Rabu, 17 November 2004

Usul Penyeragaman Lebaran NU dan Muhammadiyah, Respon Pak Hasyim Ini Bikin Tertawa

Jakarta, PKB Kab Tegal - Perbedaan furuiyyah antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan persoalan klasik yang sampai hari ini masih terus terjadi. Salah satu perbedaan tersebut biasanya terjadi dalam hal penetapan hari raya.

Pada acara peluncuran buku Takziyah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi di Aula KH A Dahlan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4) malam, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin sempat menyinggung perbedaan penetapan hari raya antara NU dan Muhammadiyah.

Usul Penyeragaman Lebaran NU dan Muhammadiyah, Respon Pak Hasyim Ini Bikin Tertawa (Sumber Gambar : Nu Online)
Usul Penyeragaman Lebaran NU dan Muhammadiyah, Respon Pak Hasyim Ini Bikin Tertawa (Sumber Gambar : Nu Online)

Usul Penyeragaman Lebaran NU dan Muhammadiyah, Respon Pak Hasyim Ini Bikin Tertawa

Dalam testimoninya, Din Syamsuddin mengungkapkan tentang perbedaan penetapan hari raya pada tahun 2007 antara NU dan Muhammadiyah. Pada tahun itu, NU dipimpin KH Hasyim Muzadi, dan Muhammadiyah dipimpin Din Syamsuddin.

PKB Kab Tegal

Menurut Din, saat itu Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengundang dirinya dan Pak Hasyim untuk membicarakan derajat dalam penentuan hari raya dengan tujuan agar bisa merayakan hari raya pada waktu yang sama.

Muhammadiyah yang pada waktu itu sudah menetapkan hari raya dengan setengah derajat, kemudian diminta Jusuf Kalla untuk menaikkan, “Gimana kalau Muhammadiyah naik sedikit derajatnya, Pak Hasyim (juga gimana) kalau NU turun derajatnya, sehingga bertemu?” kata Din Syamsuddin menirukan permintaan Jusuf Kalla.

Tapi saat itu, kata Din Syamsuddin, baik dirinya maupun Pak Hasyim menolak. Pak Hasyim menolak dengan alasan bahwa putusan penetapan hari raya bukan putusan PBNU. Kapasitasnya sebagai Ketua Umum PBNU, menurut Pak Hasyim, tidak cukup kuat untuk mengubah putusan karena itu putusan Lajnah Falakiyyah PBNU. Begitupun Din Syamsuddin. Ia menolak dengan alasan penetapan tersebut putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah.

PKB Kab Tegal

Tapi di luar, kata Din Syamsuddin, Pak Hasyim sempat mengomentari permintaan Jusuf Kalla, “Inilah kalau madzhab Yusufi, madzhab Yusuf Kalla,” ujar Din Syamsuddin diikuti tawa hadirin. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal AlaNu PKB Kab Tegal

Senin, 06 September 2004

Venezuela Dukung Kerjasama Energi

Caracas, PKB Kab Tegal. Sebagai negara exportir minyak keempat terbesar di dunia, Venezuela, Rabu (21/3), sepakat melakukan kerjasama dengan Trinidad dan Tobago dalam bidang energi. Kerjasama ini dimaksudkan untuk menyatukan cadangan gas di wilayah perbatasan di antara negara-negara tetangga.

Perdana Menteri Trinidad Patrick Manning dan Presiden Venezuela Hugo Chaves kemarin menandatangani kerjasama terkait dengan penggunaan ladang hydrocarbon.

Venezuela Dukung Kerjasama Energi (Sumber Gambar : Nu Online)
Venezuela Dukung Kerjasama Energi (Sumber Gambar : Nu Online)

Venezuela Dukung Kerjasama Energi

Perjanjian Unifikasi itu menetapkan sejumlah prinsip penyatuan seluruh ladang di luar batas kedua negara dan menggunakan seluruh hydrocarbon yang ada termasuk minyak, gas alam kental, dan cairan yang disadat dari gas.

PKB Kab Tegal

Adapun untuk manfaat dan biaya akan didistribusikan menurut persentase partisipasi masing-masing negara dalam ladang-ladang (minyak) guna menjamin kebijakan-kebijakan nasional untuk pembangunan kedua negara.

PKB Kab Tegal

Kerjasama energi kedua negara ini adalah untuk menjadikan negara Karibia masuk dalam Organisasi Negara-Negara Penghasil dan Pengekspor Gas di Amerika Selatan, sebuah organisasi yang melibatkan Venezuela, Argentina, dan Bolivia.

Dalam pernyataannya, Chaves mengatakan bahwa Trinidad dan Tobago selain memiliki cadangan gas yang besar, negara ini juga dinilai memiliki kemajuan yang luar biasa dalam mengembangkan hyrocarbon dan kemampuannya untuk mempromosikan ke pasar. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Khutbah, Makam PKB Kab Tegal

Rabu, 25 Agustus 2004

Mahasiswa Staimafa Pati Adakan Safari Dakwah di Tanah Jambi

Pati, PKB Kab Tegal. Sebagai kampus riset berbasis nilai-nilai pesantren, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (Staimafa) mengadakan safari dakwah di Desa Bungo Antoi Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, Rabu (3/6).

Kegiatan safari dakwah ini merupakan wujud pengabdian mahasiswa Staimafa di masyarakat untuk mengembangkan potensi, skill dan memberikan kreatifitas dalam bidang pendidikan maupun di bidang lainnya. 

Mahasiswa Staimafa Pati Adakan Safari Dakwah di Tanah Jambi (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Staimafa Pati Adakan Safari Dakwah di Tanah Jambi (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Staimafa Pati Adakan Safari Dakwah di Tanah Jambi

Selama mengikuti safari dakwah yang dimulai pada tanggal 25 Mei sampai 3 Juni 2015, mahasiswa Staimafa turut aktif dalam memberikan pendampingan dalam bentuk pelatihan baca tulis Al-Qur’an, khotmil Qur’an serta di akhiri dengan mengadakan pengajian sekaligus memperingati Haul KH Abdullah Salam.

PKB Kab Tegal

“Safari dakwah kali ini berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun ini tujuannya adalah untuk syiar Islam di luar pulau Jawa yakni di Provinsi Jambi. Hal ini, di karenakan untuk membangun ukhuwah islamiyah serta membangun relasi,” terang Siswanto, salah satu mahasiswa Staimafa. 

Selain itu, tambahnya, dengan diadakannya safari dakwah di provinsi Jambi juga untuk memberikan wawasan pengetahuan kepada mahasiswa sebagai cikal bekal sebelum terjun di masyarakat serta untuk syiar agama.

PKB Kab Tegal

Sementara itu, menurut Bapak Slamet Mustari, selaku tokoh masyarakat di Desa Bungo Antoi Provinsi Jambi menjelaskan, bahwa dengan adanya safari dakwah yang diselenggerakan oleh civitas akademik mahasiswa Staimafa memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat. 

“Karena selama ini masyarakat belum banyak yang mengenal tentang baca tulis Al-Qur’an dengan baik serta pengetahuan di sektor agama. Dengan diadakannya safari dakwah ini, pihaknya sangat berterimakasih, karena sangat membantu sekali dalam memerangi angka buta huruf,” jelasnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Nahdlatul Ulama, Sejarah, Syariah PKB Kab Tegal