Rabu, 26 Maret 2014

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman

Jakarta, PKB Kab Tegal

Dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha 1428 H yang akan jatuh pada hari Kamis, 20 Desember 2007, PBNU berharap peristiwa Idul Adha diresapi dan direfleksikan bukan sekedar menyembelih hewan kurban dan takbir beramai-ramai.

Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan berharap agar pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ismail dan Siti Hajar dapat dijadikan pelajaran kepada umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas iman.

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman (Sumber Gambar : Nu Online)
Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman (Sumber Gambar : Nu Online)

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman

 

“Iman tidak begitu jadi terus langsung baik, membutuhkan satu usaha agar supaya terjadi peningkatan iman yang akhirnya dapat mempengaruhi perilaku dan ketabahan dalam menghadapi persoalan serta memiliki kesabaran dalam menyelesaikan tugas yang kita lakukan,” katanya kepada PKB Kab Tegal, Selasa (18/12).

Selain itu, PBNU berharap agar warga NU juga bisa berkorban yang lebih besar juga lebih banyak yang bermanfaat bagi orang banyak ditengah-tengah berbagai persoalan umat dan bangsa yang tak kunjung selesai.

PKB Kab Tegal

“Kita dianjurkan untuk berkurban bagi yang mampu, kita harus memberikan daging bagi yang butuh. Namun kita juga butuh pengorbanan yang lebih besar dan lebih banyak agar hasilnya bisa dirasakan orang banyak seperti dalam kehidupan sosial, dunia pendidikan, pembinaan ummat dan pemberdayaannya, serta hal-hal yang menyangkut apa-saja yang memberi dampak positif dan manfaat bagi ummat,” tuturnya

Dikatakan oleh Mantan Menteri Agama ini, dalam menjalani hidup, manusia akan selalu menghadapi masalah, namun semuanya harus harus dihadapi dengan penuh rasa tanggung jawab.

PKB Kab Tegal

“Semua tugas, perjuangan dan cita-cita luhur membutuhkan pengorbanan, tetapi jangan sampai pengorbanan yang sia-sia. Pengorbanan harus sesuai dengan kualitas dan besarnya masalah yang kita hadapi, jangan sampai berkorban tak jelas untuk apa dan untuk siapa,” imbuhnya.

Mantan Rektor Unisma Malang ini menuturkan saat ini masyarakat seringkali dituntut untuk berkorban, namun pengorbanan dan penderitaan besar tersebut malah sia-sia karena tak memberi manfaat untuk dirinya dan untuk anak keturunannya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Habib PKB Kab Tegal

Jumat, 21 Maret 2014

PBNU: Presiden Harus Turun Tangan Langsung Atasi Korban Lapindo

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan penanganan semburan lumpur panas Lapindo pada korbannya. Presiden dalam hal ini harus turun tangan langsung mengatasi nasib para korban bencana yang masih terkatung-katung itu tanpa memandang bencana itu disebut bencana alam atau tidak.

“Tidak peduli bencana Lapindo mau disebut bencana alam atau bencana buatan. Yang jelas, Presiden atau pemerintah RI wajib segera turun tangan membela hak-hak rakyat korban bencana yang sudah lebih setahun it,” ungkap Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Masudi di Jakarta, Senin (16/4).

PBNU: Presiden Harus Turun Tangan Langsung Atasi Korban Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Presiden Harus Turun Tangan Langsung Atasi Korban Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Presiden Harus Turun Tangan Langsung Atasi Korban Lapindo

Menurut Masdar, berdasarkan Undang-undang Dasar, pemerintah wajib melindungi rakyat Indonesia. Karena itu, melihat kondisi korban Lapindo yang sangat masih memprihatinkan, ia meminta pemerintah tidak tinggal diam melihat penderitaan warga korban lumpur berbahaya tersebut.

Menunda melakukan tindakan, kata Direktur Perhimpunan Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat it, sama dengan membiarkan kesengsaraan warga korban lumpur Lapindo. Jika masalah tersebut dibiarkan, kesengsaraan warga akan semakin bertambah parah. ”Selain menambah kesengsaraan, rakyat yang telah kehilangan segalanya,” jelasnya.

Karena itu, ia mendesak kepada pemerintah untuk ikut bertaggung jawab dengan membayar seluruh kerugian dan harta benda mereka yang telah hilang akibat bencana itu. Pemerintah harus yakin, bahwa rakyat Indonesia tak akan  mempersoalkan, jika sebagian uang negara dipakai untuk membayar hak-hak warga yang jadi korban lumpur panas itu.

“Soal bahwa yang harus mengganti kerugian itu secara hukum adalah Lapindo atau negara, atau digotong antara keduanya, adalah urusan nanti yang pasti bias diselesaikan antara keduanya,” tegas mantan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu. (rif)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Tokoh PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Sabtu, 15 Maret 2014

Pergunu: Kesejahteraan Guru Masih Memprihatinkan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menilai, pemerintah belum berhasil menciptakan kesejahteraan bagi para guru. Implementasi kebijakan yang kurang baik telah melahirkan kondisi tidak merata, khususnya antara sekolah negeri dan sekolah swasta.

Ketua Pimpinan Pusat Pergunu H Rudolf Chrysoekamto menyatakan, 70 persen guru di Indonesia adalah warga NU. Sementara yang belum sejahtera sekitar 80 persen. “Jadi bisa dibayangkan betapa guru di Indonesia ini belum sejahtera,” katanya.

Pergunu: Kesejahteraan Guru Masih Memprihatinkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu: Kesejahteraan Guru Masih Memprihatinkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu: Kesejahteraan Guru Masih Memprihatinkan

Menurutnya, mayoritas dari jumlah tersebut tersebar di madrasah-madrasah NU pedesaan. Karena secara formal bukan guru PNS atau guru bersertifikasi, mereka harus mengajar dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan.

PKB Kab Tegal

Ditambahkan, hal ini dinilai potensial mempengaruhi kualitas pengajaran para guru di sekolah. Padahal, pahalawan tanpa tanda jasa ini mempunyai peran vital dalam seluruh proses pendidikan. “Sekolah yang paling utama adalah gurunya, kalau nggak ada gurunya ngggak bisa,” ujar Rudolf.

PKB Kab Tegal

Pemerintah didorong untuk mengimplementasikan kebijakan bantuan secara optimal kepada lembaga swasta. Hasil uji materi LP Maarif NU tahun lalu terhadap UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 55 ayat (4) harus dilaksanakan secara konsekuen. Pasca putusan MK, ayat itu berbunyi, lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumberdaya lain secara adil dan merata dari pemerintah dan atau pemerintah daerah

Terkait dengan peningkatan kualitas, Pergunu Juli lalu telah menyebar beasiswa pendidikan S1 bagi 1000 para guru dan ustaz dan beasiswa pendidikan S2 bagi 200 kepala sekolah. Pergunu berharap, melalui program ini mutu guru NU akan meningkat dan berdampak baik terhadap sekolah dan diri guru sendiri, termasuk kesejahteraannya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Santri PKB Kab Tegal

Selasa, 11 Maret 2014

Hubungan NU Indonesia dan Afganistan Bersifat Teologis

Jakarta, PKB Kab Tegal. Hubungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang baru saja didirikan di Afganistan dengan NU yang ada di Indonesia tidak bersifat struktural dan organisatoris. NU Afganistan bukan cabang istimewa NU (PCINU), namun organisasi baru yang didirikan oleh ulama setempat dan terinspirasi dari NU yang ada di Indonesia.

Hubungan NU Indonesia dan Afganistan Bersifat Teologis (Sumber Gambar : Nu Online)
Hubungan NU Indonesia dan Afganistan Bersifat Teologis (Sumber Gambar : Nu Online)

Hubungan NU Indonesia dan Afganistan Bersifat Teologis

“Hubungan NU Indonesia dan Afganistan lebih bersifat teologis karena kita sama-sama menganut ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Dalam hal aqidah mereka juga menganut Al-Asy’ari dan Maturidi. Dalam hal fiqih mereka lebih condong ke Imam Hanafi sementara kita mayoritas Syafi’iyah,” kata Wakil Sekjen PBNU H Abdul Munim DZ kepada PKB Kab Tegal di Jakarta, Kamis (22/5).

Dijelaskan, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama atau PCINU didirikan dan beranggotakan warga Indonesia yang ada di luar negeri. Sementara NU Afganistan didirikan oleh ulama Afganistan sendiri dan akan disahkan oleh pemerintah setempat.

PKB Kab Tegal

Seperti diwartakan, sejumlah ulama yang berafiliasi dengan Taliban pada 5 Mei 2014 lalu di kota Kabul membentuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di sana.? Sama seperti NU di Indonesia, organisasi yang baru dibentuk ini akan mengembangkan ajaran Islam yang toleran dan moderat, serta menyadarkan ulama dan masyarakat setempat tentang pentingnya persatuan serta saling menghargai antara satu dengan lainya.

Pembentukan NU di Afganistan merrupakan hasil pertemuan 20 ulama yang berasal dari propinsi Maidan Wardak, Propinsi Pansjir, Kota Kabul, Propinsi Parwan dan Propinsi Jalalabad. Diharapkan organisasi baru ini akan menjadi forum komunikasi antar ulama yang diterima oleh berbagai pihak yang tengah bertikai di Afghanistan.

PKB Kab Tegal

Mun’im DZ membenarkan, pembentukan NU di Afganistan itu merupakan tindak lanjut dari beberapa kali kunjungan delegasi NU ke Afganistan dan dibalas kunjungan ulama Afganistan ke Indonesia. Di Indonesia bahkan para ulama Afganistan diajak berkeliling ke beberapa pesantren.

“Di pesantren itu mereka merasa terharu menyaksikan anak-anak santri menjalankan amaliyah Aswaja. Mereka ingin mengembalikan suasana seperti itu karena di sana sudah hampir hilang akibat perang selama 32 tahun,” kata Mun’im yang menjadi bagian dari “misi perdamaian” ke Afganistan itu bersama KH As’ad Said Ali, KH Saifuddin Amsir dan delegasi PBNU lainnya.

Beberapa tahun terakhir, dalam suasana perang, Afganistan diberondong paham-paham keislaman yang keras seperti Wahabi dan Ihwanul Muslimin. Pembentukan organisasi NU yang mengajarkan sikap keberagamaan yang tawassut (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran) diharapkan dapat menurunkan tensi konflik antar kelompok yang bertikai di Afganistan. PBNU juga telah memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa dari Afganistan yang mewakili beberapa provinsi di sana untuk kuliah di perguruan tinggi NU dan belajar banyak tentang Islam Indonesia.

Ditambahkan Mun’im, dalam waktu dekat organisasi NU Afganistan akan diresmikan. PBNU juga sudah menerima undangan dan akan hadir dalam peresmian itu.? (A. Khoirul Anam)

Gambar: Dua ulama Afganistan saat berada di kantor PBNU, September 2013 lalu

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Berita, Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 09 Maret 2014

Ketum Ansor: Tak Akan Kami Biarkan Siapa Pun Ancam NKRI

Jakarta, PKB Kab Tegal - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah warisan para kiai Nahdlatul Ulama. Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab Ansor untuk senantiasa menjaganya.

Komitmen itu disampaikan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Silaturahim Presiden Joko Widodo dengan Kiai Sepuh, di kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya, No. 65A, Jakarta Pusat, Ahad (11/12).

Ketum Ansor: Tak Akan Kami Biarkan Siapa Pun Ancam NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum Ansor: Tak Akan Kami Biarkan Siapa Pun Ancam NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum Ansor: Tak Akan Kami Biarkan Siapa Pun Ancam NKRI

“Kami tidak akan membiarkan siapa pun mengancam NKRI karena Indonesia adalah martabat dan harga diri,” katanya di depan Presiden Joko Widodo, sejumlah kiai, dan ribuan kader GP Ansor.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, Indonesia adalah Negara yang dianugerahi prasyarat untuk hidup makmur dan keragaman yang dimilikinya merupakan kekayaan yang harus dijaga.

Dalam kesempatan itu Jokowi menyampaikan penghargaannya terhadap GP Ansor yang selama ini telah berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Ia mendorong para pemuda NU untuk memperkokoh patriotisme dengan mengamalkan hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman).

PKB Kab Tegal

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf; para Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, KH Dimyati Rois, TGH Turmudzi Badruddin; Rais Syuriyah PBNU KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Ghafur Maemun, pengasuh Pesantren Al-Aziziyah Jombang KH Abdul Aziz Masyhuri, dan kiai lainnya.

Sementara sejumlah pejabat negara yang turut mendampingi Jokowi antara lain Mensesneg Pratikno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, dan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Bahtsul Masail PKB Kab Tegal

Minggu, 02 Maret 2014

Ketua PWNU Jatim Ingatkan Pesan Hadratussyekh

Bondowoso, PKB Kab Tegal

Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) KH Hasan Mutawakkil ‘Alallah mengingatkan kepada seluruh pengurus NU di tingkat cabang, wakil cabang, hingga ranting untuk kembali menghayati dan mengamalkan surat Ali Imran ayat 103 yang juga dikutip pendiri NU KH Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dalam kitabnya.

Ketua PWNU Jatim Ingatkan Pesan Hadratussyekh (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PWNU Jatim Ingatkan Pesan Hadratussyekh (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PWNU Jatim Ingatkan Pesan Hadratussyekh

"Bersatu padulah, kompaklah di dalam berbegang tegung terhadap tali Allah, agama Allah, dan jangan bercerai-berai," pintanya dalam acara halal bihalal dan pelantikan pengurus baru PCNU Bondowoso periode 2015-2021, Ahad (24/7) siang.

Ayat tersebut dinukil Hadratussyekh sebagai bagian dari materi Qanun Asasi li Jam’iyyati Nahdlatil Ulama atau undang-undang dasar NU. Menurut pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo ini, Qanun Asasi merupakan dokumen penting di balik berdirinya NU puluhan tahun lalu.

PKB Kab Tegal

Mutawakkil mengimbau para pengurus untuk menata niat dalam mengabdi di NU. Ia berusaha meyakinkan kepada para pengurus bahwa akan ada banyak berkah yang datang ketika mengabdi di NU.

"Saya yaqin haqqul yaqin karena Nahdlatul ulama adalah organisasi para aulia’, saya ulang-ulang ini, Nahdlatul ulama pemiliknya adalah para wali bahkan ruh perjuangan NU adalah nilai-nilai dakwah dan Islam Wali Songo," ungkapnya.

PKB Kab Tegal

Mutawakkil mengatakan bahwa menjadi pengurus NU tidak mendapat bayaran apa-apa, melainkan doa para wali,? para pendiri NU. “Siapa yang berjuang menegakkan agama Allah melalui jamiyah Nahdlatul Ulam, mudah-mudahan barokah amal ibadahnya, barokah umurnya, barokah rezekinya, barokah keturunannya, mendapat dzurriyatan tauyibah dan mendapatkan husnul khatimah,” ujarnya.

Halal bihalal dan pelantikan berlangsung di di Pondok Pesantren Darus Falah Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dengan mengambil tema "Meneguhkan Khidmah NU dan Islam Nusantara Demi Keutuhan NKRI”.

Turuh hadir dalam acara tersebut Bupati Bondowoso H Amin Said Husni, Wakil Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin, Ketua DPRD H Ahmad Dafir, dan perwakilan dari Polres Bondowoso, Kodim 0822, Polsek Cermee, Danramil Cermee, Camat se-Kabupaten Bondowoso, utusan ormas, partai politik, serta ranting NU dan WMCNU se-Kabupaten Bondowoso. (Ade Nurwahyudi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Lomba PKB Kab Tegal