Kamis, 18 Maret 2010

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat

Jakarta, PKB Kab Tegal

Innâlillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Salah satu tokoh yang berperan dalam proses pendirian Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman meninggal dunia di RSUD Jombang, Jawa Timur, Rabu (17/2), pukul 02.30 WIB.

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kabar Duka: Pendiri Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman Wafat

Pak Dur, demikian pengasuh Pesantren Al Mubarok Tambakberas ini biasa disapa, sempat tujuh hari di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya untuk melanjutkan kemoterapi yang ke-2 setelah sebelumnya divonis menderita tumor empedu. Jenazah kiai kelahiran 15 Juli 1949 di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur ini rencananya dikebumikan di Jombang.

“InsyaAllah jam 11 akan dimakamkan di Pesantren (Manbaul Maarif) Denanyar,” kata putranya, Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz), mantan ketua umum PP PSNU Pagar Nusa yang kini menajdi ketua PBNU melalui surat elektronik, Rabu (17/2).

PKB Kab Tegal

KH Abdurrahman Utsman merupakan anak menantu dari putri KH Hasyim Asyari, Hj Khodijah Hasyim. Sepeninggal Bu Khod (Hj Khodijah Hasyim), ia menikah lagi dengan Hj Luluk Muashomah, cucu KH Bisri Syansuri Denanyar.

Pak Dur merupakan lurah Pondok Pesantren Tebuireng ketika akhir tahun 1985 sampai awal tahun 1986 para pendekar dari beberapa perguruan bersepakat mengadakan pertemuan di Tebuireng, Jombang. Yang disepuhkan pada saat itu adalah KH Syamsuri Badawi. Pak Durlah yang diutus KH Yusuf Hasyim memfasilitasi rencana pertemuan tersebut.

PKB Kab Tegal

Pertemuan pertama bertempat di Pondok Pesantren Al Masruriyyah kemudian dilanjutkan di lapangan basket belakang perpustakaan atau aula Tebuireng. Pertemuan ini antara lain menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan organisasi pencak silat NU, yang kemudian disampaikan kepada KH Maksum Jauhari (Gus Maksum) di Pondok Pesantren Lirboyo. Pertemuan di Tebuireng tersebut menjadi tonggak bagi pertemuan-pertemuan berikutnya hingga Pagar Nusa eksis sampai sekarang. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal Internasional PKB Kab Tegal

Senin, 08 Maret 2010

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan!

Ponorogo, PKB Kab Tegal - Pancasila sebagai jangkar bangsa, keberadaanya begitu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, yang sangat disayangkan, hari ini banyak orang yang tidak mau lagi mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bahkan banyak pula yang memperselisihkanya.

"Ini menjadikan keprihatinan bagi kita" kata KH Amru Al Mutasim saat mengisi sarasehan malam Kesaktian Pancasila yang digelar oleh Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (30/9) malam.

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Sebatas Dihafal, Pancasila juga Mesti Diamalkan!

Kiai Amru mengatakan, perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan Pancasila dari rongrongan pemberontak PKI, saat ini sudah mulai dilupakan oleh generasi muda. Padahal, untuk menegakkan Pancasila dilalui dengan perjuangan yang sangat berat.

"Melihat realita sekarang nilai-nilai Pancasila mulai memudar khususnya di kalangan para remaja," ujar Kiai Amru yang pernah menjadi Ketua IPNU Ponorogo tahun 1958 itu.

PKB Kab Tegal

Oleh karena itu, lanjutnya, para pemuda khususnya kader NU tidak boleh lagi hanya sebatas hafal teks Pancasila, namun harus benar-benar mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. Kader NU, imbuhnya, harus menjadi yang terdepan dalam menjaga dan mengamalkannya, sebab NU sendiri telah menyatakan bahwa Pancasila sebagi bentul final dasar negara, selain UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

PKB Kab Tegal

"Mempertahankan kedaulatan bangsa, dengan menjaga dan melestarikan serta mengamalkan nilai-nilai ajaran Pancasila merupakan tugas dan kewajiban kader penerus bangsa," jelasnya kepada seratusan kader NU yang memadati gedung PCNU Ponorogo itu.

Kiai Amru berharap, melalui semangat hari Kesaktian Pancasila, kader NU harus menjadi kader "ready for us", artinya kader yang siap dalam berbagai kondisi apa pun.

Kiai Amru memetik salah satu kalimat dari mars IPNU "Siapkanlah barisanmu". Yang dimaksud barisan, imbuhnya, adalah kader NU harus menjadi kader yang militan dan multitalenta.

"Harus serba bisa, ada yang ahli dalam pemerintahan, ahli hukum, ahli muballigh, ahli dalam hal lain. Dan yang terpenting kita harus Menjadi kader NU, kader muslim, dan kader bangsa," pintanya. (Zaenal Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PKB Kab Tegal News PKB Kab Tegal