Rabu, 10 Juni 2015

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi

Klaten, PKB Kab Tegal. Sebuah keputusan yang cukup fenomenal diambil oleh PBNU pada Muktamar NU di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tahun 1935. Keputusan tersebut menegaskan sikap NU, jikalau nanti Indonesia meraih kemerdekaan, maka secara tegas NU menghendaki Indonesia menjadi negara darus salam.

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Islam dan Nasionalisme Mesti Bersinergi

“Negara darus salam ini negara yang damai, bukan darul islam (negara Islam). Jadi, kalau ada orang NU yang ingin mendirikan negara Islam, segera keluar dari NU!” tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan pembinaan dalam acara pelantikan PCNU Kabupaten Klaten di Mlese, Rabu (26/11) malam.

Menurut Kiai Said, hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari tentang kedudukan ukhuwah islamiyah.

PKB Kab Tegal

“Kiai Hasyim Asy’ari pernah mengatakan, tidak cukup dengan ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim) semata, tetapi juga mesti diperkuat dengan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama bangsa),” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut Kiai Said menyampaikan, nasionalisme dan Islam bukanlah hal yang berseberangan, melainkan sebuah hal yang saling bertautan.

“Sebab nasionalisme tanpa Islam kering dan Islam tanpa nasionalisme akan menjadi radikal, keduanya mesti bersinergi,” tutur doktor lulusan Universitas Ummul Qurro Makkah ini.

Kiai asal Cirebon itu juga berpesan kepada segenap warga Nahdliyyin agar menjaga sikap toleransi. “Maka tunjukkanlah NU Klaten, sebagai kelompok yang toleran,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, selain Kiai Said juga hadir beberapa tokoh antara lain Ketua PWNU Jawa Tengah Drs. Abu Hafsin dan Bupati Klaten H. Sunarna. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Warta, Syariah PKB Kab Tegal