Senin, 28 Desember 2009

PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme

Pariaman, PKB Kab Tegal

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman, Sumatera Barat harus lebih meningkatkan kualitas dan profesionalisme agar bisa berperan aktif dalam pembangunan di daerah ini. Dengan kualitas dan profesional yang baik, kader PMII bisa memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan Kota Pariaman.

PMII  Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Pariaman Ajak Kader Tingkatkan Kualitas dan Profesionalisme

?

Ketua PMII Kota Pariaman Jupmaidi Ilham mengatakan hal itu pada Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PMII Kota Pariaman, Kamis (4/2/2016) sore, di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Desa Kajai, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.

?

Menurut Jupmaidi, PMII Kota Pariaman yang selama ini terus melakukan pengaderan dan merekrut mahasiswa bergabung dengan PMII. Potensi kader tersebut tentunya harus terus dikembangkan agar bermanfaat di tengah masyarakat. "Untuk itu, PMII berupaya melakukan kerjasama dengan Pemkot Pariaman. Mana yang mungkin program Pemkot Pariaman bisa dilakukan PMII. Terutama yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan mahasiswa (generasi muda) di Kota Pariaman," kata Jupmaidi.

PKB Kab Tegal

?

PKB Kab Tegal

Yang pasti, kata Jupmaidi, kader PMII Kota Pariaman menolak keras serta membentengi kadernya dari penyalahgunaan narkoba yang makin marak dikalangan generasi muda. Mereka yang sudah ketagihan narkoba, mana mungkin bisa memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Kota Pariaman.

?

"Untuk itu, PMII sangat mendukung setiap gerakan yang dilakukan Pemerintah Kota Pariaman guna mencegah generasi muda jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba. PMII sendiri siap bekerjasama dengan pihak lain untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan generasi muda ini," kata Jupmaidi.

?

Menurut Jupmaidi, Muspimcab selain memperkuat konsolidasi internal juga mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk peningkatan di masa datang. Muspimcab yang berlangsung hingga pukul 00.00 WIB dinihari, berlangsung aman dan lancar.

?

Muspimcab dibuka Ketua Umum PKC PMII Sumbar Afriendi, dihadiri Sekretaris PKC PMII Idris yang juga Sekretaris KNPI Kota Pariaman, Mantan Ketua PC PMII Kota Padang Ulil Amri, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kota Pariaman Ory Sativa Sakban, Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padangpariaman Zeki Aliwardana dan kader PMII di Kota Pariaman. ? (Armaidi Tanjung/ Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nasional, Meme Islam, Pertandingan PKB Kab Tegal

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017

Jember, PKB Kab Tegal. Izza Nur Layla, alumni MA Unggulan Nuris, Antirogo, Jember, Jawa Timur ini masuk dalam Nominasi Santri of The Year 2017. Ajang yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) untuk menyambut Hari Santri Nasional itu, menempatkan Izza, sapaan akrabnya sebagai Nominator  Santri Berprestasi Internasional. 

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Berprestasi Internasional, Santriwati Ini Masuk Nominasi Santri of The Year 2017

Selain Izza, ada nama lain yang menjadi nominator di bidang  yang sama, yaitu Tontowi Ahmad. Alumnus Pesantren Al Falah Ploso, Kediri  ini masuk nominasi berkat pretasinya yang mendunia sebagai pemain ganda campuran bulutangkis bersama Liliana Natsir. Nama lainnya adalah Malik Khidir, alumnus Pesantren Al Barokah ini adalah Juara Kompetisi Robotik Internasional.

Masih banyak nama-nama top lain masuk Nominator Santri of The Year 2017 sesuai dengan bidangnya. Misalnya, Prof KH Muhammad Tholhah Hasan (Pendiri Unisma Malang) untuk bidang pendidikan, Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf (Penggiat Seni Sholawat)  untuk bidang seni dan budaya, dan Saifullah Yusuf (Wagub Jawa Timur) untuk bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan.

Izza sendiri masuk nominasi lantaran prestasi internasionalnya yang fenomenal. Dara  kelahiran Jember 5 Februari 1996 itu adalah peraih medali emas dalam kompetisi bidang agribisnis di ajang The 36th National Academic Conference of the Future Farmers of Thailand Organization di Thailand  tahun 2015.

PKB Kab Tegal

Saat itu, Izza berduet dengan Aji Zulfikar asal Pesantren Darul Ma’arif, Sintang, Kalimantan Barat, berhasil memenangi lomba di kategori demonstrasi keahlian profesional dengan menyajikan sistem penanaman hydroponic.

Izza telah menyelesaikan studi D3 Agribisnis di Pattani Fisheries and Agriculture Technology College, Pattani, Thailand Maret 2017 lalu. Ia lulus meyandang predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 4,0. 

Saat ini, Izza mendapat beasiswa lagi untuk melanjutkan pendidikan S1 di Rajamangala University of Technology Srivijaya, Thung Yai District, Nakhon Si Thammarat, Thailand.

PKB Kab Tegal

Pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Rabith Qashidi, berharap agar prestasi Izza dapat melecut semangat santri lain untuk meraih prestasi. Ia mengaku yakin bahwa santri juga bisa berprestasi di tingkat internasional bahkan dalam bidang umum sekalipun. 

"Izza lulusan Madrasah Aliyah, tapi bisa juara di bidang agribisnis, kan hebat," tuturnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah PKB Kab Tegal

Jumat, 25 Desember 2009

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Semarang, PKB Kab Tegal. Puluhan anggota baru Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma JT) selama lima hari diterjunkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah acara Camping Bakti Risma (CBR) yang menjadi acara tahunan bagi Risma JT, khususnya bagi anggota baru.

Tahun 2015 ini, acara CBR dilaksanakan di Desa Gogik kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Dalam acara tersebut, para kader baru Risma JT di tuntut untuk dapat memunculkan inovasi baru berupa aktivitas atau kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi pembelajaran bagi para kader.

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gembleng Kader, Risma JT Terjunkan Anggota Baru ke Masyarakat

Beberapa agenda yang terlaksana yaitu, Grebeg Mushola, Bimbingan belajar gratis untuk siswa SD, SMP dan Santri. Lomba Kreasi Seni, Pengajian Akbar, Jalan Sehat, Bazar dan pengobatan gratis.

PKB Kab Tegal

Kegiatan yang berjalan dari 18-22 Pebruari 2015 tersebut berhasil menyedot antusiasme warga. Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang hadir dalam setiap acara yang digelar.

Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Risma JT, Yekti Nur Azali mengatakan, upaya pendidikan kader yang dilakukannya diharapkan berdampak positif, sehingga bermanfaat bagi mereka secara individu, dan berguna bagi kemajuan organisasi serta masyarakat.

PKB Kab Tegal

"Kami berharap, CBR ini dapat membentuk kader menjadi militan, berbakti kepada masyarakat, peka terhadap lingkungan dan semakin solid" tuturnya.

Selain itu, imbuh Yekti, kegiatan terjun langsung kemasyarakat ini juga sebagai ajang memperkenalkan Masjid Kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan juga Risma JT ke masyarakat luas.

Grebeg Mushola

Salah satu kegiatan yang menonjol dimata warga adalah grebeg mushola. Dalam waktu 5 hari, tak kurang 6 mushola dan 1 masjid berhasil digrebeg oleh kader Risma JT.

Kegiatan ini berupa gerakan mushola bersih, nyaman dan lengkap. Hal tersebut muncul karena biasanya banyak mushola atau masjid tidak terawat kebersihannya. Sehingga banyak orang malas untuk pergi ke mushola atau masjid.

Hal demikian sangatlah perlu dilakukan grebeg mushola, yaitu dengan membersihkan mushola secara menyeluruh.

Miyanto, selaku kepala Desa Gogik sangat mendukung aktivitas tersebut. Ia sangat senang dan berharap hal itu dapat berkesinambungan. "Sangat positif, selain bermanfaat bagi warga, juga dapat memacu kepekaan warga terhadap lingkungan, terutama dalam hal kebersihan lingkungan. Semoga yang demikian itu dapat berlanjut" kata Miyanto (ahsan fauzi/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pesantren PKB Kab Tegal

Kamis, 24 Desember 2009

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Demak, PKB Kab Tegal

Setelah sekian lama mengidamkan tanah untuk pendirian kantor, akhirnya Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil membeli sebidang tanah dengan ukuran 8 kali 40 meter persegi.

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)
Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang (Sumber Gambar : Nu Online)

Beli Tanah, NU Guntur Canangkan Gerakan Wakaf Uang

Di tanah yang terletak di ibu kota Kecamatan Guntur tersebut akan dibangun gedung perkantoran dan aula pertemuan sebagai sekretariat bersama antara NU, berikut lembaga, dan badan otonomnya.

“Itu nanti akan kami buat aula juga bisa untuk pertemuan maupun pelatihan pengaderan banom (badan otonom),” tutur Ketua MWCNU Kecamatan Guntur K Tamim Romli saat rapat pleno dengan banom di SD N Guntur 2 kamis 14/4/2016.

PKB Kab Tegal

Di Forum yang sama saat memimpin rapat Rais Syuriyah MWCNU Guntur KH Hambali Karim mengatakan, dalam merealisasikan pembelian tanah tersebut rapat pleno memutuskan untuk mencanangkan gerakan wakaf uang dengan sistem pembagian per meter. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi Nahdliyin yang ingin mewakafhan harta.

“Kami menyepakati tanah tersebut kita kapling dengan harga per meter Rp700.000, jadi semua bisa ikut wakaf sesuai dengan kemampuan. Yang bisanya satu, ya ambil satu; yang lebih, juga bisa,” imbuh KH Hambali.

PKB Kab Tegal

Rapat pleno yang dihadiri pengurus MWC, banom dan pengurus Ranting se-Kecamatan Guntur. Selain menyepakati gerakan wakaf uang, forum juga membentuk Tim 17 yang anggotanya terdiri dari pengurus MWCNU, Muslimat NU, GP Ansor NU,? Banser, Fatayat NU, IPNU dan IPPNUyang ditugaskan sebagai pelaksana teknis di lapangan. (A Shiddiq Sugiarto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah PKB Kab Tegal

Rabu, 16 Desember 2009

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

Boyolali, PKB Kab Tegal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Boyolali menggelar Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), selama tiga hari, 19-21 Februari 2016, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tumang Cepogo Boyolali, Jawa Tengah.

Para peserta yang berasal dari berbagai daerah tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan para instruktur. Salah satu peserta, Totok mengatakan terkesan dari pelaksanaan acara ini.

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)
PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1 (Sumber Gambar : Nu Online)

PKL-Susbalan GP Ansor Boyolali Gunakan Standar 1

“Ada beberapa hal yang sangat mengesankan dari kegiatan yang ada, kita berharap dengan PKL dan Susbalan ini tercipta silaturahim antarcabang dan antarpeserta,” ungkap Ketua PAC GP Ansor Sambi itu.

PKB Kab Tegal

Sementara itu Kasatkorcab Banser Boyolali Muh Abdullah menerangkan, PKL dan Susbalan kali ini menggunakan standar 1, antara lain meliputi kedisiplinan, penguasaan medan dan kepemimpinan.

“Para kader yang mengikuti kegiatan ini, kita siapkan untuk menjadi kader penggerak dan pemimpin NU di masa depan,” terangnya.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut dipaparkan dia, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang masuk dalam zona pengaderan klaster 1. Selain Jateng, termasuk di dalamnya yang ikut klaster 1 adalah daerah Jawa Timur.

Sebelumnya, para peserta juga mengikuti rangkaian kegiatan antara lain seminar ketenagakerjaan. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 06 Desember 2009

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Bojonegoro, PKB Kab Tegal. Penonton karnaval di Desa Ngadiluhur Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, Ahad (30/8) siang dibuat terkesan dan kaget. Pasalnya dalam iring-iringan pawai budaya yang digelar warga setempat itu, ada tokoh para pendiri NU yang diperankan oleh peserta karnaval.

Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendiri NU Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI (Sumber Gambar : Nu Online)

"Pendiri NU" Ramaikan Karnaval Hari Kemerdekaan RI

Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun tersebut, untuk memperingati HUT Ke-70 RI. Para peserta kebanyakan mengenakan pakaian adat, baju sehari-hari dan hiasan-hiasanya lainnya yang biasa dipakai saat karnaval.

Namun ada tiga orang yang memerankan Mbah Wahab Chasbullah, Wahid Hasyim dan Hasyim Asyari. "Syiar NU dengan karnaval," ungkap salah peserta, Muhtadin yang berdandan seperti KH Wahid Hasyim.

PKB Kab Tegal

Sepanjang jalan Desa Ngadiluhur yang dilalui sekitar tiga ribu peserta karnaval, masyarakat yang mayoritas warga Nadhiyin, nampak kagum melihat penampilan tiga peserta itu. Semua masyarakat yang terbagi 26 RT itu ikut memeriahkan acara.

"Mengenang jasa para pahlawan nasional, karena NU juga ikut andil besar dalam kemerdekaan RI," pungkasnya.

PKB Kab Tegal

Terlihat meskipun cuaca panas di musim kemarau, tidak membuat peserta merasa kepanasan. Mereka bersemangat dan senang, bisa memeriahkan Hari Kemerdekaan. Ribuan pasang mata juga tidak beranjak dari pinggir jalan untuk menyaksikan karnaval dari dekat. (M. Yazid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Amalan, Nasional, Cerita PKB Kab Tegal

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Pembahasan kali ini akan dimulai dengan kisah mengenai seorang tokoh yang sangat penting dalam masa pembukuan dan kepengarangan dalam ilmu Nahwu; yakni Imam Khal?l bin A?mad al-Far?h?di al-Azdi. Tokoh ini sangat penting dan krusial dalam bidang pembangunan ilmu ini karenanya dia mendapat julukan sebagai imam dalam nahwu dan bahasa Arab. Dia tumbuh pada abad 2 H dengan bacaan Al-Qur’an. Pendapat-pendapat dia tentang ilmu bahasa banyak dikutip dan dimuat dalam karangan S?bawayhi, al-Kit?b.

Selain penting dalam ilmu Nahwu, imam Khal?l juga dikenal sebagai pendiri ilmu ?Ar? –ilmu tentang struktur lagu syair-syair bahasa Arab, mungkin bagi yang tidak pernah di pesantren, ilmu ini agak asing. Dia juga perintas dasar penyusunan Mu?jam al-Lughaw? dengan penerapan matematika yang menggampangkan para pembacanya. Khal?l adalah orang yang memadukan kecerdikan dan keintelektualan. Ab? ?ayyib al-Lughaw? memujinya dengan ungkapan: “tidak ada orang sepertinya baik sebelum maupun sesudahnya, tidak ada orang Arab setelah zaman sahabat yang lebih cerdas darinya, dia adalah orang yang paling pandai, paling mulai, paling bertaqwa, dia adalah kunci ilmu” (Lihat Abu Tayyib al-Lughawi, Mar?ib al-Na?w?, h. 54).

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masa Kodifikasi dan Kepengarangan: Tokoh-tokoh Aliran Basrah

Kalangan ahli Nahwu sepakat akan kecerdasan dia dari kemampuannya menyelesaikan masalah-masalah sulit dalam ilmu ini. ?ofy?n al-Thawr? memujinya setinggi langit sebagaimana dalam ungkapannya: “bila seseorang hendak melihat laki-laki yang Allah telah ciptakan dari minyak wangi dan emas maka lihatlah Khal?l.” (Diungkapkan dalam kitab Nazha al-B?’, karangan al-Anb?r?. Al-Khal?l adalah seorang “mampu mengumpulkan (sinkronkan) dan sekaligus menyempurnakan pemikiran-pemikiran para ahli tata bahasa, syair, dan qira’at dan lainnya sebagainya menjadi sebuah cara pandang baru.

PKB Kab Tegal

Menurut riwayat, karangannya dalam bidang Nahwu mencapai 70an. Sebenarnya banyak sekali kontribusi teoritis dari Imam Khal?l dalam ilmu Nahwu dan juga ?araf, namun dalam kesempatan ini, saya mungkin akan memberikan beberapa contoh sederhana saja sebagaimana berikut: (1) pembedaan antara usul kalimat (kata kerja dasar bentuk lampau) seperti fa-a-la dan zaw?’id (huruf-huruf tambahan pada bentuk dasar kata)nya dimana dengan adanya tambahan huruf ini akan berpengaruh juga pada munculnya bentuk-bentuk dan makna-makna lain.

Dalam hal ini Khal?l misalnya memberikan contoh bentuk tasniya (dua orang), jama taksir (plural tak beraturan) dan bentuk tasgh?r (peminian seperti humaydi bentuk tasgh?r dari ham?dun yang berarti hamid kecil). Teori tentang usul kalimat dan tambahannya ini juga yang membawa kita pertama kali pada analisa i?l?l (penguraian kata berdasarkan asal kata dan tambahan-tambahannya). Khal?l di sini dianggap sebagai ulama yang berhasil mentransformasi ilmu Nahwu dari level yang wa?fiyya (kategoris) menuju level m?y?riya (paradigmatis).

PKB Kab Tegal

Beberapa kalangan ulama sezaman menyatakan bahwa Imam Khal?l-lah yang pertama mengemukakan pentingnya qiy?s ta?l?l?, melakukan timbangan kalimat yang bersifat detil dan rasional, daripada sekadar qiy?s biasa yakni proses qiy?s yang dilakukan hanya dengan melakukan analogi kata perkata, bentuk tarkib dan i?r?b, tanpa uraian dan alasan yang detil. Ingat bahwa apa yang disebut qiyas dalam tradisi ilmu Nahwu di sini, meskipun secara bahasa memiliki pengertian yang sama, itu berbeda dengan qiyas dalam ilmu Ushul Fiqh. Di sini sebenarnya Imam Khal?l mulai berbicara cabang ilmu Nahwu lain yang bagi kalangan pesantren disebut dengan ilmu ?araf.

Contoh dalam hal ini misalnya: sudah dalam konvensi tata bahasa Arab bahwa i?r?b (perubahan) itu adalah hukum bagi isim (benda dan nama-nama), dan bin?’ (keajekan) adalah hukum bagi fi?il. Dalam hal ini Imam Khal?l menyatakan bahwa hukum-hukum ini bisa berubah dengan alasan adanya faktor-faktor (kasus-kasus) baru datang pada isim maupun fi’il (‘aaridlah) misalnya penyurapaan huruf dengan isim dan atau isim dengan fi’il.

Contoh penerapan kedua adalah pembentukan kata benda khusus yang dikenal dalam ilmu Nahwu dengan istilah ma’rifat –lawan dari nakirah, kata benda umum, itu tidak boleh dilakukan dengan dua alat pema’arifatan, misalnya, “ya al-ghulamu”, mencampurkan ya huruf nida’ (huruf panggil) dan al pada satu kalimat karena ya’ nida pada dasarnya sudah berfungsi sebagai alat yang menyebabkan suatu kata benda menjadi marifat, karenanya al di sini tidak dibutuhkan.

Satu contoh lain lagi dari qiy?s ta?l?l? adalah alasan tentang keharusan pararelitas antara bentuk a?af dan ma’thuf misalnya mengapa tidak diperboleh kan mengatafkan (menyambungkan) kata benda atau kalimat (Abdullah) atas ?am?r rafa? muttasil (kata ganti bentuk pertama yang menempel pada kata kerja bentuk lampau) sebagaimana yang terjadi pada kalimah berikut: “fa?altu wa abd ll?hi,” (saya telah melakukan dan juga Abdullah), bagi Imam Khal?l ini tidak boleh karena bertemunya secara langsung fi’il dan isim pada kata “fa?altu” tidak sebangun dan selaran dengan bentuk isim, Abdullah.

Dalam kasus ini, hukum pararelitas bisa saja berubah jika terdapat faktor baru, misalnya menambahkan faktor lain setelah huruf athaf seperti contoh “m? ashrakn? wa l? ab?’un? “ (kami tidak menyekutukan dan juga bapak-bapak kami.” Lihatlah bangun kalimat ini, setelah wa ada laa dimana fungsi la di sini menyimpan kalimat ashrakn?: lengkapnya, wa m? ashrakn? wa l? ashkrakn? ab?’un?.

Saya tahu bahwa bagi kawan-kawan yang masih awam akan diskursus Nahwu pasti tidak akan paham dengan apa yang saya tuliskan ini. Namun ini sebenarnya adalah sebuah contoh kecil bagaimana Imam Khal?l mengajarkan kita tentang termungkinkannya perubahan-perubahan dan perbedaan-perbedaan pembacaan dengan dasar rasionalitas bahasa dan nalar tertentu.

Baiklah, ulusan tentang Imam Khal?l al-Farihidi saya cukupkan dengan ungkapan ringkas beberapa unsur teoritis baru pada ilmu Nahwu sebagai berikut: teori tentang huruf –entitas di luar isim dan fi?il–, suku kata atau penggalan (muq?i?) kata, kata dan tambahannya, struktur kalimat (tark?b), teori tentang ‘amil (faktor yang mempengaruhi i?r?b dan susunan kilamat) ma?naw?, ?mil ?hir?, ?mil ma?fa dan ?amil muftari?a dan beberapa hal lain lagi.

 

Bahasan serial ilmu nahwu ini merupakan bagian keempat. Bagian pertama bisa dilihat di sini. Bagian kedua di sini. Bagian ketiga di sini. Silakan diikuti pembahasan selanjutnya yang dikupas Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Syafiq Hasyim. Belum lama ini ia meraih gelar Dr. Phil dari BGSMCS, FU, Berlin, Jerman. 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Santri, Khutbah PKB Kab Tegal