Minggu, 24 April 2011

Bada lontong, Kupatan

Bada berasal dari bahasa Arab, ba’da, artinya sesudah. Lontong adalah jenis makanan yang terbuat dari beras yang direbus, bungkusnya daun pisan, umumnya berbentuk lonjong.?

Bada lontong adalah istilah untuk makan lontong secara bersama-sama di masjid pada tanggal 8 Syawwal. Lontong berasal dari kiriman para jama’ah masjid. Imam masjid atau kiai biasanya mengirim lontong lebih banyak dari jamaah lainnya, karena ini mometum para kiai untuk bersedekah. Lontong tidak hanya dikirim ke masjid, tapi juga untuk tetangga.

Bada lontong, Kupatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bada lontong, Kupatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bada lontong, Kupatan

Perayaan yang ditandai dengan makanan tersebut dilakukan pagi hari, waktu dluha, kira-kira pukul delapan hingga sembilan. Jamaah masjid berkumpul, dari anak-anak hingga orang tua. Sebelum makan bersama, dilakukan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh imam masjid atau sesepuh setempat.

PKB Kab Tegal

Perayaan ini dilakukan setelah puasa sunnah selama enam hari di bulan syawal. Puasa sunnah tersebut sebetulnya tidak diharuskan berturut-turut, tapi para kiai menghimbau berturut-turut agar tidak ditunda-tunda.?

PKB Kab Tegal

Bada Kupat atau Kupatan, atau juga Syawalan adalah nama lain dari Bada Lontong. Istilah Kupatan memiliki makna sendiri bagi Islam Jawa. Kupatan bermakna cukup empat perkara, yakni (1) Sudah puasa Ramadaan, (2) sudah zakat, (3) sudah shalat Id dan (4) sudah puasa syawal enam hari.

Tradisi lazim dilakukan kalangan Islam Jawa dan merupakan bagian dari kearifan tradisi pesantren. Tiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Misalnya di lamongan, tradisi Kupatan dilakukan di ruang terbuka, ratusan orang kumpul untuk berdoa dan makan kupat berjamaah atau bancakan. Di Lamongan, Kupatan juga dikaitkan dengan Sunan Drajat, Wali yang berdakwah di daerah tersebut.(Hamzah Sahal)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sholawat, Halaqoh, Olahraga PKB Kab Tegal

Jumat, 22 April 2011

Ada Upaya Adu Domba Banser dengan Kelompok Lain

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor meminta semua kader Ansor dan Barisan Ansor Serba Guna di seluruh daerah untuk menahan diri dalam menyikapi penyerangan terhadap anggota Banser oleh kawanan pendekar Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) di Tulungagung Jawa Timur.

Ketua Umum PP GP Ansor, Nusron Wahid mengatakan, pihaknya meminta semua kader Ansor dan Banser tidak terprovokasi dan melakukan tindakan balasan terhadap kelompok yang merusak dan menyerang anggota Banser di Tulungagung.

Ada Upaya Adu Domba Banser dengan Kelompok Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Upaya Adu Domba Banser dengan Kelompok Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Upaya Adu Domba Banser dengan Kelompok Lain

“Saya intruksikan, semua menahan diri. Semua harus tenang. Jangan sampai terprovokasi dan main hakim sendiri,” kata Nusron Wahid, di Jakarta, Selasa (29/5).

PKB Kab Tegal

Ansor, kata Nusron, menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Saya minta kepada polisi untuk menangani kasus ini setuntas-tuntasnya,” ungkap mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.

PKB Kab Tegal

Lebih lanjut, Nusron mengatakan, Ansor melihat adanya upaya mengaadu domba Ansor dengan kelompok lain dari pihak tertentu dalam kasus tersebut. Mereka ingin merusak citra Ansor dan Banser dengan berharap Banser melakukan serangan balik.

“Ada indikasi adu domba Ansor dengan kelompok lain. Yang diingini mereka, Ansor terpancing kemudian melakukan tindakan radikal, melakukab serangan balasan. Makanya, saya minta jangan sampai ada yang terpancing,” tandasnya.

Karena ada indikasi adu domba, Nusron juga meminta semua pihak mewaspadai munculnya Banser gadungan yang melakukan serangan balik. “Waspadai juga munculnya Banser siluman. Jadi kalau ada yang berbuat tidak baik atas nama Banser, itu bukan Banser,” katanya.

Lalu, siapa kelompok yang ingin mengadu domba ? “Silahkan wartawan tanya sendiri ke orang-orang yang menyerang Banser,” katanya.

Seperti diketahui, dua anggota Banser Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diserang ratusan pemuda beratribut perguruan silat Setia Hati Terate (SHT). Tindakan brutal para pendekar tersebut tidak hanya melukai dua anggota banser, tapi juga merobohkan dan menginjak-injak papan nama Kantor Ranting Nahdatul Ulama (NU).

Peristiwa penyerangan terjadi pada Ahad 27 Mei 2012 sore di Kantor Ranting NU Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang. Dua anggota Banser yang disabet parang adalah Brilian Kusuma Adi (18) dan Moh Rizal Saputra (15).

Adi menderita luka bacok pada punggung. Pemuda asal Desa/Kecamatan Kauman ini terpaksa mendapat tujuh jahitan. Sedangkan Rizal mengalami luka pada bagian pantat dan terpaksa mendapat sembilan jahitan. Saat penyerangan, keduanya mengenakan seragam Banser. Sebab usai melakukan acara jalan sehat dalam rangka memperingati Harlah NU ke-89. Akibat peristiwa tersebut, seluruh anggota Ansor dan Banser langsung berkumpul di Kantor PCNU Tulungagung.

Tidak hanya dari wilayah Tulungagung. Perwakilan Banser dari daerah sekitar Tulungagung juga berdatangan. Di antaranya Kediri, Madiun, Nganjuk, Trenggalek, dan Blitar. Belum lagi pernyataan sikap melalui pesan pendek (SMS) dan BlackBerry Messenger dari Ansor dan Banser wilayah Jombang, Tapal Kuda, dan Madura. Mereka siap mendatangkan pasukan jika diperlukan.

Bahkan sejumlah anggota Banser sudah bersiap melakukan aksi balasan termasuk sweeping kepada warga perguruan SHT di Tulungagung. Untungnya tindakan yang bisa menjurus ke perbuatan brutal tersebut berhasil diredam.

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal IMNU, Anti Hoax PKB Kab Tegal

Rabu, 20 April 2011

Pimpin PMII, Wahid Janjikan Ciputat Lumbung Kader Berdaya Saing

Tangerang Selatan, PKB Kab Tegal?



Abdurrohman Wahid dilantik sebagai Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciputat. Ia menyatakan siap menggerakan PMII menjadi lumbung kader berdaya saing tinggi, bermental petarung, jiwa enterpreneur dan mandiri.?

Pimpin PMII, Wahid Janjikan Ciputat Lumbung Kader Berdaya Saing (Sumber Gambar : Nu Online)
Pimpin PMII, Wahid Janjikan Ciputat Lumbung Kader Berdaya Saing (Sumber Gambar : Nu Online)

Pimpin PMII, Wahid Janjikan Ciputat Lumbung Kader Berdaya Saing

Dengan demikian, kata dia, kader PMII bisa menjadi orang yang siap bersaing dalam kondisi dan situasi apa pun. “Kami dengan amanah ini, akan membawa PMII ke depan menjadi lebih baik sehingga mempunyai kontribusi bagi umat dan negara,” katanya pada selepas pelantikan PC PMII Ciputat periode 2017-2018 di Pusdiklat Kemenag RI Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (8/3).

Pemuda yang biasa dipanggil Wahid ini melanjutkan, keterlibatan kaum muda terdidik harus bisa merespon isu dan berani terjun ke lapangan untuk menjadi garda terdepan membentengi umat dari gerakan-gerakan yang mengancam disintegrasi bangsa.?

Di hadapan Kabaintelkam Komjen Lutfi Lubhianto, Wahid juga menyampaikan bahwa PMII siap menjadi mitra kerja kepolisian dalam menangkal gerakan radikal dan terorisme .

“Kita siap menjadi yang paling depan dan menyiapkan kader-kader unggul dengan formulasi sistem kaderisasi leading sector yang akomodatif dan menciptakan ruang-ruang distribusi kader untuk proses pemerataan distribusi kader,” lanjutnya.

PKB Kab Tegal

Menurut dia, amanah memimpin PMII, meski hanya setahun, tapi tidaklah mudah. Karena itu, ia mengajak pengurus PMII agar memiliki semangat tinggi dan serta saling support. Terutama dalam kerja-kerja pengkaderan yang massif.

“Kaderisasi PMII Ciputat semoga menjadi percontohan PMII di daerah lain,” harapnya yang langsung ditepuktangani para undangan, alumni, dan seluruh kader PMII yang hadir.

Pelantikan PMII Ciputat dihadiri Mohamad Nasir (Menristekdikti) dan Komjen Pol. Lutfi Lubhianto (Kabaintelkam Polri). Turut hadir Ketua PCNU Tangerang Selatan, Kapolres tangsel AKBP Ayi Supardan, Mabincab PMII Cipuata, dan para akademisi UIN Jakarta. (Arsyad Prayogi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal

Minggu, 17 April 2011

Ingin Tahu Islam Nusantara? Ikuti Halaqah Lesbumi Sulut Besok

Manado, PKB Kab Tegal. Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU Sulawesi Utara akan menggelar halaqah kebudayaan bertajuk “Islam Nusantara; Menjaga Tradisi dari Aras Lokal di Tengah Tantangan Global” di Asrama Haji Manado pada pada Kamis 10 Maret 2016 siang. Kegiatan yang dilanjutkan dengan fokus kelas diskusi dua hari tersebut rencananya dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Sementara Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto didaulat sebagai narasumber.

Ingin Tahu Islam Nusantara? Ikuti Halaqah Lesbumi Sulut Besok (Sumber Gambar : Nu Online)
Ingin Tahu Islam Nusantara? Ikuti Halaqah Lesbumi Sulut Besok (Sumber Gambar : Nu Online)

Ingin Tahu Islam Nusantara? Ikuti Halaqah Lesbumi Sulut Besok

Menurut Ketua Lesbumi Suawesi Utara Taufiq Bilfaqih, halaqah tersebut diharapkan mampu mewarnai khazanah pengetahuan tentang Islam Nusantara sebagai sebuah strategi melayani globalisasi. “Istilah Islam Nusantara tidak hanya menjadi perdebatan internal muslim, melainkan juga menjadi wacana menarik bagi masyarakat luas untuk mengetahui bahwa dalam menafsirkan teks-teks keagamaan, muslim di Indonesia beragam dan dinamis,” jelasnya.

Halaqah tersebut, kata Taufiq, akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, bagaimana Islam datang di Nusantara? Bagaimana dialektika sejarah para wali yang meng-Islamkan Nusantara? Bagaimana perjumpaannya? Bahkan bagaimana konflik-konfliknya? Lebih jauh, pembahasan Islam Nusantara juga akan berada pada fase-fase perbandingan, bagaimana proses dakwah ulama terdahulu dengan para muballigh hari ini?

PKB Kab Tegal

“Bisa dipastikan, Islamisasi di Nusantara berasal dari dai Arab, namun, apakah "sama" Ulama asal Arab dulu dengan ustadz lulusan Arab hari ini? Realitasnya banyak praktik kebudayaan umat di lapangan, oleh para Ulama Arab dulu dikawinkan dengan nilai-nilai ke-Islaman. Sementara ada ustadz lulusan Arab kini, justru mengkafir-kafirkan praktik-praktik kebudayaan umat,” katanya.

Kalaupun ada ulama dulu yang sangat keras menantang tradisi masyarakat Nusantara, lanjut dia, tapi tidak semasif gerakan dakwah para muballigh yang menghargai konteks lokal. Sebab, jika penentang keras tradisi lebih dominan, pastinya Islam bukanlah agama yang mendapat porsi lebih di Nusantara saat ini.

PKB Kab Tegal

“Tema Islam Nusantara turut menanggapi keberadaan ideologi asal Barat. Terbukanya kran demokrasi di Indonesia, membuat Barat semakin percaya diri dan leluasa dalam beroperasi. Gerakan pemikiran hingga praktek kehidupan sosial kini menjadi trend masyarakat Nusantara. Kehadiran dua ideologi transnasional ini benar-benar membentuk bangsa Indonesia menjadi masyarakat tertutup sekaligus terbuka, alias tanpa identitas etnik, bahasa, budaya, dan agama tertentu. Begitulah globalisasi,” tambahnya.

Dalam Rakernas I Lesbumi PBNU pada pertengahan Januari lalu, lanjut Taufiq, dilahirkanlah 7 strategi kebudayaan, Saptawikrama. Keputusan strategis yang meneguhkan posisi Lesbumi PBNU sebagai garda nasional peradaban, kesenian dan kebudayaan islam nusantara ditandai kehadiran dan fungsi penting Lesbumi dalam meneguhkan Islam Nusantara untuk membangun peradaban Indonesia dan dunia.

“Bagaimana dengan Islam Sulawesi Utara? Bagaimana proses masuknya? Bagaimana orang Minahasa "merelakan" Islam berkembang di Bumi Toar ini? Apa strategi kebudayaan orang Minahasa bekerja sama dengan masyarakat dari suku berbeda menghadang ideologi radikal yang belakangan "berkunjung"? Pertanyaan-pertanyaan itu bahkan persoalan lainnya, diharapkan mendapatkan jawaban pada halaqah,” pungkasnya. (Red: Abdullah Alawi)



Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaSantri PKB Kab Tegal