Jumat, 22 Juli 2011

GP Ansor Jateng Ingatkan Konfercab Harus Tepat Waktu

Semarang, PKB Kab Tegal. Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah mengingatkan kepada semua cabang yang masa kepengurusannya sudah habis untuk menggelar konferensi dan pemilihan ketua baru. Imbauan ini disampaikan demi menegakkan peraturan dan keberlangsungan organisasi.

Hal itu dikatakan oleh Ketua PW GP Ansor Jateng H Ichwanuddin melalui asisten bidang informasi dan komunikasi, Muchtar Mamun di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12). Menurutnya, seruan ini juga sesuai dengan intruksi Pimpinan Pusat GP Ansor.

GP Ansor Jateng Ingatkan Konfercab Harus Tepat Waktu (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jateng Ingatkan Konfercab Harus Tepat Waktu (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jateng Ingatkan Konfercab Harus Tepat Waktu

Muchtar menyebut tiga cabang di Jawa Tengah yang mesti segera menggelar konferensi cabang (konfercab). Ketiga cabang tersebut adalah PC GP Ansor Kabupaten Rembang, PC GP Ansor Kabupaten Pati, dan PC GP Ansor Kabupaten Magelang.

PKB Kab Tegal

Meski demikian, Muchtar mengatakan peringatan ini berlaku untuk semua cabang ketika masa khidmah telah usai. Ia berharap konferensi dan reorganisasi berjalan tepat waktu. (Ahmad Asmui/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal

PKB Kab Tegal Quote PKB Kab Tegal

Selasa, 19 Juli 2011

ISNU Dukung Tokoh NU Jadi Capres

Jakarta, PKB Kab Tegal. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ? Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mendukung tokoh NU menjadi capres dalam pilpres 2014 mendatang, dalam rangka mengawal pluralismne bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, ? UUD NRI 1945, dan NKRI.?

Hal itu penting di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara yang makin memunculkan komunalisme, eksklusifisme, terorisme dan simbol-simbol lain yang mengatasnamakan agama. Ini menunjukkan bahwa kondisi bangsa ini masih jauh dari cita-cita nasional sebagaimana didambakan pendiri bangsa ini atau founding fathers.

ISNU Dukung Tokoh NU Jadi Capres (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU Dukung Tokoh NU Jadi Capres (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU Dukung Tokoh NU Jadi Capres

“ISNU memang tak berurusan dengan Capres, namun kalau ditanya tokoh NU tentu banyak yang mampu memimpin negara ini. ISNU juga tak berurusan dengan Capres tua-muda, yang penting mampu memenej, mengelola dan memajukan Indonesia yang besar ini. Tapi, ISNU tak bisa menyebut nama-nama siapa yang layak menjadi Capres? ISNU hanya akan merumuskan kriteria-kriteria kepemimpinan nasional,” tandas Ali Masykur pada wartawan di Jakarta, Rabu (27/2). Ali Masykur didampingi Sekjen M Kholid Syairozi dan pengurus ISNU yang lain.

PKB Kab Tegal

Perumusan kepemimpinan nasional tersebut akan dikaji ISNU dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang berlangsung pada 28 Februari – 1 Maret 2013 di Semarang, Jawa Tengah. Rapimnas itu akan dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan akan hadir memberikan sumbangan pemikiran antara lain Wakil Ketua Umum PBNU H Said As’ad Ali, Ketua MK Mahfudh MD, Mendikbud M. Nuh, Ketua DPR RI Marzuki Ali, dan lain-lain.

Setidaknya kata Ali Masykur, di tengah kehidupan politik yang carut-marut, transaksional, dan berbiaya tinggi, pertumbuhan ekonomian juga tidak diikuti peningkatan kesejahteraan rakyat, malah kemiskinan terus bertambah. ?

PKB Kab Tegal

“Pendapatan per kapita atau PDB memang naik menjadi rata-rata 3.000 dollar AS per tahun, tapi kenaikan ini disumbang oleh 20 persen pemilik modal yang menguasai 48 % kekayaan nasional, sedangkan lapisan bawah hanya menguasai 16 % kekayaan nasional. Artinya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh kelompok lapisan menengah ke atas,” ujarnya.

Ditambah lagi hukum yang masih bermasalah, baik di tingkat struktur, substansi, maupun kultur, sehingga negara ini belum mempunyai institusi penegak hukum yang berwibawa. ? Dengan banyaknya kasus mafia peradilan dan korupsi yang melibatkan oknum kepolisian, kejaksaan, hakim, dan pengacara, maka presiden atau pemimpin nasional mendatang harus mempu menangani semua pekerjaan rumah tersebut. ?

“Karenanya, ISNU tergerak untuk mengambil peran dengan bidang dan kompetensinya dalam proses berbangsa dan bernegara melalui Rapimnas ini,” tambah Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini meyakinkan.

Menurut Ali Masykur, reformasi memang menghasilkan kemajuan demokratisasi politik dengan menjamurnya parpol, penyelenggara pemilu, dan pemilukada secara langsung, penguatan kewenangan parlemen dan demokratisasi lokal melalui otonomi daerah. Namun, pelembagaan demokrasi di Indonesia itu telah didekte kekuatan modal dan uang, di mana partai menjadi instrumen perburuan untuk mengeruk sumber-sumber keuangan negara.?

“DPR menjadi ajang transaksi kebijakan melalui proses legislasi yang mengangkangi jiwa konstitusi, dan pemilu menjadi transakional, maka pemimpin mendatang harus mampu menangani carut-marutnya republik ini,” pungkas Ali Masykur.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Munif Arpas

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ulama, Berita, Pahlawan PKB Kab Tegal

Selasa, 12 Juli 2011

Luthfi Abdul Hadi: Berita di Harian Bangsa Bukan Cerminan Pendapat Saya

Jakarta, PKB Kab Tegal. Jagat dunia maya dan media sosial dikejutkan dengan berita di Harian Bangsa, 27 Desember 2016 yang berbasis di Surabaya memuat berita tidak benar tentang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.?

Pasalnya, Kiai Said dituduh menjadi makelar tanah di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur yang akan dibangun seminari.

Luthfi Abdul Hadi: Berita di Harian Bangsa Bukan Cerminan Pendapat Saya (Sumber Gambar : Nu Online)
Luthfi Abdul Hadi: Berita di Harian Bangsa Bukan Cerminan Pendapat Saya (Sumber Gambar : Nu Online)

Luthfi Abdul Hadi: Berita di Harian Bangsa Bukan Cerminan Pendapat Saya

Berita di Harian Bangsa tersebut menjadi headline dengan judul: KH Luthfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam, Sadis, Ayo Sumpah Li’an Kalau Berani dengan mencantumkan judul prefiks Keluarga Korban Kasus Tanah yang Dijual ke Gereja Akhirnya Bicara.?

(Baca: Seribu Persen Bohong Kiai Said Makelari Tanah di Malang)?

PKB Kab Tegal

Narasumber yang dikutip Harian Bangsa, KH Luthfi Abdul Hadi, Jumat (13/1) melalui surat pernyataannya secara tegas mengakui bersalah dan meminta maaf kepada Kiai Said.

Ia juga menyatakan bahwa berita di Harian Bangsa tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan pendapatnya.

"Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apa yang selama ini saya sampaikan mengenai KH Said Aqil Siroj adalah berdasarkan testimoni yang tidak benar. Oleh karenanya dengan kejadian ini, dengan tulus saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada KH Said Aqil Siroj," tulis Luthfi dalam pernyataan surat bermaterai.

(Baca: Luthfi Abdul Hadi Akui Bersalah Kaitkan Kiai Said dengan Penjualan Tanah di Malang)?

“Adapun mengenai berita di HARIAN BANGSA adalah tidak sepenuhnya mencerminkan pendapat saya, dan tidak pernah dikonfirmasi sebelum diberitakan kepada saya," terang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan Malang ini. (Fathoni)

PKB Kab Tegal

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Sejarah, Kyai PKB Kab Tegal