Rabu, 28 September 2011

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sebanyak 40 jamaah asal Kabupaten Sorong, Papua Barat, melakukan perjalanan umrah melalui PT ASBIHU Tour and Travel, operator Asosisi Bimbingan Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) pada Kamis (2/2) malam. 40 ? jamaah tersebut tiba di Jakarta sehari sebelumnya.?

“Karena penerbangan dari Jakarta memerlukan kesiapan, saudara-saudara kita tiba Rabu kemarin di Jakarta,” terang Direktur PT ASBIHU Tour and Travel, KH Hafidz Taftazani.

Jeda waktu sehari tersebut dimanfaatkan PT ASBIHU untuk mengantar jamaah berkunjung ke sejumlah lokasi di Jakarta. Pada Kamis pagi mereka dibawa berkeliling ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Siangnya mereka mengunjungi kantor PT ASBIHU, lalu mengadakan silaturahim ke kantor PBNU.?

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

40 Jamaah Umrah Asal Papua Dapat Bonus Keliling Jakarta

Mereka juga melakukan shalat duhur dan ashar berjamaah di Masjid Annahdlah PBNU, sekaligus mendengarkan tausiyah pembekalan dari Katib Syuriah PBNU KH Mujib Qulyubi.

Dari PBNU jamaah lalu diajak mengunjungi Monumen Nasional (Monas) dan Masjid Istiqlal.?

“Kalau orang-orang dari Bogor ke Jakarta merasa belum lengkap kalau belum mengunjungi Monas. Maka saudara-saudara dari Papua yang datang dari jauh, juga dikasih bonus ke Monas,” seloroh Kiai Hafidz.

PKB Kab Tegal

Kegiatan jamaah selama di Jakarta termasuk penginapan, dibiayai oleh PBNU melalui PT ASBIHU Tour and Travel. Hal tersebut, menurut Kiai Hafid dilakukan sebagai komitmen ASBIHU dan PBNU untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para jamaah.

Kiai Hafidz sangat mengapresiasi semangat para jamaah asal Sorong tersebut dalam melakukan ibadah umrah melalui PT ASBIHU Tour and Travel. Mereka yang berada di wilayah timur, jauh dari pusat pemerintahan Indonesia, juga tergerak hatinya untuk menjadi tamu Allah di tanah suci. (KendiSetiawan/Zunus)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai, Kyai PKB Kab Tegal

Jumat, 23 September 2011

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw

“Membela nasionalisme, nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya | membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh tauladannya.”



“Hanya syariah dan khilafah yang mampu menghapuskan kezaliman dan mengangkat penjajahan. Dan itu adalah tuntutan iman.”

Dua pernyataan di atas adalah sebagian dari cuitan Felix Yanuar Siauw di akun twitternya. Ya, Felix Yanuar Siauw, barangkali adalah salah satu sosok fenomenal di mayantara Abad 21 ini. Ia adalah seorang motivator, penulis buku, dan ustadz. Di bio fanpagenya tertulis pengemban dakwah, bersama yang menginginkan tegaknya syariah-khilafah. Jumlah pengikut (followers) twitternya hampir 2 jutaan. Sudah lebih dari 3 jutaan penyuka (likers) di Fanpage pribadinya, dan ? setiap posting di Fanpage minimal dibagikan 1000-an pengguna FB. Sebagai seorang motivator, dia pandai mengelaborasikan pesan-pesan motivasional di dalam cerita, dan gesturenya selalu atraktif. Pendengar yang menyimak ceramah-ceramah motivasinya ? tidak merasa digurui, namun malah terpikat, melongo, kadang sesenggukan ? haru. Ia pandai menarasikan adegan-adegan peristiwa dengan kata dan kalimat yang yahud. Ia mampu berceramah dengan bahasa generasi gaul, bahasanya loe dan gue. ?

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebuah Buku Cinta untuk Felix Siauw

Setelah menuliskan duo buku masterpiecenya,? Yuk Berhijab? dan? Udah Putusin Aja!, serta novel Muhammad Al Fatih, ia mulai ‘rada berani’ mengeluarkan pernyataan di luar tupoksinya sebagai sosok motivator. Ia bilang bahwa nasionalisme itu tidak ada dalil dan panduannya, halal hukumnya memakai barang-barang bajakan karena hak cipta hanyalah milik Allah (All rights reserved only by Allah), menjadi wanita kuat, mandiri, dan idenpenden itu serem dan tidak baik. Ia kadangkala juga menjelma menjadi seorang pengamat ekonomi dan politik dengan mengeluarkan twit haramnya bekerja di bank konvensional karena dikhawatirkan akan terkontaminasi debu-debu dosa riba, soal dinamika politik di Mesir, penaikan harga BBM adalah termasuk penipuan dan sebuah keharaman yang besar, dan lain-lain. Yang menjadi trade mark pribadinya adalah bahwa khilafah itu adalah bagian daripada pilar keimanan dan menegakkan khilafah (di Indonesia) merupakan perintah Rasulullah Saw. ? Ia juga menggugat-gugat dalil soal doa pergantian tahun, istikharah, puasa Tarwiyah, ibadah di malam nishfu Sya’ban, dan amalan sunnah di Bulan Rajab.?

Merespon beberapa pernyataan Felix Yanuar Siauw di akun sosial medianya, Muhammad Sulton Fatoni, penulis? Dear Felix Siauw: Sekadar Koreksi Biar Nggak Salah Persepsi? mencoba mengoreksi pendapat kontroversi “Ustad Gaul” yang selalu berwawasan global dengan wacana khilafahnya ini yang begitu mudah menentukan hukum. Penulis menyuguhkan fakta-fakta fiqih yang mengindonesia. Beberapa isu yang sempat jadi perdebatan publik ditanggapi dengan paparan yang enggak kalah gaul. Penulis menerapkan laku tawasau bil haq kepada teman sesama Muslim. Laiknya teman akrab yang saling menyampaikan nasihat dalam kerangka cinta, bukan kebencian. Sebagaimana dalam bahasa Arab kata nasihat juga bisa berarti khaatha, yaitu menjahit karena perbuatan penasihat yang selalu menginginkan kebaikan orang yang dinasihatinya diibaratkan memperbaiki pakaiannya yang robek. Penulis sama sekali tidak menjatuhkan, men-underestimate? pendapat-pendapat Felix, namun menyajikan argumentasi dan dalil-dalil rajih demi kedamaian dan kebaikan. Penulis melakukan? comprehensive review, melihat kembali, menimbang atau menilai pendapat, statetement, ‘fatwa’ Felix Siauw dengan mengetengahkan sanggahan disertai referensi Al Quran Hadis, kitab turats, kitab kuning babon dan muktabarah, data-data sejarah (tawarikh al islam), teori-teori politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Di dalam buku ini, tidak ditemukan redaksi bahasa yang menyerang dan menyakitkan hati. ? Penulis melakukan penilaian secara jujur dan objektif. Beragam argumentasinya masuk akal dan logis. Bukan asal mengkritik!?

PKB Kab Tegal

Thus, ini sebuah tradisi mulia, menurut hemat peresensi, sebuah mekanisme kritik wacana VS wacana, buku VS buku, dengan penyampaian dan pemaparan yang lugas, santun, dan ilmiah. Tidak saling memojokkan dan menjelekkan. Bak pertarungan wacana antara Imam Al-Ghazali dengan? Tahafut al-Falasifah-nya dan ? Ibn Rusyd dengan? Tahafut at-Tahafut-nya atau polemik antara Bung Karno yang menulis ISLAM SONTOLOYO dengan M. Natsir yang berlangsung sepanjang tahun 1930 - 1935. Sebuah polemik asyik dan intelek ? yang nyaris belum ada tandingan bobotnya dala sejarah polemik di Indonesia.?

Semoga buku bercover pink nan imut ini mampu menjadi oase, Islamic Answers bagi remaja/remaji generasi Y dan, Z aktif di sosial media, ABG yang hidup di era? transborder data flows? yang ingin mengetahui Islam ? yang sesungguhnya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi tentang Islam yang banyak berseliweran di dunia maya, alias tidak instan mengaji agama dari internet. Buku ini berisi tentang keislaman dalam konteks keindonesiaan. Positif untuk dibaca agar masyarakat tahu bahwa di bumi Nusantara sudah sejak lama terjadi proses pengintegrasian antara fiqih dengan kondisi sosial masyarakat, dan berlanjut dalam hukum Islam dengan hukum nasional melalui sarana kebudayaan. Inilah babak lanjutan dialog intensif yang sebelumnya terjadi antara Islam dan kebudayaan Turki, Persia, India, Tiongkok, dan lainnya. Disuguhi dengan fakta fiqih yang mengindonesia. Beberapa isu yang sempat jadi perdebatan publik ditanggapi dengan paparan yang enggak kalah gaul.

Buku ini wajib dibaca setiap followers Felix Siauw dan mereka yang ‘kurang setuju” dengan pendapat-pendapatnya.?



PKB Kab Tegal



Data Buku:

Judul : Dear Felix Siauw, Sekadar Koreksi Biar Enggak Salah Persepsi

Penulis : M. Sulthan Fatoni ? ? ? ? ? ? ?

Penerbit ? ? ? ? ? : Imania

ISBN : 978-602-7926-22-6

Tebal : 210 halaman

Harga : Rp 42.000,-

Kode buku ? ? : XD-11

Terbit : ? Maret 2015 ?

Kategori ? ? ? ? ? : Referensi Islam

Peresensi adalah Faried Wijdan, Alumnus Pondok Pesantren Hadil Iman, MAPK Surakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Daerah, Tegal PKB Kab Tegal

Selasa, 13 September 2011

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM

Jakarta, NU.Online
Amnesti Internasional menyatakan Amerika Serikat sebagai pelanggar terbesar hak asasi manusia (HAM) dan telah menginjak-injak hukum internasional dalam kampanye antiterorisme, yang digelar setelah Serangan 11 September 2001. Demikian laporan tahunan hak-hak asasi manusia yang dikeluarkan lembaga internasional itu, kemarin.

Menurut lembaga itu, ratusan tahanan yang ditangkap dalam Perang Afghanistan dan operasi-operasi lain yang digelar Amerika Serikat (AS) sejak Serangan 11 September di New York dan Washington pada 2001 perlu mendapat perhatian khusus. Pasalnya, kata laporan itu, AS masih terus menolak hak-hak internasional para tahanan itu yang kini disekap di pangkalan AL AS di Guantanamo Bay, Kuba.

"Lebih dari 600 warga asing--sebagian besar ditangkap dalam konflik militer di Afghanistan--ditahan di Guantanamo tanpa tuduhan dan pengadilan atau akses ke keluarga mereka," kata laporan itu.

Bahkan, dua warga AS sendiri, Yaser Esam Hamdi dan Jose Padilla, masih ditahan secara rahasia oleh militer AS sebagai petempur musuh tanpa tuduhan atau diadili.

Lembaga itu mengatakan sekitar 1.200 tahanan asing yang sebagian besar muslim ditangkap setelah pecah peristiwa 11 September. Lebih dari 700 orang ditangkap karena pelanggaran rutin dan sebagian lagi karena peraturan imigrasi.

"Pada akhir tahun (2002) sebagian besar tahanan yang ditangkap dalam penyerbuan awal telah dideportasi atau dibebaskan atau dituduh melakukan kejahatan yang tidak ada kaitannya dengan 11 September atau terorisme," kata Amnesti.

Selain soal tindakan buruk AS di Guantanamo, laporan itu juga menyoroti laporan perlakuan buruk, kematian dalam tahanan, serta perlakuan polisi dan petugas penjara yang berlebihan dalam penyelidikan kriminal umum di wilayah AS.

Dikatakan, sedikitnya tiga orang tewas setelah dipukul dengan gagang M26--senjata setrum tegangan tinggi--yang diberikan kepada polisi AS. Amnesti juga mengkritik catatan eksekusi yang dilakukan AS. Tercatat 69 pria dan dua wanita dieksekusi sepanjang 2002. Setidaknya 820 orang telah dieksekusi mati sejak Mahkamah Agung mencabut moratorium eksekusi pada 1976.

"AS terus melanggar standar internasional dalam penerapan hukuman mati, termasuk mengeksekusi orang yang berusia di bawah 18 pada saat melakukan kejahatan dan orang yang tidak menerima pembelaan hukum yang layak," kata laporan itu.

Laporan tahunan Amnesti Internasional itu juga menyoroti pelaksanaan HAM di sejumlah negara lain. Selain AS, Amnesti juga melihat China sebagai pelanggar besar HAM. Rusia dinilai telah melakukan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai HAM di Chechnya.

Standard ganda AS

Sementara itu, Iran menuduh AS telah menerapkan standar ganda dalam perang melawan Al-Qaeda, kelompok yang dituduh Washington sebagai pelaku Serangan 11 September. Negeri para mullah itu mendesak AS agar bertindak serius dalam menangkap dan menginterogasi anggota-anggota jaringan pimpinan Osama bin Laden itu.

"AS sendiri yang tidak serius dalam memerangi terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi, kemarin.

Pernyataan Asefi itu merupakan jawaban atas tuduhan Gedung Putih yang mengatakan Iran belum melakukan tindakan yang cukup dalam memerangi jaringan Al-Qaeda. Asefi menilai sikap AS sebagai bukti-bukti standar ganda.

"Kami telah menunjukkan kerja sama dengan komunitas internasional dan ke semua badan yang turut memerangi terorisme. Kami adalah korban pertama Al-Qaeda dan kami telah memeranginya sejak awal," kata Asefi.

Ketika diminta untuk menjelaskan tentang anggota-anggota Al-Qaeda yang ditahan di Iran. Asefi menyatakan penyelidikan masih terus berlangsung.

"Ada beberapa dalam tahanan. Saya tidak punya wewenang untuk menyebutkan tempat mereka. Kami harus mengklarifikasikan identitas mereka," kata Asefi. Ditambahkannya, Iran tengah mengadakan kontak dengan negara-negara bersahabat mengenai tahanan-tahanan tersebut, termasuk Arab Saudi.  (Rtr/AFP/Mol/Cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ahlussunnah, Ulama, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM (Sumber Gambar : Nu Online)
Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM (Sumber Gambar : Nu Online)

Amnesti Umumkan AS Pelanggar Terbesar HAM

Jumat, 09 September 2011

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng

Bojonegoro, PKB Kab Tegal. Paguyuban wali kelas (parenting class) Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Walisongo Sumberrejo mengajak orang tua murid liburan bersama putra-putri mereka ke Dander Park,  Bojonegoro, Jawa Timur, pada  Sabtu (19/10).

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah NU Sumberrejo Ajak Wali Murid Liburan Bareng

Penanggung jawab kegiatan tersebut, Fatimatuz Zahro mengatakan, Kegiatan Tengah Semester (KTS) semester ganjil madrasah milik Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Sumberrejo ini merupakan upaya mempersatukan seluruh walisiswa dan seluruh dewan guru dalam satu wadah kegiatan.

Fatimah mengatakan, kegiatan yang terbungkus dengan nama OPC (outbond parenting class) kali ini memasuki tahun kedua setelah tahun sebelumnya madrasah yang bernanung dibawah LP Ma’arif Bojonegoro ini mengadakannya di Wanawisata Waduk Gondang Lamongan.

PKB Kab Tegal

Kegiatan tersebut, tambah Fatimah, bernuansa kerjasama, menjunjung sportivitas, kejujuran, kepemimpinan, kecermatan dan ketelitian memanag seharusnya harus dimulai sedini mungkin. Karena bekal inilah yang memang harus diberikan kepada anak-anak kita selain ilmu pengetahuan dan keterampilan.

PKB Kab Tegal

“Kami ingin anak-anak tidak melupakan koleksi wisata daerahnya sendiri, makanya mereka kami ajak OPC cukup di dalam kota Bojonegoro,” katanya, “ragam OPC meliputi fresh outbound, acuration outbound, puzzle, bom nuklir,” tambahnya.

Peserta yang terdiri dari ibu-ibu parenting class dari kelas sunan Drajad dan Bonang demikian semangat ketika memasuki outbound penutup, yaitu pipa bocor. Maklum kegiatan yang umumnya membutuhkan banyak air ini harus dilakukan di dalam sungai dengan kerjasama super ekstra dari outbound-outbound sebelumnya.

“Waduh, seru sekali, walaupun basah kuyup kami tetap kompak dan tidak pantang menyerah beradu dengan kelompok lain,” kata Anita salah satu parenting class yang kelompoknya memenangkan gamez/outbond pipa bocor.

Untuk menyelenggarakan OPC ke-2 ini, MINU unggulan Walisongo yang terletak di desa Sumuragung kecamatan Sumberrejo ini H-1 sudah melakukan ujicoba seluruh materi outbound dan survey lokasi. Hal ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan muncul pada saat kegiatan berlangsung. (Ahsanul Amilin/Abdullah Alawi)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Hadits, Ahlussunnah PKB Kab Tegal