Dubes Djoko menyampaikan bahwa di tengah himpitan konflik berkepanjangan yang melanda Suriah, KBRI Damaskus terus berupaya mempromosikan Indonesia, salah satunya melalui bahasa Indonesia. Diharapkan melalui kursus ini dapat mengeratkan hubungan antara Indonesia-Suriah terutama pada bidang pendidikan, kebudayaan, penerangan dan pariwisata.
KBRI Damaskus Buka Kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Suriah (Sumber Gambar : Nu Online) |
KBRI Damaskus Buka Kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Suriah
“Bahasa Indonesia tidak hanya dituturkan lebih dari 250 juta manusia,” ujar Dubes Djoko.?“Tetapi juga dapat dimengerti oleh sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand bagian Selatan, Timor Timur, bahkan sebagian Afrika Selatan,” sambungnya.
Angkatan pertama dibagi dua kelas, yaitu kelas pagi dan sore. Kelas sore diikuti WN Suriah yang bekerja sebagai staf di KBRI, sementara kelas pagi diikuti oleh warga Suriah dari luar KBRI. Salah satu peserta yang terlihat cukup antusian adalah calon Kepala Perwakilan Suriah di Jakarta, Ziad Zahruddin.
Ziad Zahruddin dalam kesempatan itu menyampaikan rasa kagum dan kebanggaanya dengan negara Indonesia. Walaupun banyaknya suku bangsa dan bahasa daerah di Indonesia, tetapi masih dapat terus berada dalam satu persatuan, yaitu persatuan Indonesia.?
PKB Kab Tegal
“Saya berjanji akan berbicara dengan Dubes Djoko menggunakan bahasa Indonesia tidak lama lagi,” tutur Ziad Zahruddin.Koordinator kursus bahasa, AM Sidqi mengungkapkan, para peserta memiliki kepentingan besar untuk menguasai bahasa Indonesia karena dalam waktu dekat ini akan bekerja dan belajar di Indonesia.
Para peserta terdiri dari penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Kemristekdikti RI, penerima beasiswa Darmasiswa Kemdikbud RI, akan bekerja di Kedutaan Suriah di Jakarta, dan para staf Suriah di KBRI Damaskus. Pengajar kursus merupakan para staf KBRI Damaskus. Kursus akan berakhir pada 19 Juli mendatang. (Red-Zunus)
Dari Nu Online: nu.or.id