Kamis, 29 Juli 2010

Maroko Kembali Luluskan Doktor di Bidang Fiqih

Meknes, PKB Kab Tegal. Setelah hampir sepekan yang lalu salah seorang pelajar Indonesia mendapat predikat Summa Cum Laude (Musyarraf Jiddan) di Universitas Moulay Ismail, Meknes, Maroko, pada Rabu (26/12/12) kemarin giliran Badrul Munir M. Yusuf Nafi asal Nanggroe Aceh Darussalam juga mendapat predikat tersebut di universitas yang sama.

Anugerah tersebut, ia dapatkan setelah berhasil mempertahankan sidang disertasinya di bidang fikih yang berjudul “Qaaidah Dar’ul Mafaasid Muqoddamun Ala Jalbil Masholih wa Tathbiqotuha al-Fiqhiyyah: Dirosah Nadhoriyyah Watathbiqiyyah Ala Dloui As-syariah” (Kaidah Fiqih “Mencegah Kerusakan, Lebih Utama daripada Mengambil Kemaslahatan”: Studi Teori dan Aplikasi Fiqih Maqashid Syarah).

Maroko Kembali Luluskan Doktor di Bidang Fiqih (Sumber Gambar : Nu Online)
Maroko Kembali Luluskan Doktor di Bidang Fiqih (Sumber Gambar : Nu Online)

Maroko Kembali Luluskan Doktor di Bidang Fiqih

Sidang yang berlangsung di Auditorium Az-ziyani, Fakultas Sastra dan Humaniora ini, di hadiri oleh Duta Besar Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja, sejumlah perwakilan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, civitas akademika Universitas Moulay Ismail dan mahasiswa Maroko di Fakultas Adab dan HUmaniora Meknes.

PKB Kab Tegal

Kehadiran Dubes RI Tosari Widjaja mendapatkan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Meknes dan tim penguji. Hal ini menunjukan besarnya perhatian dan dukungan Dubes RI Tosari Widjaja terhadap mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Maroko.?

Dalam sidang disertasinya, Badrul Munir harus berhadapan dengan lima doktor Maroko yang kompeten di bidang masing-masing. Mereka adalah Dr. Moulay Omar Binhammad (ketua), Prof Dr. Abdul Hamid Achaj (Pembimbing/Rapporteur), Prof Dr Hasan Al-Alami (anggota), Prof Dr Abdul Majid (anggota) dan Prof Dr Basidi Lamrani Alawi (anggota).

PKB Kab Tegal

Sidang tersebut berjalan lancar dan sekses serta mendapatkan apresiasi luar biasa. “Tim penguji memuji promovendus yang mampu menguraikan secara sistematis syarat penerapan kaidah terhadap berbagai problematika fiqih kontemporer ditinjau dari sudut pandang maqasihid syariah," kata Kuntoro salah pelajar Indonesia yang menghadiri sidang tersebut.

Dalam disertasinya Ia memaparkan antara lain berbagai aspek teoritis tentang kaidah, syarat-syarat penerapan kaidah, memilih dan menimbang maslahah dan mafsadah yang saling bertentangan yang disertai aplikasi oleh ulama dahulu dan terapannya terhadap permasalahannya terkini baik ibadat, muamalat; kasus medis kontemporer maupun kasus ijtihad fiqih lainnya. Ujar Kuntoro.?

Dengan diraihnya predikat Musyarraf Jiddan (Summa Cumlaude), Duta Besar Tosari Widjaja beserta para Home Staff dan Local staff, Anggota PPI Maroko, dan masyarakat Indonesia yang berada di Maroko memberikan apresiasi yang luar biasa atas prestasi yang di raih oleh Badrul Munir.

Dalam kesempatan ini Dubes berharap semoga ilmu yang diraih mampu memberikan manfaat yang untuk kemajuan agama serta tanah air tercinta Indonesia.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Kusnadi El-Ghezwa?

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Warta PKB Kab Tegal

Selasa, 20 Juli 2010

Civitas Akademika UIN Bandung Gelar Shalat Ghaib

Bandung, PKB Kab Tegal. Atas wafatnya sang Ahli Fikih Modern civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati melaksanakan shalat ghaib untuk KH Sahal Mahfudh di Masjid Iqomah UIN SGD Bandung, Jum’at(24/01).

Civitas Akademika UIN Bandung Gelar Shalat Ghaib (Sumber Gambar : Nu Online)
Civitas Akademika UIN Bandung Gelar Shalat Ghaib (Sumber Gambar : Nu Online)

Civitas Akademika UIN Bandung Gelar Shalat Ghaib

Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan mengikuti shalat ghaib yang langsung dipimpin oleh guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr Rosihon Anwar, MAg ? yang juga dekan Fakultas Usuluddin, shalat ghaib ini dilaksanakan setelah shalat Jum’at.

Menurut ketua DKM Masjid Iqomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bahrun Rifai mengatakan bahwa dirinya sangat kehilangan sosok ulama ahli fiqih, sosok yang humanis dan tak membeda – bedakan golongan maupun jabatan.

PKB Kab Tegal

“Kehilangan dengan sosok tersebut, karena dia (Kiai Sahal) ahli dalam fikih baik itu fikih muamalah, munakahat dan lain sebagainya,” ujar Bahrun yang juga menjabat sebagai Rais Majelis Wali Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Panyileukan Kota Bandung.?

Kiai Sahal, lanjutnya adalah seorang yang mempunyai sosok yang teguh pada pendirian, akhlaknya patut menjadi contoh bagi warga Nahdlatul Ulama khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia

PKB Kab Tegal

“Beliau sosok yang teguh pendirian, akhlaknya menjadi contoh, dan merakyat,” tukas dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (bakti habibie/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Ubudiyah, Pahlawan PKB Kab Tegal

Rabu, 07 Juli 2010

NU Temanggung Dorong Media dan Akademisi Kampanyekan Islam Nusantara di Berbagai Kanal

Temanggung, PKB Kab Tegal

Menyadari pentingnya peranan media dalam efektivitas penyampaian berita, wacana, gagasan dan informasi, ? PCNU Temanggung bekerja sama dengan Radio Santika FM, STAINU Temanggung, dan PC IPNU-IPPNU Temanggung menggelar seminar penguatan media bertajuk Peran Media dan Civitas Akademika dalam Pengejawantahan Islam Nusantara, Kamis (21/4).

Seminar yang dihelat di aula kampus STAINU Temanggung dan menghadirkan narasumber ? tunggal, Asep Cuantoro dari KPID Jawa Tengah ini merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Harlah ke-93 NU dan ulang tahun ke-2 Radio NU, Santika FM.

NU Temanggung Dorong Media dan Akademisi Kampanyekan Islam Nusantara di Berbagai Kanal (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Temanggung Dorong Media dan Akademisi Kampanyekan Islam Nusantara di Berbagai Kanal (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Temanggung Dorong Media dan Akademisi Kampanyekan Islam Nusantara di Berbagai Kanal

Dalam kesempatan ini, Asep Cuantoro secara umum memaparkan materi tentang media dakwah dan berdakwah di media. Namun bagian yang kedua itulah yang lebih banyak dia eksplorasi lebih detil.

Menurut mantan aktivis PW IPNU Jawa Tengah ini, media dakwah kini makin luas dan beragam. Dakwah selain lewat media konvensional seperti ceramah, bisa pula melalui berbagai kanal media yaitu radio, televisi, twitter, facebook, blog, dan media sosial lainnya. Intinya media yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi dakwah. Dan media yang berbasis online itulah saat ini yang lebih efektif.

PKB Kab Tegal

"Dakwah di media hari ini sangat efektif. Mengampanyekan apapun cukup efektif melalui media. Sekarang ini informasi dari media konvensional maupun situs berita online kalah cepat dengan berita yang diperoleh dari media sosial," kata Asep

Hari ini, lanjut asep, kita dijejali dengan media yang sangat banyak, juga dijejali informasi berjibun segala rupa. Itulah kekuatan media.

Pria yang pernah berkiprah di PMII Jawa Tengah ini menilai bahwa selama ini perhatian kalangan NU akan pentingnya penggunaan media online dalam mengekspos dan mempublikasikan kajian-kajian Islam Nusantara misalnya, masih tergolong rendah. Dalam hal ini orang NU Masih kalah dengan apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompo fundamentalis. Orang NU masih saja gandrung berdakwah dengan media oral atau ceramah. Padahal sudah jamak diketahui bahwa media ceramah ini terdapat banyak kelemahannya lebih-lebih pada masa sekarang.

"Sikap yang keliru bila kita hanya berteriak menyalahkan media-media yang dipunyai orang Wahabi misalnya, karena mereka memiliki banyak media yang beragam itu sudah secara legal," ujar Asep.

Maka dia mengimbau agar NU perlu mengimbanginya dengan media serupa yang juga legal. Karena dalam mengenalkan suatu ajaran dan misi tertentu ibaratnya seperti ? warung yang menyediakan makanan yang menarik. Supaya gagasan Islam Nusantara bisa disajikan secara menarik dan diminati orang, maka menggunakan media online menjadi begitu urgen.

PKB Kab Tegal

Selanjutnya Asep menyatakan, kalangan NU supaya ebih masif lagi berdakwah lewat media sosial. Begitu pula pengajian-pengajian para kiai NU mulai tingkat MWCNU harus direkam kemudian diunggah di Youtube agar bisa diakses lebih luas.

Seminar yang diikuti dengan cukup antisias oleh ratusan peserta ini makin hidup ketika sesi diskusi. Menjawab pertanyaan peserta, ? Asep mengingatkan bahwasanya media itu selain memuat kepentingan bisnis dan politik, di dalamnya tidak lepas pula memiliki agenda kepentingan moral dan agama. Maka NU dengan berbagai media yang sudah dimilikinya supaya gencar pula mengampanyekan di antaranya ajaran Islam Nusantaranya. ?

Dia menegaskan bahwa saat ini konglomerasi media, yaitu kepemilikan berbagai jenis media yang tersentral hanya pada segelintir nama memang menjadi PR bersama. ? Menurutnya semestinya yang mampu mengatasi bahaya yang ditimbulkan dari konglomerasi media ? adalah ketegasan pemerintah dan DPR. Karena otoritas yang mengatur masalah itu ada pada pemerintah.?

"Secara global, ranah peran KPI hanya mengawasi program siaran yang berjalan. Mana yang layak dan mana yang tidak layak, untuk menjaga martabat dan akhlak anak bangsa supaya tidak rusak," pungkasnya. (M. Haromain/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Hikmah, Lomba PKB Kab Tegal