lebih lanjut. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib, Pendidikan, RMI NU PKB Kab Tegal

Jumat, 12 Juni 2015

Lakpesdam Harus Menjadi Dinamisator NU

Lamongan,PKB Kab Tegal. Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) Lakpesdam NU Lamongan dilaksanakan di Tretes, Pasuruan, pada Ahad-Senin (7-8/12). Rakorja ini dilaksanakan guna menindaklanjuti hasil Musykercab NU Lamongan yang dilaksanakan pada 9 November 2014 di Aula Makam Maulana Ishaq Paciran Lamongan.

Lakpesdam Harus Menjadi Dinamisator NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam Harus Menjadi Dinamisator NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam Harus Menjadi Dinamisator NU

Rakorja ini diikuti oleh semua pengurus Lakpesdam NU Lamongan dan dibuka secara resmi oleh Drs. Imam Ghozali, Sekretaris PCNU Lamongan.

Rakorja ini bermaksud untuk meneguhkan makna eksistensial Lakpesdam sebagai pengemban mandat konsep PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang menjadi pilar ke-4 NU, setelah Khittah Nahdliyyah, Muqaddimah Qanun Asasi, dan konsep Mabadi Khoiro Ummah.

PKB Kab Tegal

Sebagaimana ditegaskan secara eksplisit dalam AD-ART NU, Lakpesdam adalah perangkat departementasi NU yang bergerak di bidang kajian dan pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan prinsip itu, pada Rakorja kali ini Lakpesdam Lamongan memutuskan bahwa khidmah gerakannya akan konsentrasi dalam tiga bidang garapan utama, kejamiyyahan, kejamaahan dan keideologian ahlussunnah wal-jamaah.

PKB Kab Tegal

Visi Lakpesdam Lamongan 2014 ialah ialah dinamisasi jam‘iyyah, transformasi Jama‘ah dan revitalisasi Ahlussunnah wal-Jama‘ah. Sebagai misinya, Lakpesdam Lamongan mencanangkan penataan struktur dan perangkat NU; meningkatkan peran dan daya-tawar strategis NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; menciptakan NU sebagai pusat lalu-lintas informasi dan peluang kemajuan jama‘ah.

Selain itu juga tranformasi kesadaran berjama‘ah menuju kesadaran berjam‘iyyah, mendorong partisipasi-aktif warga NU dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, penguatan posisi dan daya-tawar warga NU dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Serta mendorong kemandirian warga NU, internalisasi dan promosi nilai-nilai dan ajaran Ahlussunnah wal-Jama‘ah, memperkuat tradisi dan amaliah Ahlussunnah wal-Jama‘ah sebagai media konsolidasi dan penataan keorganisasian NU.

Makhrus Ali, Ketua Lakpesdam NU Lamongan dalam sambutanya mengatakan garis besar perjuangan Lakpesdam bertekad untuk menjadi dinamisator jam‘iyyah, transformator jama‘ah dan inovator dalam pengamalan dan pengembangan Ahlussunnah wal-Jama‘ah"

Pada Rakorja ini berhasil diputuskan pilar-pilar program Lakpesdam Lamongan: Diklat Kader Pelopor, Pemetaan dan pemberdayaan potensi warga NU serta promosi akidah Ahlussunnah wal-Jamaah.Juga dicanangkan Akademi Lakpesdam dan Lakpesdam Award.

Drs. Imam Ghozali, Sekretaris PCNU Lamongan dalam arahanya mengatakan, Keikhlasan harus menjadi modal utama para pengurus Lakpesdam. “Yakinlah bahwa dengan keikhlasan itu kita akan memperoleh yang lebih banyak dan lebih baik lagi sebagai "ganti" dari pengabdian di dalam NU,” katanya. (Akmal/Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, Pendidikan PKB Kab Tegal

Rabu, 10 Juni 2015

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi

Klaten, PKB Kab Tegal. Sebuah keputusan yang cukup fenomenal diambil oleh PBNU pada Muktamar NU di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tahun 1935. Keputusan tersebut menegaskan sikap NU, jikalau nanti Indonesia meraih kemerdekaan, maka secara tegas NU menghendaki Indonesia menjadi negara darus salam.

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi

“Negara darus salam ini negara yang damai, bukan darul islam (negara Islam). Jadi, kalau ada orang NU yang ingin mendirikan negara Islam, segera keluar dari NU!” tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan pembinaan dalam acara pelantikan PCNU Kabupaten Klaten di Mlese, Rabu (26/11) malam.

Menurut Kiai Said, hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari tentang kedudukan ukhuwah islamiyah.

PKB Kab Tegal

“Kiai Hasyim Asy’ari pernah mengatakan, tidak cukup dengan ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim) semata, tetapi juga mesti diperkuat dengan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa),” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Kiai Said menyampaikan, nasionalisme dan Islam bukanlah hal yang berseberangan, melainkan sebuah hal yang saling bertautan.

“Sebab nasionalisme tanpa Islam kering dan Islam tanpa nasionalisme akan menjadi radikal, keduanya mesti bersinergi,” tutur doktor lulusan Universitas Ummul Qurro Makkah ini.

Kiai asal Cirebon itu juga berpesan kepada segenap warga Nahdliyyin agar menjaga sikap toleransi. “Maka tunjukkanlah NU Klaten, sebagai kelompok yang toleran,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, selain Kiai Said juga hadir beberapa tokoh antara lain Ketua PWNU Jawa Tengah Drs. Abu Hafsin dan Bupati Klaten H. Sunarna. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Warta, Syariah PKB Kab Tegal

Rabu, 03 Juni 2015

Aklamasi, Agi Irnawanto Terpilih sebagai Ketua Ansor Karawaci

Tangerang, PKB Kab Tegal

Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU Kecamatan Karawaci,? Kota Tangerang, Jawa Tengah, menggelar konferensi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahussalam, Jalan Untung Suropati, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Ahad (4/9).

Aklamasi, Agi Irnawanto Terpilih sebagai Ketua Ansor Karawaci (Sumber Gambar : Nu Online)
Aklamasi, Agi Irnawanto Terpilih sebagai Ketua Ansor Karawaci (Sumber Gambar : Nu Online)

Aklamasi, Agi Irnawanto Terpilih sebagai Ketua Ansor Karawaci

Ketua Pelaksana konferensi PAC Hidayat Santosa berharap kegiatan ini menjadi barometer dalam kegiatan GP Ansor se-Kota Tangerang. Ia juga menginginkan ketua baru hasil konferensi anak cabang ini adalah orang yang sanggup menjadikan PAC GP Ansor Karawaci lebih baik.

Setelah melalui proses sidang-sidang pleno akhirnya Agi Irnawanto atau yang biasa disapa Kang Agi terpilih secara aklamasi oleh 16 Ranting GP Ansor yang ada di Kecamatan Karawaci.

PKB Kab Tegal

“Hasil musyawarah mudah-mudahan lebih memberikan manfaat untuk menghindari gesekan-gesekan ke depan. Kang Agi merupakan kader yang sudah teruji untuk memimpin GP Ansor Kecamatan Karawaci tiga tahun ke depan,” ujar Syaipulloh, ketua demisioner PAC GP Ansor Karawaci.

Pada akhir acara, kegiatan diisi dengan Orasi Kebangsaan oleh Laksamana Pertama Santosa Asisten Deputi Bidang Kebangsaan Kemepolhukam RI. Dalam orasinya Laksamana Soni mengajak generasi muda khususnya pemuda Ansor untuk terus bekarya untuk bangsa dalam berbagai hal, dan bersatu-padu mempertahankan NKRI dari segala macam gangguan. Karena jika pemuda bangsa ini bersatu, katanya, kita akan kuat sehingga tidak akan ada yang berani macam-macam kepada NKRI.

PKB Kab Tegal

Acara tersebut dihadiri Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Fraksi Hanura Wawan Anwar, DPRD Fraksi PKB Tb. Mansyur, Sekretaris Camat Karawaci Wawan Fauzi, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Karawaci Komisaris Polisi (Kompol) Munir Yaji dan Ketua PC GP Ansor Kota Tangerang, H Mustaya Hasyim. (Atho/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Meme Islam, Daerah PKB Kab Tegal