Selasa, 29 Oktober 2013

Shell Bangun Pom Bensin Awal November

Jakarta, PKB Kab Tegal
Tepat awal Nopember tahun ini UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) diberlakukan. Itu berarti akan mengubah total peta persaingan bisnis hilir migas di Indonesia. Pertamina bukan lagi satu-satunya perusahaan yang mendistribusikan BBM di Indonesia.

Siapa pun, entah perusahaan asing atau lokal, diizinkan membuka usaha di sektor hilir migas. Artinya, bebas bersaing langsung dengan Pertamina. Nama-nama beken seperti Shell, Beyond Petroleum (BP), Caltex serta pemain asal negeri jiran Petronas, dipastikan akan meramaikan bisnis hilir migas.

Keputusan ini tentu saja disambut gembira para pesaingnya. Shell misalnya, perusahaan minyak terbesar kedua di dunia akan membangun satu pom bensin yang pertama di Tanggerang bulan depan. Perusahaan minyak dan gas di hilir ini hanya menjual bahan bakar minyak oktan tinggi yang tidak lagi disubsidi.

Kepastian itu diungkapkan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono. Menurutnya dalam jangka waktu 8 tahun Shell berkomitmen membangun 400 pom bensin. "Mereka telah menyampaikan rencana itu kepada kami," kata Tubagus di Jakarta, Rabu (12/10) seperti dikutip Tempo.

Shell, kata Tubagus, telah memiliki tempat penyimpanan (storage) bahan bakar minyak (BBM) di daerah Merak, Banten. "Jadi mereka tidak harus bangun kilang yang penting suplainya ada."

Bukan hanya Shell, bahkan "anak didik" Pertamina, Petronas Malaysia, sudah bersiap untuk membangun tak kurang dari 200 SPBU dengan biaya sekira dua juta dolar AS. Status Pertamina sendiri juga sudah berubah menjadi perseroan (PT), sejak September 2003. Dengan status barunya tersebut, Pertamina bersaing sejajar dengan yang lain.

Sampai di sini, terasa betapa gegabah pemerintah dan DPR menetapkan liberalisasi tersebut. Bisik-bisik yang terdengar, liberalisasi mustahil ditolak karena merupakan bagian atau persyaratan dari perjanjian pinjaman Bank Dunia, IMF serta perjanjian perdagangan WTO.

Padahal, tidak ada satu negara pun yang menerapkan sistem pasar bebas penuh untuk sektor ini, bila swasta penuh, maka tak ada badan yang mampu mengontrol harga. Negara maju seperti AS, pemasaran migas 80% masih dipegang oleh pemerintah dan disubsidi dari pajak masyarakat, sedangkan sisanya diserahkan ke swasta. (cih)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal

Shell Bangun Pom Bensin Awal November (Sumber Gambar : Nu Online)
Shell Bangun Pom Bensin Awal November (Sumber Gambar : Nu Online)

Shell Bangun Pom Bensin Awal November

Minggu, 27 Oktober 2013

Tradisi Lisan Jadi Kunci Kerukunan Masyarakat Indonesia

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kepala Badan Litbang Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Masud menegaskan bahwa Indonesia berada pada urutan terdepan negara-negara dunia dalam konteks kerukunan. Banyak negara mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga harmoni dalam kemajemukan.

Menurut Masud, kerukunan Indonesia tidak terlepas dari kekayaan kearifan lokal yang telah diwariskan pendahulu bangsa sejak ratusan tahun lalu. Kekayaan kearifan lokal itu, kata Masud, antara lain berupa tradisi lisan yang sarat akan nilai dan pesan kerukuan, persatuan, dan kesatuan.

“Tradisi lisan di daerah yang menjadi bagian dari kearifan lokal mempunyai korelasi dengan kerukunan daerah. Tradisi itu terbukti menjadi perekat kerukunan warga dan karenanya bisa dijadikan bahan kampanye perdamaian nusantara,” demikian penegasan Abdurrahman Masud sebagaimana dilansir di laman kemenag.go.id, Jumat (29/4).

Tradisi Lisan Jadi Kunci Kerukunan Masyarakat Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Lisan Jadi Kunci Kerukunan Masyarakat Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Lisan Jadi Kunci Kerukunan Masyarakat Indonesia

Merujuk pada hasil penelitian Balai Litbang Keagamaan DKI Jakarta yang dilakuan sejak awal tahun ini. Penelitian yang bertajuk “Nilai Keagamaan dan Nilai Kerukunan dalam Tradisi Lisan Nusantara” mengungkap data dan fakta bahwa suku-suku bangsa di Indonesia sangat agamis dan rukun. Masyarakat Indonesia juga memiliki kekhasan dalam ? beragama yang terkait dengan kebudayaannya, dan salah satu wujudnya adalah tradisi lisan. Tradisi lisan itu diwariskan secara turun-temurun menjadikan pesan keagamaan dan kerukunan lebih mudah disampaikan dan diterima.

Anik Farida, selaku ketua tim peneliti mengungkapkan, ada delapan wilayah yang dijadikan sasaran penelitian, yakni: Jakarta, Banten, Bandung, Cirebon, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau. Penelitian dilakukan dengan menggali nilai keagamaan dan kerukunan yang tersirat dalam tradisi lisan pada sejumlah tradisi, yaitu: ? Ritual Akikah di Jakarta, Tradisi Panjang Mulud di Banten, Petatah-Petitih Sunan Gunung Jati di Cirebon, Tradisi Warahan di Lampung, Tradisi Tadud di Sumatera Selatan, Tradisi Teater Rakyat Mendu di Natuna Kepulauan Riau, dan Tradisi Pasambahan di Sumatera Barat. ? ? ?

PKB Kab Tegal

“Potensi harmoni di negara kita itu jauh lebih kuat dan dahsyat dibanding potensi disharmoni atau ? intoleransi. Makanya tidak aneh jika hasil penelitian kita, termasuk soal KUB, indeks kerukunan 2015, kita mencapai 75,36%. Bahkan yang nomor satu seperti di NTT dan Bali di atas 80%,” tandasnya. (Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional, Doa PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Selasa, 22 Oktober 2013

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

Jakarta, PKB Kab Tegal
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Selasa (1/2) pagi menerima utusan khusus Vatikan (Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum") dalam rangka membahas kerja sama untuk membantu korban gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara serta menyampaikan ungkapan belasungkawa dari Paus Yohanes Paulus II atas musibah tersebut.

Rombongan yang dipimpin ketua Konferensi Wali Gereja (KWI) Kardinal Yulius Darmaatmadja ini datang ke kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB, langsung di terima jajaran pengurus harian PBNU, KH Hasyim Muzadi, Sekjen Endang Turmudzi, Wasekjen Anas Thahir dan langsung melakukan pertemuan tertutup di lantai III kantor PBNU.

Menurut Romo Padmo, sekretaris Keuskupan Jakarta, rombongan terdiri dari Uskup Agung Malcolm Ranjikh, dan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez, utusan khusus Vatikan yang tidak bisa datang karena sakit demam dan pihak dokter menyarankan untuk istirahat. "Namun sebelumnya Uskup Agung Cordez sempat ikut rombongan datang ke Aceh dan mengungjungi para pengungsi selama sehari semalam," kata Romo Padmo.

Dalam keterangan kepada Wartawan, KH Hasyim Muzadi mengatakan PBNU menyambut baik kedatangan utusan khusus dari vatikan ini selain untuk membantu penderitaan sesama umat manusia di Aceh yang tertimpa musibah juga sebagai bagian dari kerjasama lintas agama yang juga pernah di lakukan.

"Keterlibatan Vatikan hanya semata-mata bantuan kemanusiaan, sehingga isu kristenisasi mohon dibedakan dengan dimensi kemanusiaan. Gerakan kristen berbeda dengan umat kristen yang ingin berperan," kata Hasyim Muzadi.

Menurut Hasyim, adanya gerakan kristenisasi harus sama-sama ditolak. Kerjasama antar umat beragama pernah dilakukan tahun sebelumnya ketika Amerika Serikat menyerang Irak dimana seluruh organisasi massa islam di Indonesia dan dunia datang ke Vatikan minta agar Paus Yohanes Paulus II menahan Amerika Serikat tidak menyerang Irak. "Dan beliau bahkan sangat keras menentang tindakan Amerika itu," kata Hasyim.

Menurut Monsinyur Yanpietro, Sekretaris Uskup Agung, rombongan mereka datang untuk melihat dan merencanakan bentuk bantuan yang akan diberikan kepada Aceh. Menurutnya, rombongan mereka sudah datang ke Aceh sehari sebelumnya, mengunjungi pengungsi selama sehari semalam. Kemudian mereka datang ke Kantor PBNU pada hari ini dan akan dilanjutkan ke Istana Presiden.

Dalam kesempatan itu Romo Kardinal, mengatakan kunjungan Presiden Dewan Kepausan "Cor Unum" Vatikan Roma ini, bapak suci di roma mengatakan bahwa penderitaan bangsa indonesia cukup besar akibat Tsunami yang melanda Sumatera Utara sampai dengan Nias. "Penderitaan begitu besar sampai utusannya yang biasa yaitu bapak duta besar Vatikan yang ada di Indonesia dianggap kurang cukup meskipun sudah banyak pesan macam-macam karena kurang cukup maka Paus Paulus II masih merasa perlu mengirimkan utusannya secara pribadi," kata Romo Kardinal.

Misi Kunjungan ini, ditegaskan Sekretaris Uskup Yan Pietro yang mewakili Uskup Agung Paul Cordez adalah dalam rangka ikut berduka dan mendoakan kepada para korban dan sanak serta keluarga yang terkena bencana supaya diberikan ketabahan. Paus juga, lanjut Yan dalam pesannya menganjurkan kepada umat Katolik dan umat beragama lainnya untuk membantu dan bekerjasama untuk mengatasi "musibah kemanusiaan" ini dan paus juga mensyukuri semua negara dan umat manusia tergerak membantu sesama menolong tanpa pamrih dan tanpa pretensi. "Paus juga sangat bergembira soal kemanusiaan ternyata menyatukan kita semua sebagai manusia dan semoga kita bisa bekerjasama selanjutnya," tegas Yan Pietro menirukan pesan Paus Paulus II.

Ditambahkan Romo Darmaatmadja, apa yang telah dilakukan oleh Vatikan semata-mata memberikan bantuan terhadap korban bencana tsunami di Aceh atas nama kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh bantuan tidak memiliki embel-embel apapun. "Untuk itu Dewan Kepausan "Cor Unum" yang merupakan koordinator lembaga sosial kemanusiaan di bawah Keuskupan Vatikan Roma yang membawahi 30 caritas di seluruh dunia untuk membantu secara kemanusiaan di Sumatera dan Aceh. Dan ke 30 Caritas tersebut sudah bergerak mambantu dan terjun langsung membantu baik dalam bentuk bantuan makanan, pakaian, obat-obatan dan juga sukarelawan," tambahnya.

Untuk di Indonesia dia mencontohkan, keuskupan Medan, Sumetera Utara telah membentuk kelompok kerja untuk membantu Aceh. “Mereka menggunakan nama kelompok bantuan kemanusiaan, “ tegas dia. Dia mengaku, beberapa hari lalu KWI, PGI, NU dan Muhammadiyah telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) untuk membantu korban Aceh. Pokja ini, kata dia, telah melakukaDari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Cerita, RMI NU PKB Kab Tegal

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Terima Kunjungan Delegasi Vatikan

Rabu, 09 Oktober 2013

Khatamkan Ngaji, Pesantren Madinatul Ilmi Gelar Haflah Akhirussanah

Pringsewu, PKB Kab Tegal. Pesantren Madinatul Ilmi menggelar haflah akhirussanah yang dipusatkan di kompleks pesantren setempat di jalan Pagelaran Pringsewu, Ahad (18/5). Kegiatan tahunan ini mewisuda para santri yang telah mengkhatamkan beberapa program pengajian di pondok.

Pengasuh pesantren KH Nur Aziz dalam sambutannya mengharapkan para santri mengamalkan ilmu yang didapat selama di pondok. "Insya Allah kelak para santri dapat menjadi santri yang sholih dan sholihah, sehingga dapat melanjutkan jenjang yang lebih tinggi," demikian pesan Kiai Nur Aziz.

Khatamkan Ngaji, Pesantren Madinatul Ilmi Gelar Haflah Akhirussanah (Sumber Gambar : Nu Online)
Khatamkan Ngaji, Pesantren Madinatul Ilmi Gelar Haflah Akhirussanah (Sumber Gambar : Nu Online)

Khatamkan Ngaji, Pesantren Madinatul Ilmi Gelar Haflah Akhirussanah

Kabag Kessosmas Pringsewu H Heri Iswahyudi yang turut hadir dalam haflah menyatakan apresiasinya pada pesantren Madinatul Ilmi atas kemitraannya dengan Pemkab Pringsewu dalam dunia pendidikan.

PKB Kab Tegal

"Pesantren terbukti saat ini merupakan alternatif utama para orang tua untuk menitipkan anaknya. Sebab pesantren mendidik para santrinya dengan tiga keunggulan di antaranya olahraga, olahpikir, dan olahrasa," kata H Heri.

Kegiatan yang dihadiri para wali santri, habaib, dan masyarakat setempat ini juga menghadirkan penyampai taushiyah dari metro, KH Mantep Hikayat. (Fathurrahman/Alhafiz K)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri, Nasional PKB Kab Tegal

Senin, 30 September 2013

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan

Pati, PKB Kab Tegal. Potensi zakat di Indonesia mencapai lebih dari Rp 217 triliun per tahun atau setara dengan 3,4 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hasil riset Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama IPB pada awal 2011 menyebutkan, potensi dana zakat Jateng-DI Yogyakarta mencapai Rp 13,28 triliun per tahun.

Demikian disampaikan Dr Jamal Ma’mur, Ketua Program Studi Zakat dan Wakaf Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (Staimafa) Pati, Jawa Tengah, dalam silaturahim dan sosialisasi Prodi Zakat dan Wakaf di Auditorium Staimafa Selasa (15/9) kemarin. Ia juga menyayangkan, di Kabupaten Pati potensi zakat yang sangat besar belum tergarap, sehingga agenda kesejahteraan dan keadilan sosial terbengkalai.

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Antara Rukun Islam, Zakat Paling Menyedihkan

Menurut Ketua Staimafa, KH Abdul Ghaffar Razien, kelas menengah di Indonesia sedang naik pesat, sehingga potensi zakat akan terus berkembang. Dibutuhkan profesionalitas amil zakat dengan manajemen yang akuntabel untuk mengoptimalkan potensi zakat.

PKB Kab Tegal

“Realitasnya, di antara rukun Islam, zakat paling menyedihkan. Haji sebagai penutup rukun Islam saja mengalami kemajuan pesat, bahkan sampai sekarang sudah harus menunggu sampai 19 tahun,” ujarnya.

PKB Kab Tegal

Ketua Baznas Pati H Imam Zarkasi menambahkan, dalam konteks ini, dibutuhkan pemahaman yang benar tentang zakat untuk membangun kesadaran berzakat bagi mereka yang sudah wajib mengeluarkannya (muzakki). Perguruan tinggi diharapkan menjadi lembaga yang serius mengkaji zakat secara utuh dan luas agar mampu menjawab tantangan zaman yang berjalan secara dinamis dan kompetitif.

KH M Aniq Muhammadun, Rais Syuriyah PCNU Pati menjelaskan, zakat diwajibkan pada delapan hal yang diberikan kepada delapan macam golongan. Salah satunya adalah zakat perdagangan (tijarah). Tijarah adalah mengolah harta dengan tujuan memperoleh keuntungan.

“Semua kegiatan usaha dengan orientasi keuntungan termasuk kategori tijarah yang wajib dizakati. Harta bisa bermakna barang dan bisa bermakna manfaat atau jasa. Maka, zakat profesi sangat ditekankan dalam Islam. Zakat profesi termasuk ijarah an-nafsi, artinya menyewakan kemampuan diri untuk melakukan suatu pekerjaan dengan imbalan materi,” paparnya.

Kiai Aniq, sapaan akrabnya, mendorong optimalisasi pengumpulan zakat dan pendayagunaannya untuk kemaslahatan umat.

Dalam kesempatan ini, Prodi Zakat dan Wakaf Staimafa siap membekali kemampuan yang mendalam tentang fiqih zakat dan wakaf dan aplikasi manajemen zakat dan wakaf yang transparan, akuntabel, dan professional kepada para mahasiswa baru. Prodi ini bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah, para pakar, dan lembaga-lembaga yang relevan untuk pengembangan zakat, seperti Baznas dan Lazis. Kader-kader yang didik di Prodi Zakat dan Wakaf diharapkan menjadi kader-kader terbaik yang mampu menggali potensi zakat dan wakaf di daerah masing-masing untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama PKB Kab Tegal

Senin, 23 September 2013

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab

Oleh Ach Khairie

Di tengah tercerabutnya akhlak antar sesama hari-hari ini, berusaha mencari teladan dari ulama adalah sebuah keniscayaan. Allah SWT dalam Al-Quran mengajarkan akan ketidakbolehan saling mencaci antar sesama karena manusia tidak pernah tahu mana yang terbaik di sisi Tuhan, jangan-jangan yang dicaci adalah kekasih-Nya (lihat Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11).

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar dari Perdebatan Ali Mustafa Yaqub dan Quraish Shihab

Buku Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhui Atas Pelbagai Persoalan Umat karya Muhammad Quraish Shihab dan Hadis-Hadis Bermasalah karya Ali Mustafa Yaqub (1952-2016) merupakan dua karya yang menggambarkan teladan ulama di sekitar kita. Kedua tokoh nasional yang sama-sama sarjana jebolan luar --dalam karya tersebut-- mengalami perbedaan pendapat, namun seringkali perbedaan tersebut tidak dijumpai karena caci-maki tidak beliau berdua jadikan sebagai pemecahan masalah. Sebaliknya, beliau mengemukakan pendapat melalui karyanya, sehingga yang menilai adalah pembaca. Pertikaian yang tidak semestinya pun terhindarkan.

Dalam suatu tema acara "Kultum" yang tayang di RCTI beberapa tahun yang lalu, Quraish Shihab mengatakan bahwa sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah. Mengutip hadis, beliau mengatakan Al-takabbur ala al-mutakabbir shadaqah. Pernyataan ini merupakan salah satu ungkapan yang sering diungkapkan oleh Quraish Shihab. Meski demikian pernyataan ini tidak lantas merupakan anjuran beliau untuk takabur.

Sebenarnya, jauh sebelum acara itu Quraish Shihab telah mengutip riwayat tersebut, dapat dilihat misalnya dalam karyanya yang dikatakan di awal. Pada halaman 259, tentang bab "Akhlak", beliau mengatakan: "...ditemukan riwayat yang mengatakan bahwa bersifat angkuh terhadap orang yang angkuh adalah sedekah." Meski tidak disebutkan perawinya, namun yang dimaksud "riwayat" di sini adalah hadis.

PKB Kab Tegal

Dengan kata lain Quraish Shihab meyakini bahwa ungkapan tersebut adalah hadis meskipun periwayatnya tidak dicantumkan. Buku yang telah diterbitkan pada tahun 1996 untuk cetakan ke-13 tersebut mengindikasikan bahwa Quraish Shihab masih konsisten akan validitas riwayat tersebut hingga dikutipnya dalam acara "Kultum" beberapa tahun kemudian.

Menarik dicatat bahwa dalam buku Hadis-Hadis Bermasalah, Ali Mustafa Yaqub menyanggah Quraish Shihab, meski tidak secara eksplisit. Hemat penulis, buku yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2003 tersebut menyangsikan keabsahan riwayat dan bahkan sama sekali menegasikan predikat kehadisannya. Menanggapi riwayat tersebut, pada halaman 135, mengutip yang disampaikan al-Qari dari Imam al-Razi, Mustafa Yaqub mengatakan bahwa ungkapan tersebut hanyalah sekadar omongan orang, bukan hadis. Dengan demikian, beliau merasa tidak memerlukan lagi adanya analisis riwayat pada ungkapan tersebut.

PKB Kab Tegal

Bukti bahwa secara implisit Mustafa Yaqub menanggapi riwayat yang dilontarkan Quraish Shihab dapat dilihat pada halaman 134, beliau menceritakan:

"Jarum jam dinding rumah kami sudah menunjukkan angka sebelas malam. Kami baru saja menutup beberapa kitab yang baru kami baca. Tiba-tiba telepon berdering kencang. Assalamualaikum, Halo Cak Mus, sudah tidur?" begitu suara menyapa kami dari seberang gagang telepon. Dan setelah memperkenalkan diri, ternyata ia adalah seorang kawan yang tinggal di Tambun, Bekasi. "Cak Mus," begitu dia menyapa kami, "Tadi siang saya mendengar seorang Menteri mengatakan bahwa berperilaku arogan alias sombong itu baik-baik saja, asalkan hal itu dilakukan untuk menyombongi orang sombong. Menteri itu bahkan mengatakan ada hadis Nabi Saw. yang menyebutkan bahwa menyombongi orang yang sombong akan mendapatkan pahala sedekah. Bagaimana menurut Cak Mus, apakah ada hadis seperti itu? Dan bagaimana kualitasnya?" demikian dia memberikan informasi sekaligus rasa ingin tahunya tentang kualitas hadis tersebut."

Siapa menteri dalam cerita tersebut? Jika kita melihat pada tahun terbit buku Hadis-Hadis Bermasalah yakni pada tahun 2003, maka jelas penulisan dilakukan sebelum tahun itu. Buku tersebut merupakan sebuah penelitian beberapa hadis terkenal namun bermasalah, yang tentu memerlukan waktu penulisan yang tidak sebentar.

Apalagi buku tersebut merupakan kumpulan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang bertanya suatu hadis kepada penulis, Mustafa Yaqub, secara langsung atau melalui telepon. Secara perkiraan maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut disusun sekitar satu sampai lima tahun sebelum diterbitkan. Tahun di mana Quraish Shihab menjabat sebagai Menteri Agama, yakni tahun 1998. Dari sini sudah tergambar bagaimana maksud cerita di atas.

Tokoh besar tidak akan menjatuhkan sesama tokoh. Meskipun sarjana lulusan Mesir dan India ini memiliki kapasitas untuk mengambil massa seandainya berkehendak menjatuhkan Quraish Shihab, maka tentu mampu. Tetapi kerendahan hatinya dapat dijadikan teladan. Lebih-lebih, bagaimanapun, Quraish Shihab lebih senior dari beliau. Itu barangkali yang menjadi ? pertimbangan dalam kebijaksanaan sikapnya. Mustafa Yaqub menanggapi secara proporsional, yakni dengan cara mencantumkan dalam karya penelitian hadis yang dilakukannya.?

Sehingga orang-orang dapat memilah keabsahan sebuah riwayat tanpa ada caci-maki antar sesama umat, tanpa ada ungkapan bahwa Quraish Shihab adalah orang yang tidak kuat akidah, menyimpang dan sebagainya, sebagaimana baru-baru ini dituduhkan kepada beliau. Jelas yang menuduh demikian adalah orang yang tak berkapasitas intelektual, di samping pemahaman agama yang ‘jauh di bawah rata-rata’.

Tidak ditemukan literatur --setidaknya sejauh pengetahuan penulis-- yang mengandung saling merendahkan di antara keduanya. Bahwa Mustafa Yaqub menghina Quraish Shihab karena tidak hati-hati terhadap riwayat, atau bahwa Quraish Shihab menghina Mustafa Yaqub karena kajian hadisnya tidak mendalam dan kurang rujukan.?

Akhlak beliau berdua itulah yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita lebih-lebih sesama umat Islam. Terlepas dari semuanya perlu disadari bahwa perbedaan pendapat, persepsi dan ideologi tidak mesti disikapi secara negatif, jika perbedaan agama pun sudah menjadi kehendak Allah SWT. Mempermasalahkannya sama saja dengan menentang kehendak-Nya.

Penulis adalah Mahasiswa IAT di STAIN Pamekasan.

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Humor Islam PKB Kab Tegal

Jumat, 20 September 2013

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan, Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan kepada aturan kelompok tertentu.?

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Indonesia Bukan Negara Agama

“Indonesia bukan negara Islam, bukan negara Kristen, bukan negara Katolik, bukan negara Hindu, bukan negara Buddha, bukan negara Konghucu,” katanya pada Istigotsah Untuk Jakarta Damai yang digagas PBNU di Jakarta, Jumat (7/4) malam.

Menurutnya, Indonesia ada karena adanya warga negaranya yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. “Itulah Indonesia,” katanya.

Maka dari itu, Kiai Said melarang kepada siapa saja warga Indonesia untuk saling bermusuhan dengan alasan beda agama, budaya, dan suku. “Tidak boleh bermusuhan berdasarkan beda agama, beda suku, beda partai, beda pilihan gubernur,” jelasnya disambut tawa peserta yang hadir.

Kemudian, ia mengatakan, baik pendukung Basuki Tjahaya Purnama maupun pendukung Anies Baswedan bisa damai dan akur. “Saya yakin di sini ada yang Ahok dan ada yang Anies. Tapi akur kan?” gelitiknya.?

PKB Kab Tegal

Lebih jauh, ia mencontohkan praktik-praktik bernegara sebagaimana yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad ketika membangun Madinah.?

Ia menilai, apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah model bernegara yang ideal karena semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di bawah hukum. Meski mereka beda suku dan agama, selama memiliki visi, misi, dan tujuan bernegara yang sama maka tidak boleh ada permusuhan.?

PKB Kab Tegal

“Tidak boleh ada kebencian dan permusuhan, kecuali ada yang melanggar hukum,” tegasnya, “Kita ciptakan di Jakarta,” lanjutnya pada istighotsah yang dipimpin oleh Katib Syuriah KH Nurul Yaqin Ishaq. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Doa, Berita PKB Kab Tegal