Rabu, 07 Maret 2007

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres

Kendal, PKB Kab Tegal. Lembaga Bahtsul Masail (LBM) bekerja sama dengan Rabithah Maahid Islamiyyah cabang Kendal mengadakan pelatihan Bahstul Masail. Kegiatan ini merupakan rutinan yang diadakan untuk menumbuhkan tunas baru calon penerus kader NU.

Kegiatan yang dilaksanakan di komplek pondok pesantren Asrama Pendidikan Islam Kauman (APIK) Kaliwungu Sabtu (14/2) tersebut diikuti peserta dari perwakilan pondok pesantren dan perwakilan Majelis Wilayah Cabang NU Kendal.

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahtsul Masail Harus Laras, Lurus, dan Leres

KH Ahsin Noor, perwakilan dari panitia, mengatakan, bahtsul masail menjadi ciri khusus dari Nahdlatul Ulama, namun ia mengingatkan kepada peserta supaya mementingkan umat dari pendapat ego pribadi.

PKB Kab Tegal

"Semangat LBM yang menggebu-gebu ingin mengadakan bahtsul masail harus bisa laras, lurus dan leres (bener). Sementara kadang semangat ingin menang sendiri masih ada. Untuk kepentingan jamiyyah, ego individual perlu disisihkan terlebih dahulu sehingga bisa menghasilkan mashlahatul ammah,” pintanya.

KH M Sholahuddin Ubaidillah, perwakilan shohibul mahad, mengapresiasi penuh akan pelatihan seperti ini. Gus Sholah, panggilan akrabnya, memberikan istilah tersendiri yaitu fahmul masail terhadap bahtsul masail karena pada dasarnya peserta ingin mengetahui akar sebuah permasalahan.

PKB Kab Tegal

Kemudian, sambung dia, kita cari solusinya. Karena bersama-sama, maka kegiatan tersebut diistilahkan dengan bahtsul masail. “Bila dikaitkan dengan hukum positif negara agak kaku untuk diterapkan, namun fikih lebih fleksibel untuk ditarik-tarik,” katanya berpendapat.

Sedangkan ketua PCNU KH Muhammad Danial Royyan mengingatkan peserta untuk selalu menggunakan koridor Ahlussunnah wal-Jamaah dalam berbahtsul masail.

“Kita juga harus menyeleksi makhad yang kita ambil dari internet misalnya. Tidak semua konten bisa kita ambil apalagi dari ulama Wahabi. Seperti Yusuf Al-Qardhawi dan Abdul Qadir Audah bisa kita gunakan sebagai rujukan,” ungkapnya.

Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, pertama setelah dhuhur, diisi KH Azizi Hasbullah (PW LBM Jawa Timur) dengan materi "Pengenalan Metode Bahtsul Masail Diniyyah". sedangkan sesi kedua setelah ashar diisi sesepuh dari kalangan masyayikh cabang Kendal sendiri dengan materi "Kedudukan Maroji dalam Bahtsul Masail". (M. Zulfa/Abullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Quote, Pendidikan PKB Kab Tegal