Sabtu, 26 Februari 2011

50 Kiai Jateng Ziarahi Makam Sesepuh NU Wonosobo

Wonosobo, PKB Kab Tegal. Sebagai bentuk penghormatan, sekurangnya 50 kiai asal Jawa Tengah (Jateng) meziarahi makam ulama NU Kabupaten Wonosobo, Syekh KH Asy’ari dan putranya KH Muntaha, yang terletak di Dero, Mojotengah, Wonosobo, Jateng, Ahad (2/6) pagi.

Para peziarah merupakan peserta Diklat Muharrik Masjid se-Jateng yang digelar Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU (Lakpesdam NU) selama tiga hari. Keberangkatan menuju makam dipimpin langsung Ketua Pengurus Pusat LTMNU KH Abdul Manan A Ghani selepas shalat shubuh.

”Tujuan ziarah kali ini adalah untuk meneladani semangat perjuangan ulama terdahulu. Mereka adalah  para muharrik (penggerak) di wilayahnya,” ujar Manan.

50 Kiai Jateng Ziarahi Makam Sesepuh NU Wonosobo (Sumber Gambar : Nu Online)
50 Kiai Jateng Ziarahi Makam Sesepuh NU Wonosobo (Sumber Gambar : Nu Online)

50 Kiai Jateng Ziarahi Makam Sesepuh NU Wonosobo

Syekh Asy’ari merupakan tokoh Wonosobo yang aktif mendidik masyarakat setempat melalui pesantren di Kalibeber, Mojotengah. Di zaman Belanda, ia terpaksa mengungsi sekitar 5 kilometer ke Desa Dero dan wafat di sana. Untuk sampai di tempat itu, peziarah harus melewati dua bukit dengan jalan berkelok dan curam.

Rais Syuriyah PCNU Wonosobo KH Abdul Halim menuturkan, sepeninggal Syekh Asy’ari pesantren ditangani KH Muntaha. Kiai penghafal al-Qur’an ini pernah memimpin jabatan syuriyah dan tanfidziyah PCNU Wonosobo dan Mustasyar PWNU Jateng.

”Beliau juga salah seorang penggagas berdirinya Unsiq (Universitas Sains al-Qur’an) Wonosobo,” imbuh santri KH Muntaha ini.

PKB Kab Tegal

 

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Kyai, Ulama PKB Kab Tegal

Senin, 14 Februari 2011

Mengapa Para Ekstremis Begitu Masif Adakan Propaganda di Dunia Maya?

Jakarta, PKB Kab Tegal. Pengamat terorisme dan radikalisme global Nico Prucha menjelaskan bahwa propaganda ISIS begitu masif di dunia maya. Dia mengungkapkan, ISIS menyebarkan dua video setiap harinya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Interntional Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil) di Gedung JCC Senayan Jakarta, Selasa (10/5).

Mengapa Para Ekstremis Begitu Masif Adakan Propaganda di Dunia Maya? (Sumber Gambar : Nu Online)
Mengapa Para Ekstremis Begitu Masif Adakan Propaganda di Dunia Maya? (Sumber Gambar : Nu Online)

Mengapa Para Ekstremis Begitu Masif Adakan Propaganda di Dunia Maya?

Doktor Universitas Wina Austria ini mengatakan bahwa video-video yang diunggah oleh ISIS 95 persen menggunakan bahasa arab dan selebihnya menggunakan bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan bahasa-bahasa internasional lainnya. ISIS, menurut Nico, menggunakan salah satu hadis Nabi untuk membenarkan apa yang mereka lakukan, yaitu sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Turmudzi: “Keluarkanlah orang-orang musyrik dari jazirah Arab,” tegas Nico.

Bagi Nico, ada dua alasa mengapa ISIS merilis video dan mengunggahnya ke dunia maya. Pertama, mereka ingin memaksa orang non-muslim untuk pindah dari negara Irak dan Suriah. “Mereka memusuhi orang Syi’ah, terutama rafidhah. Mereka (ISIS) menganggap Syiah rofidhoh bukan Islam,” jelasnya.

Kedua, mereka ingin memberitahukan pada dunia bahwa apa yang mereka lakukan itu ada dan didukung oleh Al-Quran, Hadis, dan pendapat para ulama. “Mereka mengunakan dalil-dalil dari Al Quran, Hadis, pendapat ulama, dan fiqih secara umum (di dalam videonya),” terangnya. 

PKB Kab Tegal

“Mereka menamakan ini sebagai fiqih jihad yang benar sebagaimana Hadis Nabi di atas,” lanjut pria yang juga fasih berbahasa Arab ini.

Menurutnya, Barat memiliki pandangan yang berbeda tentang Islam sebelum dan setelah peristiwa 11 September 2001 lalu.

PKB Kab Tegal

“Sebelum peristiwa 11 September, bagaimana pendapat anda tentang agama Islam Arab? Mereka (orang Barat) akan menjawab kalau Islam itu sebuah agama sebagaimana agama Yahudi dan Kristen,” ceritanya. Namun, imbuh Nico, setelah peristiwa 11 September, pandangan Barat tentang Islam berubah dan menjadikan Islam sebagai agama teroris.

“Setelah kejadian-kejadian terorisme yang tersebar di media, jawaban mereka (orang Barat) menjadi berubah,” tandasnya. 

Senada dengan Nico, salah satu pembicara yang lain Laurent Booth menyesalkan berbagai perlakukan diskriminasi yang dilakukan oleh Barat terhadap orang Islam. “Apa yang mereka inginkan dari kita?” ucap adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang telah memeluk Islam ini.

 Laurent yang kini aktif mengampanyekan Islam damai di seluruh dunia ini juga berharap kepada umat Islam yang datang dan menetap di Eropa untuk terus menjaga dan mempertahankan identitasnya sebagai orang Islam. “Di Eropa, kenapa anda harus menghilangkan bahasa anda, harus menghilangkan identitas anda?” kata Laurent.

Lebih lanjut, perempuan yang kini bersuami orang pakistan ini mengajak umat Islam untuk menyuarakan pendapat untuk menghentikan peperangan yang terjadi di Timur Tengah. “Kita harus bicara pada Eropa untuk menghentikan peperangan, karena itu (peperangan) akan melanggengkan ekstrimisme,” tandasnya.

Diskusi sesi ketiga ini dimoderatori oleh Sri Mulyati, dan yang menjadi narasumber adalah Laurent Booth (Inggris), Virginia Gray Henry (Amerika Serikat), dan Nico Prucha (Swiss). (Muchlishon Rochmat/Fathoni) 

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Pahlawan PKB Kab Tegal

Minggu, 13 Februari 2011

Suriah Makin Memburuk, NU Desak Semua Pihak Hentikan Perang

Jakarta, PKB Kab Tegal. Tragedi di Kota Aleppo Suriah yang makin memburuk membuat prihatin warga dunia, termasuk Indonesia. Konflik antara pasukan oposisi dan rezim pemerintah Suriah mengakibatkan ratusan ribu jiwa melayang sia-sia. Pertempuran semakin meruncing ketika beberapa negara Barat ikut campur dan seolah saling unjuk kekuatan militer.

Suriah Makin Memburuk, NU Desak Semua Pihak Hentikan Perang (Sumber Gambar : Nu Online)
Suriah Makin Memburuk, NU Desak Semua Pihak Hentikan Perang (Sumber Gambar : Nu Online)

Suriah Makin Memburuk, NU Desak Semua Pihak Hentikan Perang

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rumadi Ahmad menerangkan, baik dari kelompok oposisi maupun pihak pemerintah, mereka semua sudah gelap mata. Menurutnya, satu-satunya harapan adalah dunia internasional.?

“Tetapi nampaknya, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga kurang punya kekuatan untuk bisa memaksa kelompok-kelompok yang bertikai itu untuk menghentikan pertempurannya,” ujar Rumadi saat ditemui PKB Kab Tegal,? Jumat (16/12).

Dengan kata lain menurut Rumadi, satu-satunya jalan yang bisa digunakan adalah memaksa negara-negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung untuk menghentikan semua aksi perang yang mereka lakukan di Suriah.

PKB Kab Tegal

Dia menjelaskan, sebetulnya yang terjadi di Aleppo itu bukan semata-mata masalah Suriah, tetapi terkait dengan beberapa negara yang ada di balik dua kekuatan, yaitu oposisi dan rezim pemerintah. Jika negara-negara tersebut mau berdialog, berdiskusi, dan melakukan diplomasi, konflik dan perang bisa dihentikan.

“NU sebagai organisasi sosial keagamaan sifatnya hanya bisa memberikan masukan dan seruan serta imbauan. Ia tidak bisa memaksa kekuatan-kekuatan negara-negara yang ada di balik perang. Kecuali mereka mau melakukan diplomasi dan memikirkan warga sipil yang selama ini telah banyak menjadi korban,” jelas Dosen Pascasarjana STAINU Jakarta ini.

Terkait dengan peran ulama di Suriah, tambah dia, itulah salah satu yang menjadi kritik NU bahwa mereka kurang mempunyai pengaruh dan kekuatan di akar untuk bisa meminimalisir akar konflik.?

Kerapnya negara-negara luar yang ikut campur dalam konflik di Timur Tengah, Rumadi menjelaskan bahwa tidak ada konflik yang semata-mata persoalan internal selama ini. Bahkan kelompok-kelompok yang berkonflik itu membutuhkan dukungan dari negara luar.?

PKB Kab Tegal

“Secara tidak langsung, mereka sendiri yang mengundang negara-negra Barat untuk mendukung dan memback-up kekuatan-kekuatan di internal negara tersebut itu,” ucap peneliti senior The Wahid Institute itu.

Jika bentuk dukungan negara-negara Barat dalam rangka mewujudkan diplomasi yang baik untuk mengentikan konflik, menurutnya itu justru bagus. Tetapi yang terjadi selama ini sebaliknya. Ditambah isu-isu sektarianisme seperti Sunni dan Syiah yang terus digodok sehingga seolah akar konflik adalah dua kelompok agama itu, padahal selama ini tragedi yang terjadi merupakan kepentingan politik semata.

Rumadi menegaskan, Indonesia harus belajar dari situasi tersebut karena sekarang ini jika tidak diwaspadai bukan tidak mungkin Indonesia juga terseret pada kondisi pilu yang terjadi di Suriah itu.?

“Saat ini mulai banyak orang atau kelompok yang mempersoalkan antara Islam dan kebangsaan dan mulai banyak orang yang mempersoalkan Pancasila. Padahal dasar negara tersebut selama terbukti menjadi perekat kita sebagai bangsa yang majemuk. Nilai-nilai fundamental dalam Pancasila dan pilar-pilar lain harus terus dipertahankan oleh semua elemen bangsa,” tandas Rumadi. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Halaqoh PKB Kab Tegal

Kamis, 10 Februari 2011

Muslim NTT Bangun Toleransi Lewat Ramadhan

Kota Kupang, PKB Kab Tegal. Selain mendorong peningkatan ketakwaan, puasa Ramadhan mengajarkan umat Islam untuk membangun persatuan dan persaudaraan kemanusiaan. Ibadah puasa menitipkan pelajaran saling menghargai sesama kepada umat Islam tanpa melihat asal usul masing-masing.

Muslim NTT Bangun Toleransi Lewat Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslim NTT Bangun Toleransi Lewat Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslim NTT Bangun Toleransi Lewat Ramadhan

Dalam acara buka puasa bersama di aula kediaman Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Senin (14/7), ustadz Muhammad Camuda dalam taushiyahnya mengajak umat Islam NTT untuk bersatu meningkatkan keimanan.

“Keimanan dalam Islam mencakup keyakinan kepada rukun Iman dan menjaga kepercayaan terhadap sesama. Di sini letak substansi puasa. Muslim dan nonmuslim perlu perlu mempererat tali persaudaraan dengan menjunjung tinggi nilai toleransi,” kata ustadz Camuda di hadapan ratusan hadirin dari kalangan NU dan sejumlah ormas Islam lainnya.

PKB Kab Tegal

Persaudaraan, lanjut ustadz Camuda, tidak mengenal agama, suku, dan budaya. Kalau rasa persaudaraan terbangun, maka satu sama lain akan saling melindungi.

“Contoh, kita tidak perlu memagar rumah dengan tembok yang setingi-tingginya. Kita cukup memagarnya dengan kebaikan. Jika kita baik terhadap sesama, maka tetangga kita dan orang lain yang akan menjaga rumah dan lingkungan kita,” tandas Camuda.

PKB Kab Tegal

Wakil Gubernur NTT Beni Litel Noni dalam sambutannya membenarkan taushiyah agama Camudi. Bulan puasa bagi umat Islam NTT, menurut Beni, bulan penuh berkah.

“Puasa yang penuh hikmah ini harus dijadikan kesempatan agar kita saling menjaga suka cita di antara kita. Buka puasa bersama ini mencerminkan kita saling mengedepankan nilai toleransi antarkelompok beragama dan antarumat beragama yang ada di NTT,” tutup Beni. (Ajhar Jowe/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional, Doa PKB Kab Tegal