Seluruh pengurus DKM se-Kecamatan Jatinangor yang berjumlah sebanyak 50 orang berkumpul di Mesjid Pondok Pesantren Al-Falah untuk mendapatkan materi tentang muharrik masjid.
Mesjid Sebagai Pusat Gerakan Aqidah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online) |
Mesjid Sebagai Pusat Gerakan Aqidah Aswaja
Ketua LTMNU Kabupaten Sumedang Ust. Eman Sulaeman mengatakan bahwa pelatihan Muharrik Mesjid Nahdlatul Ulama ini menjadi program utama Pengurus LTMNU kabupaten Sumedang. Tujuan utamanya yaitu membentengi masjid-mesjid Nahdlatul Ulama dari rongrongan paham-paham radikal di luar paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.?Selain itu ingin menyampaikan tentang pentingnya Kegiatan Muharrik Mesjid demi terciptanya pengurus masjid yang paham betul terhadap kegiatan-kegiatan tamir mesjid ala Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
PKB Kab Tegal
Dalam kesempatan itu hadir pula Wakil Rais PCNU Sumedang Kiai Ade Gaos. Ia memaparkan secara detail dan terperinci materi tentang Ke-Aswaja-an ala Nahdlatul Ulama.?Ia juga mengutip pepatah Arab, "Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir". Selain itu Kiai Ade Gaos juga membangkitkan semangat juang dan kecintaan warga Nahdliyin di daerah Jatinangor terhadap Nahdlatul Ulama dengan menyampaikan pepatah bijak Kiai Asad: "Jadikanlah NU itu sebagai istrimu yang engkau nafkahi, bukan sebagai suami yang engkau jadikan sebagai pemberi nafkah".
Selanjutnya untuk terciptanya warga Nahdliyin yang aman sejahtera, Kiai Ade Gaos mengajak warga untuk bersama-sama membesarkan Nahdlatul Ulama khususnya di daerah Kabupaten Sumedang.?
PKB Kab Tegal
Ketua LTMNU Kabupaten Sumedang sempat pula mengutip kata-kata bijak salah satu Kiai NU "Bangsa yang paling celaka adalah bangsa yang tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri, lebih-lebih umat yang tidak mengetahui sejarah agamanya sendiri" (Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya). (Dede Rohmat Apandi/Mukafi Niam)Dari Nu Online: nu.or.id
PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal