Di samping kemampuan kiai yang menjadi murid sekaligus besan KH Arwani Amin ini di bidang spiritual dan intelektual, ia juga dianggap selalu tepat dalam bersikap, maka produk fatwa-fatwanya bisa tampil moderat.
“Mbah Kiai Sya’roni itu saat baca sab’ah bagai qori’ yang tak ada duanya, saat menjelaskan tafsir, seperti mufassir yang ilmunya seluas lautan, begitu pula saat Beliau bicara fiqih, falak dan lain sebagainya, namun yang juga patut diperhatikan bahwa beliau tidak pernah berperilaku kontroversial, maka ia diterima siapa saja,” ungkap KH. M. Shofy Al Mubarok Baedlowie, pengasuh pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Grobogan Jawa Tengah.
Lebih lanjut, kiai muda ini menjelaskan bahwa salah satu mustasyar PBNU yang berasal dari kota kretek itu merupakan sosok yang tidak terjun secara struktural dalam kancah politik praktis. Ini merupakan elemen penting? yang patut dipertimbangkan secara matang bagi public figur sekelas Kiai Sya’roni untuk masuk sebagai Ahlul Halli wal Aqdi.
KH Sya’roni Ahmadi, Nasihatnya Selalu Dinantikan Warga (Sumber Gambar : Nu Online) |
KH Sya’roni Ahmadi, Nasihatnya Selalu Dinantikan Warga
“Mbah Sya’roni itu piantun (orang) yang lepas dari agenda kepentingan politik praktis. Politik yang dipakai beliau adalah politik kemasyarakatan dan kerakyatan, jadi Beliau bisa mengayomi serta diterima semua pihak,” imbuhnyaDalam hal bernegara, ulama kharismatik ini termasuk orang yang bersuara lantang menyuarakan pentingnya nasionalisme bagi warga NU. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai orasi ceramahnya di berbagai tempat.
PKB Kab Tegal
"NU harus membela NKRI selamanya. Jika tidak, ? NU bisa dikatakan sebagai pengkhianat terhadap resolusi jihad," contoh kata tegas Kiai Sya’roni saat menyampaikan mauidzoh hasanah dalam acara grand launching Kartu Tanda Anggota (Kartanu) di Kudus beberapa waktu lalu. (Ahmad Mundzir/Anam)?
Foto: KH Syaroni Ahmadi saat bersama Habib Syech
PKB Kab Tegal
Dari Nu Online: nu.or.idPKB Kab Tegal Syariah, Aswaja, Kiai PKB Kab Tegal