Senin, 26 April 2010

Peningkatan Takwa adalah Esensi Puasa dan Halal Bihalal

Surabaya, PKB Kab Tegal. Dengan berakhirnya tempaan sebulan penuh pada bulan Ramadhan, diharapkan kualitas takwa semakin meningkat. Hal tersebut sebagai esensi dari diwajibkannya puasa yang dipungkasi dengan tradisi halal bihalal.

Peningkatan Takwa adalah Esensi Puasa dan Halal Bihalal (Sumber Gambar : Nu Online)
Peningkatan Takwa adalah Esensi Puasa dan Halal Bihalal (Sumber Gambar : Nu Online)

Peningkatan Takwa adalah Esensi Puasa dan Halal Bihalal

?

Harapan ini disampaikan KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah saat memberikan sambutan pada Halal Bihalal dan Silaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Rabu (19/7) di kantor PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya.

?

PKB Kab Tegal

Bagi Ketua PWNU Jatim tersebut, Syawal dapat meningkatkan kualitas takwa dan perjuangan sebagaimana dijanjikan Allah. Inilah esensi Ramadhan dan halal bihalal, yakni bertambahnya ketaatan.

"Hari raya sejatinya adalah amal taatnya kian bertambah, taatuhul jadid. Semoga hal ini yang bisa diraih saat Syawal," kata Kiai Mutawakkil.

PKB Kab Tegal

?

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo tersebut mengemukakan, ketakwaan yang berkualitas sangat dibutuhkan khusunya bagi para pegiat NU. "Dari mulai PBNU dan ranting bahkan anak ranting sangat membutuhkan takwa," tandasnya.?

Karena tantangan dan godaan semakin tidak ringan, lanjutnya, kita yang diberikan kesempatan melanjutkan estafet lewat ikhtiar sebagai pegiat jamiyah merasakan manfaatnya sampai saat ini.?

?

Karena itu tempaan selama Ramadhan harus dapat diteruskan di sisa bulan berikutnya. "Ini sebagai rasa syukur karena masih diberikan kesempatan bersama Ramadhan," ungkapnya.

?

Kegiatan halal bihalal juga diisi dengan pengumuman juara NU Award. Pada kesempatan tersebut, Kiai Mutawakkil menyampaikan komitmennya untuk seirama dengan PBNU baik dalam mendukung Perppu Ormas, serta menolak kebijakan full day school. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Fragmen, Habib PKB Kab Tegal

Minggu, 11 April 2010

KBNU Subang Gelar Aksi untuk Korban Banjir

Subang, PKB Kab Tegal. Puluhan massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kabupaten Subang yang terdiri dari GP Ansor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), IPNU dan IPPNU Cabang Subang menggelar aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban banjir yang melanda kawasan Subang dan sekitarnya. 

Aksi tersebut dilakukan di salah satu ikon Kabupaten Subang, Wisma Karya dan Pasar Pujasera, Ahad, 20/01/2013.

KBNU Subang Gelar Aksi untuk Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)
KBNU Subang Gelar Aksi untuk Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)

KBNU Subang Gelar Aksi untuk Korban Banjir

Meski sempat diguyur hujan, puluhan massa tersebut tetap antusias menyuarakan kepada para pengguna jalan untuk bagaimana rasa solidaritas harus dibangun sesama manusia.

PKB Kab Tegal

Menurut Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Subang, Asep Alamsyah Heridinata bahwa aksi ini merupakan wujud kepedulian antar sesama manusia. Dimana, dalam mengabdikan diri kepada  Masyarakat pihaknya mencoba untuk meringankan beban para korban banjir.

PKB Kab Tegal

"Wujud kepedulian inilah yang kemudian kita mnecoba untuk meringankan beban para korban banjir terutama diwilayah Subang bagian utara yang beberapa sepekan terahir diguyur hujan tiada henti yang mengakibatkan banjir besar," Papar Asep disela-sela aksi.

Kondisi para korban banjir, lanjut Asep kini sangat memprihatinkan. Ditambah dengan aktivitas perekonomian yang lumpuh akibat musibah tersebut.

"Ada beberapa daerah yang terkena dampak paling parah, dimana korban banjir disana saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Belum lagi dampak yang dirasakan pasca banjir ini, diantaranya mulai terjangkit penyakit," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabup[aten Subang, Ade Mahmudin, bahwa aksi tersebut memang belum ada artinya apa-apa.

"Yang terpenting kami mengajak kepada Masyarakat tentang arti sebuah kepedulian antar sesama. Apalagi, jika kita mengandalkan bantuan dari Pemerintah saya pikir akan terlambat. Karena, Masyarakat sangat membutuhkan dalam waktu dekat ini. Walaupun hasilnya tidak seberapa, paling tidak kami bisa meringankan beban mereka," kata Ade.

Ade menambahkan, bahwa pihaknya akan mengerahkan seluruh anggota dan kader PMII Kabupaten Subang untuk turun ke masing-masing Kampus dalam penggalangan dana tersebut.

"Rencana besok (hari ini,red), Kami akan terus melakukan aksi yang sama. Untuk kader-kader PMII yang berada di STKIP dan Universitas Subang akan turun ke Kampusnya masing-masing. Sementara untuk kader-kader yang berasal dari STAI dan STIE Miftahul Huda Pamanukan. akan melakukan aksi penggalangan dana di bawah jembatan layang (fly over) Pamanukan," pungkasnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu, Syariah PKB Kab Tegal

Sabtu, 10 April 2010

Kondisi Kesehatan Kiai Hasyim Sudah Terkendali

Jakarta, PKB Kab Tegal. Kondisi kesehatan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi sudah terkendali dan semakin baik dibandingkan beberapa hari terakhir, kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Masduki Baidlowi.

Kondisi Kesehatan Kiai Hasyim Sudah Terkendali (Sumber Gambar : Nu Online)
Kondisi Kesehatan Kiai Hasyim Sudah Terkendali (Sumber Gambar : Nu Online)

Kondisi Kesehatan Kiai Hasyim Sudah Terkendali

"Terkendali, kondisi Pak Hasyim membaik," kata Baidlowi di Jakarta, Senin.

Masduki sendiri sudah membesuk Hasyim yang saat ini masih dirawat di RS Lavalette, Malang, Jawa Timur.

Dia mengatakan sejumlah pejabat juga sempat menjenguk anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Di antara para tokoh itu seperti Menteri Sosial Khofifiah Indar Parawansa, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo serta tokoh lainnya.

PKB Kab Tegal

Masduki mengatakan Hasyim saat ini belum dapat berbicara seperti keadaan normal karena masih dipasangi alat bantu kesehatan.

Tokoh senior NU tersebut, kata dia, hanya dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat dengan tangan. Tim medis rumah sakit menginstruksikan agar Hasyim tidak banyak berbicara demi proses penyembuhan.

PKB Kab Tegal

"Tangan kanan menggunakan infus, mulut ditutup. Beberapa alat bantu dipakai untuk memberi pasokan udara ke dada. Maka, beliau tidak boleh banyak berbicara," kata dia.

Menurut Masduki, Hasyim awalnya enggan dirawat di rumah sakit. Namun seiring desakan keluarga dan kondisi kesehatan yang memburuk membuatnya harus rawat inap.

"Harapannya agar segera sehat kembali," kata dia. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Humor Islam, Nahdlatul, Khutbah PKB Kab Tegal

Jumat, 09 April 2010

Aris dan Shelly Pimpin Pelajar NU Jember

Jember, PKB Kab Tegal. Aris Dermawan dan Shelly Nur Wahyuni dipastikan memimpin IPNU-IPPNU Cabang Jember untuk dua tahun ke depan. Hal ini setelah keduanya terpilih sebagai ketua dalam Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU ke-XIX dan IPPNU ke-XVIII yang digelar di Pondok Pesantren Darul Arifin, Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, Jember, Jawa Timur, Ahad malam (25/12).

Dalam Konfercab tersebut, Aris terpilih secara aklamasi. Sedangkan Shelly menjadi ketua melalui voting. Mahasiswi smester 3 jurusan pendidikan sejarah FKIP Universitas Jember itu meraup 29 suara. Elis Permata mendapat 5 suara, dan 1 suara tidak sah. Total suara yang diperebutkan adalah 35.

Aris menyatakan bahwa posisinya tersebut merupakan amanah yang diharus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, apalagi dirinya terpilih secara aklamasi. Salah satu yang menjadi obsesinya kedepan adalah rekrutmen anggota baru sebanyak-banyaknya. Sebab, dengan semakin banyaknya anggota baru, berarti semakin banyak pula kade-kader militan Aswaja.

Aris dan Shelly Pimpin Pelajar NU Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Aris dan Shelly Pimpin Pelajar NU Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Aris dan Shelly Pimpin Pelajar NU Jember

“Sebagai kader NU, anak-anak IPNU? tentu harus mengawal dan mengembangkan tradisi NU yang sudah baku tanpa mengesampingkan perkembangan zaman. Anak-anak IPNU akan menjadi? corong Aswaja di masyarakat,” tukas mahasiswa semester 7 Fakultas Dakwah IAIN Jember tersebut? kepada PKB Kab Tegal usai Konfercab.

Hal yang sama juga diungkapkan Shelly. Menurutnya, rekrutmen anggota baru akan dititikberatkan di sekolah-sekoah umum. Ini sekaligus untuk mengantisipasi gerakan Islam garis keras yang sudah mulai membidik pelajar dan mahasiswa sebagai anggota.

“Perlu kita proaktif untuk mengajak mereka bergabung dengan kita sebelum mereka diajak bergabung oleh gerakan Islam radikal. Kita punya banyak program ekstra kurikuler untuk mereka,” ucapnya.

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal

Selain diisi dengan agenda pemilihan ketua, Konfercab tersebut juga diisi dengan evaluasi, rancangan program untuk dua tahun kedepan, seminar dan sebagainya.? (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Internasional PKB Kab Tegal

Selasa, 06 April 2010

Hari Kemanusiaan Sedunia, LPBINU Jelaskan Kompleksitas Tantangan Kemanusiaan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Problem kemanusiaan semakin kompleks. Hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh sebuah bencana, tetapi juga problem pelik seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Untuk mengatasi hal ini, hendaknya individu atau lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan untuk saling sinergi dan bekerja sama agar bisa diatasi dengan baik.

Demikian pesan Hari Kemanusiaan Sedunia (World humanitarian Day) 19 Agustus yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PP LPBINU) M. Ali Yusuf, Kamis (18/8) di Jakarta. Dia mengungkapkan, saat ini LPBINU telah menggandeng berbagai lembaga bencana dan kemanusiaan agar problem sosial bisa diatasi secara maksimal.

Hari Kemanusiaan Sedunia, LPBINU Jelaskan Kompleksitas Tantangan Kemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hari Kemanusiaan Sedunia, LPBINU Jelaskan Kompleksitas Tantangan Kemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hari Kemanusiaan Sedunia, LPBINU Jelaskan Kompleksitas Tantangan Kemanusiaan

“Urusan kemanusiaan merupakan urusan bersama. Membantu sesama dengan tidak memandang identitas dan status sangatlah penting untuk diperhatikan dengan tidak mengedepankan ego sektoral,” ujar Ali Yusuf.

Hal ini dia katakan terkait individu atau kelompok yang selama ini masih mengedapankan ego kelompok dalam mobilitas membantu korban bencana. Padahal menurutnya, sinergi sangatlah penting sehingga distribusi bantuan berjalan dengan maksimal untuk kepentingan kemanusiaan.?

Menurutnya, kerja sama ini sangat krusial sebab antara tantangan dengan cara yang digunakan dalam menanggulangi bencana lebih besar tantangannya. Karena penyebab bencana saat ini begitu kompleks sehingga harus mendukung satu sama lain. Pihaknya juga telah berupaya mengoptimalkan joint protocol dengan membentuk Forum Kemanusiaan (Humanitarian Forum) yang terdiri dari berbagai lembaga kemanusiaan dari lintas agama.

PKB Kab Tegal

“Saling share informasi kepada lembaga mitra. Hal ini juga dilakukan agar bantuan tidak menumpuk di satu tempat. Terkadang daerah satu penuh dengan bantuan, tetapi daerah lain kurang mendapat perhatian,” jelas Ali Yusuf.

Dia juga menegaskan, problem krusial lain dari sebuah bencana adalah ekonomi. Hal ini perlu diperhatikan betul karena sangat banyak penopang-penopang ekonomi ikut mengalami kerusakan, seperti lahan pertanian, usaha dagang, dan lain-lain.?

“Jika tidak dilayani, tentu hal ini akan menimbulkan bencana kemanusiaan lanjutan. Sebab itulah, lembaga pertanian dan perekonomian harus turut berperan,” tandasnya. (Fathoni)?

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul, AlaNu PKB Kab Tegal

Kamis, 18 Maret 2010

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat

Jakarta, PKB Kab Tegal

Innâlillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Salah satu tokoh yang berperan dalam proses pendirian Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman meninggal dunia di RSUD Jombang, Jawa Timur, Rabu (17/2), pukul 02.30 WIB.

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat

Pak Dur, demikian pengasuh Pesantren Al Mubarok Tambakberas ini biasa disapa, sempat tujuh hari di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya untuk melanjutkan kemoterapi yang ke-2 setelah sebelumnya divonis menderita tumor empedu. Jenazah kiai kelahiran 15 Juli 1949 di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur ini rencananya dikebumikan di Jombang.

“InsyaAllah jam 11 akan dimakamkan di Pesantren (Manbaul Maarif) Denanyar,” kata putranya, Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz), mantan ketua umum PP PSNU Pagar Nusa yang kini menajdi ketua PBNU melalui surat elektronik, Rabu (17/2).

PKB Kab Tegal

KH Abdurrahman Utsman merupakan anak menantu dari putri KH Hasyim Asyari, Hj Khodijah Hasyim. Sepeninggal Bu Khod (Hj Khodijah Hasyim), ia menikah lagi dengan Hj Luluk Muashomah, cucu KH Bisri Syansuri Denanyar.

Pak Dur merupakan lurah Pondok Pesantren Tebuireng ketika akhir tahun 1985 sampai awal tahun 1986 para pendekar dari beberapa perguruan bersepakat mengadakan pertemuan di Tebuireng, Jombang. Yang disepuhkan pada saat itu adalah KH Syamsuri Badawi. Pak Durlah yang diutus KH Yusuf Hasyim memfasilitasi rencana pertemuan tersebut.

PKB Kab Tegal

Pertemuan pertama bertempat di Pondok Pesantren Al Masruriyyah kemudian dilanjutkan di lapangan basket belakang perpustakaan atau aula Tebuireng. Pertemuan ini antara lain menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan organisasi pencak silat NU, yang kemudian disampaikan kepada KH Maksum Jauhari (Gus Maksum) di Pondok Pesantren Lirboyo. Pertemuan di Tebuireng tersebut menjadi tonggak bagi pertemuan-pertemuan berikutnya hingga Pagar Nusa eksis sampai sekarang. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Senin, 08 Maret 2010

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan!

Ponorogo, PKB Kab Tegal - Pancasila sebagai jangkar bangsa, keberadaanya begitu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, yang sangat disayangkan, hari ini banyak orang yang tidak mau lagi mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bahkan banyak pula yang memperselisihkanya.

"Ini menjadikan keprihatinan bagi kita" kata KH Amru Al Mutasim saat mengisi sarasehan malam Kesaktian Pancasila yang digelar oleh Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (30/9) malam.

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan!

Kiai Amru mengatakan, perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan Pancasila dari rongrongan pemberontak PKI, saat ini sudah mulai dilupakan oleh generasi muda. Padahal, untuk menegakkan Pancasila dilalui dengan perjuangan yang sangat berat.

"Melihat realita sekarang nilai-nilai Pancasila mulai memudar khususnya di kalangan para remaja," ujar Kiai Amru yang pernah menjadi Ketua IPNU Ponorogo tahun 1958 itu.

PKB Kab Tegal

Oleh karena itu, lanjutnya, para pemuda khususnya kader NU tidak boleh lagi hanya sebatas hafal teks Pancasila, namun harus benar-benar mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. Kader NU, imbuhnya, harus menjadi yang terdepan dalam menjaga dan mengamalkannya, sebab NU sendiri telah menyatakan bahwa Pancasila sebagi bentul final dasar negara, selain UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

PKB Kab Tegal

"Mempertahankan kedaulatan bangsa, dengan menjaga dan melestarikan serta mengamalkan nilai-nilai ajaran Pancasila merupakan tugas dan kewajiban kader penerus bangsa," jelasnya kepada seratusan kader NU yang memadati gedung PCNU Ponorogo itu.

Kiai Amru berharap, melalui semangat hari Kesaktian Pancasila, kader NU harus menjadi kader "ready for us", artinya kader yang siap dalam berbagai kondisi apa pun.

Kiai Amru memetik salah satu kalimat dari mars IPNU "Siapkanlah barisanmu". Yang dimaksud barisan, imbuhnya, adalah kader NU harus menjadi kader yang militan dan multitalenta.

"Harus serba bisa, ada yang ahli dalam pemerintahan, ahli hukum, ahli muballigh, ahli dalam hal lain. Dan yang terpenting kita harus Menjadi kader NU, kader muslim, dan kader bangsa," pintanya. (Zaenal Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal