Minggu, 29 November 2009

Ramadhan, Belajar Nyantri

Brebes, PKB Kab Tegal. Sebagai upaya menambah wawasan ilmu agama, Siswa-siswi MTs Al Ikhlas Limbangan Losari Brebes pindah belajarnya di pesantren. Mereka dikirim untuk mendalami lebih jauh tentang agama di pesantren. Dengan harapan siswa mengenal dunia pesantren sekalikus belajar mengaji kitab kuning.

Wakil Kepala Kesiswaan Sayidin SPdI menjelaskan, dari 529 siswa disebar ke 9 pondok pesantren dan Majelis Taklim di wilayah Losari. Kegiatan nyantri berlangsung sejak 25 Juli hingga 9 Agustus 2012. 

Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan, Belajar Nyantri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan, Belajar Nyantri

Pelepasan siswa dilakukan oleh Kepala MTs Al Ikhlas Drs H Muflichun El Masudy. Pelepasan ditandai dengan sholat dhuha berjamaah di Musholah hingga meluber ke lapangan Sekolah. Dalam sambutannya, Muflichun meminta kepada para siswa agar nyantri dengan sepenuh hati. Apalagi dilakukan pada bulan puasa, dipastikan akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan pahala yang berlipat ganda. “Belajarlah dengan sepenuh hati, selagi masih kecil. Niscaya ilmunya akan manfaat dan melekat di sanubari bagai mengukit diatas batu,” pesannya.

PKB Kab Tegal

Tempat nyantri para siswa MTs Al Ikhlas selama 15 hari itu ditempatkan di Majelis Taklim (MT) Al- Athos Lumpur, MT. K Ali Sodiq, MT Sadziliyah, pesantren Hikmah, pesantren Al- Muhajirin, pesantren Al Mumajjad, MT. Al- Ikhlas, pesantren Hidayatul Channan dan MT Al Falah. 

PKB Kab Tegal

Para siswa usai mengikuti kegiatan wajib membuat laporan secara tertulis kepada wali kelas masing-masing yang diketahui para orangnya. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News, Sholawat PKB Kab Tegal

Sabtu, 28 November 2009

Museum Palestina Segera Didirikan

Jakarta, PKB Kab Tegal. Terdapat sekitar 10 juta warga Palestina tersebar di empat penjuru dunia. Generasi Palestina lahir, dibesarkan, dan mereka bahkan berkembang jauh dari tanah air mereka. Sebuah museum baru sekarang dibangun di Palestina untuk menghubungkan persaudaraan Palestina satu sama lain, dengan budaya, sejarah dan masyarakat Palestina modern dan kontemporer. 

Gagasan "The Palestina Museum" dimulai pada tahun 1997, ketika para anggota Dewan Pengawas Asosiasi Kesejahteraan menyadari mereka membutuhkan sebuah museum sejarah modern di Palestina yang didedikasikan untuk melestarikan dan memperingati sejarah Palestina, terutama Nakba 1948. 

Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Museum Palestina Segera Didirikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Museum Palestina Segera Didirikan

Asosiasi Kesejahteraan (WA) adalah sebuah LSM yang didirikan pada tahun 1983 oleh sekelompok tokoh bisnis dan intelektual Palestina untuk melakukan pembangunan dan bantuan kemanusiaan. Mereka bertujuan untuk membantu warga Palestina di Tepi Barat termasuk Jerusalem, Jalur Gaza, Daerah 1948, serta masyarakat Palestina di Lebanon. Pada 11 April 2013, Asosiasi Kesejahteraan telah merayakan ulang tahun ke-30 pendiriannya; juga merayakan upacara peletakan Museum Palestina di Birzeit Township di Ramallah. Kejadian penting ini mendapat liputan luas di media Palestina, Arab dan internasional. 

PKB Kab Tegal

Metamorfosis 

PKB Kab Tegal

Sebuah perubahan konseptual terjadi setelah karena perang intifada kedua yang terjadi pada tahun 2000; hal ini menyebabkan adanya pertimbangan kembali tujuan di balik pendirian museum tersebut. Nama museum kemudian berubah dari "The Palestina Museum of Memory" menjadi "The Museum Palestina," yang mencerminkan pergeseran tujuan utama dari mengingat sejarah untuk mempresentasikan dirinya sebagai lembaga budaya yang bertindak sebagai agen pemberdayaan dan integrasi untuk Palestina di seluruh dunia. 

Misi museum sekarang menjadi "didedikasikan untuk eksplorasi dan pemahaman tentang budaya, sejarah dan masyarakat Palestina dan rakyatnya. Sebagai ruang yang menyatukan campuran inovatif pameran, penelitian, dan program pendidikan, Museum adalah tempat untuk inspirasi, dialog, dan refleksi. Melalui platform digital dan mitra internasional, museum ini ditujukan untuk menghubungkan dengan Palestina dimanapun mereka berada di dunia dan dengan semua mereka yang tertarik di Palestina. 

Bangunan hijau 

Museum ini terletak di antara bukit-bukit dan mengalir teras Birzeit ini. Proyek konstruksi dilakukan dalam dua tahap; pertama akan terdiri dari 3000 meter persegi dan akan mencakup ruang galeri, ampiteater, kafetaria, ruang kelas, taman, kantor dan fasilitas umum; dan biayanya sekitar US $ 15 juta.  

Tahap kedua bertujuan untuk perluasan bangunan museum untuk 9000 meter persegi. Museum ini diharapkan dapat membuka pintu pada musim gugur 2014, menandai selesainya tahap konstruksi pertama. 

Museum unik dibangun dengan konsep hemat energy. Museum Palestina akan bekerja dengan Palestina Green Building Council untuk memastikan bahwa mereka menerapkan dan mematuhi pedoman desain bangunan hijau yang ditetapkan oleh LEED. 

Konsumsi air dan energi di gedung museum akan diminimalkan 23% dengan menggunakan solusi hijau dalam desain dan konstruksi. Menurut Insinyur Badawi Qawasmi, anggota pendiri Dewan, orientasi bangunan museum akan memungkinkan untuk menjaga suhu yang memadai dan nyaman di musim panas dan musim dingin. 

Solusi hijau termasuk mengumpulkan air hujan dari atap bangunan dalam wadah air yang besar untuk digunakan kembali. Energi matahari akan digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan umum, sedangkan air limbah akan disempurnakan dan digunakan kembali untuk mengairi kebun berdasarkan sistem air otomatis yang dikendalikan. Qawasmi juga menambahkan, "Museum bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat yang ideal untuk pengunjung dan staf dengan memperkenalkan metode dan prosedur untuk mengurangi tingkat zat beracun yang ada dalam berbagai jenis cat, karpet dan beton, yang menguap pada suhu tertentu dan mempengaruhi pernapasan dan karena itu kesehatan.” 

Museum lainnya 

Palestina kaya museum; memiliki lebih dari 40 museum di Tepi Barat serta Jalur Gaza. Beberapa agak kecil, dengan fokus pada unsur-unsur etnografi dan arkeologi.

Ada juga beberapa museum Palestina di luar Palestina, termasuk The Palestine Museum di Cape Town, Afrika Selatan, The Museum of Palestina Heritage di Tyre, Lebanon, The Museum of Heritage dan Memori Shatila Camp, Lebanon, The Palestine Museum of Contemporary Art di Teheran , Iran dan Rusia Palestina Museum di Moskow, Rusia. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Kiai PKB Kab Tegal

Jumat, 27 November 2009

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Sleman, PKB Kab Tegal. Kondisi IPNU-IPPNU Sleman hari ? ini cukup menghawatirkan, karena jajaran pengurus untuk periode saat ini mayoritas diisi oleh para pelajar pendatang, bukan pelajar asli Sleman.?

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Sleman Gelar Pendidikan Kader Perintis

Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi IPNU-IPPNU Sleman mengadakan acara Pendidikan Kader Perintis (PKP) untuk seluruh MWC yang ada Kabupaten Sleman.

Demikian disampaikan oleh Biki Uthbek Mubarok, Ketua IPNU Sleman (23/8), menjelang acara Pendidikan Kader Perintis yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 23-25 Agustus 2013.?

PKB Kab Tegal

Acara ini diselenggarakan di SD NU Yogyakarta yang terletak di jalan Jl. Ringroad Barat, Nogotirto, Sleman.

PKB Kab Tegal

Ditanya mengenai tujuan diadakannya acara tersebut, Uthbek, demikian rekan-rekanita akrab memanggilnya, mengungkapkan bahwa agar regenerasi NU tidak macet di tengah jalan.

“IPNU-IPPNU itu kan merupakan sebuah organisasi pengkaderan NU. Bisa dikatakan IPNU-IPPNU adalah cikal bakalnya NU. Kalau pengkaderan IPNU-IPPNU sudah nggak karuan, bagaimana dengan NU ke depannya. Jadi regenerasi di tubuh IPNU-IPPNU jangan mandek di tengah jalan,” ujarnya.

Terkait dengan harapan diadakannya acara tersebut, Ketua IPNU Sleman yang ? sedang menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengungkapkan ada beberapa hal.

“Harapan saya ke depannya dengan diadakannya acara ini, untuk yang pertama adalah agar nantinya kader-kader yang dihasilkan dari acara ini mampu mengawal MWC di masing-masing kecamatan dan bisa mengajak pelajar-pelajar NU di Sleman untuk masuk ke dalam IPNU-IPPNU. Kedua, dengan adanya acara ini semoga menjadi ajang untuk mempertahankan regenerasi di tubuh NU. Ketiga, nantinya diharapakan dari acara ini akan muncul kader-kader unggulan NU untuk memperbaiki SDM NU,” ujarnya panjang lebar.

Dalam acara yang dimulai Jum’at siang sekitar pukul 14.00 WIB, peserta diberikan materi-materi terkait dengan manajemen organisasi, publik manajeman, leadership, analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), konsep bela negara dalam pandangan aswaja, dan strategi dan taktik organisasi. Rencananya, kader-kader tersebut akan secara langsung dilantik oleh KH Nurjamil Dimyati, Ketua PCNU Sleman, Ahad siang.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor : Rokhim

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Olahraga, Pahlawan PKB Kab Tegal

Jumat, 20 November 2009

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

Jakarta, PKB Kab Tegal. Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan akan membentuk kepengurusan transisi Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) jika batasan usia 27 tahun sesuai dengan AD/ART NU dilanggar.

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Akan Bentuk Kepengurusan Transisi Jika Batasan Umur Dilanggar

“Kalau ada anggota yang melanggar, ada klausul pelanggaran. Kita akan ambil alih dengan membentuk kepengurusan transisi,” tegasnya di gedung PBNU, Senin (7/12).?

Ia menyatakan keberadaan seluruh banom di di lingkungan NU tidak terlepas dari induknya. Hal-hal yang sudah diatur di AD/ART tidak dapat dinegasikan di dalam peraturan yang lebih rendah.?

PKB Kab Tegal

“Kalau mereka menganggap soal usia bisa diveto, mereka juga bisa mengganti nama Ikatan Pelajar Nusantara. Itu sudah menjadi organisasi sendiri,” paparnya.?

Ia menyatakan PBNU sudah mengeluarkan edaran. Kepentingan PBNU adalah agar tidak ada overlapping antara banom yang berbasis usia antara IPNU, PMII, dan Ansor. Selama ini interseksi antara badan otonom tersebut terlalu banyak.

PKB Kab Tegal

“Kita sudah banyak kehilangan anak SMP dan SMA yang mengalami disorientasi. Jadi ada urgensi PBNU memandang perlu instrumen banom yang masuk fokus ke pelajar atau sekolah,” katanya.

Bagi kader IPNU yang usianya sudah melebihi batasan maksimal, ia menyarankan untuk bergabung dengan PMII mengingat PMII sudah masuk kembali menjadi banom NU sesuai dengan AD/ART hasil muktamar Jombang.

Sebenarnya, batasan soal usia sudah dijelaskana sebelumnya kepada para pengurus IPNU saat mereka melakukan konsultasi dengan PBNU yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya surat edaran. PBNU dalam hal ini hanya menjalankan amanat AD/ART.

Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga NU dalam ayat e secara jelas menyatakan : ”Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU untuk pelajar dan santri laki-laki Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun sedangkan dalam ayat f menyatakan “Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU untuk pelajar dan santri perempuan Nahdlatul Ulama yang maksimal berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun”.? (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Anti Hoax, Meme Islam PKB Kab Tegal

Minggu, 08 November 2009

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Purwakata, PKB Kab Tegal. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menetapkan jam kerja yang berbeda dengan aturan yang ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jam kerja di Kabupaten Purwakarta itu mengacu pada sunah Rasulullah.

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa, Jam Kerja di Pemkab Purwakarta Ikuti Sunah Rasulullah

Surat Edaran Men PAN dan RB No 03/2016 menetapkan jam kerja bagi pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri selama bulan Ramadan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Namun tidak semua pemerintah daerah mematuhi aturan dalam surat edaran itu. Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu di antaranya. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengumumkan jam kerja selama Ramadan bagi PNS dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB.

PKB Kab Tegal

Menurut Dedi, langkah pemerintah kabupaten ini mengacu pada sunah Rasulullah yang menyebut bahwa setelah menjalankan makan sahur dan salat Subuh seyogianya tidak tidur lagi, tapi segera bersiap menjalani aktivitas seperti biasa. Dedi menegaskan agar aturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta ditaati oleh semua pegawai.

PKB Kab Tegal

"Kultur kita, kan, berbeda. Sudah seharusnya setiap tata aturan birokrasi itu mengacu pada kultur dan tidak boleh digebuk rata. Anda boleh hitung jarak rumah ke kantor. Toh tidak terlalu jauh dan tidak akan terjebak macet. Alasan lain yang harus diperhatikan adalah jangan pernah kita membangun kebiasaan tidur setelah salat Subuh. Selain mengundang penyakit, ini tidak sesuai dengan sunah Rasulullah," kata Dedi dalam rangkaian acara silaturahmi menjelang Ramadan yang dilanjutkan dengan olahraga bersama dengan segenap PNS eselon II, III, dan IV di Taman Maya Datar, Jumat (3/6).

Menurut Bupati, jam kerja yang berakhir pukul 13.30 memberikan ruang bagi pegawai untuk mempersiapkan menu berbuka yang sehat bagi seluruh keluarganya. "Ibadah puasa bagi kami di Purwakarta bukan sekadar ibadah personal, tetapi momentum untuk mendidik semua anggota keluarga kami. Ada ruang waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan itu semua dengan pulang pukul 13.30," ujar Dedi.

Dedi mengimbau kepada semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta agar fokus menjalankan ibadah puasa dan ibadah?ibadah yang lain. Ia menilai seharusnya semua pegawai diliburkan selama bulan Ramadan kecuali pegawai yang berada pada sektor pelayanan publik seperti puskesmas, rumah sakit, dan layanan kependudukan.

?

"Jika semua libur, tentu tidak akan dipusingkan dengan orang?orang yang datang meminta THR ke kantor. Semua fokus berkontemplasi dalam ibadah," ujar Dedi. (Novianty/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 03 November 2009

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

Jakarta, PKB Kab Tegal. Diantara tiga tempat yang mengajukan diri sebagai tempat muktamar NU, yaitu Pesantren Tebuireng Jombang, NTB, dan Medan, KH Said Aqil Siroj masih mempertimbangkan antara Jawa Timur dan Medan. Lebih khusus lagi, ia menginginkan muktamar diselenggarakan di pesantren.

Dalam konteks muktamar untuk syiar, Kiai Said setuju dengan pendapat tersebut bahwa tempat penyelenggaraan muktamar NU harus dibuat merata di seluruh Indonesia, bukan didominasi oleh Jawa Timur yang sudah menyelenggarakan perhelatan tersebut selama 11 kali dari 33 kali muktamar.

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said Inginkan Penyelenggaraan Muktamar di Pesantren

“Idealnya memang ada pemerataan sebagai syiar NU, tapi kita harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, transportasinya, dan dukungan dari pemerintah setempat dan masyarakat,” katanya.

PKB Kab Tegal

Menurutnya, yang paling siap sekarang adalah Jawa Timur sementara NTB, dari sisi transportasi masih kurang dibandingkan dengan Surabaya.

PKB Kab Tegal

“Kalau Sumatra Utara transportasi bagus, tetapi juga masih kita pertimbangkan apakah kondisi disana siap. Daripada nanti muktamar tidak maksimal, lebih baik yang sudah siap di Jawa Timur,” tandasnya.

Meskipun demikian, keputusan akhirnya akan ditentukan setelah melakukan survey terhadap kesiapan masing-masing lokasi.

“Walhasil, rapat akan membikin tim, mereka nantinya yang akan mensurvey. Dulu waktu di Makassar, saya dan Kiai Hafidz Utsman yang berangkat ke sana.”

Di sisi lain, ia juga berharap agar muktamar ke depan diselenggarakan di pesantren sesuai dengan visinya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan NU di pesantren dari rapat pleno, munas dan konbes sampai dengan muktamar.

“Saya ingin ke kembali ke pesantren. Apa pesantren di luar Jawa siap. Nanti kalau dipaksakan kualitas muktamar yang terganggu, lebih baik yang sudah siap,” tegasnya.?

“Saya ingin menyatukan kembali, NU itu pesantren dan pesantren itu NU.” (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pendidikan PKB Kab Tegal