Bada lontong adalah istilah untuk makan lontong secara bersama-sama di masjid pada tanggal 8 Syawwal. Lontong berasal dari kiriman para jama’ah masjid. Imam masjid atau kiai biasanya mengirim lontong lebih banyak dari jamaah lainnya, karena ini mometum para kiai untuk bersedekah. Lontong tidak hanya dikirim ke masjid, tapi juga untuk tetangga.
Bada lontong, Kupatan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Bada lontong, Kupatan
Perayaan yang ditandai dengan makanan tersebut dilakukan pagi hari, waktu dluha, kira-kira pukul delapan hingga sembilan. Jamaah masjid berkumpul, dari anak-anak hingga orang tua. Sebelum makan bersama, dilakukan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh imam masjid atau sesepuh setempat.PKB Kab Tegal
Perayaan ini dilakukan setelah puasa sunnah selama enam hari di bulan syawal. Puasa sunnah tersebut sebetulnya tidak diharuskan berturut-turut, tapi para kiai menghimbau berturut-turut agar tidak ditunda-tunda.?PKB Kab Tegal
Bada Kupat atau Kupatan, atau juga Syawalan adalah nama lain dari Bada Lontong. Istilah Kupatan memiliki makna sendiri bagi Islam Jawa. Kupatan bermakna cukup empat perkara, yakni (1) Sudah puasa Ramadaan, (2) sudah zakat, (3) sudah shalat Id dan (4) sudah puasa syawal enam hari.Tradisi lazim dilakukan kalangan Islam Jawa dan merupakan bagian dari kearifan tradisi pesantren. Tiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Misalnya di lamongan, tradisi Kupatan dilakukan di ruang terbuka, ratusan orang kumpul untuk berdoa dan makan kupat berjamaah atau bancakan. Di Lamongan, Kupatan juga dikaitkan dengan Sunan Drajat, Wali yang berdakwah di daerah tersebut.(Hamzah Sahal)
Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal Sholawat, Halaqoh, Olahraga PKB Kab Tegal